Ibupedia

6 Ruangan Ini Selalu Kotor? Simak Tips Membersihkan Rumah Berikut!

6 Ruangan Ini Selalu Kotor? Simak Tips Membersihkan Rumah Berikut!
6 Ruangan Ini Selalu Kotor? Simak Tips Membersihkan Rumah Berikut!

Siapa sih yang tidak ingin rumahnya bersih rapi dan selalu tampak cantik seperti di katalog produk furniture impor? Semua ibu, tentunya. Apalagi, pujian selalu dialamatkan pada ibu jika rumah bersih dan tertata rapi, terlepas dari siapa yang sehari-hari bertugas membersihkan rumah: apakah hanya ibu, semua anggota keluarga, asisten rumah tangga, atau layanan cleaning service via aplikasi. Begitu pula sebaliknya.

Sayangnya, kegiatan bebersih ini kerap dijadikan prioritas terakhir jika ibu memiliki kesibukan lain. Ibu dengan bayi dan balita, ibu bekerja tanpa support system di rumah, termasuk tanpa kerja sama suami dan anak dalam membersihkan rumah, membuat rumah sering terlihat berantakan. Selama lantai sudah disapu, barang sudah dirapikan (meskipun bukan di tempat aslinya), itu sudah cukup.

Rasanya, Ibu tidak perlu tips membersihkan rumah karena generasi terdahulu pun hanya menyapu, mengepel, dan sesekali menggunakan kemoceng untuk membersihkan perabot. Padahal, yang perlu dibersihkan tidak hanya lantai dan barang yang berantakan saja, lho. Coba lihat di atas lemari pakaian, apakah ada tumpukan barang? Apakah di belakang pintu penuh baju tergantung? Rak sepatu, apakah rapi atau berjejalan? Kapan terakhir kali gorden dicuci?

Nah, ternyata cukup banyak ya yang harus dibersihkan. Semakin besar rumah, semakin banyak barang, semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan rumah. Apalagi, kondisi cuaca yang lembap di negara tropis membuat bakteri mudah menyebar.

Bagi Ibu yang memiliki anak kecil, tentu batuk pilek sudah menjadi penyakit rutin bagi anak-anak. Bisa jadi, pemicunya ada di dalam rumah lho. Bersih tidak sekadar tidak berdebu dan tampak rapi, tapi juga bersih dari potensi kuman dan penyakit yang tak kasat mata. 

Agar tidak ada sudut rumah yang terlewati, berikut ini tips membersihkan rumah yang bisa Ibu ikuti. Jika perlu, catat tips membersihkan rumah di bawah ini, tempel di tempat yang sering Ibu lewati, kemudian tambahkan jadwal membersihkan. 

Tips membersihkan rumah bagian kamar tidur

Kamar tidur menjadi bagian pertama yang perlu dibersihkan dengan detail karena menjadi tempat paling pribadi dari sebuah rumah. Karena paling private, pemilik kamar cenderung menjadi diri sendiri di kamarnya, apakah itu orang yang rapi atau orang yang berantakan. Jika Ibu atau suami termasuk dalam kelompok yang disebutkan terakhir, tips membersihkan kamar berikut bisa membuat kamar berantakan tidak hanya menjadi lebih rapi, tapi juga bebas kuman.

  1. Ganti sprei 1-2 minggu sekali

    Mengapa sprei harus rutin diganti? Karena banyak kotoran yang bersembunyi di dalam serat kain sprei seperti keringat, kotoran telinga, kotoran mata, sel kulit mati, minyak wajah, minyak rambut, tungau, kutu, debu, dan urine jika anak mengompol. Seberapa sering harus mengganti sprei tergantung dari pemakaian dan suhu dalam kamar.

    Ganti sprei seminggu sekali jika tempat tidur kerap dipakai dalam keadaan berkeringat atau suhu dalam kamar relatif lembap. Jika kamar bersuhu sejuk dan penghuninya naik ke atas kasur hanya dalam keadaan bersih, sprei bisa diganti dua minggu sekali meski belum tampak kotor. Pengecualian dilakukan jika penghuninya sakit, yang menyebabkan sprei rentan menjadi sarana penularan virus.

  2. Mencuci gorden

    Sama seperti sprei, frekuensi mengganti atau mencuci gorden disesuaikan dengan kondisi kamar. Biasanya, ruangan AC dan jendela yang selalu tertutup tidak menyebabkan debu. Mencuci gorden setahun dua kali sudah cukup. Namun, untuk kamar yang sering dihinggapi debu, gorden bisa dicuci 1-3 bulan sekali, tergantung ukuran dan tebal tipisnya kain.

  3. Lemari baju

    Meskipun tampak bersih, sudut-sudut lemari, atas lemari, dan dinding lemari kerap dihinggapi debu. Bersihkan sebulan sekali dengan lap basah. Selain itu, pastikan lemari tidak terlalu penuh dengan pakaian karena biasanya pakaian yang berada di dasar rak jarang digunakan dan berbau apek. Solusinya antara lain rutin menyortir dan mendonasikan pakaian serta melakukan rotasi isi lemari (pakaian di dasar tumpukan dipindah ke bagian atas tumpukan).

  4. Menjemur/memvakum kasur, bantal, guling

    Menjemur kasur, bantal, guling adalah tips membersihkan rumah yang sudah dilakukan turun temurun oleh generasi terdahulu. Tujuannya adalah untuk menghilangkan tungau dan kutu yang mungkin bersarang di dalamnya. Selama suhu matahari sangat panas, cara ini efektif.

    Selain itu, lokasi menjemur sebaiknya tidak di area yang membuat debu mudah menempel, seperti halaman belakang rumah alih-alih halaman depan. Kini, terdapat jasa vakum kasur, bantal, guling yang bisa Ibu panggil jika lokasi rumah tidak memungkinkan untuk menjemur. Cara ini diklaim efektif, khususnya untuk mereka yang mengalami alergi debu dan tungau.

Tips membersihkan rumah bagian kamar mandi

Kamar mandi rentan menjadi bagian terkotor dari sebuah rumah jika penghuninya malas membersihkannya secara rutin. Masalahnya, air sabun dapat menyebabkan noda bahkan kerak pada lantai, dinding, keran, dan bak mandi. Jika ada anak yang sedang mulai belajar ke toilet sendiri, Ibu mendapat tambahan tugas untuk rutin membersihkan area kloset karena mungkin terdapat cipratan air seni yang meninggalkan bau pesing. 

Untuk kamar mandi yang selalu bersih dan higienis, inilah beberapa tipsnya:

  1. Membersihkan noda keramik membandel

    Terdapat berbagai tips membersihkan noda membandel di keramik kamar mandi, mulai dari menggunakan air panas hingga cuka. Ibu bisa menuangkan air panas untuk membuka pori-pori keramik, kemudian menuangkan cairan pembersih keramik khusus. Diamkan sebentar sesuai instruksi di belakang kemasan, baru kemudian disikat. Untuk alternatif yang lebih alami, gunakan cuka, garam tanpa yodium, soda kue yang telah dicampur air, maupun abu gosok. Setelah bersih, jangan lupa sikat keramik kamar mandi 3-5 hari sekali sebelum noda menjadi lebih sulit dibersihkan.

  2. Membersihkan kran air yang berbahan stainless steel

    Untuk noda membandel, oleskan cuka selama 1-2 jam lalu bisa dengan air hangat. Lap hingga kering. Agar noda tidak bertahan, biasakan mengeringkan keran dengan lap sehari sekali setelah mandi.

  3. Mencuci tirai shower sebulan sekali

    Sama seperti dinding, tirai kamar mandi juga penuh dengan noda sabun. Terkadang, noda tersebut menimbulkan warna kekuningan pada tirai. Solusinya, Ibu bisa mencucinya dengan mesin cuci dan membubuhkan detergen lembut/cuka/soda kue. Kucek pada bagian yang bernoda dan jemur setelahnya.

  4. Menyikat kloset

    Kloset menjadi sumber bau tak sedap di kamar mandi dan mudah dihinggapi kerak. Untuk membersihkan kloset, gunakan cairan khusus pembersih kloset, tuangkan di segala sudut, biarkan beberapa saat, sikat hingga bersih, bilas. Untuk dudukan kloset beserta tutupnya, basahi dengan air dan keringkan dengan lap. Agar tidak bernoda, segera keringkan dudukan dan tutup kloset ketika terkena air. 

  5. Wadah toiletries 

    Dasar wadah toiletries biasanya tergenang air dari kemasan botol sabun, sampo, atau pasta gigi. Keluarkan semua isinya lalu cuci bersih, kembalikan isinya seperti semula. Lebih baik jika wadah penyimpanan toiletries memiliki lubang di bagian dasar agar air dapat menetes keluar.

  6. Cuci handuk seminggu sekali

    Jika handuk dijemur di dalam rumah dan jarang bisa kering sempurna, Ibu bisa mencucinya tiga hari sekali. Namun, seminggu sekali adalah jarak ideal untuk mencuci jika handuk dijemur di luar ruangan.

Tips membersihkan rumah bagian ruang bermain anak

Satu tips dalam membersihkan kamar anak: sesuaikan harapan Ibu dengan usia dan kemampuan anak. Jangan membayangkan kamar anak selalu rapi kecuali Ibu membersihkan mainan setiap satu jam. Apalagi, jika Ibu menganut metode Montessori, kamar berantakan adalah tanda bahwa anak sedang belajar mandiri. 

Tips membersihkan rumah yang bisa diterapkan di ruang bermain anak antara lain:

  1. Membersihkan mainan secara rutin

    Merapikan mainan dan membersihkan mainan adalah dua hal yang berbeda. Membersihkan mainan anak mencakup kegiatan mencuci mainan berbahan kain seperti boneka, melap rak penyimpanan, buku, mencuci jemur mainan berbahan plastik, mencuci boks penyimpanan berbahan plastik, rutin mengganti boks berbahan kardus.

  2. Rotasi mainan

    Rotasi mainan artinya menyediakan mainan secukupnya saja (misal 10 item) dan menyimpan sisanya di tempat terpisah yang tidak terlihat anak. Setiap beberapa waktu, misal sebulan sekali, ganti mainan yang tersedia dengan mainan lain. Dengan jumlah mainan yang terbatas, ruang bermain anak relatif lebih bersih dan tidak berantakan, anak pun tidak cepat bosan karena selalu ada mainan “baru”.

  3. Bersihkan buku dengan lap kering 1-2 bulan sekali

    Buku dapat menjadi sarang debu, khususnya jika jarang dibaca. Waspadai jamur jika Ibu tinggal di daerah lembap. Rutin mengeluarkan buku dari rak dan membersihkannya dapat mengurangi debu dan menjaga kondisi buku agar tetap bagus.

Tips membersihkan rumah bagian ruang tamu

Sebagian keluarga memiliki ruang tamu sekaligus ruang keluarga, khususnya jika rumah berukuran kecil. Karenanya, tips membersihkan rumah tidak dibedakan antara ruang tamu dan keluarga. Beberapa bagian yang sering terlupa kala membersihkan ruang tamu antara lain:

  1. Sudut sofa

    Selain menggunakan lidi, membersihkan sofa juga dapat menggunakan vacuum cleaner. Sudut sofa sering menjadi sarang debu (atau bahkan tempat anak menyembunyikan mainan!) dan memicu alergi. Khusus untuk seluruh bagian sofa, gunakan vacuum cleaner untuk menyedot debu 1-3 bulan sekali, tergantung suhu ruangan dan tingkat penggunaan.

  2. Bagian bawah meja dan kursi

    Ini adalah bagian yang sering terlewat, apalagi jika jarak kolong ke lantai cukup sempit untuk dimasuki gagang sapu dan pel. Solusinya, geser posisi meja dan kursi saat menyapu. Jika materialnya cukup berat dan ukurannya besar, lakukan dua minggu sekali.

  3. Karpet

    Seminggu sekali, jemur karpet di bawah panas matahari dan pukul-pukul dengan lidi. Menggunakan vacuum cleaner juga bisa menjadi solusi. Untuk karpet yang digunakan sehari-hari, cuci sebulan sekali untuk menghindari bersarangnya debu dan tungau. Jika karpet berbahan plastik atau spons, cukup seka dengan lap basah dan jemur hingga kering. 

  4. Pernak-pernik/hiasan meja

    Pernak-pernik mudah menjadi sarang debu. Selain mengurangi jumlah hiasan yang dipajang, rutin membersihkannya dengan lap kering/basah (sesuai materialnya) bisa mengurangi tempelan debu. Jangan lupa cek tepi pigura dan hiasan yang digantung, segera bersihkan jika debu sudah tebal.

  5. Membersihkan langit-langit ruangan

    Sarang laba-laba kerap menghiasi langit-langit ruangan. Karenanya, menghilangkan sarang laba-laba menjadi tips membersihkan rumah secara umum untuk semua ruangan. Sebelum memulainya, pastikan perabot di bagian bawah sudah tertutup. Lakukan sebulan sekali atau ketika sudah terlihat bakal sarang laba-laba dan debu yang menggantung.

Tips membersihkan rumah bagian dapur

Jika Ibu aktif memasak, dapur dapat menjadi bagian rumah yang paling kotor jika tidak rajin dibersihkan. Kunci dapur bersih adalah cara menyimpan perkakas dan bumbu yang tepat, sirkulasi yang baik, tempat sampah yang mencukupi, dan segera dibersihkan setelah selesai memasak. Berikut tipsnya:

  1. Sikat bak cuci piring

    Menyikat bak cuci piring tidak perlu perawatan khusus, dapat menggunakan cairan cuci piring biasa atau soda kue. Gunakan air hangat, bukan air panas karena dapat merusak pipa. Hindari membuang sisa minyak ke dalam lubang karena dapat menimbulkan sumbatan. Jangan lupa, segera cuci piring setelah digunakan agar tidak menumpuk dan mengundang serangga.

  2. Bersihkan kompor sehari sekali

    Lemak yang menempel pada kompor berasal dari cipratan minyak goreng ataupun makanan yang tercecer. Bersihkan dengan cairan lerak atau cairan khusus pembersih kompor. Lap hingga kering dan kesat.

  3. Pisahkan sampah anorganik dan organik

    Sampah organik seperti sisa makanan dapat menimbulkan bau busuk jika tidak segera dibuang, apalagi jika bercampur dengan bungkus plastik, kertas, dan bahan yang tidak bisa terurai. Karena itu, pisahkan sampah organik dan anorganik untuk mengurangi bau tak sedap, khususnya jika tukang sampah tidak datang tiap hari. Memiliki komposter untuk sampah organik lebih baik, dan menyalurkan sampah kering ke bank sampah. 

  4. Deep clean kulkas sebulan sekali

    Kulkas Ibu mulai berbau tak sedap? Ini tandanya Ibu perlu melakukan deep clean atau pembersihan menyeluruh dengan cara mengeluarkan seluruh isi kulkas, mencuci setiap rak kaca dan plastik, termasuk laci. Jika bunga es sudah menumpuk tebal, defrost freezer dengan cara mencabut aliran listrik kulkas. Setelah semua rak penyimpanan bersih dan kering, hindari memasukkan makanan matang di wadah terbuka ke dalam kulkas karena dapat menimbulkan bau. 

Tips membersihkan rumah di area teras dan luar ruang

Area luar rumah rentan oleh paparan debu. Karena itu, bersihkan meja kursi teras setiap hari menggunakan kemoceng jika rumah Ibu berada di tepi jalan yang ramai. Jika lingkungan rumah tertutup untuk umum, membersihkan area luar rumah sekali seminggu masih dapat ditoleransi. Jangan lupa mengecek kondisi dinding karea terkadang banyak terdapat kotoran cicak. Keset dan rak sepatu juga rentan menjadi sarang debu, cuci keset seminggu sekali dan bersihkan rak sepatu dengan kemoceng sebulan sekali. Jika Ibu memelihara tanaman di teras, bersihkan selalu sela-sela pot satu dengan yang lain, segera pel cipratan air hujan di lantai teras dan carport agar tidak menjadi noda kerak.

Pada intinya, tips membersihkan rumah yang paling penting adalah membudayakan hidup bersih dan rapi sehingga Ibu tidak perlu bekerja keras menghilangkan noda. Jangan lupa, libatkan seluruh anggota keluarga ya!

(Menur)

Follow Ibupedia Instagram