8 Cara untuk Menghindari Pasangan Selingkuh
Ketidaksetiaan terhadap pasangan yang sudah menikah menjadi salah satu permasalahan yang cukup sering dialami dalam dunia pernikahan. Penyebab pasangan selingkuh memiliki alasan yang beragam, tentunya tergantung pada setiap masalah awal yang menjadi pemicu salah satu pasangan selingkuh dengan pria atau wanita lain.
Kita perlu mengetahui apa-apa saja tanda, penyebab, serta cara kita dapat menghindar dari pasangan selingkuh. Yuk, simak terus artikel ini, Bu!
6 Tanda Pasangan Selingkuh
Robert Weiss, Ph. D., MSW, pengarang buku dari Out of the Doghouse: A Step-by-Step Relationship-Saving Guide for Men Caught Cheating, mengatakan bahwa setiap tanda yang diperlihatkan dari pasangan selingkuh dalam setiap hubungan berbeda-beda. Tetapi ada beberapa kesamaan yang sering ditunjukkan oleh pasangan selingkuh yang dapat kita lihat pada pasangan kita. Beberapa tanda di bawah ini dapat dijadikan acuan untuk dapat melihat apakah pasangan kita memiliki tanda-tanda tersebut.
Tidak Terbuka
Apa pasangan kita terlihat seperti menutupi barang-barang pribadinya? Bisa jadi itu adalah salah satu pertanda bahwa pasangan selingkuh. Pasangan selingkuh akan cenderung untuk lebih “protektif” terhadap barang-barang yang sering ia gunakan, seperti handphone, laptop, atau alat lainnya yang sering mereka gunakan.
Misalkan, jika sebelumnya pasangan kita tidak pernah menggunakan password untuk membuka handphone mereka, dan sekarang ia menggunakannya, hal tersebut bisa menjadi pertanda ia menyembunyikan sesuatu dari pasangannya.
Laman insider.com menuliskan bahwa pasangan selingkuh tidak ingin kegiatan yang bersifat privasi tidak ingin dilihat oleh pasangannya, dan memiliki intensitas untuk mengeluarkan pasangannya dari kehidupan vital dirinya.
Pintar Menutupi Kebohongan dan Sering Menghindar
Sudah menjadi hal yang lumrah bagi pasangan selingkuh jika ia berbohong kepada pasangannya, bahkan sampai pintar menutupi kebohongannya demi mendapatkan tujuan yang mereka inginkan. Semakin terus menjadikan kebohongan sebagai “tameng” untuk dapat bertemu dengan idaman yang lainnya, hal tersebut akan menjadi kebiasaan pasangan selingkuh terhadap pasangannya sendiri.
Selain itu, pasangan selingkuh juga cenderung untuk menghindar dari ajakan pasangannya, terutama ketika diminta untuk mendatangi event penting pasangannya, dengan alasan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor. Dengan kata lain, mereka mengatakan bahwa mereka ‘harus’ lembur.
LeslieBeth (LB) Wish, psikoterapis, pengarang, dan pendiri dari Love Victory mengatakan pasangan selingkuh sangat menguasai keahlian untuk dapat membuat pasangannya percaya. Mereka bisa membuatmu menatap matamu dan mengatakan hal seperti, “cape banget seharian udah kerja sampai lembur..”, di mana sebenarnya mereka baru saja bertemu dengan selingkuhannya.
Keintiman Emosional Mulai Berkurang
Keintiman emosional merupakan ‘lem’ untuk kehidupan berpasangan atau pernikahan. Mendapatkan keamanan setiap saat dari pasangan, belajar untuk percaya satu dengan lainnya, setiap dorongan-dorongan, dan beberapa aspek penting dalam menjalin suatu hubungan merupakan beberapa hal yang dapat mempererat keintiman secara emosional.
Keintiman emosional pula yang membuat setiap pasangan dapat mempertahankan hubungan dalam jangka waktu yang lama. Weiss mengatakan jika keintiman secara emosional dari pasangan kita mulai berkurang, hal tersebut menjadi indikator yang cukup kuat dari pasangan selingkuh.
Hal ini juga dapat membuat pasangan selingkuh secara otomatis menjaga jarak dengan kita, mungkin di setiap momen penting pun akan menjadi hal yang tidak penting lagi baginya.
Pengeluaran Tak Terduga
Jika pasangan tiba-tiba memiliki tagihan yang melunjak, dan tabungan bersama terlihat semakin berkurang tanpa alasan yang jelas ketika ditanyakan kepada pasangan, hal tersebut bisa menjadi salah satu tanda pasangan selingkuh.
Saat pasangan selingkuh, mereka membutuhkan pengeluaran setidaknya untuk memberi perhatian dalam bentuk hadiah kepada selingkuhan mereka. Salah satu hal yang dapat dijadikan bukti, ketika pengeluaran yang tertera di tagihan adalah tempat yang jarang dikunjungi bersama sebelumnya.
Sering Tidak Tepat Janji
Pasangan selingkuh menjadi lebih memiliki jadwal yang lebih padat karena harus membagi waktu dengan selingkuhannya. Hal tersebut akan berpengaruh pada janji-janji yang sebelumnya sudah menjadi hal yang biasa dilakukan bersama, tetapi mulai berkurang atau lupa untuk dilakukan kembali bersama kita.
Pasangan selingkuh juga cenderung menjadi lupa akan hal penting yang ada dalam kehidupan pernikahannya bersama dengan pasangan, karena fokus mereka sudah mulai terbagi.
Mengubah Penampilan
Penampilan yang berubah dari pasangan memang bukan menjadi hal terkuat sebagai tanda bahwa pasangan selingkuh. Tetapi, alasan di balik perubahan tersebut lah yang dapat menjadi pertanda.
Jika pasangan tidak dapat memberikan alasan yang jelas dan masuk akal mengapa ia mengubah penampilannya, bisa jadi hal tersebut justru untuk membuat selingkuhannya lebih tertarik padanya, atau diminta olehnya.
4 Hal Penyebab Pasangan Selingkuh
Penyebab pasangan selingkuh memiliki alasan yang variatif, sehingga hal ini tergantung pada kondisi apa yang saat itu dirasakan, sehingga membuatnya ingin selingkuh dari pasangan. Berdasarkan pernyataan dari Claire Mcritchie, alasan pasangan selingkuh sangat kompleks.
Saat kita mengetahui pasangan selingkuh, kita cenderung melihat pada alasan-alasan eksternal dari kehidupan mereka dan bertanya “kenapa” atau “kok bisa”. Kebenaran yang tidak menyenangkannya ada di balik perilaku yang tidak terlihat selama ini atau dengan kata lain ada alasan di balik perilaku yang nampak selama ini, khususnya ketika pasangan selingkuh.
Komunikasi yang Kurang Terjalin dengan Baik
Komunikasi adalah kunci utama dari menjalani sebuah hubungan. Ketika komunikasi dapat terjalin dengan baik, kemungkinan besar keberhasilan menjalani sebuah hubungan pun dapat terlihat. “Komunikasi adalah hal yang biasa didengar dalam sebuah hubungan dan mengejutkannya, ia menjadi tema utama dibalik perselingkuhan yang terjadi. Secara tidak sadar, pasangan selingkuh akan membiarkan orang lain mengetahui ketidakpuasan atau pernikahannya yang tidak bahagia.”, ungkap McRitchie. “Itu adalah cara teraman mengekspresikan dirinya dibanding dengan kata-kata yang diucapkan.”.
Ketika kita hanya ingin didengar saja, tapi tidak ingin mendengar, hal tersebut juga dapat menuntun pasangan kita untuk selingkuh. Pasalnya, komunikasi itu harus terjadi secara dua arah. Jika salah satu hanya ingin didengar, maka lawan bicaranya akan merasa tidak memiliki suara untuk didengar, apalagi dalam sebuah pernikahan loh, Bu. Karena merasa tidak didengar pula, ia akan “mencari” hal yang dapat mengekspresikan dirinya kepada hal-hal seperti alkohol, menghabiskan banyak waktu dengan hobi, atau mencari orang lain yang dapat “mendengar” dirinya.
Menginginkan Suasana yang Baru
Kata lain yang dapat merangkum hal ini adalah bosan, tentunya bosan dengan pasangannya. Laman verywellmind.com menuliskan bahwa perasaan bosan akan menuntun dirinya untuk mencari “yang lain”, serta ingin merasakan sensasi dalam pencarian tersebut. Beberapa orang mengatakan lebih memilih untuk mencari “yang lain” untuk membuat kehidupan pernikahannya menjadi lebih “hidup”, dibandingkan dengan mencari yang baru. Motivasi ini sudah melampaui rasa ingin tahu, melainkan menjadikannya sebagai sebuah kontes bagi dirinya untuk mengukur kecakapannya dalam seksual.
Tidak Memiliki Kecerdasan Emosional yang Baik
Memiliki kecerdasan emosional yang baik dapat menuntun kita dalam mempertahankan perasaan-perasaan yang positif dalam memiliki sebuah hubungan yang bahagia dan sehat dengan pasangan kita. Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah kemungkinan memiliki intensitas untuk selingkuh, karena bisa saja selingkuh dijadikan “pelarian” dalam dirinya menyelesaikan masalah, apalagi ketika masalah tersebut datangnya dari kehidupan pernikahannya.
Hal ini juga termasuk dalam kepercayaan diri yang dimilikinya. Ketika ia kurang bisa menyatakan perasaannya dengan baik kepada pasangan dalam beberapa keadaan seperti salah paham pun akan membuat dirinya mengalihkan perasaannya pada hal lain. Merasa tidak didengar oleh pasangan pun turut menuntun dirinya merasa kesepian atau sendiri, sehingga dirinya akan mencari seseorang yang dapat membuatnya tidak merasa sendiri lagi, dengan kata lain mencari kenyamanan dari orang lain.
Balas Dendam
Balas dendam karena sebelumnya pernah diselingkuhi oleh pasangan juga dapat menuntun seseorang ingin selingkuh. Hal ini bisa saja terjadi pada pasangannya yang sekarang, yang tidak selingkuh, tetapi pasangan kita ingin selingkuh karena pernah memiliki pengalaman diselingkuhi.
Perasaan ingin balas dendam tersebut hanya ingin memuaskan perasaan tersakiti di mana sebelumnya telah diselingkuhi, sehingga ia merasa bahwa sudah mendapat perlakuan yang “sama” terhadap apa yang dilakukan oleh pasangannya.
8 Cara untuk Menghindari Pasangan Selingkuh
Selingkuh memang tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan untuk didengar, apalagi mengalaminya. Kita dan pasangan bisa menghindari selingkuh dari kehidupan pernikahan dengan beberapa hal yang dapat mempererat hubungan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Perasaan untuk dapat saling menyenangkan satu pasangan dengan yang lainnya, pasti merupakan tujuan utama dari menjalin sebuah hubungan, apalagi kehidupan pernikahan. Yuk, ketahui beberapa tips untuk menghindari pasangan selingkuh.
Memiliki Persetujuan
Dr. stan Tatkin, pengarang dari Wired for Love, menuliskan bahwa setiap pasangan penting memiliki persetujuan yang jelas. Persetujuan harus jelas dan bahas bagaimana menanggapi komentar orang lain, informasi apa yang ingin dibagikan (termasuk ketertarikan kepada orang lain), dan seberapa cepat kita saling memberitahu tentang pengalaman yang romantis dan menggoda.
Harus ada pembahasan yang jelas mengenai hal apa saja yang tergolong “selingkuh”, karena biasanya setiap pasangan tidak memiliki pemahaman yang sama. Seperti contoh, pasangan kita merasa tidak apa-apa menggoda teman-teman wanita mereka, serta berdansa bersama, di mana kita mungkin akan berpikir kalau hal tersebut sudah melewati batas. Setiap pasangan akan memiliki pemahaman yang berbeda tentang bentuk perselingkuhan.
Lakukan Kegiatan Bersama
Melakukan kegiatan bersama yang dapat meningkatkan kualitas hubungan serta bertumbuh bersama dengan pasangan, menjadi hal yang bisa dilakukan bersama nih, Bu. Hal baru dapat membuat hubungan menjadi lebih “hidup”, bisa jadi ada kesamaan yang justru belum diketahui oleh pasangan kita selama ini.
Travelling selalu menjadi hal yang disarankan untuk dapat sering dilakukan bersama dengan pasangan. Melakukan kegiatan bersama dapat mencegah masing-masing pasangan dari kebosanan terhadap satu dengan yang lainnya. Laman psychologytoday.com menuliskan bahwa melakukan kegiatan bersama dapat menciptakan memori baru dan terasa seperti tim kembali karena mencoba hal baru.
Penuhi Kebutuhan Pasangan
Menjadi lebih fleksibel mungkin juga dibutuhkan dalam menjalani kehidupan pernikahan. Jika ada beberapa hal yang tidak dapat dipenuhi seperti kebutuhan emosional. Intelektual, dan fisik, hal tersebut dapat menuntun pasangan untuk selingkuh. Walau sudah hidup bersama bahkan dalam waktu yang lama, kita pasti butuh untuk selalu mencari kebutuhan yang dapat terpenuhi.
Usahakan untuk selalu mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan pasangan kita saat ini. Maka dari itu, menjadi lebih fleksibel sangat dibutuhkan, sehingga hal ini dapat mencegah pasangan kita untuk mencari “yang lain”, dan hal ini juga menjauhkan kita dari perasaan takut dan bersalah dalam menjalani kehidupan pernikahan.
Memahami Pasangan Kita
Selain menjadi fleksibel untuk mengetahui kebutuhan dari pasangan kita, hal selanjutnya yang dapat membantu pasangan kita merasa dihargai yaitu memahaminya dengan sepenuh hati. Walau terkesan mudah, tetapi hal ini membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat melakukannya kepada pasangan.
Keterbukaan serta no judgement terhadap pasangan, menjadi amunisi utama dalam memahami pasangan kita. Usahakan untuk mencari tahu apa yang menjadi kebisaan atau kesukaan pasangan kita, yang mungkin tidak diketahui oleh ibunya atau keluarganya sekalipun. Yuk, coba mulai melatih skill ini, Bu!
Lakukan Konseling bersama Pasangan
Banyak orang memberi pengertian yang salah terhadap kegiatan konseling. Konseling, khususnya konseling pernikahan, justru kegiatan ini dilakukan sebelum masalah datang atau menghindari masalah yang lebih besar datang. Kita semua, termasuk keluarga pasangan kita, memiliki blind spot dalam memahami orang lain.
Beberapa di antaranya bisa datang dari sejarah keluarga, seperti apa yang orangtua kita lakukan dalam menjalani hubungan, atau bahkan apa yang tidak mereka lakukan dalam menjalani sebuah hubungan pernikahan. Seringkali, pemahaman kita mengenai hubungan yang sehat dan nyaman memiliki patokan dari apa yang biasa kita lihat dan rasakan sebelumnya.
Menjalani konseling dapat membantu kita melihat bagaimana menjalani hubungan secara komprehensif dan membagikan kisah hidup bersama dengan cara yang menyenangkan.
Batasi “Kesempatan”
Selingkuh seringkali terjadi karena memiliki kesempatan untuk melakukannya. Travelling bersama rekan kerja, pergi sampai larut malam bersama dengan teman-teman, menghabiskan banyak waktu sendirian, dapat menuntun pasangan untuk berbuat selingkuh. Kita dapat mengatasi permasalahan ini dengan lebih sering melakukan kegiatan bersama, dengan kata lain “menutup” akses terhadap hal-hal tersebut terjadi. Sehingga, kembali lagi bahwa komunikasi yang tetap terjaga dengan baik serta rutin untuk dilakukan merupakan kunci dasar.
Menelepon ketika ada waktu luang di tengah-tengah kesibukan bekerja, chatting singkat untuk saling memberi kabar, atau mengirim saling mengirim gambar untuk memberikan informasi baru akan membuat masing-masing pasangan terus merasa “terhubung” dengan pasangannya. Ketika ada orang lain yang terlihat menghubungi pasangan kita dengan frekuensi yang sering, kita bisa meminta pasangan kita untuk tetap mengutamakan hubungannya dengan kita.
Be Open-Minded with Your Sexual Fantasy
Sex talks? Why not! Hal ini juga akan membuat hubungan kita semakin erat, Bu, dengan pasangan kita. Ceritakan kepada pasangan fantasi seksual apa yang selalu Ibu bayangkan, sampai mencoba ‘hal baru’ bersama dengan pasangan kita. Kegiatan ini akan turut membangkitkan gairah dan semangat sehingga pasangan dapat semakin terbuka dengan kita.
Don’t be Jealous, be Better!
Cemburu merupakan hal yang wajar, tetapi jangan terlalu fokus pada hal tersebut. Usahakan agar dapat menjadikan rasa cemburu ini ‘pecutan’ untuk kita bisa menunjukkan best version dari diri kita. Beri pasangan kita alasan untuk mencintai serta menghargai kita lebih lagi.
Merasa kesal dengan pasangan mungkin akan membuat mereka sedikit takut dengan kita, tetapi tidak akan lama jika kita menanggapinya dengan hal-hal yang positif. Hanya alasan yang positif yang dapat mempertahankan kehidupan pernikahan untuk terus bersama.
Walau selingkuh menjadi hal yang tidak terdengar menyenangkan, tetapi ketika kita fokus pada hal yang positif dari pasangan kita dan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik satu dengan yang lainnya, kita akan terhindar dari hal ini. Mempertahankan pernikahan membutuhkan kerjasama dari kedua pasangan untuk dapat mewujudkan kehidupan pernikahan yang bahagia serta jauh dari perselingkuhan.
(Hadassah)