Ibupedia

5 Alasan Mengapa Punya Foto Keluarga Ternyata Cukup Penting

5 Alasan Mengapa Punya Foto Keluarga Ternyata Cukup Penting
5 Alasan Mengapa Punya Foto Keluarga Ternyata Cukup Penting

Punya foto keluarga penting ngga sih sebenarnya? Beberapa keluarga ada yang memilih menyimpan foto kenangan keluarga di album saja, namun ada yang rela merogoh kocek tertentu untuk mendapatkan satu bingkai besar foto seluruh keluarga, untuk diletakkan di ruang keluarga atau ruang tamu juga.

Nah, kalau Ibu lebih memilih yang mana, nih? Tim foto keluarga cukup di handphone, atau yang lebih suka ramai-ramai pergi ke studio foto untuk menciptakan foto keluarga terbaik nih?

Sebenarnya bebas saja ya Bu mau pilih tim yang mana. Tapi yang jelas, sedikit banyak memiliki foto keluarga ternyata cukup penting, lho! Bukan hanya soal fotonya saja, momen-momen saat keluarga berkumpul, berita di baliknya, serta wajah-wajah bahagia di dalamnya juga bisa jadi kenangan tersendiri bagi si kecil suatu hari kelak.

Terutama saat kita sudah tidak bersama lagi. Untuk itu, berikut beberapa alasan mengapa foto keluarga itu penting, yang bisa kamu pertimbangkan.

Keistimewaan memiliki foto keluarga di rumah


Ibumin jadi ingat pada salah satu cuplikan variety show Korea yakni Youth Over Flower, yang episodenya menampilkan cast drakor Reply 1988, Ryu Jun Yeol dan Park Bo Gum. Kala itu keduanya sedang membicarakan topik tentang pentingnya memiliki foto keluarga. 

Ternyata setelah dewasa, Park Bo Gum baru menyadari bahwa ia tidak memiliki foto keluarga di rumahnya. Begitupun Raffi Ahmad, yang sebelum meninggal, sang Ayah sempat meminta untuk pergi ke studio foto sekadar ingin melakukan foto keluarga.

Baru mereka sadari, memiliki foto keluarga ternyata sangatlah penting. Karena dari foto keluarga tersebut kita bisa mengenang momen bersama keluarga, terutama ketika salah satu anggota keluarga kita telah meninggal.

Selain itu, melansir dari laman Kiddipedia, berikut adalah alasan utama mengapa memiliki foto keluarga ternyata cukup penting untuk tumbuh kembang anak-anak:

1. Membantu meningkatkan harga diri pada anak

Seorang psikolog dan terapis seni asal Amerika bernama Judy Weiser mengungkapkan, foto keluarga memungkinkan anak-anak mengenal siapa keluarganya, dapat mengembangkan kesadaran diri secara intuitif, dan menumbuhkan rasa cinta meski tanpa kehadiran fisik.

Foto keluarga juga merupakan pengingat visual untuk anak, sepanjang waktu bahwa ia punya keluarga yang mencintainya dan akan selalu mendapatkan dukungan penuh dari keluarga.

2. Anak lebih paham tentang silsilah keluarga


Mungkin ada yang suka foto keluarganya hanya keluarga inti saja, tapi ada juga yang isi foto keluarganya adalah sebuah keluarga besar, dari mulai kakek nenek hingga tante om atau para cucu. Nah, foto keluarga besar ini memungkinkan anak-anak nantinya paham tentang silsilah keluarganya sendiri dan siapa saja kerabat dekatnya.

3. Sebuah dokumentasi tentang tumbuh kembang si kecil

Zaman sekarang beragam jenis foto sudah banyak beredar, apalagi melalui handphone. Jika Ibu mengabadikan momen tumbuh kembang si kecil dari mulai ia dilahirkan hingga dewasa, maka ini akan menjadi sebuah dokumentasi dan kenangan manis untuk si kecil nantinya.

4. Mengajarkan tentang nilai sebuah keluarga

Memiliki keluarga yang utuh pastilah menjadi dambaan semua orang. Tak heran, jika memiliki foto keluarga akan semakin mengingatkan anak betapa pentingnya nilai sebuah keluarga. Apalagi nilainya jauh lebih mahal dari benda termahal apapun yang ada di dunia ini.

5. Berisi kenangan manis yang menyenangkan

Setujukah Ibu, bahwa sebuah foto keluarga akan menjadi kenangan manis yang menyenangkan? Tentu saja akan berbeda cerita bila salah satu anggota keluarga ada yang sudah berpulang, akan tetapi tetap saja kenangan manisnya tak akan pernah bisa dilupakan begitu saja.

Pendapat ahli tentang foto keluarga untuk perkembangan anak


Foto keluarga tidak hanya sebuah media untu mengenang sebuah momen atau orangnya saja lho. Melansir dari laman Medium, dalam sebuah unggahan berjudul “Science proves that displaying family photos boosts children’s self-esteem”, dalam Psikologi, foto keluarga memiliki manfaat positif bagi harga diri anak dan mampu membantu anak-anak untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Dalam unggahan tersebut juga menyebutkan, dampak memiliki foto keluarga juga telah didukung penuh oleh beragam penelitian, yang mengungkapkan bahwa anak-anak akan merasa dirinya jauh lebih berharga dan merasa memiliki rasa aman karena berada di lingkungan yang tepat.

Tak heran bila foto keluarga yang diciptakan biasanya memiliki kesan yang hangat, penuh keceriaan, dan symbol kebersamaan yang sangat erat. Foto keluarga juga biasanya disertai dengan berbagai macam tema, misalnya menggunakan baju adat sesuai dengan ras atau suku mereka, baju sehari-hari, hingga kostum yang lucu dan unik.

Psikolog juga merekomendasikan agar foto-foto tersebut tak hanya berada di ruang keluarga atau ruang tamu saja, namun juga di kamar anak-anak sehingga mereka dapat melihatnya setiap saat. Melalui foto keluarga, anak-anak juga dapat merasakan bahwa mereka disayangi, mendapat perhatian yang diperlukan, dan dicintai sepenuh hati.

Lalu, kalau tidak memiliki foto keluarga apakah akan memberikan dampak buruk bagi anak-anak? Apa yang harus dilakukan ya?

Melansir dari laman The Guardian, memang rasanya ada yang kurang saat sebuah keluarga tidak memiliki foto keluarga untuk alasan apapun (tidak sempat foto atau mungkin hilang dan rusak akibat bencana alam). Ada perasaan melankolis yang akan dirasakan seorang anak ketika ia dewasa nantinya.

Namun bila terjadi hal demikian, Ibu bisa merubahnya dari sekarang lho! Biarkan hal ini menjadi masa lalu, dan buatlah foto baru dengan kondisi yang ada saat ini. Hal ini dinilai akan menyenangkan juga meski foto lama tak kembali.

Anak yang tidak memiliki foto keluarga terpajang di rumah, bukan berarti tidak punya kepribadian yang baik. Ibu masih bisa melakukan cara lain untuk membuat anak-anak tetap merasa dicintai, merasa aman, dan berada di lingkungan yang tepat.

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram