Ibupedia

6 Cara Menabung Dana Darurat Tanpa Bikin Kamu Jatuh Miskin

6 Cara Menabung Dana Darurat Tanpa Bikin Kamu Jatuh Miskin
6 Cara Menabung Dana Darurat Tanpa Bikin Kamu Jatuh Miskin

Kesiapan dana darurat keluarga bisa memberi ketenangan, ketika muncul biaya yang tidak terduga. 

Namun demikian, setiap keluarga bisa dipastikan akan memiliki cara menabung dana darurat yang berbeda. Hal ini dikarenakan mereka memiliki kebutuhan biaya hidup yang berbeda pula.

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia, tabungan dana darurat keluarga merupakan dana yang memang sengaja disimpan dengan tujuan antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. 

Dana darurat keluarga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi tagihan biaya perawatan medis yang tidak terduga, meminimalisir kesulitan ekonomi saat terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan keadaan darurat lainnya.

Lantas, bagaimana cara menabung dana darurat agar tidak terasa miskin setelah menerima gaji? Yuk, simak panduan selengkapnya di sini.

1. Buat rincian anggaran biaya hidup

Cara menabung dana darurat yang pertama kali harus dilakukan, yaitu membuat anggaran biaya hidup secara rinci. Kamu bisa mencatat pengeluaran rutin setiap bulan. Mulai dari biaya tagihan, kebutuhan makan, transportasi, dan hiburan, serta cicilan pinjaman, jika ada. 

Dengan begitu, kamu lebih mudah mengetahui berapa jumlah uang yang bisa dialokasikan sebagai tabungan dana darurat keluarga.

Idealnya, tabungan dana darurat keluarga bisa dialokasikan sebesar 20 persen dari jumlah pendapatan kamu setiap bulannya. Namun, angka tersebut tidak bisa menjadi patokan. 

Pasalnya, setiap keluarga memiliki pemasukan dan kebutuhan yang berbeda. Jadi, sebaiknya kembali sesuaikan alokasi tabungan dana darurat keluarga dengan kebutuhan biaya hidupmu.

2. Alokasikan langsung setelah menerima gaji

Alokasikan dana darurat keluarga langsung setelah kamu menerima gaji. Ini adalah cara menabung dana darurat yang paling efektif. Sebaliknya, jika kamu menyisihkan tabungan dana darurat dari sisa gaji, maka kemungkinan besar kamu gagal menabung dana darurat keluarga.

Mengalokasikan sejumlah uang untuk tabungan dana darurat di awal, membantu kamu menabung dengan lebih baik. Kamu tidak akan kehabisan uang untuk tabungan dana darurat keluarga, karena kebutuhan hidup yang seringkali ada-ada saja.

3. Simpan dalam rekening terpisah

Tabungan dana darurat perlu disimpan dalam rekening terpisah dari rekening yang biasa digunakan untuk biaya operasional sehari-hari. Cara menabung dana darurat melalui rekening terpisah, memudahkan kamu memantau jumlah dana darurat yang telah terkumpul. 

Selain itu, kamu juga tidak mudah goyah untuk memakai dana darurat keluarga yang disimpan di rekening terpisah tersebut.

Sebagai alternatif cara menabung dana darurat di rekening terpisah, kamu bisa memanfaatkan fitur auto-debet. Melalui fitur ini tabungan dana darurat bisa langsung di transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening dana darurat keluarga. Cara ini bisa membantu kamu menabung lebih konsisten.

4. Menetapkan target dengan jumlah wajar

Berapa dana darurat ideal? Beberapa orang menyebut memiliki gaji satu hingga dua bulan sebagai dana darurat adalah ideal. Akan tetapi, sebagian besar pakar keuangan mengatakan bahwa jumlah dana darurat keluarga yang direkomendasikan harus mencakup pengeluaran rumah tangga selama tiga hingga enam bulan. 

Jumlah tersebut bahkan bisa dua kali lebih besar, jika sudah memiliki anak.

Dikutip dari Investopedia, jumlah uang yang dibutuhkan untuk mengisi tabungan dana darurat keluarga yang layak terlihat cukup besar. Akan tetapi, jumlah tersebut sepadan dengan kehidupan ekonomi yang tidak pasti, terutama setelah pandemi Covid-19. 

PHK dapat terjadi secara tidak terduga. Bahkan tanpa krisis global, keadaan darurat seperti sakit keras mendadak atau cacat karena kecelakaan, biaya perbaikan mobil atau rumah yang tidak sedikit. Tentu saja, dana darurat yang bisa memenuhi kebutuhan mendesak tersebut.

5. Lakukan secara bertahap dan konsisten

Cara menabung dana darurat membutuhkan konsistensi yang stabil, sehingga bisa segera tercapai sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Kamu bisa menabung secara bertahap, sedikit demi sedikit hingga terkumpul dana darurat yang ideal sesuai kebutuhanmu. 

Hindari perilaku konsumtif yang bisa membuat kamu sulit menerapkan cara menabung dana darurat ini.

Jika diperlukan, kamu bisa memperkecil pengeluaran dan menambah pemasukan dengan mencari side job yang bisa dikerjakan secara fleksibel di sela-sela pekerjaanmu. Hindari penggunaan kartu kredit maupun pinjaman online untuk kebutuhan konsumtif.

6. Boleh diinvestasikan, asal…

Tabungan dana darurat keluarga bisa diinvestasikan, selama instrumen investasi yang dipilih aman, minim risiko, likuid atau mudah dicairkan dan mudah diakses. Hal ini penting diperhatikan karena fungsi tabungan dana darurat adalah untuk memenuhi kebutuhan keuangan di situasi yang tidak terduga. 

Oleh karena itu, meski boleh diinvestasikan, dana darurat sebaiknya bisa dicairkan kapan saja saat dibutuhkan.

Cara menabung dana darurat dengan instrumen investasi yang tepat, bisa memberikan keuntungan besar. Beberapa instrumen investasi yang direkomendasikan untuk dana darurat antara lain, rekening tabungan, deposito, emas, maupun reksa dana pasar uang. 

Pastikan untuk lebih dulu mempelajari kelebihan dan kekurangan setiap instrumen investasi agar tabungan dana darurat tetap aman.

Nah, mulai sekarang kamu bisa menerapkan cara menabung dana darurat keluarga dengan lebih baik. Semoga panduan keuangan tadi bisa memudahkan kamu untuk segera mendapatkan tabungan dana darurat keluarga sesuai dengan kebutuhan. 

Jangan lupa, hanya gunakan tabungan darurat keluarga untuk kebutuhan mendesak yang tidak terduga.

Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya!

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram