Ibupedia

6 Cara Mencegah Pelecehan Seksual Pada Anak, Parents Wajib Tahu!

6 Cara Mencegah Pelecehan Seksual Pada Anak, Parents Wajib Tahu!
6 Cara Mencegah Pelecehan Seksual Pada Anak, Parents Wajib Tahu!

Pelecehan seksual pada anak saat ini tengah menjadi perbincangan hangat para orang tua. Topik ini mencuat, setelah banyak sekali ditemukan kasus pelecehan seksual pada anak-anak di bawah umur yang terjadi di berbagai lingkungan, mulai dari sekolah hingga lingkungan keluarga yang seharusnya menjadi tempat teraman untuk si kecil.

Baru-baru ini juga santer beredar sebuah kabar bahwa ada seorang kakek berusia 72 tahun, yang melakukan aksi pelecehan seksual pada seorang anak perempuan berusia 7 tahun, dan masih duduk di bangku sekolah dasar. Perbuatan tersebut, seketika langsung diketahui oleh seorang Ibu yang juga sedang lewat di jalan yang sama.

Tak perlu menunggu waktu yang lama untuk mencegah pelecehan seksual pada anak, Ibu yang merasa hal tersebut janggal langsung melaporkan pada ketua RT setempat untuk kemudian dilihat melalui CCTV agar bisa ditindak lebih lanjut.

Kakek paruh baya tersebut diketahui dengan sengaja memegang bagian payudara anak perempuan yang ia temui, lalu mengajaknya ke tempat yang lebih sepi dengan iming-iming uang jajan. Petugas berwenang bergerak cepat menindaklanjuti hal ini, sehingga kakek tersebut langsung diamankan segera.

Melalui berita yang beredar ini, kita sebagai orang tua seperti kembali diingatkan bahwa ilmu untuk mencegah pelecehan seksual pada anak sangatlah penting. 

Dampak pelecehan seksual pada anak-anak


Upaya mencegah pelecehan seksual pada anak-anak harus diketahui oleh semua pihak, baik di sekolah maupun di rumah. Karena kondisi ini, sudah cukup banyak terjadi dimana saja dan tidak mengenal tempat. 

Melansir dari laman Bravehearts, anak-anak dan remaja yang mengalami pelecehan seksual dapat menderita sejumlah masalah psikologis dan perilaku. Tak hanya itu saja, jika mencegah pelecehan seksual tidak segera dilakukan maka korbannya akan semakin banyak.

Sehingga akan semakin banyak juga anak-anak hingga remaja, yang memiliki luka batin yang mungkin saja akan terbawa hingga dewasa atau sulit disembuhkan.

Berikut ini adalah beberapa dampak pada anak-anak yang mengalami pelecehan seksual:

  • Anak-anak mungkin akan mengalami nyeri pada bagian fisik tertentu
  • Prestasi yang semakin buruk saat di sekolah
  • Tingkat kehadiran di sekolah juga semakin buruk
  • Sulit untuk berkonsentrasi bahkan memiliki memori yang tidak baik
  • Sering mengalami perubahan suasana hati yang tidak menentu
  • Mengalami perilaku regresif
  • Dapat memicu gangguan tidur hingga gangguan makan
  • Merasa dirinya tidak berharga
  • Sering mengalami mimpi buruk
  • Sering terpikir untuk bunuh diri atau melukai dirinya sendiri
  • Mendadak menggunakan alkohol atau obat terlarang
  • Ketidakmampuan untuk memiliki hubungan jangka panjang ketika dewasa
  • Kesulitan dalam mengasuh anak
  • Mengalami stres hingga depresi atau trauma
  • Bisa mengembangkan perilaku kriminal.

Ketika upaya mencegah pelecehan seksual dianggap sepele atau cenderung diabaikan, maka tidak menutup kemungkinan dampak di atas akan menyerang anak-anak dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Oleh karena itu, Ibu bisa membantu mencegah pelecehan seksual pada anak mulai dari lingkungan rumah.

Cara mencegah pelecehan seksual pada anak 


Mencegah pelecehan seksual pada anak di rentang usia berapapun, bisa dipelajari oleh siapa saja dan dapat dimulai di mana saja. Setiap orang harus mulai membuka mata lebar, bahwa peristiwa ini bukan lagi hal tabu, akan tetapi merupakan sebuah peristiwa gawat darurat yang harus segera teratasi.

Pelecehan seksual dapat terjadi tanpa terduga, dan dapat dilakukan oleh pelaku dari berbagai macam kalangan. Berikut ini, ada beberapa cara mencegah pelecehan seksual yang dapat mulai kita lakukan bersama-sama:

1. Terlibat pada kehidupan anak dari seluruh aspek

Orang tua wajib untuk terlibat lebih jauh pada kehidupan anak, dan benar-benar hadir pada setiap momen kehidupannya, namun bukan berarti mengekangnya. Saat Ibu terlibat langsung pada kehidupan anak, tak hanya dapat memantau perilaku anak saja, namun Ibu juga bisa mulai mencegah pelecehan seksual yang terus mengancam setiap saat.

Melansir dari laman RAINN, sebuah organisasi anti kekerasan seksual terbesar yang ada di Amerika Serikat mengungkapkan, jika orang tua terlibat langsung dan hadir untuk anak maka dapat membantu tanda-tanda pelecehan seksual terhadap anak menjadi semakin jelas. 

Selain itu, keterlibatan orang tua dalam mengedukasi mengenai cara perlindungan diri pada anak, akan memberikan anak rasa aman dan nyaman dalam menjalani hidup.

2. Dorong anak untuk mau bercerita

Tak mudah bagi anak terutama pada usia remaja untuk berani berbicara pada orang tuanya, jika mereka tidak dibiasakan terbuka sedari kecil. Kehadiran orang tua pada kehidupan anak sangat penting, apalagi bila anak sudah mau terbuka dan berbicara pada orang tua.

Saat anak sudah terbuka dengan orang tua, Ibu bisa mengajarinya banyak hal. Misalnya mengajari anak tentang batasan hal-hal pribadi atau tentang tubuhnya. Biarkan si kecil tahu bahwa ada bagian tubuhnya yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

3. Bermain rahasia belum tentu hal yang baik


Melansir dari laman Child Mind Institute, mencegah pelecehan seksual bisa dilakukan dengan cara Ibu memberitahu si kecil kalau ada orang yang mendekatinya, dan mengatakan harus merahasiakan pertemuan tersebut, maka itu bukanlah hal yang baik. 

Ceritakan sebuah perumpamaan pada si kecil, jika ada orang dewasa baik laki-laki atau perempuan berkata: “Aku suka sama kamu, apa yang aku lakukan padamu hal yang menyenangkan, tapi jangan beri tahu orang tua, nanti aku kasih kamu mainan atau uang jajan.”

Maka si kecil harus waspada dan menceritakan semua hal tersebut pada Ayah atau Ibu, karena itu bukan hal yang baik. Sebisa mungkin hindari ajakan orang dewasa lain, apalagi tanpa sepengetahuan orang tua.

4. Beritahu anak bahwa tidak boleh ada yang memotret bagian tubuh pribadinya

Setelah Ibu memberitahu tentang bagian pribadi mana saja yang tidak boleh dipegang oleh orang dewasa lainnya untuk mencegah pelecehan seksual, maka langkah selanjutnya adalah, memberitahu pada si kecil bahwa tak seorang pun boleh memotret bagian tubuh pribadinya.

Sebagai orang tua kita juga perlu waspada, karena sekarang ini jenis kejahatan digital sangatlah banyak. Salah satunya, merekayasa foto anak-anak kita menjadi foto telanjang untuk bahan fantasi orang tidak bertanggung jawab. Yuk, lebih bijak saat membagikan foto si kecil di media sosial.

5. Ajarkan pada anak kapan ia harus bertindak tegas


Cara mencegah pelecehan seksual berikutnya adalah, dengan mengajari anak untuk berlaku tegas pada orang dewasa yang nampaknya memiliki gelagat tidak baik. Beri contoh apa yang harus si kecil lakukan.

Misalnya seperti, “Nak, kalau ada orang dewasa yang tiba-tiba mengajak kamu pergi atau memegang bagian tubuh pribadimu, kamu boleh lari pergi menjauh ke tempat yang ramai atau berteriak sekencang-kencangnya."

6. Punya kode rahasia untuk menggambarkan situasi yang tidak nyaman

Ibu bisa juga mengajarkan si kecil untuk memiliki kode rahasia khusus, atau family safety code pada situasi yang tidak nyaman. Misalnya, jika ada yang membuntutinya, si kecil boleh menelpon atau mengirim pesan pada Ayah dan Ibu dengan kata sandi tertentu.

Kata sandi bisa beragam, misalnya untuk menggambarkan situasi tidak nyaman berarti makan sayur pahit, maka si kecil bisa berkata: “Bu, adek takut makan sayur pahit. Jemput ya.”

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram