Ibupedia

10 Tips Agar Ayah Dekat Dengan Bayi Dalam Kandungan

10 Tips Agar Ayah Dekat Dengan Bayi Dalam Kandungan
10 Tips Agar Ayah Dekat Dengan Bayi Dalam Kandungan

Calon ibu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan bayinya selama 9 bulan kehamilan. Namun, bagi calon ayah kadang terasa sulit untuk bisa dekat dengan bayi di dalam kandungan.

Meski begitu, ada beberapa cara untuk membantu ayah dekat dengan bayi dalam kandungan lho. Simak yuk!

  1. Mendampingi Ibu saat pemeriksaan USG

    Melihat bayi di dalam kandungan selama pemeriksaan USG biasanya bisa membuat para Ayah lebih dekat dengan bayinya. Saat menemani Ibu menjalani pemeriksaan USG, Ayah bisa melihat si kecil menendang-nendang atau menghisap jarinya.

    Ayah juga bisa melihat bayi di dalam kandungan dengan USG 4 dimensi. dengan USG jenis ini, Ayah bisa melihat wajah bayi dengan sangat jelas. USG 4D biasanya disarankan untuk Bumil yang usia kandungannya menginjak minggu ke 26 sampai minggu ke-32.

  2. Mengajak bayi di dalam kandungan bicara atau bernyanyi

    Pendengaran bayi akan mulai berkembang dari usia kandungan 23 minggu. Di usia ini, bayi dalam kandungan bisa mendengar detak jantung ibu dan suara dari luar rahim, termasuk suara Ayah.

    Ayah bisa meluangkan waktu untuk mengajak si kecil bicara selama masih di kandungan agar ketika sudah lahir ia bisa mengenali suara Anda dan dekat dengan Anda. Bila Anda menjalani long distance marriage, Ayah bisa merekam suara Anda dan minta istri memperdengarkan suara tersebut di dekat perutnya selama Ayah sedang berjauhan dengan si kecil.

    Bila Ayah suka musik, Anda bisa memainkan alat musik untuk si kecil. Bisa juga perdengarkan lagu favorit Anda untuk si kecil. Akan lebih baik lagi bila Ayah langsung bernyanyi untuknya karena ini akan berdampak positif dan membuat bayi di dalam kandungan makin terbiasa dengan suara Ayahnya.

    Meski terasa aneh saat pertama kali melakukannya, lama-kelamaan Anda akan terbiasa melakukan ini. Berhubung pendengaran bayi cukup sensitif, sebaiknya mainkan musik yang lembut agar ia tidak terekspos dengan nada suara yang ekstrim. Banyak juga penelitian yang menyatakan bahwa bayi suka musik klasik yang menenangkan, jadi nggak ada salahnya untuk memperdengarkan jenis lagu tersebut sepanjang hari.

  3. Menemani istri ikut birth class

    Menemani istri ikut kelas persiapan melahirkan juga bisa membantu Ayah mengetahui apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran nanti. Ini juga bikin Ayah makin paham tentang kondisi kehamilan yang dijalani istri. Jika tidak sempat, Ayah bisa juga mencari artikel-artikel, buku, dan informasi lain yang berkaitan dengan kehamilan serta persalinan. Istri pasti akan menghargai usaha Anda tersebut.

  4. Bayangkan hari-hari yang akan Ayah jalani dengan si kecil

    Cara lain agar ayah dekat dengan bayi di dalam kandungan adalah dengan membayangkan seperti apa kehidupan Anda nantinya setelah bayi lahir. Bayangkan juga hal apa saja yang bisa Ayah lakukan bersama si kecil. Ayah juga bisa mulai membelikan mainan, pakaian, atau sepatu yang ingin Ayah pakaikan ke si kecil nantinya.

  5. Membacakan buku

    Selain mengajak bayi bicara dan bernyanyi, membacakan buku juga bisa menjadi cara bagus untuk menjalin kedekatan dengan bayi di dalam kandungan. Siapkan waktu di sela rutinitas Ayah dan bacakan si kecil buku dengan suara yang jelas. Yakinkan di ri Ayah kalau bayi bisa mendengar suara Anda dan mungkin sedang menikmati nada suara Anda karena ada cinta di setiap kata-kata Anda. Jadi mulailah bacakan buku yang Anda suka ketika kecil dulu. Jika sudah tidak menyimpannya, Ayah bisa membacakan buku apa saja untuk si kecil.

  6. Rasakan tendangan bayi

    Merasakan tendangan bayi dalam kandungan untuk pertama kali bisa menjadi pengalaman yang sangat istimewa untuk Ayah. Di trimester ketiga, gerakan bayi di dalam kandungan akan semakin kuat. Saat merasakan tendangannya, Ayah pasti akan kagum dengan keaktifan si kecil yang luar biasa. Jadi jangan bosan untuk mengelus perut Ibu setiap hari ya.

  7. Terlibat aktif saat Ibu sibuk menyiapkan perlengkapan bayi

    Sebagian besar Ayah mungkin malas terlibat di kegiatan yang satu ini. belanja perlengkapan bayi sangatlah menyenangkan untuk Ibu, tapi tidak begitu buat Ayah. Padahal, Ayah bisa membangun kedekatan emosi dengan si kecil lho saat menemani Ibu berbelanja. Ada sensasi yang berbeda saat si kecil mengenakan pakaian yang Ayah pilih. Ayah juga pasti akan bangga saat si kecil nanti merasa nyaman tidur di stroller pilihan Ayah.

  8. Pajang foto USG bayi di berbagai tempat

    Saat sudah mendapatkan hasil USG, Ayah bisa menempel foto USG bayi di tempat-tempat yang sering Ayah lihat, seperti di meja kerja, pintu kulkas, dompet, atau bisa juga dijadikan wallpaper handphone. Ini bisa menjadi pengingat kalau sebentar lagi Anda akan menjadi seorang Ayah dari bayi mungil yang lucu.

  9. Ikut nesting seperti Ibu

    Bukan cuma ibu yang akan mengalami fase ini, para Ayah juga bisa melakukan nesting. Nesting itu sering diibaratkan sebagai perilaku calon Ibu yang menyiapkan 'nest' atau 'kandang' atau rumah yang nyaman untuk calon bayinya. Ayah bisa terlibat dengan cara memperbaiki rumah atau mengecat kamar bayi. Selain itu, dengan melakukan semua pekerjaan ini, Ibu juga bisa lebih banyak beristirahat dan berkonsentrasi pada kehamilannya.

  10. Mendampingi istri saat persalinan

    Banyak calon ayah yang khawatir tidak bisa mendampingi istri dengan baik menjalani persalinan. Tidak sedikit Ayah yang takut berada di ruang persalinan, terutama saat harus melihat darah selama Ibu melahirkan. Faktor tersebut banyak membuat para Ayah merasa tidak bisa mendampingi istri saat persalinan, padahal ini adalah momen di mana Anda paling dibutuhkan oleh istri lho.

    Meski sulit, cobalah untuk mengatasi rasa takut Anda. Pikirkan Ibu yang sangat membutuhkan kehadiran Anda selama persalinan. Jika memang sangat takut, Ayah bisa keluar sebentar dari ruang persalinan, menarik napas panjang, lalu kembali masuk ke ruangan. Anda juga bisa ngobrol dengan teman yang sudah pernah mengalami proses ini dan belajar dari pengalaman mereka. Ini akan membantu Ayah lebih siap secara mental untuk mengatasi situasi ini.

Cara ayah mempersiapkan kelahiran bayi

Kelahiran bayi jadi momen yang menyenangkan, tapi juga butuh persiapan. Kalau tadi kita sudah membahas tentang hal-hal yang bisa dilakukan Ayah untuk membangun kedekatan dengan bai di dalam kandungan, sekarang kita akan membantu Ayah mempersiapkan kelahiran bayi. Simak yuk hal-hal yang perlu Ayah perhatikan.

  1. Bicarakan ketakutan Ayah dengan Ibu

    Bila Ayah merasa khawatir dan cemas saat memikirkan kelahiran si kecil, bicarakanlah ini dengan Ibu. Sampaikan rasa cemas Ayah dengan jelas dan jujur. 

    Jangan takut bertanya pada pasangan, misalnya, “Apakah kehadiran si kecil nantinya akan mengubah hubungan kita?" Atau “Apakah Ibu khawatir dengan kehadiran si kecil nantinya?” Selalu bersikap jujur dan terbuka tentang emosi yang Anda rasakan ketika sedang membicarakan kelahiran si kecil.

  2. Bicara dengan ayah lain

    Bicaralah dengan teman yang sudah menjadi Ayah, tanyakan ke mereka tentang hal-hal apa yang perlu disiapkan untuk mempersiapkan kelahiran anak. Ini dapat membantu Ayah lebih baik mengatasi emosi yang dirasakan. Ajak mereka berdialog tentang apa yang mereka rasakan sebelum bayi lahir dan ceritakan bagaimana perasaan Anda. 

  3. Bicara pada bidan dan dokter

    Bila Ayah bisa menemani Ibu menghadiri kelas persiapan melahirkan, Ayah bisa ngobrol dengan bidan dan dokter kandungan. Kemukakan kecemasan yang Anda rasakan. Sampaikan juga pertanyaan yang ada di benak Anda agar makin siap menyambut kelahiran si kecil.

  4. Jangan malu dengan perasaan Anda

    Beberapa calon Ayah banyak yang merasa gugup dan takut ketika hari perkiraan lahir semakin dekat. Bila Anda merasakan hal yang sama, itu sangat wajar. Bila muncul pikiran negatif tentang diri sendiri dan khawatir kalau Anda akan menjadi Ayah yang buruk, cepat singkirkan perasaan ini dan gantikan dengan pikiran positif. Ayah bisa mengatakan ini ke diri sendiri. “Wajar dan normal kok kalau saya merasa cemas sebelum si kecil lahir. Saya tak perlu malu dengan perasaan ini.”

  5. Tanyakan pada istri tentang apa yang dia inginkan selama Ayah mendampinginya saat persalinan

    Bila Anda akan mendampingi istri selama persalinan, cari tahu apa peran Anda dan bagaimana mempersiapkannya. Ajukan pertanyaan ke pasangan, doula, atau bidan bila Anda bingung apa yang harus dilakukan selama proses persalinan. Bila Anda merasa tidak nyaman untuk mendampingi Ibu saat melahirkan, beri tahu pasangan dari jauh-jauh hari.

  6. Bicarakan tentang pembagian tanggung jawab saat bayi lahir

    Setelah bayi lahir, biasanya Ibu akan lebih terlibat dalam merawat anak. Nah, sebelum si kecil lahir, bicarakan pembagian tanggung jawab dengan istri. Diskusikan tentang siapa yang akan tinggal di rumah untuk merawat si kecil dan siapa yang akan menjadi tulang punggung keluarga. Tidak ada yang benar atau salah dalam menentukan keputusan ini, tapi biasanya orang tua yang berpenghasilan paling banyak akan terus bekerja, dan yang lainnya akan mengurus anak. Jika Ibu dan Ayah harus sama-sama bekerja, diskusikan mengenai keputusan siapa yang akan mengasuh anak nantinya. 

Manfaat saat Ayah dekat dengan bayi di dalam kandungan

Kadang birth class tidak banyak membantu ayah untuk dekat dengan bayi di dalam kandungan. Ada 3 fase di mana ayah bisa membangun kedekatan dengan anak. Pertama, ada Ayah yang berhasil membangun kedekatan dengan anak sejak ia masih di kandungan. Kedua, ada yang bisa merasa dekat dengan anak saat ia sudah lahir. Yang ketiga, banyak Ayah yang bisa membangun kedekatan dengan anak saat ia sudah bertumbuh besar.

Penelitian menunjukkan bahwa semakin dini Ayah mulai menjalin ikatan dengan bayi, semakin cerah masa depan keluarga. Ayah yang bermain dengan anak sejak hari pertama kelahiran tidak hanya secara signifikan meningkatkan perkembangan fisik dan mental anak, tapi juga akan mengurangi tingkat stres ayah. Ayah bisa membuat bayi familiar dengannya, sehingga ini dapat meningkatkan rasa percaya diri Ayah saat mengasuh si kecil.

Ayah millennial biasanya juga lebih terlibat dalam pengasuhan anak. Banyak yang tidak kikuk saat harus menggendong bayi. Penelitian dari German Primate Centre di Gottingen juga menemukan fakta kalau Ayah dapat mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih kuat bila secara teratur menggendong bayi dan mengajak anak keluar untuk mengeksplor lingkungan di sekitar rumah.

Menurut Melanie Mallers, seorang profesor di California State University, ayah memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental anak nantinya. Ayah punya cara unik untuk berinteraksi dengan anak dan pria yang punya hubungan baik dengan ayah semasa kecil dapat mengatasi stres jauh lebih baik.

Peran Ayah juga bisa mendorong anak untuk lebih berani mengambil risiko. Ayah juga biasanya menggunakan kosa-kata yang sangat berbeda ketika bersama anak. Para Ayah sering menggunakan kalimat yang rumit dibanding ibu dan ini bisa membantu memperluas kosa-kata anak.

Bayi yang berinteraksi dengan ayahnya sejak usia dini biasanya lebih mudah berteman dengan siapapun, memiliki kemampuan akademis yang lebih baik, dan berisiko kecil untuk minum alkohol dan jatuh dalam perangkap narkoba, serta berisiko rendah untuk terlibat melakukan aksi kejahatan. Anak-anak yang dekat dengan ayahnya juga memiliki kemampuan sosial yang baik.

Sayangnya, tekanan pekerjaan atau keterbatasan waktu membuat banyak Ayah tidak punya kesempatan untuk berinteraksi dengan bayinya. Tapi tenang ya, meski hanya bisa meluangkan sedikit waktu dengan si kecil, ini tetap bisa memberikan efek positif untuk si kecil kok. Waktu yang dihabiskan Ayah bersama bayi di beberapa minggu dan bulan setelah kelahirannya bisa jadi fondasi yang positif untuk membantu perkembangan anak saat ia bertumbuh nanti.

(Ismawati & Yusrina / Dok. Pixabay)

Follow Ibupedia Instagram