7 Rekomendasi Film Keluarga Untuk Menemani di Rumah Aja!
Saat sedang berkumpul bersama keluarga, banyak daftar kegiatan menarik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan antar pasangan maupun orangtua dan anak. Salah satunya dengan menonton film bersama. Selain bisa dilakukan di rumah, menonton film keluarga juga cukup seru, minim biaya, dan menyenangkan karena bisa sambil bergerak bebas di rumah sambil menyantap kudapan bersama.
Namun, dalam memilih film untuk ditonton bersama anak, tentu orangtua perlu lebih selektif. Orangtua perlu mempertimbangkan kesesuaian usia anak dengan film sebelum memutuskan untuk mengajaknya menonton. Harus selalu diingat bahwa anak berusia di bawah 2 tahun sebaiknya belum mendapatkan screen time, sedangkan anak usia 2-5 tahun harus selalu didampingi selama menonton dengan waktu dan jenis tontonan yang terbatas.
Mengapa demikian? Karena anak usia di bawah 7 tahun masih sangat mungkin mengalami kesulitan membedakan antara realitas dan fantasi. Selain itu, dikhawatirkan si kecil akan mudah meniru tingkah-laku karakter yang mereka lihat dalam film. Oleh karenanya, orangtua harus ekstra hati-hati dalam memilih rekomendasi film keluarga seperti yang disebutkan di laman Parenting Firstcry, misalnya menghindari film yang menampilkan kekerasan dan pornografi.
Nah, untuk melengkapi daftar tontonan yang bisa mengisi waktu luang bersama, berikut rekomendasi film keluarga yang seru dan menginspirasi:
Nanny McPhee
Usia penonton: semua umur (dengan bimbingan orangtua)
Film bergenre keluarga dan komedi ini dirilis tahun 2005 dan ditulis naskahnya oleh Emma Thompson yang juga memerankan Nanny McPhee. Ceritanya ringan dan mengandung unsur khayalan karena Nanny McPhee memiliki sihir yang mengejutkan. Dalam film ini diceritakan bahwa Cedric Brown, seorang duda kaya yang bekerja sebagai pengurus kematian memiliki 7 orang anak dan baru saja kehilangan istrinya yang meninggal dunia.
Cedric mempekerjakan pengasuh untuk mengurus anak-anaknya karena ia sendiri kerepotan. Sayangnya, anak-anaknya terbilang bandel dan bekerja sama untuk mengusir pengasuh mana pun yang datang.
Nanny McPhee datang dengan perawakan yang aneh: punya kutil, satu giginya mencuat dari bibir, dan pandangan matanya seperti mengandung api. Ia membawa sebuah tongkat yang entah kenapa saat ia mengasuh anak-anak, dengan sekali hentakan, seolah ada sihir yang membuat anak-anak menurut.
Yang mengherankan, setiap kali peraturan dari Nanny McPhee dijalankan dengan baik oleh anak-anak keluarga Brown, satu keanehan di wajah Nanny McPhee hilang, dari kutil hingga giginya yang jadi normal.
Film ini masuk dalam rekomendasi film keluarga karena sudah pasti anak-anak tertarik dengan jalan ceritanya yang membuat penasaran tentang sosok Nanny McPhee. Selain itu anak-anak yang sering tidak menyukai peraturan akan tertarik melihat bagaimana tokoh anak-anak dalam film bersepakat dengan peraturan dan bagaimana harus bersikap sebagai anak yang baik untuk keluarga. Ada kejutan yang tidak disangka di akhir cerita lho!
Laskar Pelangi
Usia penonton: semua umur (dengan bimbingan orangtua)
Rekomendasi film keluarga yang satu ini sudah pasti jadi favorit semua anggota keluarga. Film adaptasi dari novel berjudul serupa karya Andrea Hirata ini mengaduk emosi penonton mulai dari haru, sedih, senang, dan juga lucu. Siapa pun yang menonton akan melihat kehidupan lain dari sekolah yang hampir ditutup karena kekurangan siswa, susahnya perekonomian anak-anak pekerja perkebunan, nelayan dan berbagai tipe orang pinggiran.
Berlatar kehidupan di Belitung pada tahun 1970-an, film ini mengisahkan Ikal, Lintang, Mahar, Sahara, Akiong, Trapani, Borek, Kucai, Syahdan dan Harun yang saling bersahabat di SD Muhammadiyah. Ke-10 anak ini menunjukkan bagaimana bentuk perjuangan pendidikan di wilayah yang terpencil.
Anak-anak akan menyukai film ini karena setiap tokoh anak memiliki sifat dan kisah di sekolah yang berbeda-beda dan persahabatan mereka pun terasa amat mulia. Adanya tokoh guru yang bijaksana juga memberikan angin segar bagi penonton.
Ada juga kisah cinta monyet Ikal dengan Aling yang membuat darah berdesir-desir. Pesan moral dalam film ini beragam bentuknya. Usai menonton, Ibu dan Ayah bisa mengajak anak berdiskusi tentang apa saja pesan moral yang mereka temukan dalam film.
Charlie and The Chocolate Factory
Usia penonton: semua umur (dengan bimbingan orangtua)
Rekomendasi film keluarga yang satu ini mengisahkan tentang Charlie Bucket yang memenangkan tiket emas untuk tur ke pabrik cokelat legendaris milik Willy Wonka. Kakek Joe, kakek Charlie dulunya bekerja di pabrik cokelat Wonka sebelum Willy memutuskan untuk menutup pabriknya dari orang luar.
Kakek Joe-lah yang menemani Charlie dalam tur ini. Karena banyak yang penasaran bagaimana Willy Wonka memproduksi cokelatnya, Willy membuat sayembara tur pabrik ini bagi yang menemukan 5 tiket emas dalam cokelat.
Charlie dan 4 anak lainnya disuguhi kemewahan pabrik dan peralatan yang luar bisa. Tak hanya anak-anak dalam film, anak-anak yang akan menonton juga pasti dibuat terkesima dan senang dengan Oompa Loompa yang menari dan menyanyi di beberapa adegan.
Dalam film, diperlihatkan juga sifat-sifat buruk dari keempat anak selain Charlie. Sifat buruk dan serakah mereka bisa memberi pesan moral bagi anak-anak, bahwa setiap perilaku yang dilakukan pasti ada balasannya, baik atau buruk.
Dua Garis Biru
Usia penonton: remaja dengan bimbingan orangtua
Rekomendasi film keluarga selanjutnya cocok untuk Ibu dan Ayah yang punya anak sudah masuk usia remaja atau masa pubertas. Mengisahkan tentang Dara dan Bima yang bersahabat tapi terlalu ‘dekat’ hingga mengakibatkan munculnya dua garis pada test pack.
Film ini menunjukkan bagaimana permasalahan keluarga yang mengikuti setelah adanya peristiwa ini. Ditambah lagi sanksi sosial dan pencarian solusi khas masyarakat Indonesia. Dara yang punya mimpi untuk melanjutkan sekolah ke Korea terpaksa harus menundanya karena ia hamil.
Dalam film juga dijelaskan tentang risiko-risiko kehamilan usia dini dan tanggung jawab besar yang mengikuti di belakangnya. Di akhir cerita juga ditunjukkan bagaimana pengambilan keputusan untuk semua tokoh dalam film. Jika menonton film ini, Ibu dan Ayah bisa sekaligus memberi anak remaja pengertian tentang sex education dan bagaimana menjaga diri dari seks sebelum menikah.
Inside Out
Usia penonton: semua umur (dengan bimbingan orangtua)
Film animasi ini Ibupedia pilih sebagai rekomendasi film keluarga yang perlu ditonton orangtua bersama anak-anak. Mengapa demikian? Dengan film ini, orangtua bisa belajar melihat bagaimana pandangan anak remaja dalam tokoh Riley, dan anak remaja sendiri juga perlu didampingi agar bisa dibantu menerjemahkan pikiran-pikiran yang berubah dalam tokoh Riley.
Inside Out menampilkan emosi seseorang yang dikelola dalam otaknya dan direpresentasikan sebagai 5 karakter kartun yang berbeda. Dalam kepala Riley, ada Joy si perasaan gembira, Sadness si sedih, Fear si perasaan takut, Disgust si acuh tak acuh, dan Anger si perasaan marah.
Masing-masing bisa mendominasi pikiran Riley sesuai dengan apa yang tengah Riley pikirkan. Riley yang sedang kecewa atas keputusan orangtuanya untuk pindah dari Minessota ke San Fransisco dan harus meninggalkan teman-temannya.
Film ini menunjukkan bagaimana ingatan-ingatan dari masing-masing perasaan disimpan dalam bentuk bola pada ingatan jangka pendek atau ingatan jangka panjang. Dalam film ditunjukkan bagaimana Riley mengubah-ubah pemikiran dan perasaannya, khas anak remaja yang masih labil dalam mengolah emosi. Film ini bisa ditonton bersama anak remaja sambil berdiskusi bagaimana cara mengelola emosi dengan baik.
Kulari ke Pantai
Usia penonton: semua umur (dengan bimbingan orangtua)
Film garapan Riri Riza ini merupakan film anak yang direkomendasikan layaknya Petualangan Sherina yang berhasil memukau jagat perfilman anak. Mengisahkan tentang Sam dan Happy, saudara sepupu yang hidup dengan latar belakang berbeda.
Sam yang tinggal dekat dengan alam terkesan lebih sederhana, sedangkan Happy yang mencerminkan anak kekinian yang kecanduan gawai dan amat modern adalah anak yang acuh dan sombong. Sifatnya yang buruk inilah membuat Ibu Happy menitipkan Happy pada Ibu Sam dan Sam, untuk melakukan perjalanan hingga ke timur Jawa. Ini bertujuan agar Happy belajar tentang alam dan keserdehanaan agar bisa lebih menghargai orang lain.
Rekomendasi film keluarga yang satu ini cukup oke lho untuk memberikan pengetahuan pada anak tentang perjalanan mengenal alam, serta perilaku yang baik dan buruk. Maraknya anak yang kecanduan gawai bisa belajar dari film ini. Anak usia 7 tahun keatas sudah bisa menikmati film ini dengan pendampingan orangtua.
Karate Kid
Usia penonton: remaja (dengan bimbingan orangtua)
Menceritakan tentang Dre Parker yang baru saja pindah ke Beijing karena pekerjaan ibunya. Dre Parker, yang diperankan Jaden Smith, putra actor Hollywood Will Smith, beradu akting dengan Jackie Chan, sang legenda. Dikisahkan bahwa Dre menerima perlakuan tidak baik dari teman-teman baru yang tidak menyukainya. Karena di-bully oleh seorang anak yang merupakan atlet karate di sekolah dan anak lainnya yang juga menggunakan kekerasan padanya, Dre ingin belajar karate.
Ditolong oleh Mr. Han (Jackie Chan) yang kemudian besedia melatih Dre karate, Dre akhirnya menjalani latihan-latihan karatenya. Dre yang dilatih karate didesak Mr. Han untuk belajar dengan alasan tulus dan tekun, bukan karena ingin balas dendam.
Perkembangan kemampuan Dre dalam karate juga dibuktikan dalam kompetisi karate. Lawannya tak lain adalah anak yang mem-bully Dre di sekolah. Dari film ini, Ibu dan Ayah bisa mengajarkan anak tentang bullying, ketekunan, rasa rendah hati, dan hubungan pertemanan yang seharusnya.
Ada beberapa scene kekerasan yang membutuhkan bantuan orangtua untuk menjelaskan. Meski begitu, film ini bisa top untuk dijadikan rekomendasi film keluarga.
(Dwi Ratih)