Ibupedia

Bikin Langgeng, Ini 5 Cara Menyampaikan Cemburu Yang Sehat

Bikin Langgeng, Ini 5 Cara Menyampaikan Cemburu Yang Sehat
Bikin Langgeng, Ini 5 Cara Menyampaikan Cemburu Yang Sehat

Memiliki rasa cemburu yang sehat rupanya baik untuk kelangsungan hubunganmu, lho! Sama halnya seperti jenis emosi lainnya, cemburu juga sah-sah saja dirasakan. Asal cemburu yang seperti apa dulu yang kamu tunjukkan.

Karena jika ternyata rasa cemburumu adalah cemburu yang tidak sehat, hubunganmu justru akan terancam. Selain jadi tidak nyaman, cemburu tidak sehat akan membawamu untuk selalu berpikir negatif pada pasangan. 

Cemburu juga emosi natural


Semua jenis perasaan adalah valid. Sebaiknya diekspresikan, tapi tetap dikontrol pengekspresiannya. Melansir dari lama Mind Body Greenemosi jenis apapun mencerminkan apa yang sedang kita butuhkan. 

Merasa cemburu adalah bagian dari kebutuhan diri akan komunikasi dengan pasangan tentang ketidakpercayaan diri kita, kebutuhan kita yang tak terpenuhi, keinginan yang belum terwujud, serta batasan hubungan dengan pihak lain. Seringkali rasa cemburu dianggap negatif dan bagian dari hubungan yang tidak sehat. 

Bahkan reaksi di tubuh kita juga membuat kita semakin yakin bahwa cemburu itu tidak baik. Padahal nyatanya, menyikapi cemburu dengan sehat bisa memberikan efek positif pada diri dan hubungan dengan pasangan.

Kuncinya ada pada komunikasi yang baik antar pasangan. Komunikasikan yang baik dan tenang akan membuang sisi negatif dari cemburu dan melahirkan cemburu yang sehat.

Tips menyampaikan cemburu yang sehat

Memendam perasaan cemburu tidak baik, tapi mengekspresikannya dengan agresif juga tidak dibenarkan. Laman Very Well Mind menyarankan untuk bersikap jujur, terbuka, tetap tenang dan peka terhadap perasaan pasangan ketika kita menyampaikan perasaan cemburu ini.

Bagaimana cara menunjukkan cemburu yang sehat agar baik kamu dan pasangan sama-sama nyaman dan mendapat solusi tepat? 

1. Ajak ngobrol dirimu dulu


Tahan dulu cemburu negatifmu, lalu coba lakukan introspeksi dalam diri terlebih dahulu. Pada dasarnya rasa cemburu dipicu dari rasa tidak percaya diri, minder terhadap orang lain atau justru terhadap pasangan, serta rasa kesepian dalam hubungan.

Pemicu ini yang perlu kamu cari terlebih dahulu. Misalnya, dengan menemukan fakta bahwa kamu kesepian dalam hubungan ini, kamu jadi tahu harus bertindak bagaimana untuk menghangatkan kembali hubunganmu dengan pasangan.

2. Tenangkan diri sebelum mulai berbicara pada pasangan


Untuk menunjukkan rasa cemburu yang sehat, pastikan kamu bukanlah sebuah petasan yang siap meledak. Tenangkan diri dulu lalu ulang kembali apa yang ingin kamu sampaikan pada pasangan. Bila perlu, tulis saja dulu poin-poin yang ingin kamu bicarakan.

Ini sangat membantumu untuk tetap tenang saat mulai membicarakan rasa cemburumu. Kalau terasa ingin marah, tarik napas panjang dan hitung sampai 5 atau 10 untuk bisa kembali tenang.

3. Hindari cara menghakimi, tapi sampaikan dengan cara perhatian


Menggunakan “I message” lebih bisa menyampaikan maksudmu daripada “you message”. Karena membuat pasangan tidak merasa terintimidasi untuk hal yang mungkin tidak dia sadari. Ini bisa mencerminkan tanda cemburu sayang pada pasangan.

Contohnya, “Sayang, aku cemburu waktu kamu lebih banyak ngobrol sama temanmu di restoran tadi. Padahal kan ada aku juga yang mau diajakin ngobrol. Aku juga ngerti kok bahasan kalian. Tapi aku merasa nggak dikasih kesempatan buat ikut ngobrol.”

Pesan dalam kalimat ini lebih nyaman didengar dan tersampaikan maksudnya daripada menggunakan kalimat “kamu tadi nggak ngajakin aku ngobrol. Kamu ngobrolnya sama teman-teman kamu tapi nggk peduliin aku. Kamu kira aku nggak paham obrolan kamu sama teman-teman?”.

Terasa jelas perbedaaannya, bukan?

4. Sabar dan beri kesempatan pasangan untuk merespon


Nggak semua pasangan bisa menerima kecemburuanmu dengan baik. Ada yang merespon dengan mengerti dan kalian bisa langsung menemukan cara untuk menyelesaikan masalah. Tapi ada juga yang meski sudah mengaplikasikan cemburu yang sehat, pasangannya masih belum dapat menerima dengan baik.

Responnya bisa saja dengan, “aku cuma temenan sama dia, kenapa harus jadi besar, sih?” atau “kamu berlebihan mikirnya”. Respon-respon ini mungkin bukan yang kamu harapkan, tapi bukankah semua jenis perasaan adalah valid? Maka respon perasaan pasanganmu juga demikian.

Barangkali pasanganmu butuh waktu lebih untuk mencerna apa yang kamu sampaikan. Kamu juga bisa menyampaikan bahwa kecemburuan ini adalah indikasi bahwa hubungan kalian intim, dekat dan serius. 

Sehingga sedikit perlakuan berbeda membuat kalian merasa jauh lebih membutuhkan satu sama lain dan ingin mempertahankan satu sama lain. Kamu bisa memberinya waktu untuk berpikir sejenak, atau kalau pasanganmu membutuhkannya, berikan waktu untuknya sendiri sambil merenungkan pembicaraan kalian.

5. Buat sebuah kesepakatan untuk menyelesaikan


Memberi waktu untuk pasangan akan membantu kalian sama-sama berpikir tentang hubungan kalian. Berikutnya, bicarakan kembali berdua dan buatlah sebuah kesepakatan bersama tentang apa yang harus dilakukan jika ini terjadi lagi.

Misalnya, “aku bisa mengerti tentang kecemburuanmu. Terima kasih sudah jujur. Lain kali kalau aku tidak sengaja membuatmu cemburu, kamu bisa langsung bilang, ya. Aku mau kamu lebih sering menemani aku bertemu teman-temanku, supaya lebih banyak yang tau aku adalah milikmu.”

Cara menyampaikan cemburu yang sehat seperti ini justru akan menenangkan kedua belah pihak. Penyampaiannya menangkan, tanpa tekanan pada siapapun dan minim stres. Mendapat jalan keluar yang baik untuk kedua belah pihak tanda cemburu sehat yang bisa kamu pelihara.

Ini yang terjadi jika kamu memelihara cemburu yang negatif

The Healthy Journal menyebutkan bahwa ketika merasa cemburu, tanda cemburu itu juga muncul dalam tubuh. Kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat, di mana ini merupakan hormon stres. Irama jantung dan tekanan darah juga meningkat. Area basal ganglia dan lobus frontal di otak menunjukkan peningkatan aktivitas, serta peningkatan sisi agresif seseorang.

Ujungnya adalah kesehatan mental dan fisik yang terganggu. Seseorang yang memelihara rasa cemburu tidak sehat berpotensi untuk depresi, menderita kecemasan akut, gangguan pencernaan, migrain atau sakit kepala, dada terasa sesak, tidak nafsu makan dan penurunan berat badan yang drastis.

Jika tidak ingin mengalami ini, ada baiknya untuk menyikapi cemburu dengan baik dan mengkomunikasikan rasa cemburu yang sehat, sehingga tubuh pun akan menerima afirmasi positif. Tak hanya hubunganmu yang sehat, tapi juga fisik dan psikismu.

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram