Ibupedia

Anggur Muscat Mengandung Residu Berbahaya, Apa Efeknya Buat Kesehatan?

Anggur Muscat Mengandung Residu Berbahaya, Apa Efeknya Buat Kesehatan?
Anggur Muscat Mengandung Residu Berbahaya, Apa Efeknya Buat Kesehatan?

Anak Ibumin di rumah lagi suka banget sama anggur Muscat Shine, nih. Kebetulan, di beberapa supermarket juga sedang banyak promo discount untuk jenis anggur tersebut.

Nggak tanggung-tanggung, Ibumin jadi ikutan borong anggur Muscat sampai 4 box, lho! Tapi, Ibumin langsung kaget begitu esok harinya beredar kabar bahwa anggur Shine Muscat diketahui mengandung residu berbahaya bagi kesehatan.

Nggak tanggung-tanggung, hal ini pun diungkapkan oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand atau Thai-PAN (Pesticide Alert Network). Dengan mengambil 24 sampel anggur Muscat, dimana dari 23 sampel yang diambil dari 15 toko di seluruh Bangkok terbukti mengandung residu berbahaya seperti pestisida, yang kadarnya melebihi ambang batas wajar.

Duh, Ibumin jadi was-was nih! Meskipun residu berbahaya tersebut ditemukan pada anggur Muscat dari Thailand, tapi sebenarnya, anggur Muscat di Indonesia apakah aman dikonsumsi? Apa langkah pemerintah dan dalam menanggapi issue tersebut?

Kronologi dan investigasi anggur Muscat terdeteksi beracun

Jika mengutip dari Liputan 6 awal mula anggur Muscat terdeteksi kandungan residu berbahaya sebenarnya sudah dimulai sejak awal Oktober 2024 kemarin. Pemeriksaan ini dilakukan bahkan oleh tiga lembaga investigasi Thailand, yaitu Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN), Dewan Keamanan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand, dengan pengambilan sampel secara sistematis.

Pemeriksaan ini dilakukan sebanyak 24 sampel dan diambil dari 15 lokasi yang berbeda, disekitaran Bangkok. Dengan 9 sampel diantaranya berasal dari China.

Dari sampel yang diambil tersebut, para peneliti menemukan sebanyak 50 jenis residu beracun dengan 14 bahan kimia berbahaya yang bahkan sudah melebihi batas aman (0,01 mg/kg). Dari 50 jenis residu tersebut, terdapat 37 zat yang tergolong pestisida sistematik (klorpirifos dan endrin aldehyde) yang dapat meresap ke dalam jaringan buah, dan bahkan sulit dihilangkan dengan menggunakan sabun pencuci buah biasa.

Akibat dari investigasi ini, para pedagang anggur Muscat di Thailand mengalami penurunan omset. Terutama karena, para konsumen yang sudah kehilangan kepercayaan dan keamanan produk temuan anggur Muscat pestisida.

Anggur Muscat di Indonesia apakah aman?

Dengan beredarnya berita yang membuktikan keberadaan zat-zat berbahaya pada anggur Muscat Thailand, bikin Ibumin jadi was-was nih. Bagaimana dengan anggur Muscat yang masih beredar di Indonesia, dan bahkan harganya tergolong cukup murah? Benarkan juga terbukti beracun?

Kalau dikutip dari Antara News per tanggal 4 November 2024, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa, hasil uji laboratorium terhadap anggur Muscat impor yang beredar di Indonesia dipastikan sudah aman dikonsumsi.   

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan, hasil uji laboratorium terhadap anggur impor Shine Muscat yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji lab yang dilakukan oleh Bapanas terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur Muscat.

Hasilnya menunjukkan bahwa, sebanyak 219 senyawa terbukti negatif mengandung zat berbahaya, dan 21 senyawa lainnya memang mengandung residu pestisida, namun dengan kadar yang jauh di bawah batas minimum residu (BMR).

Pihaknya juga kembali menegaskan, apabila ke depannya terdapat produk pangan yang berbahaya bagi masyarakat, maka akan diambil langkah tegas. Langkah tersebut berupa, penarikan produk agar tidak makin menyebar luas di masyarakat.

Saat ini, untuk memastikan anggur Muscat aman dikonsumsi, Arief mengatakan bahwa masyarakat harus menjaga kehigienitasan produk. Termasuk mencuci buah dengan cara yang benar, menggunakan pencuci buah khusus, dan dicuci dengan air mengalir.

Tujuannya, agar residu berbahaya yang dicurigai terdapat pada anggur tersebut bisa segera luntur alias hilang. Apalagi, anggur Muscat merupakan salah satu buah yang dikonsumsi tanpa perlu mengupas kulitnya.

Paparan pestisida terhadap tubuh tetap berbahaya

Dikutip dari U.S Environmental Protection Agency (EPA), paparan pestisida buah dan sayur terhadap tubuh manusia cukup berbahaya. Namun, EPA memastikan efek kesehatan yang timbul sangat bergantung pada jenis pestisida yang digunakan.

Beberapa jenis pestisida seperti organofosfat dan karbamat, paparan yang terlalu masif dapat memengaruhi sistem saraf tubuh, serta menyebabkan iritasi kulit atau mata. Beberapa pestisida mungkin bersifat karsinogen, atau bahkan memengaruhi beberapa hormon dan sistem endokrin di dalam tubuh.

Namun, sedikit banyak paparan pestisida terhadap tubuh memiliki dampak berbahaya seperti:

  • Mual
  • Pusing
  • Meningkatkan risiko autisme pada anak
  • Gangguan hormon
  • Masalah reproduksi
  • Risiko kanker
  • Diare
  • Kram perut
  • Risiko komplikasi saat persalinan.

Meskipun pemerintah memastikan bahwa anggur Muscat yang beredar sudah terbukti aman, namun kita tetap harus waspada ya Bu. Pastikan buah yang hendak dikonsumsi sudah benar-benar bersih dan dicuci dengan air mengalir atau sabun pencuci buah/sayur khusus.

Kalau Ibumin, biasanya juga merendam anggur Muscat dengan air garam, agar sisa-sisa kotoran yang ada hilang. Nah, kalau Buibu apakah punya cara lain dalam mencuci anggur Muscat yang terlanjur dibeli? Atau malah memilih untuk tidak mengonsumsinya sama sekali, nih?