7 Dampak Negatif Terlalu Sering Berhubungan Intim Bagi Tubuh
Apakah terlalu sering berhubungan intim berbahaya untuk tubuh? Selain dampak positif terlalu sering berhubungan intim, ternyata ada pula dampak negatifnya, lho! Kehidupan seks setiap orang memang berbeda, bergitu juga dengan intensitas dan durasinya.
Melansir dari laman Healthline, dampak negatif terlalu sering berhubungan intim tetap ada, apalagi jika Ibu dengan suami belum berencana untuk memiliki momongan. Kemungkinan kebobolan tentu saja lebih besar. Namun Dr. McDevitt dan Dr. Jennifer Wider, selaku terapis seks mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada batasan pasti tentang berapa banyak intensitas seks yang dibutuhkan manusia.
Dr. McDevitt juga mengungkapkan bahwa batasan seks setiap orang akan berbeda dan tergantung dari orang itu sendiri. Apakah ketika terlalu sering berhubungan intim membuatnya lebih bahagia atau justru membuat tubuhnya rentan sakit? Batasan berhubungan intim sebenarnya hanya diri kita sendiri yang bisa menentukan.
Alasan mengapa sebagian orang terlalu sering berhubungan intim
Masih melansir dari laman Healthline, Dr. McDevitt dan Dr. Jennifer Wider telah mengumpulkan berbagai fakta mengapa seseorang terlalu sering berhubungan intim, seperti:
- Gairah seks seseorang yang tinggi
- Sebagai bentuk menunjukkan cinta pada pasangan atau diri sendiri
- Membantu meredakan stress
- Sedang mencoba untuk hamil
- Seks membuat Ibu bahagia dan terasa menyenangkan.
Bagi sebagian orang berhubungan intim dapat menjadi suatu momen manis dan dinantikan, tapi ada baiknya untuk memperhatikan waktu dan durasi yang sesuai supaya lebih nyaman. Kegiatan seks seharusnya menjadi hal yang menyenangkan dan tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Dampak terlalu sering berhubungan intim
Dampak positif terlalu sering berhubungan intim mungkin Ibu rasakan, seperti kehamilan yang dinantikan atau stress yang mereda. Namun, menurut Dr. Jennifer Wider, ada juga dampak negatif terlalu sering berhubungan intim seperti berikut ini:
1. Alat kelamin lecet
Terlalu sering berhubungan intim bisa menyebabkan alat kelamin pria atau wanita lecet karena terjadi pergesekan yang terlalu sering. Jika ini terjadi, Ibu bisa berhenti dulu melakukan hubungan intim hingga luka lecet yang muncul sembuh.
2. Merasa nyeri atau mati rasa
Dampak negatif terlalu sering berhubungan intim bisa membuat alat kelamin merasa nyeri atau mati rasa. Apalagi jika posisi seks yang dilakukan tidak sesuai dengan posisi seharusnya, bahaya lain mungkin akan membuat Ayah atau Ibu semakin tidak nyaman.
3. Peradangan atau pembengkakan
Mencoba berbagai macam posisi seks memang menyenangkan dan membuat hubungan kedua pasangan suami istri menjadi lebih harmonis. Namun terlalu sering berhubungan intim dapat menyebabkan alat kelamin mengalami peradangan hingga pembengkakan.
4. Infeksi saluran kemih hingga leher tegang
Dampak negatif terlalu sering berhubungan intim bisa menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita hingga leher menjadi tegang. Berhubungan intim hampir setiap hari dapat mempengaruhi cairan dalam tubuh.
Sehingga dapat mengubah tingkat pH alami vagina wanita dan hal ini membuat vagina rentan terhadap infeksi. Perhatikan kembali jadwal seks Ayah dan Ibu supaya tidak berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari.
5. Tubuh mengalami kelelahan
Dampak negatif terlalu sering berhubungan intim lainnya yang mempengaruhi kesehatan tubuh adalah dapat menyebabkan kelelahan. Melansir dari laman Be Body Wise, studi mengungkapkan bahwa saat melakukan hubungan intim terlalu banyak, tubuh akan melepaskan norepinefrin, adrenalin, dan kortisol sehingga dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, metabolisme glukosa, serta tekanan darah.
Oleh karena hal tersebut, terlalu sering berhubungan intim dapat menyebabkan Ibu atau Ayah merasa kelelahan sepanjang hari dan tidak berstamina.
6. Kekeringan pada vagina
Tidak ada batasan berapa banyak Ibu boleh melakukan hubungan intim, tapi Ibu tetap perlu waspada jika bagian vagina terasa lebih kering dari biasanya. Melansir dari laman Insider, Diana Bitner, seorang dokter spesialis kandungan mengungkapkan bahwa setiap wanita harus waspada jika merasakan bagian vagina kering karena ini bisa menjadi tanda terlalu sering berhubungan intima tau penetrasi yang terlalu lama.
Sherry Ross, seorang dokter kandungan juga mengungkapkan hal yang sama, dampak negatif terlalu sering berhubungan intim bagi wanita tampak jelas, apalagi jika seks dilakukan secara singkat dengan intensitas yang banyak. Hal ini dapat menyebabkan kelembapan alami bagian vagina wanita berkurang.
7. Iritasi pada penis pria
Melansir dari laman Insider, Jonathan Schiff, asisten profesor klinis urologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai mengungkapkan, ketika pria berejakulasi delapan hingga sepuluh kali selama akhir pekan dari hari Jumat hingga Minggu, maka penis berpotensi mengalami iritasi, nyeri, hingga rasa tidak nyaman.
Intensitas seks yang sehat bagi jiwa dan raga
Banyak yang mengungkapkan bahwa berhubungan intim adalah kesepakatan antara kedua pasangan. Jadi, apakah terlalu sering berhubungan intim berbahaya? Jawabannya belum tentu, namun sebaiknya tetap waspadai tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh masing-masing.
Melansir dari laman National Broadcasting Company News, menurut sebuah penelitian, intensitas seksual yang dirasa pas dan dapat membuat pasangan lebih bahagia adalah setidaknya satu minggu sekali. Penelitian tersebut mengungkapkan, pasangan yang dalam seminggu berhubungan seks terlalu sering atau justru terlalu jarang maka cenderung kurang merasa puas dengan hubungannya.
Sementara itu, melansir dari laman National Library of Medicine, seks dengan intensitas yang wajar dapat mengurangi tingkat stress yang dialami seseorang. Studi berbasik klinis juga menemukan bukti bahwa peningkatan frekuensi hubungan seksual dikaitkan dengan hasil kesehatan mental yang lebih baik serta variabilitas detak jantung yang lebih sehat.
Editor: Aprilia