5 Ayat tentang Pernikahan dalam Al-Qur’an, Ibadah yang Sempurnakan Separuh Agama
Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Qur’an berisi petunjuk serta rahmat dari Allah SWT. Ada banyak sekali pelajaran yang bisa didapatkan dari ayat-ayat suci Al-Qur’an. Salah satunya adalah hal tentang pernikahan.
Dalam Islam, pernikahan adalah hal yang sakral penuh makna. Bahkan, nikah bisa dianggap sebagai penyempurna ibadah seseorang. Anas bin Malik R.A. menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya,” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Ada banyak sekali berkah yang dijanjikan oleh Allah Swt. bagi umat-Nya yang menikah. Karunia pernikahan dari Sang Khalik tidak hanya berupa kebahagiaan duniawi tapi juga keselamatan di akhirat nanti.
Semuanya telah tercantum jelas dalam Al-Qur’an. Berikut beberapa ayat tentang pernikahan dalam Al-Qur’an dan artinya.
Manusia diciptakan berpasang-pasangan
Allah Swt. menciptakan manusia berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan). Hal ini bahkan sudah dicatat dalam lauhulmahfuz (kitab tempat Allah Swt. mencatat seluruh kejadian di alam semesta). Sebagaimana tercantum dalam Q.S. Al-Fathir ayat 11:
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah,” (Q.S. Al-Fathir: 11).
Pernikahan akan mendatangkan ketenangan
Dalam Q.S. Ar-Ruum ayat 21, Allah Swt. berfirman:
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,” (QS. Ar-Ruum:21).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pernikahan akan mendatangkan ketentraman bagi seseorang. Sebab, ia memiliki pendamping sebagai teman untuk menjalani hidup.
Menikah membuka pintu rezeki
Saat akan menikah, banyak yang merasa waswas dengan kondisi finansialnya. Mereka khawatir jika tidak sanggup mencukupi kebutuhan keluarga nantinya.
Allah Swt. adalah Zat yang Maha Mengetahui, dalam Q.S. An-Nuur ayat 32 Ia berfirman:
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui,” (QS. An Nuur: 32).
Menikah adalah suatu wujud ketaatan kepada Allah Swt dan Ia takkan membiarkan mereka yang taat berada dalam kesengsaraan.
Terlebih jika pernikahan didasari oleh keinginan untuk menjaga ‘iffah atau kesucian diri. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah R.A., Rasulullah pernah bersabda:
وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ
“… seorang yang menikah karena ingin menjaga kesuciannya,” (HR. An Nasai no. 3218, At-Tirmidzi no. 1655).
Hadis tersebut menyebutkan bahwa ada tiga golongan yang berhak atas pertolongan Allah Swt. Salah satu dari tiga golongan tersebut adalah umat Islam yang menikah karena ingin menjaga kesucian dirinya. Masyaallah!
Menikah berarti menjalankan sunah para Rasul
Dalam menjalankan kehidupan, umat Islam diharuskan untuk berpedoman pada Al-Qur’an. Di samping itu, muslim dan Muslimah sebaiknya juga meniru teladan dari para nabi dan rasul Allah Swt.
Menikah pun ternyata merupakan salah satu sunah yang dijalankan oleh para rasul terdahulu. Hal ini telah dikisahkan dalam Q.S. Ar-Ra’du ayat 38:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan,” (QS. Ar Ra’du: 38).
Ayat di atas menunjukkan bahwa rasul-rasul Allah Swt. yang diutus ke bumi menunaikan ibadah pernikahan dan memiliki keturunan.
Menikah adalah nikmat yang mendatangkan berkah
Sebaik-baik muslim adalah mereka yang menjauhi kebatilan. Pernikahan adalah salah satu kenikmatan dari Allah Swt. yang jauh dari kebatilan. Sebaliknya, menikah justru mendatangkan banyak berkah. Janji Allah Swt. tersebut ada dalam Q.S. An-Nahl ayat 72.
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?” (Q.S. An-Nahl: 72).
Dari ayat tentang pernikahan dan artinya di atas, bisa dipetik pelajaran bahwa menikah bukan sekadar hal yang membahagiakan, tapi juga merupakan ibadah yang bahkan dapat menyempurnakan agama. Mahasuci Allah dan segala nikmat-Nya!
Editor: Dwi Ratih