Ibupedia

Tips Berhubungan Di Bulan Ramadhan, Quick Sex Bisa Diterapkan

Tips Berhubungan Di Bulan Ramadhan, Quick Sex Bisa Diterapkan
Tips Berhubungan Di Bulan Ramadhan, Quick Sex Bisa Diterapkan

Berpuasa adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim. Berpuasa, juga sangat bermanfaat bagi kita untuk menahan segala emosi dan juga hawa nafsu.

Mulai dari nafsu makan, hingga nafsu untuk melakukan hubungan intim bersama suami/istri. Tapi, berhubungan di bulan Ramadan bukan berarti nggak diperbolehkan sama sekali ya Bu.

Berhubungan di bulan Ramadan tetap ada aturannya. Tujuannya agar tidak membatalkan puasa, sehingga Ibu dan Ayah tetap bisa khusyuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Lalu, kapan sih sebaiknya waktu yang tepat untuk berhubungan di bulan Ramadan? Simak tips berhubungan di bulan Ramadan berikut ini yuk!

Hukum berhubungan intim di bulan Ramadan siang hari


Saat bulan Ramadan tiba, seluruh umat muslim di dunia wajib menjalankan ibadah puasa. Di mana pada bulan ini, diharamkan segala sesuatu yang halal untuk dinikmati, termasuk makan, minum dan berhubungan intim dengan pasangan di siang hari.

Kalau dikutip dari NU Online terdapat beragam hal yang dapat membatalkan puasa Ramadan, dengan beragam konsekuensi dari ringan hingga berat. Nah, berhubungan di bulan Ramadan sendiri termasuk dalam hal yang dapat membatalkan puasa dengan kategori berat (kafarah ‘udhma).

Apalagi kalai hal tersebut dilakukan dengan sengaja, tanpa membatalkan puasanya terlebih dahulu. Pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sendiri, orang-orang yang ketahuan/mengaku berhubungan di bulan Ramadan tanpa membatalkan puasanya terlebih dahulu, harus menjalankan sanksi berupa puasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.

Diriwayatkan pula dalam hadist At-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Barang siapa meninggalkan/membatalkan sehari puasa Ramadan tanpa alasan yang meringankan dan tidak pula karena sakit, maka puasa sepanjang masa tidak cukup sebagai gantinya,”.

Karena sesungguhnya, inilah yang menjadi makna puasa secara keseluruhan. Termasuk menahan dirI dari godaan nafsu, baik birahi maupun nafsu emosi.

Berhubungan di bulan Ramadan sebenarnya diperbolehkan



Yup! Berhubungan intim di bulan Ramadan siang hari jelas nggak boleh dilakukan ya Bu. Tapi, bukan berarti berhubungan di bulan Ramadan tidak boleh dilakukan sama sekali.

Seperti yang dikutip dari laman Rumaysho terdapat waktu-waktu tertentu yang diperbolehkan untuk berhubungan intim saat Ramadan. Hal ini sejalan dengan firman Allah Subhanahu Wa Taala, surat Al Baqarah ayat 187, yang kurang lebih artinya adalah:

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (Q.S Al-Baqarah 187).

Dengan kata lain, berhubungan di bulan Ramadan malam hari jelas diperbolehkan. Pastinya setelah berbuka puasa dilaksanakan.

Namun, berhubungan intim sebaiknya dilakukan setelah melakukan semua ibadah di bulan Ramadan. Mencakup shalat isya dan tarawih, barulah setelahnya berhubungan saat bulan Ramadan menjadi jauh lebih aman.

Tips berhubungan di bulan Ramadan


Terdapat beberapa waktu ideal untuk berhubungan saat bulan Ramadan yang bisa Ibu lakukan. Tapi, yang jelas pastikan semua aktivitas ibadah bulan Ramadan sudah tuntas terlebih dahulu ya Bu.

Menurut Ibumin, hal ini adalah salah satu tips berhubungan di bulan Ramadan yang wajib dilakukan. Supaya Ibu dan Ayah tetap bisa enjoy tanpa adanya beban, karena belum menyelesaikan ibadahnya seperti shalat maghrib, isya dan tarawih.

Simak tips berhubungan di bulan Ramadan berikut versi Ibumin berikut ini, yuk!

1. Lakukan saat malam hari menjelang tidur

Pastikan semua ibadah telah selesai dilakukan. Ingat, frekuensi berhubungan intim saat Ramadan jelas nggak bisa dilakukan sesering hari-hari lain ya Bu.

Hal ini berkaitan dengan makna Ramadan sendiri, di mana satu bulan penuh kita wajib menjalankan puasa dan fokus beribadah. Ketimbang memenuhi keinginan akan hawa nafsu.

2. Lakukan sebelum waktu subuh

Kalau Ibumin, lebih nyaman berhubungan di bulan Ramadan sebelum waktu subuh tiba nih, Bu. Alasannya, biar saat menyantap sahur menjadi lebih tenang dan nggak terburu-buru.

Tapi, kalau kamu ingin berhubungan di bulan Ramadan setelah santap sahur atau sebelum subuh juga tetap diperbolehkan. Ibu dan Ayah bisa menikmati santap sahur terlebih dulu.

Yang terpenting, tidak berhubungan saat bulan ramadhan setelah subuh. Mengingat, batas akhir waktu sahur adalah subuh, sehingga jika hal tersebut dilakukan jelas dapat membatalkan puasa.

Untuk mandi junubnya sendiri, jika berhubungan di bulan Ramadan setelah sahur, dapat dilakukan. Meskipun ketika hendak mandi, Ibu atau Ayah sudah mendengar adzan subuh sekalipun maka puasanya tetap sah.

3. Cobalah teknik quickie

Kalau melansir dari The Health Site quickie sex menjadi ‘jalan ninja’ terbaik buat kamu yang tetap ingin bercinta, dengan durasi yang singkat. Apalagi quick sex ini rasanya paling pas dilakukan saat Ramadan, di mana tubuh kurang bertenaga seperti biasa akibat berpuasa seharian.

Quick sex sebelum subuh yang dilakukan selama 2,5 menit rasanya sudah cukup membuat Ibu dan Ayah merasa puas. Pastinya agar sama-sama bisa mencapai titik orgasme yang tepat, maka Ibu dan Ayah wajib berkreasi dengan posisi seks yang tepat.

4. Jangan lupa mandi junub

Agar puasa setelah berhubungan di bulan Ramadan menjelang subuh tetap sah, maka jangan lupakan untuk mandi junub ya Bu. Mandi junub dapat dilakukan sebelum adzan berkumandang.

Hal ini pernah dilakukan oleh istri Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, yang kemudian diriwayatkan oleh hadist Aisyah RA:

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa.” (HR Muslim).

5. Tetap utamakan ibadah

Supaya saat berhubungan di bulan Ramadan tetap mendatangkan pahala, pastikan kegiatan ini dilakukan dengan niat dan tujuan ibadah ya Bu. Pastikan hal ini nggak hanya demi memuaskan nafsu semata, namun juga agar mendapatkan rahmat dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Follow Ibupedia Instagram