Ibupedia

Berpotensi Timbulkan Masalah Kesehatan, Ketahui Batas Waktu Main Hp Untuk Anak

Berpotensi Timbulkan Masalah Kesehatan, Ketahui Batas Waktu Main Hp Untuk Anak
Berpotensi Timbulkan Masalah Kesehatan, Ketahui Batas Waktu Main Hp Untuk Anak

Masa golden age adalah masa emas pada anak-anak di awal kehidupannya. Masa golden age dimulai sejak usia 0 bulan-5 tahun. 

Dalam fase ini, pertumbuhan anak akan terus berkembang pesat termasuk dalam hal perkembangan otaknya. Karenanya di fase ini, orang tua perlu selalu memberikan stimulasi yang bermanfaat bagi pertumbuhan si kecil.

Namun, seiring terus berkembangnya kemajuan teknologi malah menjadikan anak-anak lebih suka bermain hp ketimbang aktivitas lain. Mereka menganggap main hp lebih asyik dibanding kegiatan lainnya seperti berolahraga atau sekadar bermain bersama teman di luar rumah.

Agar anak bisa terus mengeksplorasi segala kegiatan di luar rumah, maka Ibu wajib memberikan batas waktu bermain hp untuk anak. Selain itu, memberikan batas waktu main hp untuk anak juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan mentalnya. Yuk! Ketahui sebaiknya berapa lama anak boleh main gadget dalam ulasan berikut ini.

Kenapa orang tua perlu memberikan batas waktu main hp untuk anak?

Memberikan batas waktu main hp untuk anak bagi sebagian orang tua mungkin cukup menantang. Apalagi jika ia sudah terbiasa main hp tanpa batasan waktu tertentu.

Namun, jika melansir Mayo Clinic orang tua tetap perlu memberikan batas waktu bermain hp untuk anak. Sebab, hal ini penting untuk mendukung perkembangan sosial dan perilaku anak terhadap orang lain di sekitarnya.

Banyak kasus ditemukan, ketika anak terlalu sering bermain gadget ia justru jadi introvert dan enggan bermain dengan teman sebayanya di luar rumah. Ibaratnya, anak sudah terlalu asyik dengan dunianya sendiri yaitu bermain gadget. Karenanya memberikan batas waktu anak main gadget sangat penting dilakukan untuk menghindari beberapa gangguan perilaku seperti:

  • Kemungkinan anak mengalami speech delay
  • Kemungkinan anak kesulitan untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungan
  • Gangguan tidur, atau insomnia
  • Kegemukan
  • Gangguan penglihatan; rabun jauh atau rabun dekat akibat paparan sinar biru atau blue light dari layar gadget
  • Gangguan perilaku lain; kesulitan konsentrasi saat belajar
  • Penurunan daya ingat dan membuat perkembangan otak anak jadi terganggu
  • Anak rentan terjerumus dalam perilaku bullying akibat tontonan anak yang tidak terpantau di gadgetnya.
  • Anak tidak memiliki minat untuk belajar dan mengeksplorasi lingkungannya

Perlu diingat bahwa, membiarkan anak tidak bermain gadget sangat bermanfaat untuk perkembangan otaknya. Anak di bawah usia 2 tahun bahkan lebih bisa banyak belajar saat mereka berinteraksi dengan orang tua, saudara, orang dewasa atau anak lain seusianya.

Usia berapa anak boleh main gadget?

Jika melansir Baby Center menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebaiknya orang tua tidak memberikan anak main hp di bawah usia 2 tahun. Sementara anak usia 2-5 tahun diperbolehkan melakukan screen time dengan catatan tidak lebih dari satu jam sehari, itu pun harus tetap mendapatkan pendampingan dari orang tuanya.

Pada praktiknya, orang tua justru menganggap gadget merupakan ‘penolong’ paling penting saat si kecil sedang bosan atau tantrum. Terutama saat Ibu sedang melakukan kegiatan lain, sehingga terpaksa memberikan gadget pada si kecil.

Sayangnya hal ini justru dapat memberikan pengaruh buruk pada si kecil. Ia menjadikan tantrum sebagai senjata utama agar orang tua bisa memberikan screen time. Nah, di momen inilah pentingnya Ibu perlu konsisten mengatur batas waktu main hp untuk anak.

Untuk lebih jelasnya lagi, The American Academy of Pediatrics sendiri merekomendasikan berapa lama anak boleh main gadget dalam penjelasan berikut:

  • Di bawah usia 18 bulan: tidak disarankan menatap layar gadget sama sekali, kecuali melakukan video call dengan orang tua atau sanak saudara
  • Usia 18-24 bulan: boleh bermain gadget dengan waktu terbatas, yakni tidak lebih dari 15 menit serta wajib di dampingi oleh orang tua atau pengasuhnya.
  • Usia 2-5 tahun: boleh bermain gadget dengan waktu terbatas, yakni tidak lebih dari 1 jam serta wajib di dampingi oleh orang tua atau pengasuhnya. Tontonan harus interaktif, tanpa kekerasan dengan tujuan untuk mendidik dan menambah wawasan anak.
  • Usia 5 tahun ke atas: batas waktu bermain hp untuk anak bisa disesuaikan dengan kesepakatan dengan orang tua. Di usia ini orang tua sudah bisa mengajarkan anak untuk bisa konsisten dengan aturan yang dibuat bersama. Ajarkan anak tentang film atau permainan apa saja yang tidak boleh dimainkan atau ditonton.

Tips memberikan batas waktu main hp untuk anak

Meskipun sangat challenging di awal, namun Ibu nggak perlu khawatir, ya. Sebab memberikan batas waktu main hp untuk anak bisa dilakukan secara perlahan. Misalnya dengan melakukan pendekatan khusus ke anak seperti, berdiskusi bersama dan bercerita tentang efek buruk jika terlalu sering menatap layar gadget.

Selain itu, Ibu mungkin juga bisa menerapkan tips dalam memberikan batas waktu main hp untuk anak berikut dalam kegiatan sehari-hari:

  1. Buat kesepakatan khusus dengan anak. Jelaskan mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh di posting di sosial media.
  2. Terapkan batasan yang jelas. Misalnya, waktu kapan saja yang diperbolehkan bermain gadget. Ibu juga bisa menerapkan aturan penggunaan gadget hanya di akhir pekan dengan batasan waktu tertentu. Terapkan aturan mengenai zona bebas gadget, seperti di kamar tidur atau saat makan. Pastikan semua keluarga juga mengikuti aturan, termasuk orang tua. Jangan lupa minta izin terlebih dahulu ke anak jika terpaksa harus mengangkat telepon di zona bebas gadget.
  3. Buat hukuman yang jelas. Ibu bisa menetapkan hukuman tertentu sebagai bagian dari konsekuensi jika, anak melanggar aturan batas waktu anak main hp. Pastikan mereka tahu apa saja konsekuensi yang sudah disepakati. 
  4. Aturan ini wajib dipahami oleh seluruh anggota keluarga termasuk kakek atau neneknya.
  5. Pantau penggunaan gadget anak. Batasi permainan dan tontonan apa yang kiranya tidak baik untuk anak. Jika anak sudah lebih besar dan bisa bermain gadget tanpa didampingi orang tua, tanyakan pada anak apa film favoritnya dan apa game kesukaannya. Cari tahu mengenai hal tersebut, apakah aman bagi anak atau tidak.
  6. Jika anak sudah mulai tertarik membuat akun media sosial, bicarakan pada anak tentang keamanan dan privasi.
  7. Harus lebih selektif memilih tontonan untuk anak di bawah 5 tahun. Kebanyakan film kartun memiliki pergerakan yang sangat cepat dengan tone warna yang terlalu cerah. Hal ini justru tidak baik untuk perkembangan otak dan mata anak. Jadi, pilihlah tontonan yang kira-kira sesuai dengan usia si kecil ya, Bu. 

Memberikan batas waktu main hp untuk anak sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mentalnya. Untuk mengurangi kemungkinan anak jadi kecanduan hp, ada baiknya orang tua perlu lebih banyak terlibat dengan kegiatan bermanfaat lain seperti bermain di taman, membaca buku, mewarnai atau permainan sensori lainnya.


Editor: Atalya

Follow Ibupedia Instagram