Ibupedia

15 Ide Aktivitas Anak Saat Pandemi

15 Ide Aktivitas Anak Saat Pandemi
15 Ide Aktivitas Anak Saat Pandemi

Merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 membuat pemerintah mengeluarkan himbauan bagi masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah, baik bekerja, berdagang, maupun belajar. Para pelajar diminta untuk belajar di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona. Artinya, orang tua harus menggantikan peran guru untuk sementara waktu, terlepas dari apakah orang tua masih harus berangkat ke tempat kerja ataupun bekerja dari rumah. Orang tua pun mendadak bingung, apa aktivitas anak yang harus dilakukan selama di rumah saja?

Sayangnya, sejumlah orang tua mengambil jalan termudah dengan mengajak anak bepergian agar tidak bosan, meskipun hanya ke mall terdekat. Padahal, hal ini sangat tidak dianjurkan mengingat tujuan menghentikan aktivitas anak di sekolah adalah untuk menekan laju penyebaran virus. Mengkarantina diri di rumah terbukti efektif mencegah penularan virus corona, apalagi pada anak yang kekebalan tubuhnya masih lemah. 

Melihat kebutuhan akan aktivitas anak yang dapat dilakukan di rumah, khususnya para orang tua dengan anak balita dan prasekolah, sejumlah individu maupun institusi yang bergerak di bidang pendidikan maupun kreativitas membagikan ide aktivitas anak melalui sosial media, baik berupa printables (lembar aktivitas yang bisa dicetak) maupun pranala laman (link website). Itu hanya sebagian kecil ide aktivitas anak yang bisa ibu dapatkan di dunia maya karena dengan sebuah kata kunci “activities for kids” saja, ada 7,24 milyar hasil pencarian! 

Ide Aktivitas untuk Si Kecil Selama Pandemi

Nah, buat Ibu yang masih bingung menentukan aktivitas apa saja yang menarik untuk si kecil, cek ide yang telah Ibupedia rangkum dari berbagai sumber!

  1. Membentuk lego sesuai pola huruf

    Buat template atau pola huruf dari A sampai Z di atas kertas, dengan tebal huruf seukuran lego. Minta anak mengisi huruf tersebut dengan meletakkan lego ke dalamnya hingga seluruh bagian huruf terisi lego. 

  2. Memotong “rambut”

    Buat gambar orang di atas kertas karton, gunting ikuti bentuk. Cuci bersih sachet bekas biskuit, gunting selebar kepala dengan panjang proporsional, lalu gunting bentuk garis dengan jarak 1 milimeter. Tempel di bagian kepala boneka agar berbentuk seperti rambut panjang. Nah, minta anak memotong “rambut” boneka sesuai keinginannya.   

  3. Melompati pola di lantai

    Gunakan lakban yang tidak terlalu kuat perekatnya lalu tempel lakban di lantai berbentuk garis lurus dan zigzag. Minta anak berjalan di atas pola tersebut. Bisa juga, tempel bentuk telapak kaki sebanyak 10 pasang dengan pola tertentu dan minta anak melangkah sesuai arah dan sisi kaki dengan benar. 

  4. Bermain board game/permainan papan

    Anak usia 5 tahun sudah bisa diajak bermain ular tangga, usia 6 monopoli, usia 7 bermain catur. Ingin lebih seru? Print board game berbagai tema di internet dan mainkan bersama satu keluarga. 

  5. Membuat jurnal harian

    Sediakan satu buku untuk membuat jurnal harian. Isi dengan cerita aktivitas anak, hias dengan spidol warna, stiker, gambar, foto, bahkan bungkus permen favoritnya. Anak yang sudah bisa menulis bisa mengisi jurnal sendiri. Kelak, setelah pandemi berakhir, jurnal tersebut akan jadi kenangan tak terlupakan.

  6. Membuat project

    Ajak anak membuat sebuah project sesuai minatnya. Project ini berlangsung dalam beberapa hari atau seminggu. Pilih project sesuai minat anak, misal membuat film pendek, komik, lagu,  cerita di Wattpad, atau sesederhana mengamati pertumbuhan tanaman yang ia tanam. 

  7. Olahraga

    Usahakan, anak melakukan olahraga setiap hari agar virus tidak menghampiri. Yoga, senam, memasukkan bola ke keranjang bisa dilakukan di ruangan yang sempit. Jika memiliki halaman, ajak anak bermain badminton, bersepeda, atau bermain kejar-kejaran.

  8. Melakukan tugas rumah tangga

    Tugas rumah tangga bisa menjadi aktivitas anak juga, lho. Untuk balita, ajak mengambil jemuran, menata piring, atau menyiram tanaman. Usia SD, libatkan untuk membersihkan kamar atau memasukkan pakaian ke lemari. Remaja bisa membantu mencuci piring dan menyapu.

  9. Eksperimen sains

    Mencampur warna, mencelupkan kain hingga air merambat naik, gelas yang tidak tumpah ketika dibalik merupakan eksperimen sains sederhana yang bisa dicoba. Naikkan level sesuai usia.

  10. Menimbang barang

    Punya timbangan kue atau timbangan digital? Menimbang segala macam benda di dalam rumah kemudian mencatatnya bisa menjadi aktivitas anak yang memakan waktu tapi tidak membosankan.

  11. Membersihkan benda

    Mengingat virus corona bisa menempel pada benda logam, plastik, gelas hingga 9 hari, ajak anak untuk menyemprotkan disinfektan atau mengelap dengan tisu anti bakteri sejumlah benda yang paling rentan dihinggapi virus, seperti ponsel, handle pintu, tombol lampu, atau remote control.

  12. Bermain “coba cari”

    Mainkan ini jika Ibu sudah mati gaya tapi anak-anak masih penuh energi. Tanyakan “coba cari (misal: lemari)” dan minta anak untuk menyentuh benda tersebut. Ibu juga bisa menggunakan bahwa asing/daerah yang sedang dipelajari anak.

  13. Permainan tradisional

    Kini saatnya mengenalkan anak sejumlah permainan tradisional seperti cublak-cublak suweng, kelereng, atau cing ciripit. Beri sedikit penjelasan tentang asal daerahnya.

  14. Membuat silsilah keluarga

    Ajak anak mengenal anggota keluarga besar dengan cara membuat silsilah kelurga.

  15. Decluttering

    Jika selama ini Ibu sibuk, momen #dirumahaja bisa menjadi saat yang tepat untuk decluttering atau menyingkirkan benda yang sudah tidak dipakai. Ajak anak menyortir pakaian dan mainannya kemudian didonasikan setelah karantina selesai. Aktivitas ini dapat mengajarkan si kecil hidup sederhana.

Masih kurang? Beberapa situs dan akun Instagram berikut bisa Ibu intip untuk inspirasi kegiatan balita:

Apapun aktivitasnya, pastikan di akhir kegiatan tanya perasaan anak setelah melakukannya. Apakah ia suka, kesulitan, atau malah bosan. Jangan lupa ajak anak bersyukur di akhir hari atas nikmat sehat yang membuatnya mampu melakukan segala hal pada hari itu. Selain itu, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat mendampingi anak belajar di rumah:

  1. Minta pendapat anak

    Jika tidak memiliki printer maupun tidak sempat mengakses internet karena satu dan lain hal, (misal karena takut terjebak scroll media sosial atau update berita virus corona) Ibu bisa menanyakan pada anak mengenai akitivitas yang mungkin dilakukannya di lingkungan rumah. Catat dalam satu agenda kegiatan yang bisa dilihat anak dan tempel di tembok setelah selesai dibuat. Anak juga memiliki kreativitas dan imajinasi yang terkadang tidak terpikir oleh orang dewasa, lho! Melibatkannya dalam mengambil keputusan juga mengasah kemandirian dan rasa percaya dirinya.

  2. Buat perencanaan

    Merencanakan aktivitas anak bersama-sama sebelum tidur juga bisa dilakukan agar anak bangun pagi dengan semangat. Merancangnya langsung dalam sehari untuk 14 hari ke depan juga bisa menghemat waktu. Jangan lupa, sesuaikan jumlah aktivitas dengan rentang perhatian anak, sesuaikan pula dengan kemampuan anak. Pilih kegiatan yang tidak terlalu memberatkan Ibu agar persiapannya tidak malah membuat tugas rumah tangga dan tugas kantor terbengkalai. 

  3. Gunakan bahan yang ada

    Mengingat bepergian sangat tidak dianjurkan, gunakan bahan yang telah ada di rumah. Bagi keluarga yang telah memilah sampah, tentu tidak kesulitan menemukan sampah kering bersih yang bisa digunakan kembali seperti kardus kemasan bekas, plastik, mika, sachet, atau kain. Bagi yang masih mencampur sampah basah dan kering, mungkin ini saatnya Ibu mencoba memilah sampah. Tidak hanya untuk menyelamatkan lingkungan, namun juga untuk memanfaatkan kembali sisa konsumsi untuk aktivitas anak.

  4. Bagi tugas dengan suami

    Terakhir, libatkan pasangan untuk turut mendampingi aktivitas anak selama libur sekolah. Buat jadwal pembagian tugas dengan suami jika perlu, agar waktu menemani anak (khususnya anak balita) tidak menjadi sumber konflik.

(Menur)

Follow Ibupedia Instagram