6 Tips Memilih Asuransi Agar Pelanggan Tidak Tertipu
Kita harus mengetahui tips memilih asuransi kesehatan yang tepat agar kasus yang dialami Wanda Hamidah tidak menimpa kita.
Kasus seorang aktris, Wanda Hamidah yang mengeluh tentang klaim dana asuransi sedang menjadi sorotan. Ia bercerita bahwa telah menjadi pengguna asuransi kesehatan tersebut sejak tahun 2009 dan mengasuransikan kesehatan ketiga anaknya dengan premi sebesar Rp 500.000 per orang.
Setelah anak keempatnya lahir, ia juga turut mengasuransikan anaknya sehingga total 5 orang diasuransikan kesehatannya. Beberapa tahun kemudian, ia menaikkan status keanggotaan asuransinya sehingga uang premi naik menjadi Rp 750.000 dan 1 juta rupiah.
Masalah mulai muncul saat anaknya yang atlet basket mengalami cedera lutut. Dokter menganjurkan agar sang anak segera operasi dan tidak boleh berolahraga dahulu selama 2 tahun.
Karena ia selalu patuh membayar premi dan sebelumnya tidak pernah menggunakan klaim asuransi, ia kaget mendapat kenyataan bahwa asuransi hanya memberi uang ganti operasi sebesar Rp 10 juta rupiah saja. Ia merasa ditipu habis-habisan.
Apakah ini kesalahan dari Wanda Hamidah? Atau ini malah kesalahan pihak asuransi? SImak cara memilih asuransi yang tepat sehingga Ibu tidak merasa dirugikan.
1. Beli Polis Asuransi sesuai kebutuhan
Cara memilih asuransi yang tepat pertama adalah memahami dahulu seperti apa asuransi kesehatan yang Ibu butuhkan. Perhatikan riwayat kesehatan di keluarga Ibu, apakah punya riwayat penyakit kritis atau tidak.
Ini merupakan pertimbangan dasar dalam memilih seperti apa cakupan asuransi kesehatan yang Ibu butuhkan.
Selain itu, Ibu juga harus mempertimbangkan kelas kamar seperti apa yang Ibu pergunakan jika harus dirawat inap.
Apakah menurut Ibu kamar dengan 2 tempat tidur dalam satu kamar sudah cukup nyaman? Atau Ibu membutuhkan kamar perawatan yang lebih tenang dan nyaman dengan hanya 1 tempat tidur saja.
Begitu juga dengan kebiasaan bepergian. Bila Ibu dan keluarga termasuk kalangan yang cukup sering bepergian ke berbagai tempat termasuk luar negeri, memiliki asuransi kesehatan dengan jaringan provider (rumah sakit rekanan) yang luas dan banyak sangatlah penting.
Jika Ibu dan keluarga sering bepergian keluar negeri, mungkin Ibu juga harus memungkinkan menggunakan asuransi yang memiliki cakupan rekanan di luar negeri juga. Oleh karena itu, tips memilih asuransi yang krusial adalah membeli sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengecek ketersediaan asuransi yang sudah ada
Cara memilih asuransi yang tepat berikutnya adalah mengetahui asuransi apa saja yang sudah dipunyai. Sebagai contoh, jika kamu adalah seorang karyawan sebuah perusahaan, biasanya tempat kamu bekerja sudah memberikan tunjangan kesehatan berupa asuransi kesehatan.
Sebelum kamu memutuskan untuk membeli asuransi sendiri, pastikan terlebih dahulu seperti apa cakupan tunjangan kesehatan yang sudah diberikan oleh perusahaan tempat kamu bekerja.
Biasanya perusahaan yang memberikan tunjangan kesehatan yang lengkap untuk karyawan mereka bahkan juga termasuk keluarga karyawan. Mulai dari rawat jalan, rawat inap, melahirkan, rawat gigi, hingga kacamata.
Biasanya bentuk tunjangan berupa cashless atau sistem reimburse. Semakin tinggi posisi karyawan, semakin besar pula batas plafon tunjangan kesehatan.
Selain itu, karyawan perusahaan hampir semua diikutsertakan BPJS Kesehatan yang sudah memberikan manfaat layanan kesehatan dasar.
Memastikan pembelian asuransi tanpa overlapping dengan asuransi yang dipunyai sebelumnya adalah tips memilih asuransi yang baik.
3. Premi sesuai kemampuan pengalokasian anggaran
Tips memilih asuransi kesehatan yang tepat berikutnya adalah mengalokasikan anggaran untuk membayar premi asuransi. Besar premi asuransi sangat bergantung pada cakupan perlindungan yang ditawarkan, usia nasabah atau tertanggung, dan riwayat medis tertanggung hingga jangka waktu perlindungan.
Kamu harus rutin mengalokasikan anggaran untuk membayar premi asuransi. Idealnya, premi asuransi bisa sebesar 5 hingga 10 persen dari pendapatan rutin.
Sebagai contoh, bila saat ini pendapatan kamu sebesar 10 juta rupiah, kamu bisa mengalokasikan Rp 1 juta untuk pembayaran biaya premi asuransi. Dengan begitu, kebutuhan asuransi tetap dapat tertutup tanpa harus mengganggu alokasi pos kebutuhan lain yang tak kalah penting.
Jadi, tips memilih asuransi yang tepat adalah memastikan harga premi yang dibayar sesuai dengan pendapatan.
4. Pahami manfaat polis secara detail
Tips memilih asuransi kesehatan yang tepat agar tidak terjadi kasus yang sama seperti Wanda Hamidah adalah memahami manfaat polis secara komprehensif. Kamu harus membaca apa saja manfaat yang diberikan dan apakah manfaat tersebut dapat memenuhi kebutuhan.
Biasanya, manfaat yang ditawarkan produk asuransi berupa rawat jalan, rawat inap, rawat gigi, operasi, dan lain-lain.
Pastikan juga kamu sudah mempelajari kondisi-kondisi pengecualian dalam polis asuransi, misalnya perihal pasal pre-existing condition, yaitu aturan dalam asuransi kesehatan yang menyatakan manfaat asuransi tidak berlaku jika penerima asuransi sudah memiliki riwayat penyakit akut.
Jadi, jangan lupakan melakukan tips memilih asuransi ini ya karena akan sangat krusial dengan biaya yang akan ditanggung asuransi.
5. Membandingkan dengan asuransi kesehatan lain
Jangan langsung membeli asuransi jika belum melakukan survei ke penyedia asuransi kesehatan lain merupakan tips memilih asuransi yang tidak boleh dilewatkan.
Bandingkan dengan paling tidak satu atau dua produk lain terlebih dahulu agar bisa memilih yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan. Aspek pertimbangan pemilihan bisa berdasarkan jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan, dan rekam jejak penyedia asuransi.
Rekam jejak penyedia asuransi ini penting untuk mengetahui apakah jika klaim akan diproses dengan cepat. Jadi, jangan sampai kamu melewatkan tips memilh asuransi yang ini ya!
6. Mengetahui cara pembayaran dan pengobatan
Tips memilih asuransi berikutnya adalah mengetahui cara pembayaran dan pengobatan. Apakah dengan sistem cashless atau reimbursement. Pelajari keuntungan masing-masing dan sesuaikan dengan kebutuhan serta harga polis yang harus dibayar.
Itulah 6 tips memilih asuransi yang baik dan benar agar kita tidak merasa “tertipu” oleh asuransi.
Editor: Dwi Ratih