Ibupedia

7 Penyebab Keterlambatan Pubertas yang Perlu di Waspadai

7 Penyebab Keterlambatan Pubertas yang Perlu di Waspadai
7 Penyebab Keterlambatan Pubertas yang Perlu di Waspadai

Keterlambatan pubertas adalah hal yang dapat terjadi pada anak laki-laki maupun anak perempuan dengan rentang usia berapa pun.

Melansir dari laman Kids Health, pubertas merupakan suatu momen di mana tubuh anak Ibu mengalami perubahan dari masa kanak-kanan ke dewasa (remaja) yang ditandai dengan perubahan bentuk tubuh atau anggota tubuh lainnya.

Perubahan pubertas ini biasanya akan terjadi pada rentang usia 8 hingga 14 tahun untuk anak perempuan, sementara itu untuk anak laki-laki akan terjadi pada usia 9 hingga 15 tahun. 

Rentang usia pada masa pubertas ini cukup luas sehingga antara anak satu dengan lainnya bisa jadi lebih cepat atau lebih lambat. Sementara itu, keterlambatan pubertas adalah apabila masa pubertas mereka melampaui rentang waktu normal yang biasa terjadi. 

Singkatnya, seorang anak mungkin mengalami keterlambatan pubertas bila setelah 14 tahun atau 15 tahun ia tidak mengalami tanda-tanda perubahan pada tubuhnya. 

Ciri-Ciri Masa Pubertas

Melansir dari laman Kids Health, pubertas disertai dengan perubahan pada bentuk tubuh atau anggota tubuh seseorang. Hal ini dikarenakan adanya perubahan pada hormon seks testosterone pada anak laki-laki dan hormone estrogen pada anak perempuan yang diproduksi jauh lebih besar daripada sebelumnya. 

Berikut ini merupakan tanda pubertas yang umum terjadi pada anak laki-laki dan juga perempuan:

1. Bagian Payudara Berkembang

Bagi perempuan, masa pubertas ditandai dengan berubahnya bentuk payudara yang ia miliki. Tentu saja tidak serta merta langsung berubah secara drastis, namun bila Ibu perhatikan, anak gadis Ibu saat sini terlihat sudah memiliki payudara di usia remajanya. 

Usia tidak dapat dijadikan sebuah patokan karena kondisi tubuh seseorang pasti berbeda.

2. Testis atau Penis Membesar 

Bagi anak laki-laki, masa pubertas ditandai dengan ukuran testis atau penis yang membesar secara normal. Bila ini terjadi, berikan pengertian pada anak laki-laki Ibu bahwa ia sedang mengalami masa pubertas atau masa dimana ia sudah beranjak dewasa. 

Ajarkan juga supaya si kecil lebih mengerti tentang menjaga bagian pribadinya.

3. Tumbuhnya Rambut di Area Vital

Masa pubertas ditandai juga dengan tumbuhnya rambut di area vital atau sekitar kemaluan anak. Beberapa anak mungkin akan sedikit terkejut akan hal ini, namun Ibu tetap bisa mendampingi mereka dengan mengatakan bahwa ini adalah hal yang wajar terjadi pada setiap orang. 

Selain memberi pengertian, Ibu juga dapat selalu mengingatkan anak-anak bahwa kebersihan area vital mereka juga harus dijaga dengan baik.

4. Anak Mengalami Percepatan Pertumbuhan


Percepatan pertumbuhan pada anak-anak juga menandai dimulainya masa pubertas mereka. Percepatan pertumbuhan ini misalnya pada anak laki-laki ia akan lebih cepat tinggi daripada anak lain saat ia telah mengalami masa pubertas, suara yang semakin berubah, hingga terlihat memiliki jakun. 

Sementara untuk perempuan juga hampir sama, bisa jadi berat badan yang bertambah atau berkurang dan tinggi badan yang berbeda dari usia sebelumnya.

5. Mengalami Masa Menstruasi

Bagi anak perempuan, pubertas dapat terlihat bila ia sudah mendapatkan menstruasi pada pertama kali. Hal ini juga pasti akan berbeda antara anak perempuan satu dengan lainnya, ada yang lebih cepat, tepat waktu, atau sedikit terlambat dari rentang usia pada umumnya. 

Saat anak mengalami menstruasi pertama kali bisa jadi langsung teratur, namun tak dipungkiri siklus menstruasinya juga masih belum teratur. 

Pada awal anak perempuan mendapatkan menstruasinya, ketidakteraturan siklus menstruasi adalah wajar, namun ketika sudah beranjak dewasa dan menstruasinya masih belum teratur, segera periksakan ke dokter karena bisa jadi peringatan bagi kesehatan rahimnya.

6. Bentuk Tubuh yang Berubah

Masa pubertas juga ditandai dengan berubahnya bentuk tubuh anak Ibu, sebagai contoh untuk anak perempuan tampak tubuhnya sudah memiliki lengkungan atau pinggul yang lebih lebar. 

Sementara itu bagi anak laki-laki, bisa jadi bahu pada tubuhnya akan melebar atau menjadi lebih berisi serta berotot. Perhatikan kembali tubuh buah hati Ibu ya.

7. Munculnya Bau Badan

Pernah kah Ibu merasa bahwa bayi hingga usia anak-anak masih memiliki bau badan yang khas dan sangat menyenangkan saat dicium? Nah salah satu ciri-ciri anak Ibu sudah menginjak remaja dan sedang berada pada fase pubertas adalah timbulnya bau badan yang berbeda. 

Bau badan ini bisa jadi masih berbau wajar atau bahkan berbau tidak sedap, oleh karenanya perawatan diri yang tepat dan kebersihan badan anak remaja Ibu juga harus menjadi perhatian. Tidak ada salahnya lho memperkenalkan deodorant atau parfum untuk membuatnya lebih wangi.

Tanda Keterlambatan Pubertas


Melansir dari laman Boston Children Hospital, delayed puberty kemungkinan besar bukan merupakan satu hal yang sangat serius dan bukan merupakan keadaan darurat bila tampaknya anak Ibu memiliki kondisi tubuh yang sehat. 

Namun Ibu bisa menemui dokter untuk berkonsultasi mengenai masalah ini. Dokter akan mengevaluasi keterlambatan pubertas yang dialami si kecil dan bisa jadi beberapa perawatan yang tepat akan diberikan untuknya. 

Berikut ini merupakan beberapa tanda keterlambatan pubertas yang biasa dialami oleh anak-anak:

1. Pertumbuhan Penis Atau Testis Pada Anak Laki-Laki Terlambat

Salah satu tanda keterlambatan pubertas adalah masa dimana penis atau testis anak Ibu tidak terlihat mengalami pertumbuhan yang lebih besar setelah usia 14 tahun, kemungkinan ia mengalami delayed puberty. 

Sementara itu, bila pertumbuhan alat kelamin si kecil rasanya sangat lama atau lebih dari lima tahun dari rentang waktu pada umumnya, maka ini bisa jadi satu tanda ia juga sedang mengalami keterlambatan pubertas.

2. Perawakan yang Lebih Pendek

Meskipun perawakan pendek belum bisa dipastikan si kecil mengalami keterlambatan pubertas, namun hal ini perlu diwaspadai. 

Sebelum mengarah pada delayed puberty, ada baiknya ketahui dulu riwayat dalam sebuah keluarga apakah memang memiliki perawakan yang pendek atau justru hanya si kecil saja yang terlihat lebih pendek bila dibandingkan dengan teman sebayanya.

3. Payudara Tidak Berkembang Semestinya

Sama hal nya dengan laki-laki, bentuk payudara seseorang biasanya akan sangat berbeda, ada yang tumbuh besar namun ada juga yang tumbuh biasa saja. 

Namun bila kelihatannya setelah usia 14 tahun tidak ada sama sekali perkembangan pada payudara anak Ibu, maka ini bisa menjadi salah satu tanda keterlambatan pubertas yang perlu diwaspadai.

4. Kerterlambatan Masa Menstruasi

Umumnya masa menstruasi anak perempuan akan terjadi pada rentang umur 8 hingga 14 tahun. Namun bila anak gadis Ibu nampaknya tidak mulai menstruasi dalam waktu 5 tahun setelah payudara mengalami perubahan atau setelah usia 16 tahun, maka kemungkinan si kecil sedang mengalami keterlambatan pubertas. 

Tidak harus panik karena ini masih bisa dikonsultasikan pada dokter. Delayed puberty yang menyangkut masa menstruasi anak gadis Ibu masih bisa ditangani, segera berkonsultasi ya.

Penyebab Keterlambatan Pubertas


Keterlambatan pubertas adalah salah satu masalah yang kerap kali terjadi pada anak-anak, beberapa anak hanya akan mengalami penundaan lalu selanjutnya akan lancar, namun beberapa anak lain bisa jadi memerlukan sejumlah evaluasi dan penanganan dari dokter lebih lanjut. 

Penyebab keterlambatan pubertas ini juga cukup beragam, beberapa di antaranya adalah:

1. Adanya Sejarah Keluarga

Bukan satu hal yang langka bahwa salah satu penyebab keterlambatan pubertas adalah adanya riwayat anggota keluarga lain yang mengalami hal serupa. Banyak kasus delayed puberty ini karena pola pertumbuhan dan perkembangan yang umum terjadi di satu keluarga tersebut. 

Sebelum terlalu khawatir, Ibu bisa mencari tahu apakah paman, bibi, atau anggota keluarga lain pernah mengalami keterlambatan pubertas yang sama. 

Biasanya delayed puberty seperti ini dapat dikategorikan sebagai keterlambatan konstitusional atau terlambat berkembang dan tidak memerlukan perawatan medis lebih lanjut. 

Nantinya, si kecil juga akan tumbuh sama seperti anak lainnya hanya mengalami penundaan sementara saja.

2. Menderita Penyakit Kronis

Salah satu penyebab keterlambatan pubertas adalah adanya penyakit kronis yang diderita oleh anak-anak misalnya diabetes, fibrosis kistik, penyakit ginjal, hingga asma. Mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis ini juga memiliki kemungkinan mengalami delayed puberty di usia yang lebih tua. 

Beberapa penyakit yang disebutkan dapat menjadi penyebab keterlambatan pubertas karena penyakit tersebut akan mempersulit tubuh mereka untuk tumbuh dan berkembang. 

Penyakit kronis lain juga dapat menyebabkan keterlambatan pubertas seperti adanya masalah pada jantung, hingga penyakit celiac yang dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk menambah berat badan. 

Penyebab keterlambatan pubertas yang seperti ini tidak bisa dibiarkan dan butuh perawatan dari dokter supaya dapat segera tertangani dengan baik.

3. Mengalami Kekurangan Gizi

Penyebab tubuh anak stunting atau mengalami kekurangan gizi sudah lama menjadi perhatian khusus supaya anak memiliki momen tumbuh kembang yang baik karena bila dibiarkan, kekurangan gizi dapat menjadi salah satu penyebab keterlambatan pubertas pada tubuh anak. 

Memenuhi kebutuhan gizi si kecil tidak mudah namun bisa diupayakan oleh setiap orang tua. Makanan yang sehat dan alami jauh lebih baik ketimbang makanan cepat saji karena nilai gizinya tidak seimbang. 

Keseimbangan gizi ini juga harus diimbangi dengan pola hidup anak yang sehat. 

Misalnya, jika diketahui anak mengalami bobot tubuh berlebih maka Ibu bisa mengarahkan anak untuk mau olahraga dan bergerak aktif, sementara itu bila diketahui anak Ibu sangat aktif, maka pola makannya juga harus padat gizi dan lemak sehat supaya tubuhnya memiliki pertumbuhan yang baik dan seimbang.

4. Adanya Masalah Pada Tiroid

Delayed puberty atau keterlambatan pubertas dapat pula disebabkan karena adanya masalah pada tiroid atau pituitary yaitu organ kecil yang letaknya berada di bawah otak dan memiliki fungsi sebagai penghasil hormone untuk mengendalikan banyak proses dan fungsi organ tubuh yang lainnya. 

Kelenjar yang satu ini dianggap sangat penting untuk dijaga karena sangat berperan pada pertumbuhan dan perkembangan tubuh setiap manusia.

5. Menderita Sindrom Turner

Penyebab keterlambatan pubertas lainnya adalah sindrom turner dimana salah satu kromosom X pada wanita tidak normal bahkan hilang. Sindrom turner ini dapat menyebabkan masalah pada pertumbuhan seorang gadis, perkembangan pada bagian ovariumnya, dan produksi hormone seksnya. 

Anak perempuan yang memiliki sindrom turner dan tidak diobati dengan baik kemungkinan tidak mengalami masa pubertas seperti perempuan pada umumnya dan bahkan kemungkinan ia juga akan memiliki masalah medis lainnya.

6. Sindrom Klinefelter pada Laki-Laki

Tak hanya perempuan saja, namun laki-laki dengan sindrom klinefelter (yaitu lahir dengan kondisi kromosom X ekstra atau XXY bukan XY) dapat mengalami keterlambatan pubertas. Selain itu, sindrom klinefelter pada laki-laki dapat memperlambat perkembangan seksualnya. 

Mereka dengan kondisi seperti ini juga kemungkinan memiliki masalah penyerta lain seperti masalah medis tertentu, lebih tinggi dari usia seharusnya, hingga kemungkinan memiliki masalah saat sedang belajar.

7. Mengkonsumsi Obat Psikiatri

Melansir dari laman Children Hospital, kemungkinan penyebab keterlambatan pubertas dapat juga dikarenakan seseorang sedang mengkonsumsi obat yang berhubungan dengan kesehatan mental. 

Bila memang karena hal ini, Ibu bisa membicarakan hal tersebut pada dokter yang menangani si kecil untuk menemukan solusi yang tepat.

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram