6 Cara Terbaik Merespon Anak Yang Suka Berkata Kotor
Cara mendidik anak yang sudah mulai bicara memang tidak mudah ya Bu. Kita seakan dihadapkan dengan segudang hal-hal mengejutkan yang diluar dugaan, salah satunya saat anak berkata kotor.
Pernahkah Ibu mendengar buah hati tercinta berkata kotor yang tidak seharusnya, padahal Ibu tidak pernah mengajarkannya? Anak berkata kasar bisa jadi karena ia mendengar kata-kata tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari tontonan yang ia lihat.
Melansir dari laman Baby Center, anak berkata kotor dapat terjadi saat ia memasuki usia pra sekolah atau TK di usia 5 tahun. Perkataan kotor tersebut bisa saja keluar akibat dari tindakan Ibu yang tidak ia sukai, misalnya saat Ibu memberitahunya untuk menghabiskan makanannya segera dan berhenti makan sambil nonton. Lalu beberapa saat setelah hal itu terjadi, si kecil mulai berkata kotor yang tidak seharusnya.
Atau mungkin anak berkata kasar karena ia mendengar teman-teman sebayanya mulai mempraktekkan kata-kata tersebut dan menjadikannya lelucon yang seolah-olah lucu. Padahal kata-kata tersebut memiliki arti yang tidak baik. Stop menyalahkan cara mendidik anak sebelumnya, mulailah fokus untuk membenahi anak-anak yang mulai berkata kotor ya, Bu.
Bagaimana merespon anak yang sedang berkata kotor
Saat pertama kali anak-anak menemukan kosakata baru biasanya orang-orang di sekitarnya akan bersorak atau merasa itu adalah hal yang lucu. Namun sayangnya, beberapa kata-kata yang ia keluarkan justru bermakna buruk dan ini bukan hal baik untuk diteruskan.
Dalam hal ini pastinya Ibu akan merasa sedikit kecewa saat anak berkata kasar, apalagi bila ditujukan untuk seseorang. Lakukan cara mendidik anak ketika ia berkata kotor seperti berikut ini supaya tidak menjadi kebiasaan.
1. Cobalah untuk tetap tenang
Melansir dari laman Imperfect Families, langkah awal untuk membuat Ibu berpikir jernih saat mendengar anak berkata kotor adalah dengan menenangkan diri dulu. Respon Ibu yang terlalu heboh dan langsung memarahi atau melarangnya, bisa jadi membuat si kecil semakin penasaran mengapa kata-kata tersebut tidak boleh disebutkan.
Coba cek kembali apakah pada kesempatan berikutnya ia terus berkata kotor atau ia sudah melupakannya. Terkadang anak-anak hanya penasaran dengan kosakata atau bahasa baru yang ia dengar, lalu ia secara spontan mengucapkannya tanpa tahu makna sebenarnya.
2. Berikan respon ringan terlebih dahulu
Saat mendengar anak berkata kotor, Ibu sebaiknya mengarahkan hal tersebut pada sebuah percakapan ringan untuk mengetahui mengapa si kecil mengucapkannya. Cobalah untuk merespon seperti:
- “Wah kata baru ya, kakak dengar dari mana ya?”
- “Kakak habis dengar kata baru? Kakak tahu ngga apa artinya?”
- “Kakak, arti kata yang kakak katakan tadi tidak baik lho. Sebaiknya diganti dengan kata yang lebih sopan ya.”
Jika respon ringan tidak mempan dan justru membuatnya semakin terbiasa berkata kotor, Ibu bisa mulai melakukan improvisasi pada respon berikutnya, seperti:
- “Adik kok bilang gitu lagi ya? Lagi pengen diperhatiin Ibu ya? Kata-kata itu ngga baik diucapkan. Stop memakai kata itu ya, semua orang yang mendengarnya tidak suka!”
- “Adik sedang marah ya sampai mengeluarkan kata seperti itu? Coba cerita saja ke Ibu yuk daripada ngomong kotor seperti itu.”
3. Gunakan mimik muka serius dan perlihatkan ketidaksukaan Ibu
Anak berkata kotor bisa terjadi berulang kali dan ini akan cukup mengganggu. Pertama kali mungkin kata-kata tersebut sedikit lucu sehingga kita tertawa, namun selanjutnya hal ini perlu penanganan lebih tegas namun hindari melukai hatinya.
Melansir dari laman Baby Center, sebaiknya Ibu perlihatkan mimik muka yang serius, tenang, datar, dan cenderung menyiratkan kalau Ibu tidak suka dengan apa yang ia katakan. Hindari tertawa atau menganggap hal tersebut lucu karena anak-anak akan merasa hal tersebut baik-baik saja untuk dilakukan kembali.
4. Berikan anak alternatif kata lainnya
Ibu bisa mulai memberikan anak-anak kata pengganti lain saat ia berkata kotor. Cara mendidik anak seperti ini diharapkan mampu menghentikan aksi anak berkata kasar.
Saat ia berucap: “Sialan, aku tadi kalah main bola Bu!”
Maka Ibu bisa langsung merespon kekesalannya dengan memvalidasi perasaannya terlebih dahulu seperti: “Wah kakak lagi kecewa berat kayaknya ni ya?”
Lalu kemudian berikan kata pengganti untuk kata “Sialan” yang ia ucapkan seperti : “Kak, lain kali nggak perlu bilang sialan ya, ngga enak didengar. Coba ganti dengan kata “Aduh” atau istigfar. Itu akan lebih baik lho supaya Allah SWT mudahkan kegiatan Kakak nantinya ya.”
5. Tetapkan aturan tentang berkata kotor
Melansir dari laman Very Well Family, ketika anak berkata kotor, Ibu bisa coba terapkan sejumlah aturan tertentu untuknya. Misalnya, anak boleh berkata kotor saat di kamar atau saat orang lain tidak bisa mendengarnya.
Atau Ibu bisa menerapkan aturan yang lebih tegas, jika kata-kata kotor tersebut terdengar oleh Ibu atau orang lainnya, maka jatah jajan akan dikurangi, tidak ada snack time atau camilan, dan masih banyak lagi aturan yang dapat diberlakukan sesuai ketentuan Ibu.
6. Menjadi role model yang baik
Selain merespon dengan benar, ada baiknya orang tua di rumah juga dapat menjadi role model yang baik untuk anak-anak agar tidak mudah berkata kotor terutama saat sedang marah. Anak-anak seringnya mencontoh siapapun yang berada dekat dengannya seperti lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Editor: Aprilia