Anak Kecanduan Main Handphone? Ini Tanda dan Cara Atasinya!
School from home atau sekolah online membuat anak jadi lebih aktif memegang handphone yang diberikan oleh orang tua. Meski awalnya digunakan untuk tujuan belajar, tapi seringkali orang tua pun lepas kendali dan membiarkan anak tetap main handphone selepas sekolahnya selesai.
Tapi, belakangan nggak hanya anak yang sudah bersekolah saja yang mengalami tanda anak kecanduan main handphone ya Bu. Anak usia balita pun kini mulai tampak banyak yang kecanduan main handphone.
Tak heran, banyaknya fasilitas menarik yang ada pada smartphone seperti game, video Youtube dan lain sebagainya membuat anak menjadi kecanduan. Akibatnya, kemungkinan besar anak bisa terkena paparan radiasi yang menyebabkan gangguan pada matanya.
Nggak ingin hal ini terjadi pada anak kita, maka sebagai orang tua perlu mengambil tindakan yang tegas untuk mengurangi anak kecanduan main handphone. Sebelumnya, yuk simak terlebih dahulu apa saja sih tanda anak kecanduan main handphone dan tips yang bisa kita lakukan dalam ulasan berikut ini.
Tanda anak kecanduan main handphone
Tahukah Ibu? Ternyata menurut Journal of The International Child Neurology Association kecanduan handphone bisa terjadi pada anak usia berapapun lho! Termasuk di antaranya para bayi dan balita.
Sehingga pada intinya tak ada batasan usia mengenai anak kecanduan main handphone. Terlebih saat ini, bayi atau balita pun sudah banyak yang diberikan handphone oleh orang tuanya alih-alih agar lebih anteng saat orang tuanya sedang bekerja atau agar anak mau makan. Nah, biasanya ketika anak kecanduan main handphone sudah ada tandanya ya Bu. Di antaranya sebagai berikut:
- Tidak bisa jauh dari handphone, cenderung tantrum jika handphonenya diambil oleh ibu atau ayahnya;
- Malas melakukan aktivitas lain seperti bermain di luar, makan bersama keluarga atau sekadar jalan-jalan ke suatu tempat. Anak terlihat kehilangan ketertarikan dengan dunia luar;
- Muncul kegelisahan ketika tidak bermain handphone seharian;
- Berbohong mengenai lama penggunaan waktu bermajn handphone ke orang tuanya;
- Menggunakan handphone sebagai pengalih perasaan misal; ketika marah, ditegur orang tua atau ketika sesuatu yang ia inginkan tidak terpenuhi;
Selain itu, anak bermain handphone juga punya dampak serius seperti perubahan emosi yang ekstrem, perubahan perilaku yang membuat anak jadi mudah tantrum, kehilangan rasa empati serta dampak bagi kesehatan matanya.
Apalagi, bermain handphone tanpa menggunakan kacamata anti radiasi dapat membuat mata anak terganggu menyebabkan mata minus, plus dan juga silinder akibat paparan sinar biru yang dihasilkan layar handphone.
Tips mengatasi anak kecanduan main handphone
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengatasi anak kecanduan main handphone ya Bu. Melansir Parenting First Cry diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Berikan contoh ke anak
Secara logika, ketika orang tua sangat aktif bermain handphone maka anak juga akan menirukan kebiasaan orang tua sesuai apa yang mereka lihat. Itu sebabnya anak sering dijuluki sebagai peniru ulung.
Jadi, jangan berharap anak berhenti bermain handphone namun orang tua masih sering bermain gadget di depan si kecil ya Bu. Dalam hal ini orang tua perlu memberikan contoh dan introspeksi diri agar anak bisa mengikuti instruksi yang diberikan orang tuanya untuk mengatasi anak kecanduan main handphone.
2. Terapkan aturan
Sebagai orang tua, penting untuk menerapkan kebiasaan baik dan pola hidup sehat setiap hari terutama bagi anak. Selain menjadi contoh yang baik bagi si kecil, orang tua juga perlu menerapkan aturan bermain handphone yang ketat.
Misalnya saja, tidak memberikan anak usia 18 bulan ke bawah bermain handphone. Atau batasi waktunya hanya satu jam sehari. Coba untuk memberikan waktu bermain handphone yang ketat, agar anak terbiasa dan lambat laun mulai hilang kecanduan bermain handphone.
3. Perbanyak kegiatan di luar rumah
Dari pada membelikan si kecil aneka ragam game di handphone, ada baiknya ajak si kecil melakukan aktivitas di luar rumah. Misalnya sekadar jalan pagi membeli sarapan bersama orang tua, bermain permainan outdoor di taman dan lain sebagainya.
4. Orang tua perlu perbanyak aktivitas bersama si kecil
Meluangkan waktu untuk bermain dengan anak, dapat membantu anak kecanduan main handphone berkurang. Ini mungkin terlihat sepele ya Bu, namun menurut beberapa penelitian orang tua yang aktif meluangkan waktu bermain bersama anak dapat mengurangi dampak kecanduan handphone pada anak mereka.
Kamu bisa mengajak si kecil bermain boneka atau role play, bermain sepak bola dan melakukan segala macam aktivitas yang digemari si kecil. Meski sibuk, sebisa mungkin lakukan hal ini ya Bu.
5. Jangan terlalu mudah memberikan handphone pada anak
Di luar jam belajar online atau waktu bermain handphone ada baiknya jangan berikan handphone pada anak. Meskipun ia tidak meminta, dengan tujuan agar anak punya aktivitas supaya tidak bosan.
Ini akan merusak peraturan yang sudah orang tua buat. Bukan tidak mungkin suatu saat anak juga akan tantrum dengan harapan nantinya diberikan handphone sebagai sebuah ancaman.
6. Bersikap tegas itu penting!
Ketika si kecil marah dan tantrum akibat tidak diizinkan menggunakan handphone maka orang tua perlu bersikap tegas. Usahakan jangan sampai orang tua iba melihat anak menangis sambil memohon agar diizinkan menggunakan handphone ya Bu.
Sebab, bersikap tegas itu penting agar peraturan yang diterapkan sebelumnya tetap bisa berlaku dan si kecil bisa taat pada peraturan tersebut. Ini sekaligus mengajarkan anak supaya lebih disiplin.
7. Minta bantuan ahli bila perlu
Ketika semua hal sudah dilakukan namun anak kecanduan bermain handphone tak kunjung mereda, nggak ada salahnya jika orang tua meminta bantuan para ahli. Misalnya seperti dokter anak ataupun psikolog.
Terutama apabila anak mulai terlihat depresi, sering tantrum tak terkontrol hingga dapat membahayakan dirinya dan orang lain. Pada kondisi tersebut mungkin anak butuh terapi lanjutan yang dilakukan oleh psikolog maupun dokter anak.
Perlu diketahui, menangani anak kecanduan bermain handphone memang tidak mudah ya Bu. Selain kesabaran dan disiplin pada peraturan yang harus dilakukan, orang tua juga diharapkan tidak boleh mudah iba pada anak ketika sudah mulai tantrum. Meskipun hal tersebut dilakukan di depan umum.
Semangat selalu bagi para orang tua, luangkanlah lebih banyak waktu dengan si kecil dan bicarakan keluhanmu perlahan pada anak. Lambat laun ia pasti akan mengerti maksud baik dari orang tuanya.
Editor: Dwi Ratih