Ibupedia

8 Kesalahan Mengasuh Anak Pertama Ini, Baiknya Jangan Dilakukan Lagi!

8 Kesalahan Mengasuh Anak Pertama Ini, Baiknya Jangan Dilakukan Lagi!
8 Kesalahan Mengasuh Anak Pertama Ini, Baiknya Jangan Dilakukan Lagi!

Dulu, saat pertama kali menjadi orang tua, Ibumin dan suami sering sekali cek-cok dan banyak melakukan kesalahan mengasuh anak dengan pasangan. Kini, baru Ibumin sadari ternyata hal yang Ibumin alami tersebut sangat wajar terjadi.

Kesalahan mengasuh anak ini, bisa jadi akibat Ibumin dan suami sedang sama-sama belajar menjadi orang tua baru. Apalagi saat itu, semua serba dikerjakan hanya berdua.

Shock dan merasa stress, sudah pasti. Tapi yang jelas, saat ini seiring dengan berkembangnya platform untuk sharing berbagai ilmu, bikin Ibumin nggak mau lagi melakukan kesalahan mengasuh anak serupa.

Termasuk hal-hal mencakup, pemborosan membeli barang-barang anak pertama yang tidak penting, kurang bagi tugas pengasuhan dan lain sebagainya. Sebelumnya, Ibumin mau bahas satu-persatu dulu apa saja kesalahan mengasuh anak pertama yang umum terjadi pada orang tua baru berikut ini.

Berbagai macam kesalahan mengasuh anak pertama


1. Terlalu banyak beli perlengkapan bayi

Ibumin paham betul, namanya punya anak pertama, kita tentu ingin menyiapkan segala hal terbaik untuknya. Termasuk memanjakan dengan berbagai macam perlengkapan bayi.

Percaya deh Bu, semua perlengkapan bayi ini nyatanya hanya dipakai sebentar saja, lho! Sehingga jelas membuat Parents jadi boros pengeluaran. Mengutip Parents berikut adalah barang-barang yang sebaiknya tidak perlu dibeli dan hanya jadi kesalahan mengasuh anak:

  • Meja tempat ganti popok
  • Box bayi (bisa sewa)
  • Selimut berbulu
  • Diaper bag (bisa diganti dengan tas yang sudah Parents miliki)
  • Sepatu bayi
  • Terlalu banyak membeli pakaian bayi
  • Bak mandi bayi
  • Baby monitor.

2. Terlalu konsumtif membeli banyak mainan

Membelikan mainan untuk anak sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Hanya saja, mungkin jumlahnya nggak perlu terlalu banyak ya Bu.

Terlalu konsumtif membeli banyak mainan, juga jadi salah satu kesalahan mengasuh anak pertama yang seringkali dilakukan. Apalagi jika mainan yang dibeli tidak bersifat edukatif.

Mengutip dari Modern Minimalism ada baiknya cobalah untuk lebih sering menyortir mainan tiap beberapa bulan sekali. Menyortir mainan dapat mengurangi mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan anak untuk bermain dengan hal lain, mengajari anak untuk menghargai mainan yang diberikan orang tua dan pastinya juga bisa bikin Parents hemat pengeluaran, bukan?

3. Jor-joran melakukan acara seremonial

Baby shower, gender reveal, acara adat tedak siten dan beragam acara seremonial lainnya, sejatinya nggak benar-benar Parents perlukan, lho! Semua hal ini sedikit banyak hanya akan membuat kamu terlalu jor-joran, di luar kemampuan finansialmu.

Ujung-ujungnya, demi memenuhi semua keinginanmu ini malah makin membuka peluang untuk berhutang sana-sini. Hiks, jangan sampai kesalahan mengasuh anak pertama ini terulang kembali pada anak kedua dan seterusnya ya, Bu.

4. Takut melawan pendapat orang lain

Kadang-kadang kondisi ini lebih sering terjadi pada Parents yang masih tinggal berdekatan dengan mertua atau orang tua. Nggak jarang, hal ini bikin Parents takut melawan pendapat orang yang dituakan, terutama terkait pengasuhan si kecil.

Meski, Parents tahu apa yang benar dan terbaik untuk keselamatan/kenyamanan anak. Nah, belajar dari kesalahan mengasuh anak pertama sebelumnya, dikutip dari Very Well Family kamu bisa melakukan beberapa antisipasi berikut agar lebih berani melawan pendapat orang lain:

  • Terapkan batasan, usahakan berani menolak dengan lembut semua hal yang bertentangan dengan yang Parents terapkan ke anak
  • Buka komunikasi terbuka dengan si kecil mengenai gaya parenting yang Parents terapkan
  • Jelaskan dengan detail alasan Parents memilih gaya parenting tertentu
  • Tetap bersabar.

5. Kurang berbagi tugas pengasuhan dengan Ayah

Kurangnya tugas pengasuhan yang merata antara Ibu dan Ayah, kadang bikin kita kesulitan mengasuh anak sehari-hari. Apalagi, masih banyak Ayah yang nggak hadir secara biologis terhadap pengasuhan anak, yang bikin beban pengasuhan hanya ada pada Ibu seorang.

Hal ini sedikit banyak jadi membuat fenomena fatherless semakin menjadi-jadi. Terlebih, menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Indonesia menempati peringkat ke-3 Fatherless Country di dunia.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya Parents perlu menyadari betapa pentingnya berbagi tugas pengasuhan. Bahwa, mengasuh anak bukanlah tugas Ibu semata, dan sebaiknya kesalahan mengasuh anak ini tak lagi dilakukan.

6. Stres dan kerap membandingkan milestone anak

Ternyata masih banyak orang tua yang kerap membandingkan milestone aanaknya dengan anak lain. Meski tujuannya hanya untuk memotivasi mereka untuk berprestasi.

Namun, dikutip dari Parenting First Cry membandingkan seorang anak dengan anak lain dapat menimbulkan efek merasa rendah diri pada orang tua lain. Bahkan bisa melukai hati mereka.

Memang, semangat daya saing itu baik pada anak-anak dan dapat memotivasi mereka untuk berbuat baik dan menjadi baik, tetapi mengajari mereka untuk menjadi lebih baik dari anak-anak lain terkadang cukup kontraproduktif. Hal ini bisa menyebabkan agresi, antagonisme, dan kebencian yang hanya akan merugikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

7. Menomor duakan kesehatan mental Ibu

Kesalahan mengasuh anak pertama yang satu ini sebaiknya jangan sampai terjadi lagi ya Bu. Sebab, kesehatan mental seorang Ibu jauh lebih penting dari segalanya.

Mental yang sehat, dapat membuat Ibu lebih maksimal dalam mengasuh anak. Mulai sekarang, jangan lagi memendam semua kesulitan sendiri ya Bu. Kalau hal ini masih kamu lakukan, ada baiknya usahakan untuk mengubahnya dan jika perlu konsultasikan dengan ahli yang tepat, sebelum memutuskan menambah momongan lagi.

8. Hanya fokus pada anak dan kerap mengabaikan pasangan

Kesalahan mengasuh anak ini juga pernah Ibumin alami sendiri. Maklum, namanya juga mengasuh anak pertama, bikin Ibumin jadi belum bisa membagi waktu dengan pasangan.

Ujung-ujungnya malah terkesan jadi mengabaikan pasangan, deh! Padahal pasangan kita juga perlu diperhatikan, lho! Apalagi seluruh perhatian kita saat punya anak otomatis akan lebih fokus pada si kecil.

Yuk, perbaiki lagi, dan cobalah untuk mengatur waktu sedemikian rupa untuk bisa tetap punya waktu dengan pasangan. Ibumin juga sadar betul bahwa semua hal di atas ini butuh waktu untuk diubah.

Tapi, Ibumin percaya Parents juga bisa melewatinya. Sebab, kesalahan mengasuh anak di atas sedikit banyak bertujuan agar Parents bisa memberikan segala yang terbaik untuk si kecil nantinya. Jadi, tetap semangat ya Parents!

Follow Ibupedia Instagram