Ibupedia

6 Cara Mendidik Anak Keras Kepala Tanpa Menguras Emosi

6 Cara Mendidik Anak Keras Kepala Tanpa Menguras Emosi
6 Cara Mendidik Anak Keras Kepala Tanpa Menguras Emosi

Cara mendidik anak keras kepala ternyata memerlukan teknik khusus selain kesabaran penuh para orang tua dan pengasuhnya. Melansir dari laman Riley Children’s Health, Dr. Christine Raches, PsyD, seorang psikolog klinis dan analisis perilaku dari Indiana University Health mengungkapkan, anak yang keras kepala biasanya karena pada usianya ia tengah mengalami begitu banyak perubahan dan perkembangan, sehingga membuatnya bertindak seperti itu.

Meskipun begitu, ini adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak. Tidak ada yang salah dengan mereka, dan juga tidak ada yang salah dari pola pengasuhan orang tua. 

Namun, yang perlu dipahami lebih lanjut adalah bagaimana cara menghadapi anak keras kepala, serta memahami ciri anak keras kepala supaya orang tua bisa menanganinya dengan tepat.

Anak-anak umumnya belajar dari hal-hal yang ia temui secara langsung, dari proses sebab-akibat, proses mencoba hal baru, hingga petualangan seru lainnya. Namun, tentu saja ketika sifat keras kepalanya keluar, Ibu mungkin akan menemui jalan buntu hingga rasa frustrasi.

Oleh karenanya, mengatasi anak keras kepala tak semudah yang dibayangkan karena Ibu akan dihadapkan juga dengan kondisi emosi yang mungkin memuncak. Dr. Christine Raches, PsyD menyebutkan bahwa saat ini terjadi, Ibu harus paham terlebih dahulu jika anak-anak sedang bertindak mengikuti egonya sendiri, tanpa berpikir kalau ia punya ketrampilan fisik dan kognitif yang masih terbatas dan perlu arahan orang dewasa di sekitarnya.

Cara mendidik anak keras kepala


Tenangkan diri dulu, kuasai rasa frustasi yang ada, namun tetap fokus pada cara mendidik anak keras kepala di depan Ibu. Melansir dari laman Parents, mengatasi anak keras kepala membutuhkan kesabaran, ketenangan, dan stabilitas emosi.

Selain itu, cara mendidik anak keras kepala memiliki teknik istimewa yang bisa Ibu pelajari seperti berikut ini:

1. Hindari argumentasi yang melelahkan

Cara mendidik anak keras kepala yang utama adalah dengan mengenali situasi yang ada pada saat itu. Misalnya anak bersikeras ingin mengambil gelas yang ada di atas lemari sendiri dan menolak bantuan Ibu, jika situasinya memungkinkan dan aman untuknya, Ibu bisa mengabulkan keinginannya tapi tetap dengan pengawasan penuh dan tanpa argumentasi.

Biarkan ia punya kendali penuh sesekali bila situasinya memungkinkan. Hal ini juga akan membuat si kecil merasa dihargai karena keputusannya didengar oleh Ibu. Menghargai si kecil akan memupuk rasa percaya dirinya tumbuh dengan baik.

2. Buatlah suatu pilihan untuknya


Biasanya, ciri anak keras kepala akan cenderung lebih bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Oleh karenanya, cara mendidik anak keras kepala bisa dengan memberikan ia wewenang khusus untuk memilih.

Misalnya saat belanja ke supermarket, Ibu bisa menawarinya pilihan jajan permen atau cokelat, alih-alih membiarkannya memilih snack apa pun yang ia mau. Terlalu membatasi dan menyetir bukanlah cara menghadapi anak keras kepala yang benar, karena ia akan cenderung lebih membuatnya marah atau semakin membangkang.

3. Membangun koneksi yang baik untuknya

Hindari memaksakan kehendak pada anak padahal ia sama sekali menolaknya. Ciri anak keras kepala biasanya ia punya keinginan sendiri dan bila dipaksa untuk mengikutinya, ia akan cenderung marah atau berperilaku tidak baik.

Cara mendidik anak keras kepala salah satunya dengan membangun koneksi dengannya. Misalnya saat Ibu ingin si kecil tidur siang padahal ia sedang asyik nonton TV, Ibu bisa mendekatinya perlahan dengan ikut menonton televisi bersamanya terlebih dahulu lalu beberapa saat kemudian ajak si kecil untuk tidur siang dengan cara halus.

4. Lakukan secara perlahan


Mengatasi anak keras kepala tidak bisa dengan emosi yang meledak, sebaiknya lakukan dengan perlahan saja. Terkadang sifat keras kepala anak tidak berlaku secara terus menerus. Sehingga, cara mendidik anak keras kepala yang paling efektif adalah dengan mendengarkan apa yang ia mau dan beri arahan secara perlahan.

5. Buatlah aturan yang tepat dan sesuai

Cara menghadapi anak keras kepala bisa juga dengan menentukan aturan yang tepat dan sesuai. Misalnya, Ibu bisa tetapkan jam makan snack, jam tidur siang, jam bermain, dan masih banyak lagi. Izinkan ia memilih apa yang menjadi keinginannya di luar aturan yang Ibu tetapkan, selama keinginannya aman dan memungkinkan untuk dikabulkan.

6. Cobalah untuk memosisikan diri pada sepatunya

Selain cara mendidik anak keras kepala tersebut di atas, Ibu bisa lakukan cara seperti mencoba memosisikan diri sebagai si kecil. Pahami mengapa anak bisa sangat keras kepala pada suatu pilihan yang Ibu sampaikan, barangkali ia punya alasan tersendiri yang justru baik untuk dirinya.

Cara mendidik anak keras kepala melalui metode yang satu ini cenderung akan meredam emosi Ibu dan akan lebih mudah memahami si kecil.

Ciri anak keras kepala yang harus orang tua pahami


Setelah memahami cara mendidik anak keras kepala, kita pahami lebih lanjut yuk Bu apa ciri anak keras kepala itu, apakah beda dengan anak bertekad? Melansir dari laman Parenting First Cry, berikut ini adalah karakteristik anak keras kepala yang harus Ibu waspadai:

  • Anak keras kepala cenderung sering mengajukan banyak pertanyaan
  • Sering mencari perhatian dan ingin selalu didengarkan
  • Anak keras kepala lebih mandiri dan cerewet
  • Cenderung punya kemauan bebas dan bosan dengan rutinitas
  • Lebih sering tantrum
  • Terlihat lebih sering memerintah dan berlaku sebagai pemimpin
  • Melakukan apapun dengan kemampuan dan kecepatannya sendiri.

 Editor: Aprilia