6 Jurus Jitu Mengajari Anak Cara Mengatur Waktu dengan Baik
Cara mengatur waktu adalah keterampilan yang perlu dimiliki dengan cara yang sesuai dengan perkembangan anak, di hampir semua jenjang usia.
Belajar manajemen waktu sangat penting, tidak hanya untuk mendukung kemampuan akademik, tetapi juga membantu mengurangi kecemasan. Dengan demikian, mengajari anak cara mengatur waktu adalah hal penting yang harus dilakukan para orang tua.
Tentu saja, belajar manajemen waktu membutuhkan pembiasaan sejak dini. Masing-masing anak bahkan memiliki cara mengatur waktu yang berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya Ayah dan Ibu pelajari lebih detail langkah-langkah terbaik untuk mengajarkan cara mengatur waktu pada anak.
Beruntung, Ibupedia sudah merangkum jurus-jurus jitu mengajari anak belajar manajemen waktu. Apa saja jurus-jurus yang bisa Ayah dan Ibu lakukan? Yuk, cari tahu!
1. Mulai sejak dini
Dikutip dari Very Well Family, anak-anak bisa belajar manajemen waktu sejak usia balita. Artinya, semakin awal Ayah dan Ibu memulai mengajari cara mengatur waktu, maka semakin baik bagi anak-anak untuk menerapkan kebiasaan tersebut.
Bagi balita di bawah usia 3 tahun, cara mengatur waktu bisa dilakukan melalui kegiatan sederhana. Misalnya, tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya. Melalui pembiasaan ini, anak-anak akan tumbuh sebagai individu yang disiplin waktu.
Ketika sudah masuk usia sekolah, anak-anak bisa mempelajari cara mengatur waktu dengan lebih baik. Biarkan mereka belajar manajemen waktu melalui tugas-tugas kecil yang diselesaikan dalam waktu singkat, seperti mengenakan pakaian atau merapikan mainan mereka.
Ayah dan Ibu bisa memberikan batasan waktu terkait kapan pekerjaan tersebut harus selesai.
2. Bantu anak menentukan skala prioritas
Mengajari anak cara mengatur waktu bisa berjalan lebih optimal, selama Ayah dan Ibu juga membantu mereka dalam menentukan skala prioritas. Pemikiran anak-anak yang masih sangat sederhana, bisa membuat mereka kesulitan menentukan mana pekerjaan yang perlu diselesaikan terlebih dulu.
Di sinilah peran serta Ayah dan Ibu sangat dibutuhkan.
Untuk memudahkan anak belajar manajemen waktu cobalah untuk membuat daftar kegiatan di rumah dan tugas-tugas dari sekolah dalam sebuah tabel. Tuliskan juga deadline atau tenggat waktu dari masing-masing kegiatan dan tugas tersebut.
Susun daftar berdasarkan urutan tenggat waktu terdekat. Jadi, ketika melihat tabel ini anak-anak tahu pekerjaan atau tugas mana yang harus dikerjakan lebih dulu.
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan
Mengajari anak cara mengatur waktu bisa jadi membosankan. Terlebih jika anak memiliki agenda kegiatan yang hampir melulu sama setiap harinya. Oleh karena itu, Ayah dan Ibu perlu menciptakan suasana belajar manajemen waktu yang menyenangkan. Bagaimana caranya?
Pertama, ajak anak-anak untuk mewarnai tabel jadwal kegiatan mereka. Bila perlu, biarkan mereka menempelkan stiker-stiker lucu pada tabel tersebut. Kedua, buat anak bersemangat untuk menyelesaikan kegiatan dan tugas-tugasnya sesuai dengan jadwal.
Caranya adalah dengan sebuah permainan siapa yang lebih cepat dari siapa. Misalnya, saat mandi dan menggosok gigi, atau saat merapikan tempat tidur. Hal ini bisa membuat anak lebih termotivasi untuk belajar manajemen waktu.
4. Tunjukkan pada anak cara mengukur waktu
Perlu diketahui, anak-anak yang tahu cara memberi tahu waktu, belum tentu tahu cara mengukur waktu. Sebaiknya, bantu mereka dengan mengatur waktu menggunakan timer ketika menyelesaikan tugas. Hitung mundur sebelum anak memulai mengerjakan tugasnya. Hal ini cukup efektif membantu anak memahami cara mengatur waktu.
Selain itu, ketika anak-anak mampu mengukur waktu, maka mereka bisa lebih mudah memahami seperti apa rasanya 15 menit, 30 menit, atau bahkan 1 jam. Jadi, ketika Ayah dan Ibu mengajaknya pergi dalam kurun waktu 5 menit, maka anak-anak mengerti bahwa waktu tersebut tidak cukup untuk dipakai merapikan kamar terlebih dulu.
5. Konsisten mengikuti jadwal yang dibuat
Melihat anak-anak menyukai aktivitas yang dilakukan, seringkali membuat Ayah dan Ibu tersentuh sehingga memberikan banyak waktu untuk anak di aktivitas tersebut.
Misalnya, ketika anak sedang mengerjakan PR menggambar dan ia terlihat sangat menikmati aktivitas tersebut, cobalah bersikap konsisten mematuhi jadwal yang sudah dibuat. Ingatkan anak bahwa setelah menggambar ada kegiatan lain yang harus dilakukan.
Jangan sampai, ketika anak baru belajar cara mengatur waktu, justru Ayah dan Ibu sendiri yang tidak bisa bersikap konsisten dan memberi banyak kelonggaran untuk anak. Pasalnya, hal ini justru menyulitkan anak untuk disiplin waktu.
6. Berikan hadiah sebagai motivasi
Ketika anak belajar cara mengatur waktu, mungkin saja mereka akan merasa jenuh atau kehilangan motivasi. Jadi, tidak ada salahnya jika Ayah dan Ibu memberikan hadiah sederhana untuk anak yang berhasil menyelesaikan tugas tepat waktu.
Hadiah ini tentu akan memotivasi anak untuk terus menerapkan cara mengatur waktu yang baik di kehidupan sehari-harinya.
Hadiah ini tentu tidak selalu harus berupa barang. Ayah dan Ibu bisa mengajak anak-anak mengunjungi taman hiburan atau membelikan makanan kesukaannya. Bentuk apresiasi ini berperan sangat besar untuk terus menumbuhkan keinginan anak belajar manajemen waktu.
Jadi, kapan Ayah dan Ibu akan mengajari si kecil cara mengatur waktu? Semoga jurus-jurus tadi bisa diterapkan dengan baik, sehingga berhasil. Selamat mencoba!
Editor: Dwi Ratih