Biar Nggak Gampang Stress, Yuk Lakukan Journaling Untuk Ibu!
Menjaga kesehatan mental bagi seorang Ibu sangatlah penting dilakukan. Mengingat bukanlah hal yang mudah bagi seorang Ibu untuk tetap menjadi waras dalam mengurus anak dan keluarga setiap hari.
Selain me time salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stress adalah dengan melakukan journaling untuk Ibu. Journaling untuk Ibu ternyata masuk dalam kategori mindfulness yang penting dalam menjaga kesehatan mental seorang Ibu.
Nah, journaling untuk Ibu sendiri memiliki banyak manfaat baik secara fisik maupun psikologis. Journaling untuk Ibu dapat melatih kita untuk mengelola dan mengekspresikan emosi agar tidak meledak-ledak.
Bahkan journaling untuk Ibu juga bisa menjadi sebuah kegiatan meditasi yang penting untuk menjaga kesehatan mentalnya. Kegiatan ini pun bisa dilakukan oleh Ibu yang tidak memiliki bakat menulis sama sekali lho! Sehingga siapapun bisa melakukan journaling.
Lalu bagaimana cara memulai journaling untuk Ibu yang benar? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ya Bu.
Manfaat journaling untuk Ibu
Journaling adalah sebuah kegiatan menulis sebuah catatan kejadian dalam pikiran, perasaan, pendapat pribadi yang sedang dirasakan oleh seseorang. Journaling biasa dilakukan dengan cara menulis layaknya mencatat buku harian dengan cara ditulis maupun diketik.
Melansir WebMD memiliki manfaat salah satunya untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang. Dengan melakukan journaling biasanya membuat perasaan seseorang lebih rileks karena beban yang ada dalam pikirannya sudah tersalurkan lewat tulisan.
Meskipun journaling tidak dilakukan setiap hari, namun kegiatan ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental Ibu. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi masalah kecemasan
Gangguan kecemasan sangat dekat dengan penurunan tekanan mental seseorang. Karenanya journaling untuk Ibu dapat membantu meningkatkan perasaan bahagia sehingga Ibu jadi lebih sedikit mengalami gejala depresi. Otomatis membuat kesehatan mentalmu tetap terjaga.
2. Mencegah kamu mengalami overthinking sehingga lebih sering termenung
Gangguan emosional seperti kecemasan terkadang membuat kita jadi lebih overthinking terhadap masalah kecil sekalipun. Tak heran hal ini membuat kita jadi lebih sering termenung memikirkan hal tersebut.
Journaling untuk Ibu juga dapat meminimalisasi risiko overthinking dan sering termenung lho! Kamu bisa memanfaatkan waktu termenung dengan menulis jurnal yang lebih bermanfaat.
3. Membuat diri jadi lebih sadar
Journaling tentang situasi yang sulit dapat membantu kita lebih memahaminya kondisi tersebut dengan lebih baik. Tindakan ini dapat membuat diri jadi lebih sadar tentang tindakan yang harus dilakukan dalam menanggapi suatu peristiwa nantinya.
4. Belajar mengelola emosi
Journaling untuk Ibu sangat baik bagi yang sedang berjuang untuk mengelola emosi akibat kesibukan sehari-hari. Termasuk dalam hal mengurus anak-anak dan keluarga.
Journaling tentang perasaan mereka dapat membantu mengendalikan emosi menjadi lebih baik dibanding dengan mereka yang tidak melakukan journaling. Journaling untuk Ibu pun nggak harus dilakukan dengan teknik penulisan yang benar. Asalkan Ibu mengerti dan bisa membuat perasaan lebih tenang, journaling dianggap sudah berhasil.
5. Membuat kita belajar lebih terbuka dan jujur terhadap diri sendiri
Journaling untuk Ibu dapat mengajarkan kita lebih terbuka dan jujur terhadap perasaan sendiri. Journaling perasaan kita juga dapat meminimalisir stress tanpa harus mencari dukungan sosial. Sehingga otomatis membuat Ibu lebih mudah dalam mengelola emosi.
6. Dapat mempercepat proses penyembuhan secara fisik
Journaling untuk Ibu juga dapat berdampak positif terhadap kesehatan fisik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh 49 orang dewasa di Selandia Baru menemukan bahwa mereka yang menulis jurnal selama 20 menit tentang perasaan yang mereka alami terbukti menjadi lebih cepat sembuh secara fisik.
Karenanya journaling untuk kesehatan mental maupun fisik sangatlah bermanfaat.
7. Memberi ruang dan waktu
Terutama untuk fokus pada diri sendiri dan masalah yang dihadapi. Bahkan journaling untuk Ibu juga bermanfaat agar lebih bisa merelakan dan melepaskan masa lalu baik yang kelam maupun bahagia.
8. Dapat melacak kemungkinan gangguan mental
Journaling untuk Ibu dapat membuat Ibu lebih mudah mendeteksi adanya gangguan mental pada diri sendiri. Ibu jadi lebih tahu apa saja pemicunya sehingga kelak dapat menanganinya dengan lebih baik.
Cara memulai journaling
Sebenarnya cara memulai journaling untuk Ibu nggak perlu harus dilakukan dengan teknik penulisan yang benar kok Bu. Asalkan Ibu mengerti bahasa dan tulisan yang Ibu tulis, hal itu sudah cukup menjadi modal untuk memulai journaling.
Nah, melansir Self berikut adalah beberapa cara memulai journaling yang bisa Ibu lakukan mulai sekarang:
1. Jadikan journaling sebagai kebiasaan yang positif
Journaling untuk Ibu sebenarnya bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun lho! Misalnya saja di tengah-tengah waktu luang saat si kecil sedang tidur atau ketika selesai memasak.
Ibu bisa menjadikan journaling sebagai sebuah kegiatan positif untuk mencurahkan perasaan yang dirasakan setiap hari. Baik itu perasaan sedih, marah, gembira ataupun kecewa. Cobalah anggap bahwa journaling untuk Ibu adalah sebuah kegiatan yang seru layaknya menulis sebuah buku harian.
2. Tentukan jenis journaling yang kamu inginkan
Misalnya saja journaling tentang buku harian sederhana, journaling tentang pemikiran mendalam, journaling pagi, journaling tentang rasa syukur dan journaling yang hanya berisi satu kalimat. Pilih jenis journaling yang membuat Ibu merasa nyaman untuk menulisnya.
3. Tulis tanggal sebelum memulai journaling
Menulis tanggal dapat membantu mengingat kapan hal yang baik atau buruk terjadi pada diri Ibu. Sehingga ke depannya dapat dijadikan sebuah pelajaran.
Kamu juga jadi lebih bisa merenungkan masa lalu atau sekadar bernostalgia. Hal ini juga dapat membantu mempersiapkan pikiran dan mentalmu sebelum menulis.
4. Tulislah apapun yang kamu sukai
Journaling untuk Ibu bisa dilakukan sesuai dengan suasana hati kapanpun dan dimanapun serta tulisan apapun yang kamu sukai. Tumpahkan semua yang ada dalam pikiran dan yang dirasakan. Tidak perlu berpikir banyak tentang tata bahasa atau teknik menulis. Cukup tumpahkan apa yang sedang kamu rasakan saat itu juga.
5. Practice makes perfect
Kalau kamu masih bingung bagaimana cara memulai journaling, kamu dapat mencorat-coret terlebih dahulu jurnal untuk membuat pikiranmu menjadi lebih rileks dan tidak kaku. Lakukan latihan ini setiap hari agar mulai tercipta sebuah kebiasaan menulis jurnal yang baik bagi kesehatan mentalmu.
6. Simpan jurnal untuk diri sendiri
Sama seperti buku harian, sebaiknya jurnal hanya boleh dibaca dan disimpan untuk diri sendiri sebagai sebuah pembelajaran atau sekadar bernostalgia. Setelah selesai menulis, sebaiknya baca kembali jurnalmu untuk membantu memproses pikiran dan emosi untuk lebih mengenal diri.
Mengingat journaling untuk kesehatan mental memiliki manfaat yang sangat baik, maka yuk jangan ragu untuk melakukan kegiatan ini ya Bu!
Editor: Dwi Ratih