24 Ciri Tanda Hubungan Bermasalah dengan Pasangan
Pastinya, nggak ada hubungan pernikahan yang berjalan mulus seratus persen, nggak mungkin nggak ada perselisihan di dalam rumah tangga, dan pastinya nggak ada manusia yang sempurna. Idealnya, pasangan akan memperbaiki diri dan terus belajar untuk menyelesaikan masalah. Tujuannya, agar hubungan rumah tangga mereka tetap harmonis dan langgeng.
Anda bisa saja berpikir, Anda dan pasangan sudah melakukan semua yang terbaik demi menjaga hubungan, namun bisa saja Anda tidak menyadari, bahwa Anda sedang menghadapi masalah. Kenali ciri-ciri dari toxic relationship atau hubungan bermasalah berikut ini.
Pasangan Melakukan Kekerasan Fisik
Ini adalah salah tanda hubungan bermasalah yang paling utama. Kekerasan fisik adalah ketika pasangan menggunakan dirinya atau suatu benda sebagai senjata untuk mengontrol atau menyakiti Anda. Misalnya, memukul, menendang, melempar Anda dengan benda, dan lain-lain.
Pasangan Melakukan Kesalahan Berulang
Salah satu tanda dari Anda menjalani hubungan bermasalah adalah jika pasangan melakukan kesalahan atau pelanggaran berulang-ulang. Misalnya pasangan Anda sering pulang dalam keadaan mabuk, menggunakan obat-obatan terlarang, selingkuh atau melakukan kekerasan terhadap Anda.
Kekerasan Secara Emosional
Kekerasan secara emosional atau emotional abuse di antaranya gaslighting, kekerasan melalui kata-kata, mempermalukan, mengintimidasi, dan sebagainya. Beberapa dampak dari emotional abuse misalnya, membuat Anda merasa terhina, merasa bersalah, merasa buruk atas diri Anda sendiri.
Pasangan Selingkuh
Setuju, kan, kalau siapa pun pasti akan merasa sakit hati jika diselingkuhi? Selingkuh biasanya diikuti dengan kebiasaan berbohong. Pasangan akan melakukan segala bentuk kebohongan untuk menutupi perbuatan salahnya. Kemudian hal ini akan merembet pada hilangnya kepercayaan, di mana kepercayaan ini amat penting sebagai landasan suatu hubungan. Bisa dibilang, perselingkuhan ini menciptakan ‘lingkaran setan’ di dalam hubungan. Di satu sisi, walaupun sakit hati, Anda nggak ingin berpisah, di sisi lain, Anda bakal terus ‘dihantui’ dengan rasa curiga, cemburu dan kekhawatiran bahwa pasangan akan kembali berselingkuh. Makanya, banyak pasangan yang memilih berpisah setelah ada kejadian seperti ini.
Gaslighting
Adalah serangan psikis secara halus untuk memanipulasi dan melumpuhkan mental seseorang. Berikut adalah contoh kasusnya. Riza adalah suami dari Ani. Belakangan, Ani sering mendapati suaminya chat dengan perempuan bernama Ayu. Suatu hari, Ani menanyakan pada suaminya tentang Ayu untuk mendapatkan penjelasan, namun Riza hanya mengatakan, “Mungkin kamu salah lihat”. Sedangkan Ani bersikeras dengan apa yang dilihatnya dan tetap ingin mendapat jawaban. Tiba-tiba, Riza membentak Ani dengan mengatakan, “Kamu curiga saja, sudah dibilang kamu hanya salah lihat, bikin kesal saja”. Dampaknya, Ani akan merasa sakit hati dan meragukan dirinya sendiri.
Komunikasi yang Buruk
Selain untuk membangun ikatan, komunikasi yang baik juga diperlukan untuk meluruskan seandainya ada kesalahpahaman. Biasanya, pasangan yang sehat akan membicarakan suatu masalah yang ada pada hubungan mereka, nah, jika Anda mulai saling berdiam diri atau lebih memilih memendam masalah, maka jelas hubungan Anda sedang bermasalah.
Pasangan Menjaga Jarak
Pada umumnya, pasangan akan berusaha menghabiskan waktu bersama, namun pada hubungan yang bermasalah, pasangan Anda justru sibuk dengan urusannya sendiri. Jika sedang di rumah pun, ia mungkin akan berusaha menjaga jarak, misalnya dengan beraktivitas di ruangan lain.
Sering Bertengkar Hebat dengan Pasangan
Di dalam sebuah hubungan, bertengkar atau beradu pendapat adalah hal biasa. Tapi jika Anda sudah sering bertengkar hebat, misalnya memaki satu sama lain, merusak benda di sekitar Anda atau bahkan saling menyakiti secara fisik, maka artinya hubungan Anda sudah dalam keadaan yang nggak baik. Namun, Anda juga mesti bisa mengenali, perbuatan atau ucapan buruk yang dilontarkan pada Anda, apakah disengaja oleh pasangan (untuk menyakiti Anda) atau sebagai pelampiasannya saja. Apa pun niatnya, perlakuan dan ucapan buruk nggak semestinya ada dalam sebuah hubungan. Seseorang bisa saja memaafkan, tapi hal tersebut akan terus teringat.
Pasangan Mencegah Anda Mandiri Secara Finansial
Setiap pasangan mengatur keuangan mereka dengan cara berbeda. Ada yang mengelola keuangannya bersama, ada juga yang tetap dengan tabungan masing-masing. nggak ada yang salah dengan penilaian ini, karena tiap pasangan pasti memahami kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun, pakar menyarankan, agar setiap orang tetap memiliki kendali atas keuangannya sendiri. Salah satunya adalah untuk menjaga agar seseorang tetap berdaya.
Pasangan Cemburu Berlebih Terhadap Anda
Cemburu terhadap pasangan adalah hal biasa. Tapi, kecemburuan ini juga perlu dicari tahu penyebabnya, ya. Jika Anda memang banyak dekat dengan teman lawan jenis, maka jika suami Anda cemburu, mungkin hal tersebut adalah wajar. Namun, cemburu berlebih juga bukan pertanda baik. Misalnya, suami sering ‘membongkar’ isi ponsel Anda, atau selalu mengirim pesan, bertanya Anda di mana, sedang bersama siapa saja, dan lain sebagainya, hal ini menunjukkan insecurity dan kecenderungan pasangan untuk mengontrol Anda.
Anda Sering Disalahkan
Salah satu tanda Anda hidup dalam hubungan bermasalah adalah ketika pasangan seringkali mengancam Anda dengan memanipulasi bahwa Anda dengan menyakiti diri mereka sendiri, namun menjadikan Anda sebagai alasan rasa sakitnya.
Sering Beradu Argumen
Normalnya, pasangan akan belajar mengatasi masalah. Semakin lama hubungan pernikahannya, maka cara mereka mengatasi masalah dan berkomunikasi, bakal semakin baik. Tapi jika yang terjadi adalah sebaliknya, apalagi Anda terus beradu argumen dan bertengkar untuk masalah yang sama, maka mungkin hubungan Anda sedang dalam masalah.
Anda Sering Merasa Ketakutan
Contohnya, Anda takut untuk mengatakan atau melakukan sesuatu, karena Anda khawatir Anda hanya akan menerima kritik, khawatir mengecewakan pasangan atau Anda takut akan dimarahi, maka mungkin Anda berada dalam toxic relationship.
Pasangan Menjauhkan Anda dari Keluarga dan Teman Anda
Ada kalanya ketika pasangan merasa tidak cocok dengan keluarga atau teman kita, dan hal ini adalah hal biasa. Yang tidak biasa ialah ketika pasangan membatasi hubungan kita dengan keluarga atau teman-teman kita tanpa alasan yang jelas.
Anda Sering Menerima Kritik
Saran dan kritik itu memang perlu. Namun yang kita butuhkan ialah saran dan kritik yang membangun, karena tujuannya adalah menjadikan kita lebih baik lagi. Jika pasangan seringkali mengkritik Anda, bahkan untuk hal-hal yang sederhana, misalnya mengkritik gaya rambut Anda, gaya berpakaian Anda atau apa yang Anda masak, mungkin itu adalah tanda dari hubungan yang bermasalah. Kritik dan komentar seperti di atas bisa mengganggu kepercayaan dan harga diri Anda.
Anda Selalu Berharap Pasangan Bisa Berubah Jadi Lebih Baik
Pada hubungan yang bermasalah, nggak hanya perilaku buruk dari pasangan yang bisa menjadi pemicu, tapi juga dari keinginan Anda yang selalu berharap bahwa pasangan Anda bisa mengubah perilaku buruk tersebut. Intinya, Anda seperti terjebak di dalam harapan yang nggak kunjung datang.
Pasangan Tak Acuh pada Anda
Sebagai contoh, pasangan selalu menghentikan Anda ketika Anda berusaha menyampaikan suatu masalah yang Anda rasakan, hal ini disebut dengan istilah stonewalling. Artinya, bukannya mendengarkan dan memberi solusi, pasangan justru enggan mendengarkan, seakan nggak berkenan menyelesaikan masalah atau bahkan lari menghindari masalah.
Anda Tidak Bisa Menjadi Diri Anda Sendiri
Jika pasangan Anda selalu menuntut Anda untuk bisa menjadi seperti si A atau si B, artinya pasangan Anda nggak bisa mencintai apa adanya diri Anda.
Hubungan Anda dan Pasangan Menjadi Sorotan Orang Terdekat Anda
Betul banget, kalau setiap pasangan pasti punya kelemahan dan kelebihan, setiap pasangan juga pasti punya masalah dan urusan mereka selayaknya nggak diganggu oleh orang-orang di sekitarnya. Namun ada kalanya, keluarga atau teman-teman kita mulai mempertanyakan atau mengkhawatirkan hubungan kita dan pasangan. Misalnya, ada keluarga yang menanyakan, kenapa pasangan Anda berteriak atau memukul Anda. Ketika Anda menghadapi situasi ini, ada baiknya untuk nggak selalu merasa hal tersebut adalah hal negatif, justru Anda bisa menjadikannya sebagai bahan diskusi. Mungkin mereka bisa membantu Anda melihat dan menyelesaikan masalah dengan sudut pandang yang berbeda.
Membuat Anda Merasa Lelah
Jika pertengkaran dan masalah yang Anda hadapi membuat Anda merasa stress dan lelah secara fisik, itu pun tanda-tanda dari hubungan bermasalah.
Pasangan Merasa Tersaingi
Jangan salah, kompetisi di dalam hubungan itu ada baiknya, lho. Tapi, pastinya kompetisi yang sehat, ya, maksudnya pasangan saling menyemangati satu sama lain, dan turut senang atas pencapaian yang didapat. Sebaliknya, pada hubungan bermasalah, pasangan justru nggak saling mendukung, selalu ingin menjadi yang teratas, iri atau membuat Anda merasa tidak baik atas pencapaian Anda.
Anda Melakukan Semua Hal Sendiri
Dalam hal sekecil apa pun, sepatutnya kita sebagai pasangan membantu satu sama lain. Tapi misalnya, pasangan nggak mau membantu mengurus keuangan, nggak mau bantu meringankan tugas rumah atau misalnya nggak mau membantu anak menyelesaikan pekerjaan rumahnya, artinya ada masalah dalam hubungan Anda.
Kekuatan & Kekuasaan yang Tidak Seimbang
Nggak jarang, ada yang merasa lebih kuat dan lebih berkuasa di dalam sebuah hubungan. Ada banyak pemicunya, misalnya, yang satu merasa sebagai tulang punggung, merasa menghasilkan uang lebih banyak, merasa sebagai pemimpin dalam keluarga, dst. Kekuasaan ini seringkali membuat Anda merasa rendah dan nggak berdaya.
Pasangan Enggan Menerima Masukan
Selayaknya pasangan yang baik, kita akan saling memberi nasihat dan masukan, agar pasangan kita menjadi orang yang lebih baik lagi. Pada hubungan bermasalah, pasangan enggan menerima saran. Misalnya, kita memberi saran agar pasangan menghemat pengeluaran untuk ditabung, tapi pasangan justru menganggap kita mengatur atau membatasi dirinya.
Bisa nggak, sih, hubungan bermasalah ini diperbaiki? Dengan strategi dan usaha yang konsisten, hal ini bisa diperbaiki. Mari mengoreksi diri dan jadikan masalah yang lalu sebagai pembelajaran buat Anda. Misalnya, perbaiki cara bertanya yang berkenan di hati pasangan Anda, ketika suami Anda kesal, coba beri ia waktu untuk merenung, hindari memperkeruh suasana, mencoba mengajaknya ikut serta dalam kegiatan Anda melalui sesuatu yang ia senangi, dst.
Jika menghadapi masalah, nggak ada salahnya untuk membicarakan hal tersebut dengan keluarga atau teman Anda. Selain meringakan beban, mungkin juga Anda bisa mendapat solusi yang sesuai untuk Anda. Nggak perlu malu atau sungkan, karena tujuan Anda berdiskusi adalah untuk memperbaiki dan menyelamatkan hubungan Anda dengan pasangan.
(Stephanie)