Anak Suka Dandan? Tak Perlu Panik! Ini Yang Perlu Ibu Lakukan
Memasuki usia pra-remaja (9 sampai 12 tahun) umumnya anak suka dandan. Apakah hal tersebut wajar terjadi? Jawabannya adalah, sangat wajar ya, Bu.
Anak suka dandan di usia ini biasanya terjadi pada anak perempuan maupun laki-laki. Pada anak laki-laki biasanya mereka sudah mulai menentukan fashion style-nya sendiri.
Ia juga akan memilih parfum dan produk perawatan wajah, seperti sabun muka dan sunscreen. Sementara itu, anak perempuan terlihat lebih kompleks. Umumnya, mereka jauh lebih selektif perihal pakaian, aksesoris, produk-produk skincare hingga makeup.
Terlebih di era digital seperti saat ini, anak suka dandan memiliki kecenderungan untuk selalu tampil up-to-date. Lantas, bagaimana sebaiknya Ibu dan Ayah menyikapi ketika anak suka dandan?
Jangan terlalu menghakimi
Mengutip Healthline, di usia pra-remaja anak akan mulai mencoba hal-hal baru untuk membantu mereka menemukan "identitas". Dalam menghadapi situasi ini, sebaiknya Ibu menerapkan pola pengasuhan yang penuh empati, dan pengertian sambil tetap menerapkan batasan yang sehat.
Artinya, tidak perlu melarang anak suka dandan, tetapi dampingi mereka agar tetap terarah dengan baik. Hindari memberi komentar dengan kalimat yang bisa menyinggung perasaan anak-anak.
Pasalnya, di usia ini juga mereka jadi lebih mudah tersinggung, terutama jika ada orang lain yang memberikan kritik atas apa yang dilakukan. Sebaliknya, lakukan pendekatan terlebih dulu sebelum memberi masukkan tentang dandanannya.
Cari tahu alasan anak suka dandan
Setiap anak terlahir unik dengan kepribadiannya masing-masing. Segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anak tentu ada alasannya. Bagaimana dengan anak suka dandan? Apakah Ibu sudah benar-benar tahu alasannya menyukai kegiatan tersebut?
Bisa jadi anak suka dandan karena senang saat melihat Ibu berdandan di hadapannya. Ada juga anak yang hobi menonton tutorial makeup atau skincare di internet, sehingga ingin mencobanya sendiri.
Dengan mengetahui alasan anak suka dandan, Ibu bisa memberikan arahan yang lebih tepat. Misalnya, mendaftarkan anak di kelas makeup jika memang ia serius akan menekuni hobi tersebut. Siapa tahu ia bisa menjadi MUA cilik yang profesional, kan?
Diskusikan tentang aturan dalam menggunakan riasan
Anak suka dandan umumnya mulai tertarik mencoba menggunakan riasan. Untuk itu, Ibu bisa mengajaknya berdiskusi tentang aturan-aturan dalam menggunakan riasan.
Misalnya, mendiskusikan waktu dan tempat yang tepat saat anak suka dandan akan menggunakan riasan. Hal ini penting dilakukan, agar anak tidak sesuka hati menggunakan riasan, terlebih saat pergi ke sekolah atau tempat les.
Melansir dari laman Baby Center, diskusi ini dilakukan untuk memberi pemahaman pada anak suka dandan bahwa, memakai riasan pun ada aturannya. Pemilihan produk makeup juga tidak boleh dilakukan sembarangan.
Sebab, ada jenis-jenis makeup yang bisa menimbulkan dampak negatif pada kulit anak-anak. Oleh karena itu, pastikan Ibu selalu mengawasi anak suka dandan setiap kali mereka menggunakan riasan.
Ajari anak tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit tubuh
Tingginya rasa ingin tahu seringkali membuat anak suka dandan mencoba beragam produk kecantikan. Terlebih pengaruh media sosial saat ini, anak-anak cenderung memiliki akses yang lebih luas untuk mengetahui tren makeup, skincare maupun fashion style saat ini.
Padahal belum tentu semua produk yang ingin dicoba sesuai dengan kondisi kulitnya. Salah memilih produk justru akan merusak kesehatan kulit tubuhnya.
Terlebih menurut WebMD, 85% anak pra-remaja menghadapi masalah jerawat yang cukup serius. Pasalnya, jerawat tidak hanya muncul di permukaan kulit wajah, tetapi juga bisa muncul di leher, dada, maupun punggung.
Salah memilih produk justru akan memperparah masalah jerawat tersebut. Jadi, sebaiknya pilih jenis makeup, skincare maupun bahan pakaian yang sesuai dengan kondisi anak.
Berikan pilihan rekomendasi produk yang sesuai
Produk makeup dan skincare berkaitan erat dengan bahan-bahan kimia tertentu. Sebaiknya, berikan pilihan rekomendasi produk yang berbahan organik agar lebih aman untuk dipakai anak-anak.
Terutama jika anak Ibu memiliki jenis kulit yang cukup sensitif. Selain itu, hindari memberi banyak jenis produk pada anak suka dandan.
Kenalkan masing-masing produk secara perlahan. Biarkan anak menilai fungsi dan kenyamanan penggunaan dari setiap produk. Ibu bisa memulainya dari produk sunscreen. Seiring waktu barulah tambahkan pelembab atau bedak yang sesuai dengan kebutuhannya.
Ajak anak untuk mencintai diri sendiri
Perlu diketahui, anak suka dandan biasanya lebih mudah meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Terutama jika anak sudah memiliki sosok idola. Gejolak psikis anak pra-remaja yang seperti ini pada dasarnya membutuhkan arahan yang tepat dari orang tua.
Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut maka anak bisa saja asal meniru segala sesuatu yang dilakukan sang idola tanpa menyesuaikan dengan kondisinya. Apakah anak Ibu sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut?
Sebelum terlambat cobalah untuk mendekatinya. Ajak anak berbicara dari hati ke hati. Dengarkan apa alasannya meniru penampilan dari idolanya tersebut.
Dengan begitu, Ibu bisa mengajaknya untuk lebih mencintai diri sendiri. Katakan bahwa tidak semua yang dilakukan oleh idolanya bisa ditiru, sebab mereka pun berada di situasi dan kondisi yang berbeda.
Itulah tadi beberapa hal yang bisa Ibu lakukan saat mengetahui anak suka dandan. Pastikan untuk selalu mendampingi anak-anak agar mereka tumbuh dan berperilaku sesuai dengan usianya.
Editor: Aprilia