Ibupedia

12 Adab Membaca Alquran yang Perlu Diajarkan pada Anak

12 Adab Membaca Alquran yang Perlu Diajarkan pada Anak
12 Adab Membaca Alquran yang Perlu Diajarkan pada Anak

Mengajarkan anak membaca Alquran memang penting, namun hal lain yang tidak kalah penting adalah mengajarkan mereka tentang adab membaca Alquran. Kitab Allah ini tidak bisa dibaca sembarangan, karena ia bukan koran atau kumpulan kalimat dan perkataan makhluk. Jika dilakukan sesuka hati, keutamaan membaca Alquran malah bisa hilang. Kita pun jadi tidak bisa mendapat pahala dari ibadah mulia tersebut. Selain itu, Alquran sebagai kalaamullah Ta’ala (firman Allah) wajib diagungkan dan dimuliakan sehingga hendaknya dibaca dalam keadaan paling baik.

Sebagai umat muslim, kita juga wajib mengimani Alquran. Iman kepada Alquran termasuk rukun Iman yang ke-3, sehingga membaca Alquran termasuk ibadah yang utama selain salat. Konsekuensi lain dari keimanan kita terhadap Alquran adalah mempelajarinya, membacanya sekaligus mentadabburinya untuk memetik dan mengamalkan pelajaran dari sana. 

Setelah diimani dan diketahui hukum-hukumnya, maka kewajiban kita yang lain adalah mendakwahkan isinya. Tidak harus dengan berdakwah dari satu majelis ke majelis lain, semua bisa dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, dan seterusnya. Sampaikan saja walau hanya satu ayat, sesuai sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sampaikanlah dariku meskipun satu ayat” (HR Bukhari), dikutip dari laman Al Manhaj.

Manfaat Membaca Alquran dan Mempelajarinya

Ada banyak sekali manfaat dari membaca dan mempelajari Alquran. Anak pun perlu diberi pemahaman soal ini, Bu, agar ia jadi lebih semangat bertilawah Alquran. Apa saja sih manfaat atau keutamaannya?

1. Menjadi insan terbaik

Mempelajari, mengajarkan, dan mengamalkan Alquran dapat menjadikan kita insan atau manusia terbaik. Sesuai sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya” (HR Bukhari). Membaca Alquran juga tidak bisa disamakan dengan kemewahan harta atau prestasi duniawi. Ada sebuah hadis yang mengatakan bahwa pergi ke masjid untuk mengetahui atau membaca dua ayat saja yang ada di Alquran, itu lebih baik daripada memiliki dua ekor unta, tiga ayat lebih baik dari tiga unta, empat ayat lebih baik dari empat unta, dan seterusnya.

2. Mendapat syafaat dari Alquran saat hari kiamat

Rajin membaca dan mempelajari Kitabullah juga bisa membuat kita mendapat syafaat dari Alquran ketika hari kiamat kelak. Jelaskan kepada anak bahwa Alquran bisa menjadi penyelamat bagi umat manusia saat kiamat tiba. Semakin rajin membaca, mempelajari, dan mengamalkan Alquran, semakin besar syafaat yang kita terima.

3. Memperoleh ketinggian derajat di surga

Di surga, manusia akan dikelompokkan ke beberapa tingkatan atau derajat. Semakin berat timbangan kebaikan dan ibadah yang dilakukan selama di dunia, semakin tinggi derajatnya di surga. Membaca dan mengamalkan Alquran bisa jadi salah satu penentu derajat kita di surga. Hal ini berdasarkan hadis:

“Dikatakan kepada Shahibul Qur`an (di akhirat): “Bacalah Al-Qur`an dan naiklah ke surga serta tartilkanlah (bacaanmu) sebagaimana engkau tartilkan sewaktu di dunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir ayat yang engkau baca”. (HR. Imam Tirmidzi, Abu Dawud, dari Abdillah bin Amru bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma).

4. Mendapat pahala berlipat-lipat

Seseorang yang rajin membaca Alquran juga akan memperoleh pahal yang berlipat-lipat. Satu huruf saja yang kita baca dari Alquran mengandung satu kebaikan, dan satu kebaikan itu akan dibalas dengan 10 kebaikan semisal. Orang yang mahir membaca Alquran juga akan ditempatkan bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan mereka yang membaca Alquran dengan terbata-bata akan diberikan dua pahala. Jadi, tidak ada ruginya walaupun masih belajar membaca Alquran.

5. Mendapat ketenangan dan rahmat

Orang yang membaca Alquran dan mempelajarinya akan diberikan ketenangan. Malaikat akan mengelilinginya serta Allah akan melimpahkan rahmat kepadaNya. Selain itu, Alquran juga dapat melembutkan hati yang membaca. Bagi yang mendengarkan dengan seksama juga akan memperoleh kelembutan hati.

6. Kedua orangtua akan dihiasi mahkota pada hari kiamat

Tak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, keutamaan membaca Alquran juga bisa dirasakan oleh orangtua si anak yang rajin bertilawah. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi “Barangsiapa membaca Al-Qur`an dan mengamalkannya, maka -pada hari kiamat- akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya sebuah mahkota yang berkilau, yang sinarnya lebih baik dari sinar mentari, maka keduanya berkata: “Mengapa kami diberi mahkota ini? Maka dikatakan: “Karena anakmu mengambil (membaca dan mengamalkannya) Al-Qur`an” (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Al-Hakim).

Adab Membaca Alquran

Begitu besar manfaat atau keutamaan membaca Alquran ya, Bu. Untuk itulah penting bagi kita orangtua mengenalkan dan mengajarkan anak membaca serta mengamalkan Alquran. Nah, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, membaca Alquran tidak bisa dilakukan secara sembarangan, Bu. Perlu adab-adab khusus supaya ibadah tilawah kita tidak sia-sia. Apa saja adab membaca Alquran?

1. Niat membaca Alquran karena Allah

Semua ibadah yang dilakukan setiap umat muslim harus dilandasi niat karena Allah ta’ala. Adab membaca Alquran yang pertama adalah niat. Sebelum membacanya kita harus meniatkan ibadah karena Allah semata, bukan agar dilihat atau didengar orang lain. Bukan juga agar bisa jadi bahan konten di media sosial. Membaca Alquran juga harus disertai perasaan ikhlas dan mengharap rida Allah, bukan untuk mencari pujian atau hal-hal yang bersifat duniawi.

2. Bila membaca mushaf, wajib berwudhu terlebih dahulu

Mushaf pada dasarnya adalah Alquran yang hanya berisi tulisan Arabnya (tidak ada artinya). Sebelum membaca mushaf, wajib hukumnya berwudhu terlebih dahulu. Ini termasuk adab membaca Alquran yang paling dasar. Tapi jika yang ingin dibaca adalah Alquran dengan arti atau Alquran yang ada di gadget, maka tidak apa-apa jika tidak wudhu dulu.

3. Membersihkan mulut lebih dulu

Di antara adab membaca Alquran yang hukumnya sunnah adalah membersihkan mulut. Disunnahkan bagi kita membaca Alquran dalam kondisi mulut bersih, tidak ada sisa-sisa makanan, dan tidak bau. Ibu bisa membiasakan anak untuk sikat gigi atau kumur-kumur sebelum membaca Alquran. Kebiasaan ini mengandung dua kebaikan, pertama mulut menjadi bersih, dan kedua mendapat keridaan Allah Ta’ala karena ini merupakan sunnah Nabi Muhammad.

4. Membaca dengan khusyuk, tenang, dan sopan

Adab membaca Alquran selanjutnya adalah bersikap khusyuk, tenang, dan sopan saat membacanya. Ajarkan anak untuk menghadirkan hati sepenuhnya dan konsentrasi ketika membaca Alquran. Bertilawah juga tidak boleh dilakukan dengan main-main. Kita harus tenang, menghayati, dan memikirkan betul-betul setiap ayat dari Alquran. Bahkan ada anjuran untuk menangis ketika membaca ayat tentang siksa neraka. Bila tidak bisa, maka berusahalah untuk menangis. Hal ini seperti yang disebutkan dalam hadis Ibnu Majah, “Sesungguhnya Alquran ini turun dengan kesedihan, maka jika kamu membacanya hendaklah kamu menangis, jika kamu tidak (bisa) menangis, maka berusahalah untuk menangis”.

5. Membaca di tempat yang suci

Selain itu, tempat membaca Alquran juga harus diperhatikan karena membaca di tempat yang suci juga termasuk adab membaca Alquran. Jangan membaca Alquran di tempat-tempat yang banyak najis atau tempat-tempat yang sekiranya tidak pantas kita melantunkan ayat-ayat suci Allah, seperti di kamar mandi atau jamban. Para ulama sangat menganjurkan membaca Alquran di masjid. Karena selain bisa jadi upaya untuk memakmurkan masjid, siapapun yang membaca Alquran di sana akan mendapat pahala iktikaf (dengan sebelumnya niat melakukan iktikaf).

6. Membaca kalimat ta’awudz sebelum membaca Alquran

Adab membaca Alquran selanjutnya adalah mengucapkan kalimat ta’awudz “Audzubillah himinas syaiton nirojim” sebelum memulainya. Kalimat ini sebagai doa agar kita dilindungi dari setan yang terkutuk. Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 98, “Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Alquran, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”. Meski sedang beribadah, bukan berarti setan tidak bisa mengganggu kita. Setan tetap bisa hadir untuk mengacaukan bacaan kita, membuat kita tidak fokus, dan memalingkan kita dari upaya merenungi ayat-ayat Alquran.

7. Jika memulai dari awal surat, hendaknya membaca basmalah

Setelah membaca ta’awudz, adab membaca Alquran selanjutnya adalah membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) jika memulainya dari awal surat. Bacaan basmalah ini dikecualikan untuk surat at-Taubah. Ya, at-Taubah adalah satu-satunya surat dalam Alquran yang ditulis tanpa basmalah. Ini karena at-Taubah mengandung ancaman kepada orang-orang musyrik, padahal kalimat basmalah mengandung makna rahmat dan penuh kedamaian.

Namun, jika membaca Alquran dimulai dari tengah surat, maka kita hanya perlu membaca kalimat ta’awudz saja tanpa basmalah.

8. Menghadap kiblat

Menghadap kiblat juga termasuk adab membaca Alquran, seperti dikutip dari situs Rumaysho. Membaca Alquran dengan menghadap ke kiblat merupakan salah satu upaya untuk menjalankan sunnah dalam bermajelis. Sebuah hadis mengatakan, “Sebaik-baik majelis yang menghadap ke arah kiblat.” (HR Thabrani dalam Al-Ausath hadis dari Ibnu Umar).

9. Membaguskan suara tanpa ada niat sombong

Adab membaca Alquran yang lain adalah memperindah suara saat melantunkan ayat-ayat di dalamnya. Tentunya memperindah di sini tidak boleh sampai berlebihan ya, Bu, apalagi jika tujuannya agar dipuji orang lain. Bahkan membaguskan suara untuk mengagumi diri sendiri juga dilarang, lo. Selain itu, membaguskan suara hendaknya dilakukan sesuai kemampuan, tidak perlu dipaksakan.

10. Membaca dengan suara pelan

Volume suara saat membaca Alquran juga perlu diperhatikan. Jika dikhawatirkan menimbulkan kesombongan, perasaan kagum pada diri sendiri, atau dapat mengganggu orang lain, maka adab membaca Alquran yang benar adalah dengan suara pelan. Ada sebuah hadis yang menyamakan tilawah Alquran dengan sedekah, “Mengeraskan (dalam membaca) Al-Qur`an sama dengan menampakan dalam bershadaqah.” (Minhajul Muslim). Padahal sedekah yang paling dicintai adalah yang sembunyi-sembunyi.

11. Membaca Alquran dengan tartil

Tartil sendiri artinya membaca dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa. Ini menjadi adab membaca Alquran selanjutnya, yakni membaca huruf demi huruf, ayat demi ayat, dengan benar sesuai kemampuannya. Termasuk hal dilarang membaca Alquran asal-asalan agar cepat selesai. Hal ini karena dapat menyebabkan rusaknya bacaan dan makna di dalamnya. Lebih bagus lagi jika bisa mengikuti aturan tajwid di setiap hurufnya. Ini sejalan dengan perkataan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang melarang menamatkan Alquran dalam waktu 3 hari, “Barangsiapa membaca al-Qur’an kurang dari 3 hari maka tidak akan dapat memahaminya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

12. Merenungi dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat Alquran

Adab membaca Alquran yang terakhir sekaligus jadi yang paling agung adalah merenungi dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat yang ada dalam Alquran. Kita dilarang membaca Alquran yang tujuannya hanya ingin menyelesaikan 30 juz, atau sekadar membaca cepat tanpa berusaha memahami dan mengambil manfaat dari yang dibaca. Sekali lagi, berusahalah ikhlas dan niatkan ibadah tilawah karena Allah, maka Allah pasti akan memudahkan kita memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran dalam Alquran. Sebagai orangtua, juga akan dimudahkan mengajarkan Alquran kepada anak-anak kita.

Mengambil pelajaran dari Alquran juga dilakukan semampunya. Dalam Alquran terdapat banyak masalah yang bisa dipahami secara jelas dan gamblang, bahkan oleh orang awam sekalipun, seperti tentang surga dan neraka, tentang pahala dan dosa, tentang perbuatan maksiat, tentang kewajiban umat muslim (salat, zakat, puasa), dan banyak lagi lainnya.

Selain itu, ada juga berbagai masalah yang membutuhkan penelaahan yang lebih rinci dan detil. Nah, kalau yang seperti ini sebenarnya merupakan keistimewaan para ulama untuk dapat memahaminya lebih mendalam. Tapi bukan berarti kita harus berpuas diri dengan pelajaran-pelajaran “umum” saja. Sebaiknya kita pun perlu mempelajari permasalahan lain yang mungkin butuh analisis lebih lanjut, dengan mengikuti para ulama yang notabene jauh lebih kompeten dibanding kita. 

Yang terpenting adalah kemauan untuk belajar lebih banyak tentang ilmu-ilmu agama. Inilah yang perlu kita tularkan juga kepada anak-anak, supaya mereka menjadi pribadi yang cinta pada agamanya sendiri. Mengajarkan adab membaca Alquran termasuk salah satu hal mulia yang dilakukan orangtua karena manfaatnya begitu besar. Yuk, Ibu dan Ayah semangat mengajarkan adab membaca Alquran pada si kecil!

Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih