5 Tips Berinternet, Ampuh Cegah Orang Tua Terjebak Hoax!
Kamu mungkin sudah mengenal tips berinternet dengan aman, tapi bagaimana dengan orang tua yang baru saja belajar menggunakan internet?
Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. Penggunaan internet di kehidupan sehari-hari tidak lagi hanya sekadar alat berkomunikasi, tapi juga sarana hiburan.
Orang-orang tua yang dulunya hidup secara konvensional, saat ini lebih banyak memanfaatkan penggunaan internet.
Sayangnya, seiring berkembangnya teknologi, pihak tidak bertanggung jawab pun kian lihai mengeksploitasi kelemahan sistem, situasi berisiko, serta orang-orang yang paling rentan, dalam hal ini orang lanjut usia.
Nah, pada momen safer internet month kali ini kamu bisa mengenalkan tips berinternet dengan aman untuk mereka. Tujuannya tentu agar tidak ada lagi orang tua yang terjebak hoax, baik dari pesan berantai Whatsapp atau media online lainnya.
Berikut 5 tips berinternet yang bisa kamu sampaikan kepada orang tua, seperti yang dibagikan oleh Google kepada Ibupedia.
1. Tunjukkan cara penggunaan internet yang bijak
Hidup di era yang berbeda seringkali menimbulkan mindset yang berbeda pula. Di masa mudanya dulu, orang tua tidak akrab dengan penggunaan internet, sehingga mungkin mereka belum bisa menggunakan internet dengan bijak di usianya saat ini.
Oleh karena itu, tips berinternet yang paling pertama untuk diperkenalkan pada orang tua adalah dengan cara menunjukkan penggunaan internet yang bijak.
Katakan kepada orang tua bahwa tidak semua hal bisa dibagikan begitu saja di media sosial maupun group chat, terlebih informasi pribadi, seperti alamat rumah, lokasi keberadaan saat ini, tanggal lahir, atau bahkan dokumen pribadi (KTP, KK, paspor, buku rekening, dan sebagainya).
Minta orang tua berhati-hati jika ada orang yang baru dikenal meminta identitas mereka. Pastikan untuk lebih dulu memverifikasi identitas orang tersebut.
2. Ajarkan cara melindungi keamanan akun online
Untuk menjamin orang tua tetap aman berinternet, sebaiknya ajarkan cara melindungi keamanan akun online yang mereka miliki. Termasuk akun media sosial, mobile banking, dan akun-akun yang mereka buat sendiri pada situs atau platform belanja online.
Ingatkan orang tua untuk tidak membuat kata sandi yang sama di banyak platform. Selain itu, ingatkan pula agar mereka menghindari kata sandi berupa tanggal lahir yang mudah ditebak oleh orang lain.
Di samping itu, berikan pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan oleh orang tua jika terjadi peretasan akun. Mintalah orang tua untuk tidak gegabah menerima telepon atau pesan yang meminta kode otentikasi yang dikirimkan melalui email atau SMS.
Sampaikan agar jangan gegabah memberikan kata sandi atau kode otentikasi kepada orang lain.
3. Ajak orang tua untuk mengecek ulang informasi yang didapat
Penggunaan internet untuk mencari berita terkini memang jauh lebih mudah dibandingkan dengan membaca koran. Namun, bukan berarti seluruh berita yang ditayangkan di internet bisa terjamin kebenarannya.
Oleh karena itu, agar aman berinternet, ajak orang tua untuk mengecek ulang informasi yang didapat. Ingatkan agar mereka tidak gegabah dalam membagikan pesan berantai di Whatsapp yang belum diketahui dengan jelas asal mulanya.
Bila perlu, jadilah sumber informasi bagi mereka. Mintalah agar orang tua menanyakan kebenaran berita yang didapat kepadamu lebih dulu. Tentu saja, langkah ini diperlukan agar orang tua terhindar dari hoax.
4. Berikan pengetahuan tentang penipuan secara online
Tips berinternet untuk orang tua selanjutnya, yaitu mengenali dan menghindari penipuan online. Berbeda dari dunia nyata, melalui internet penipu bisa saja menggunakan foto dan nama orang lain.
Oleh karena itu, ajarkan orang tua untuk menelusuri nama dan foto seseorang di internet untuk memverifikasi identitasnya. Penipu biasanya sengaja menciptakan suasana genting agar korbannya tidak berpikiran untuk lebih dulu memverifikasi identitasnya. Jadi, pastikan orang tua tetap tenang jika menemukan situasi tersebut.
Ajarkan orang tua untuk tidak terbiasa menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Jika penipu mengaku dari pihak bank atau agen asuransi, sebaiknya segera hubungi langsung nomor resmi dari perusahaan penyedia layanan tersebut.
Mintalah orang tua untuk tidak langsung mempercayai panggilan atau pesan dari nomor yang tidak dikenali tersebut.
5. Kenalkan orang tua pada sumber berita yang kredibel
Terakhir, kenalkan orang tua pada sumber berita yang kredibel. Artinya, jika mereka mendapat berita dari pesan group chat tidak langsung mempercayai begitu saja. Tunjukkan situs-situs berita maupun akun media sosial penyedia informasi yang memiliki kredibilitas tinggi.
Mintalah orang tua untuk membaca berita atau informasi yang tertulis di sana, bukan langsung mempercayai pesan berantai yang biasa dikirim oleh anggota group chat.
Dengan mengenali sumber-sumber berita terpercaya, maka orang tua berhenti menjadi korban atau bahkan mungkin pelaku penyebar kabar hoax.
Jangan ragu, untuk meminta orang tua berhenti sementara dari penggunaan internet jika memang ada situasi yang menyebabkan perdebatan atau perselisihan di antara pengguna internet. Ingatkan bahwa mereka berhak keluar dari group yang bersifat provokasi.
Tips berinternet untuk orang tua yang sudah dijelaskan tadi sebenarnya berlaku juga untuk diri kita sendiri. Penggunaan internet secara bijak, tentu bisa menjauhkan pengguna dari dampak negatif. Semoga informasi tadi bermanfaat, ya!
Editor: Dwi Ratih