20 Nama Pahlawan Nasional yang Perlu Dikenalkan pada Anak
Saat ditanya siapa sosok idola anak-anak, mungkin pahlawan nasional termasuk tokoh yang tidak terpikirkan di benak mereka. Nama-nama pahlawan Indonesia kerap hanya jadi “pajangan” di buku-buku sejarah, di poster-poster, atau di gambar pahlawan nasional yang ditempel di dinding ruang kelas. Membicarakan sosok pahlawan Indonesia mungkin juga jadi hal yang tabu di kalangan anak-anak dan remaja. Mereka kebanyakan lebih bersemangat membahas video terbaru grup band kesayangannya, atau film yang dimainkan aktor favoritnya.
Padahal, para pahlawan nasional telah banyak berjuang demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, negara yang kita tinggali saat ini. Bahkan, tidak sedikit yang harus membayarnya dengan nyawa mereka sendiri. Agar jasa-jasa dan perjuangan mereka tidak terkubur oleh zaman, kita semua sebagai orangtua perlu mengenalkan nama-nama pahlawan nasional beserta kisah sejarahnya kepada anak-anak. Banyak dari cerita perjuangan mereka yang juga bisa diambil pelajarannya. Berikut ini 20 nama pahlawan nasional yang perlu diketahui anak. Bagaimana kisah perjuangannya?
Nama Pahlawan Nasional
1. Soekarno
Photo source: Liputan6
Soekarno atau Bung Karno merupakan presiden yang menjabat pertama kali di Indonesia. Beliau telah banyak memberikan sumbangsih dan termasuk salah satu orang yang berjasa bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Seperti dikutip dari Kumparan, pahlawan nasional satu ini sempat diasingkan beberapa kali oleh penjajah karena dianggap sebagai pemberontak. Namun, hal itu tidak membuatnya menyerah, justru ia semakin gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sampai saat Jepang --negara yang menduduki Indonesia saat itu-- diserang bom atom yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki, yang akhirnya membuat semua tentara Jepang di Indonesia pulang ke negaranya. Kondisi ini membuat Indonesia jadi kosong tanpa pemimpin. Di saat itulah para golongan muda mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya Soekarno melakukannya walau sedang demam karena terserang malaria.
2. Mohammad Hatta
Photo source: kompas.com
Gelar pahlawan nasional juga pantas disematkan pada Mohammad Hatta. Sosok yang kerap disapa Bung Hatta ini selalu mendampingi Soekarno sejak masa penjajahan Belanda. Ia dikenal sebagai tokoh patriotisme yang sejak muda sudah terjun ke dunia politik. Bung Hatta juga bergabung menjadi anggota organisasi pergerakan nasional dan berjasa terhadap kemerdekaan bangsa ini.
Selain kegigihannya membela bangsa, hal lain yang patut kita jadikan teladan dan ajarkan pada anak-anak kita adalah kecintaannya pada buku. Sepanjang hidupnya, beliau telah mengoleksi sekitar 80.000 buku, mulai dari buku ilmiah sampai buku fiksi. Sama seperti Bung Karno, Bung Hatta juga menguasai banyak bahasa asing.
3. Ki Hadjar Dewantara
Photo source: salamyogyakarta.com
Bicara soal pendidikan Indonesia, tak afdal rasanya jika tidak menyebut nama bapak pendidikan kita Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih akrab dikenal Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah pahlawan nasional yang gigih memperjuangkan pendidikan rakyat Indonesia sekaligus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang pertama.
Saat masih masa penjajahan, pendidikan termasuk privilege yang hanya bisa dinikmati masyarakat Belanda dan kalangan elit saja. Melihat hal ini, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa agar kaum pribumi juga mendapat kesempatan mengenyam pendidikan. Karena jasa-jasanya di dunia pendidikan, tanggal kelahirannya dijadikan sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei).
4. Jenderal Sudirman
Photo source: dw.com
Nama pahlawan nasional yang satu ini mungkin banyak ditemui sebagai nama jalan di kota-kota Indonesia. Ya, Jenderal Sudirman merupakan Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat atau TKR (sekarang TNI) yang sangat disegani sepanjang sejarah Indonesia. Beliau ikut dalam barisan pahlawan yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Karena kepintarannya dalam ilmu pelajaran maupun bernegosiasi, pangkatnya di TKR pun terus menanjak dari letnan, kolonel, jenderal, sampai jenderal besar.
Dilansir dari laman Tirto, Sudirman juga pernah bergabung dalam organisasi PETA (Pasukan Pembela Tanah Air) bentukan Jepang, yang bertugas menjaga keamanan negara Indonesia dari sekutu. Nama Sudirman semakin melambung berkat pertempuran Palagan Ambarawa. Ia dikenal dengan taktik gerilyanya saat perang melawan penjajah. Pertempuran itulah yang membuat Soekarno mengangkat Sudirman sebagai Panglima Besar, pemimpin tentara Indonesia.
5. Soetomo atau Bung Tomo
Photo source: kumparan.com
Kebanyakan orang Surabaya pasti kenal sosok pahlawan Indonesia yang satu ini. Soetomo atau Bung Tomo, merupakan tokoh yang berperan besar dalam pertumpahan darah di Surabaya tanggal 10 November 1945 silam. Beliau lah yang membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo untuk melawan kembali tentara NICA Belanda. Soetomo yang juga seorang jurnalis itu dikenal dengan semboyannya “merdeka atau mati”. Pertempuran besar di Surabaya yang melibatkan Bung Tomo itu kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Selain aksi heroiknya di atas, Bung Tomo juga merupakan tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan pertama di Indonesia.
6. Sutan Sjahrir
Photo source: idntimes.com
Pahlawan nasional Indonesia bernama Sutan Sjahrir merupakan seorang revolusioner kemerdekaan Indonesia. Ia sangat berjasa mengorganisir kemerdekaan tahun 1945. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, ketiganya dikenal sebagai triumvirat (sebuah rezim politik yang didominasi oleh tiga orang penguasa). Sedikit berbeda dengan dua kawannya, Sutan Sjahrir lebih banyak berjuang “di balik layar”, seperti saat Jepang menduduki Indonesia, ia melakukan penyegelan pesawat radio.
7. Tan Malaka
Photo source: dw.com
Tan Malaka merupakan sosok pahlawan nasional yang kerap dilupakan. Ini karena Tan seringkali terlibat dalam pergerakan dan aktif mengikuti PKI. Bagi pemerintah Hindia Belanda, ia dianggap sebagai ancaman. Ia juga kerap mengikuti aksi protes buruh dan mengkritik KUHP kolonial. Hal ini membuatnya jadi buronan selama bertahun-tahun. Diketahui sepanjang hidupnya, Tan Malaka memiliki 23 identitas palsu. Selama berpindah dari satu tempat ke tempat lain, Tan Malaka aktif menulis buku. Karya-karyanya itulah yang menginspirasi tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan Sutan Sjahrir untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
8. Mohammad Yamin
Photo source: liputan6.com
Mohammad Yamin dikenal sebagai pahlawan nasional yang terlibat dalam perumusan Sumpah Pemuda tahun 1928. Dalam teks bersejarah tersebut, ia meyakini bahwa bahasa bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai pemuda asal Sumatera, Yamin juga aktif di organisasi kepemudaan bernama Jong Sumatranen Bond. Setelahnya, beliau terus mengemukakan gagasan tentang persatuan Indonesia dan tak hentinya meyakinkan kelompok-kelompok pemuda yang berbeda suku bangsa untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Meski begitu, Mohammad Yamin tetap tidak ingin para pemuda meninggalkan kekhasan daerahnya.
Pada masa pemerintahan Soekarno, hari di mana rumusan Sumpah Pemuda diucapkan yakni tanggal 28 Oktober 1928, ditetapkan menjadi peringatan Sumpah Pemuda yang masih ada hingga sekarang.
9. Adam Malik
Photo source: historia.id
Adam Malik adalah sosok yang berada di balik pembentukan Kantor Berita Antara tahun 1937. Ia adalah tokoh jurnalis pergerakan nasional yang juga aktif berpolitik di Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Adam Malik juga merupakan orang yang terlibat dalam peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Ia adalah satu di antara para pemuda yang mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan RI saat Jepang kalah dengan sekutu.
10. Agus Salim
Photo source: merdeka.com
Agus Salim merupakan pahlawan nasional yang juga punya kiprah dalam sejarah pergerakan bangsa Indonesia. Ia adalah seorang pemimpin organisasi Islam terbesar di masa itu, yakni Serikat Islam. Pada masa perjuangan kemerdekaan, Agus Salim berperan dalam perumusan BPUPKI dan mempersiapkan UUD 1945. Ia yang juga seorang jurnalis itu juga sempat menjabat sebagai menteri di beberapa kabinet Indonesia. Agus Salim dikenal cerdik dan mendapat julukan The Great Old Man.
11. Abdul Haris Nasution
Photo source: biografiku.com
Abdul Haris Nasution atau A.H Nasution adalah tokoh penting yang berperan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi digaungkan, ia menjadi bagian dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan bergabung dalam Divisi Siliwangi sebagai perwira. A.H Nasution termasuk orang yang berperan besar menumpas pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Ia juga pernah hampir diculik saat peristiwa G30S/PKI, namun berhasil lolos. Pahlawan nasional ini juga sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.
12. Pangeran Diponegoro
Photo source: nu.or.id
Pangeran Diponegoro memang bukan sosok yang berkontribusi langsung pada kemerdekaan RI seperti halnya Soekarno, Bung Hatta, dan kawan-kawan. Namun, jasa-jasanya tetap membuatnya patut menyandang gelar pahlawan nasional. Pangeran Diponegoro menjadi sosok penting saat Perang Jawa (1825-1830), perang terbesar sepanjang sejarah kolonial Belanda. Walau berakhir dengan kemenangan Belanda, namun Pangeran Diponegoro dengan segala strateginya berhasil membuat Belanda kehilangan ribuan serdadu dalam perang tersebut.
13. Kapten Pattimura
Photo source: tirto.id
Sama seperti Pangeran Diponegoro, Kapitan Pattimura juga termasuk pahlawan nasional yang berjuang membela negara saat penjajahan Belanda tahun 1800-an. Pattimura atau yang nama aslinya Thomas Matulessy ini bertugas sebagai panglima perang dalam perlawanan rakyat Maluku terhadap tentara VOC Belanda. Ia dikenal berwibawa. Di bawah kepemimpinannya, Pattimura berhasil menyatukan kerajaan Nusantara yaitu Ternate dan Tidore untuk menghadapi penjajah tahun 1817.
14. R.A Kartini
Photo source: CNN Indonesia
Pahlawan nasional Indonesia juga tak melulu laki-laki. Salah satu pahlawan perempuan yang jasanya begitu besar bagi negara adalah Raden Ajeng Kartini. Semasa hidupnya, Kartini sangat gencar memperjuangkan kesetaraan dan hak kaum perempuan. Ia menganggap bahwa perempuan juga harus punya kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan. Karena itulah, pada tahun 1912 ia membangun sekolah khusus perempuan yang diberi nama Yayasan Kartini. Kiprahnya dalam dunia pendidikan dinilai telah memelopori bangkitnya semangat para perempuan pribumi dalam belajar dan berkarya.
Semangatnya dalam memperjuangkan hak perempuan membuat hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April.
15. Dewi Sartika
Photo source: magdalene.com
Sama seperti R.A Kartini, Dewi Sartika juga termasuk pahlawan nasional yang jasa-jasanya difokuskan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Meski merupakan keturunan bangsawan, ia tetap memerhatikan kondisi perempuan yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Karena itu, Dewi Sartika mendirikan sekolah perempuan yang diberi nama Sakola Isteri. Ia juga kerap mengkritik kolotnya pandangan kaum feodal Sunda terhadap kaum perempuan.
Menurut sumber sejarah, Dewi Sartika menjadi sosok pertama yang menyinggung kesetaraan upah bagi pekerja perempuan. Ia mengkritik upah perempuan yang seringkali dibayar lebih rendah dibanding pekerja laki-laki. Tak hanya itu, ia juga pernah menyinggung masalah poligami.
16. Cut Nyak Dien
Photo source: tempo.co
Pahlawan nasional perempuan yang juga berjasa bagi bangsa adalah Cut Nyak Dien. Beliau jadi sosok perempuan yang turut serta berperang melawan Belanda dalam Perang Aceh yang terjadi dari tahun 1873 hingga 1904. Cut Nyak Dien tergerak untuk ikut berperang setelah suaminya meninggal dalam pertempuran melawan Belanda. Sejak saat itu ia bertekad untuk menghentikan penjajahan Belanda.
Tak hanya membantu berperang melawan penjajah, bergabungnya Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh berhasil meningkatkan semangat perjuangan masyarakat Aceh melawan Belanda. Perjuangannya jadi inspirasi bagi banyak orang.
17. Martha Christina Tiahahu
Photo source: gusdurian.net
Pahlawan nasional wanita selanjutnya adalah Martha Christina Tiahahu atau yang juga sering disebut sebagai srikandi dari tanah Maluku. Di usia yang masih 17 tahun, Martha turut mendampingi ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, berperang melawan Belanda di Pulau Saparua. Mereka ikut bersama pasukan yang dipimpin Kapten Pattimura. Saat itu, Martha menjadi satu dari segelintir perempuan yang terjun langsung dalam peperangan. Meski usianya masih muda, ia tetap tak gentar memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
18. Cut Nyak Meutia
Photo source: liputan6.com
Cut Nyak Meutia merupakan pahlawan nasional yang berasal dari tanah Aceh. Ia termasuk sosok yang berani dan bertekad kuat melawan penjajah. Bersama pasukannya, Cut Nyak Meutia menghancurkan dan mengambil alih pos-pos kolonial sambil terus bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Ia memang sering menggunakan taktik “menyerang dan mundur” serta memata-matai gerak-gerik lawan.
Sayangnya perjuangan beliau harus terhenti setelah ia dan pasukannya ditemukan Belanda di persembunyiannya di Paya Cicem. Ia sempat menolak dibawa Belanda untuk ditangkap sebelum akhirnya ditembak mati oleh prajurit kolonial.
19. Malahayati
Photo source: kompas.com
Keumalahayati atau yang lebih akrab disebut Malahati merupakan perempuan pemberani asal Aceh. Ia dikenal gigih mengusir penjajah dari tanah Indonesia. Pada tahun 1599, ia memimpin 2.000 pasukan Inong Balee (janda-janda dari pahlawan yang telah gugur), untuk menyerbu kapal-kapal dan benteng Belanda. Bahkan di pertempuran itu, ia sempat berhasil mengalahkan Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal!
20. Andi Depu
Photo source: kumparan.com
Pahlawan nasional wanita yang pemberani lainnya adalah Andi Depu. Namanya mungkin tidak setenar R.A Kartini atau Cut Nyak Dien. Namun, perjuangannya membela tanah air tak kalah gigihnya. Berkat kegigihannya, Andi Depu berhasil mempertahankan wilayahnya dari perebutan Belanda. Tak hanya itu, beliau juga berani mengibarkan bendera merah putih saat pasukan Jepang datang ke Mandar, daerah asalnya. Atas keberaniannya, ia dianugerahi Bintang Mahaputra Tingkat IV oleh Presiden Soekarno.
Itulah deretan pahlawan nasional yang turut berjuang dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Tanpa mereka, mungkin kita semua tidak bisa merasakan tinggal di negeri yang damai ini. Yuk, ceritakan kisah-kisah mereka kepada si kecil supaya bisa dijadikan teladan serta agar jasa-jasanya tak hanya sampai di buku sejarah saja.
Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih
Featured image source: biografiku.com