7 Tips Penting Sebelum Merekrut Asisten Rumah Tangga
Buibu, siapa nih yang setelah lebaran kembali ditinggal atau bahkan di PHP-in sama asisten rumah tangganya? Katanya sih, habis lebaran berencana balik lagi ke rumah kamu, nyatanya semua pesan dan telepon kita tak di respon.
Duh, memang menghadapi drama asisten rumah tangga ini bikin mood kita jadi naik-turun ya, Bu. Ibumin sendiri baru saja mengalami kejadian ini, apalagi asisten rumah tangga Ibumin sudah 6 tahun bekerja di rumah.
Sedihnya, ia mengatakan nggak akan balik bekerja di H-5 sebelum lebaran. Bikin Ibumin rasanya galau banget, deh! Apalagi, zaman sekarang mencari asisten rumah tangga yang sesuai dengan maunya kita, jelas nggak mudah.
Tapi sebenarnya, berdasarkan pengalaman banyak orang, Ibumin punya beberapa tips khusus untuk mencari asisten rumah tangga. Supaya nggak banyak drama, intinya kita perlu lebih teliti dan nggak boleh kalah pintar dari mereka.
Tips mencari asisten rumah tangga yang tepat
Memiliki asisten rumah tangga yang memiliki sikap jujur, amanah, fokus bekerja dan baik perilakunya adalah dambaan setiap majikan. Tapi, zaman sekarang mencari asisten rumah tangga yang sesuai dengan maunya kita, rasanya sulit ya, Bu.
Apalagi kalau melihat banyaknya berita keji mengenai kasus anak yang disiksa oleh asisten rumah tangga, hingga asisten rumah tangga yang gemar mencuri, kadang bikin Ibumin jadi perlu lebih selektif mempekerjakan orang baru di rumah. Melansir dari laman Pembantu.com berikut adalah tips mencari asisten rumah tangga yang mungkin bisa kamu ikuti.
1. Cari yayasan yang terpercaya
Selain drama asisten rumah tangga, zaman sekarang kita juga seringkali menemukan adanya drama yayasan yang tidak amanah. Mulai dari bohong soal umur calon asisten rumah tangga, yayasan minta uang tebusan di bayar di muka hingga asisten rumah tangga dan yayasan yang bekerjasama untuk memeras calon majikan.
Untuk itu, belakangan sebelum merekrut asisten rumah tangga, Ibumin seringkali belajar lebih teliti dengan membaca banyak cerita dari akun Instagram @reviewnanny Di sana juga terdapat beberapa yayasan yang terpercaya dan sudah banyak digunakan oleh banyak calon majikan, diantaranya:
Namun, yang perlu Ibu garis bawahi, merekrut asisten rumah tangga melalui yayasan resmi biayanya cukup mahal. Akan tetapi, yayasan resmi biasanya akan memberikan garansi pekerja cadangan, untuk mengganti asisten rumah tangga yang hendak mengakhiri masa kerjanya sebelum 3 bulan.
2. Pilih dari rekomendasi orang terpercaya
Nah, alangkah lebih baik calon asisten rumah tangga kita nantinya didapat dari rekomendasi orang terpercaya ya Bu. Selain kerabat kita tersebut sudah mengenal calon pekerja, kita juga bisa lebih tahu apa latar belakang dari keluarga calon pekerja.
Kalau dapat asisten rumah tangga dari rekomendasi teman atau kerabat, biasanya mereka sudah tahu bagaimana sifat dan sikap calon pekerja. Pastinya mereka juga bisa menjamin dan mengkurasi, apakah kiranya calon pekerja tersebut benar-benar baik dan kerjanya pun amanah.
3. Cari yang berpengalaman
Terkadang yang bikin Ibumin galau, ketika mencari asisten rumah tangga yang berpengalaman, biasanya ia cenderung meminta gaji yang lebih besar. Padahal, Ibumin sendiri belum tahu bagaimana cara kerjanya.
Tapi, nilai plusnya saat mencari asisten rumah tangga yang berpengalaman, kita jadi nggak terlalu lelah untuk mengajarkan banyak hal. Baik dalam mengurus anak maupun dalam mengurus rumah.
Namun, bukan berarti ia bisa dilepas begitu saja ya Bu. Ibu tetap perlu mengontrol dan menjelaskan aturan di rumah, sebab tiap rumah memiliki aturan yang berbeda-beda.
Upayakan untuk mencari asisten rumah tangga yang berpengalaman, kurang lebih 2-3 tahun. Tanyakan hal mengenai detail tugas di pekerjaan dia sebelumnya.
4. Pastikan sudah cukup umur
Menurut aturan Undang-Undang Pekerja yang dikutip dari DPR.go usia minimum seseorang untuk diperbolehkan bekerja adalah 15 tahun. Hal ini sudah ditulis dengan jelas dalam Pasal 2 ayat (1) Konvensi, Pemerintah Republik Indonesia.
Jelas, aturan ini juga berlaku buat Ibu yang hendak memperkerjakan asisten rumah tangga nantinya. Ibumin sarankan, untuk memastikan usia calon pekerja sudah lebih dari usia tersebut.
Terkadang, semakin matang usia mereka saat bekerja, secara mental dan fisik akan jauh lebih kuat. Selain itu, usia asisten rumah tangga yang cukup matang, juga menunjukkan keseriusan mereka untuk benar-benar ingin bekerja dengan serius.
Hal ini didasari dengan kebutuhan ia di kampung halaman. Sebab bisa jadi ia merupakan tulang punggung keluarga, sehingga motivasi bekerjanya jauh lebih kuat dan matang.
5. Uji dengan studi kasus
Kalau merekrut pekerja di kantoran, biasanya kita mengenal dengan adanya beberapa test termasuk psikotest. Nggak ada salahnya hal ini juga kita lakukan secara manual, sebelum mempekerjakan asisten rumah tangga nantinya.
Ibu bisa memulai dengan pertanyaan sederhana berupa studi kasus. Ibu juga bisa meminta calon pekerja untuk memperaktekkan beberapa tugas inti yang Ibu butuhkan sesuai jobdescnya nanti.
Misalnya, bagaimana cara membuat susu bayi, cara mengepel lantai, memasak dan lain sebagainya. Momen ini jadi kesempatan untuk Ibu agar bisa melihat apakah pekerja tersebut sesuai dengan kriteria Ibu.
Tapi, andaikan Ibu hanya bisa wawancara calon asisten rumah tangga melalui pesan singkat atau video call, semua kembali lagi mengikuti kata hati ya, Bu. Biasanya, kalau Ibumin dengan melihat wajah calon pekerja bisa merasakan apakah sreg di hati atau tidak.
6. Tanyakan beberapa pertanyaan lain
Menanyakan beberapa jenis pertanyaan pada calon asisten rumah tangga juga nggak kalah penting dilakukan, nih Bu. Beberapa pertanyaan yang biasanya Ibumin tanyakan adalah:
- Riwayat kesehatan, apakah ada penyakit yang diderita, termasuk apakah sudah melakukan vaksinasi Covid-19
- Apakah sudah punya KTP
- Pernah bekerja di mana dan apa saja jobdescnya
- Apakah mabuk perjalanan
- Berapa nominal gaji yang diharapkan.
Nah, berdasarkan pengalaman banyak teman-teman Ibumin, ketika calon asisten rumah tangga ditanyakan soal nominal gaji yang diharapkan, dan ia tidak berani menyebutkan nominalnya, hal itu bisa membuktikan bahwa calon pekerja benar-benar serius ingin bekerja. Tapi balik lagi dengan feeling Ibu ya, hal ini nggak melulu bisa dijadikan patokan.
7. Lacak nomornya melalui aplikasi
Seperti yang Ibumin katakan sebelumnya, dalam merekrut asisten rumah tangga, terkadang kita perlu satu langkah lebih pintar di depannya. Dengan kata lain, kita nggak boleh kalah pintar dari mereka ya Bu.
Apalagi zaman sekarang, seiring dengan berkembangnya teknologi, sedikit banyak juga jadi kesempatan emas bagi calon asisten rumah tangga untuk melakukan tindakan tercela. Misalnya seperti mencuri, kabur tanpa kabar dan lain sebagainya.
Untuk itu, belakangan yang Ibumin lakukan adalah melacak nomor telepon calon asisten rumah tangga tersebut di aplikasi seperti Get Contact. Dengan cara ini, nantinya kita bisa mengetahui apakah riwayat calon pekerja di tempat sebelumnya amanah atau tidak.
Dalam aplikasi ini juga terdapat fitur untuk menelusuri skor kepercayaan pada nomor kontak orang lain. Berdasarkan nama-nama yang orang lain berikan pada nomor tersebut.
Nah, itu tadi adalah 7 tips dalam mencari asisten rumah tangga versi Ibumin. Selain tips di atas, apakah Ibu punya trik khusus sebelum merekrut asisten rumah tangga?