Ibupedia

Bikin Masakan Sedap, 20 Jenis Bumbu Dapur ini Wajib Dipunya!

Bikin Masakan Sedap, 20 Jenis Bumbu Dapur ini Wajib Dipunya!
Bikin Masakan Sedap, 20 Jenis Bumbu Dapur ini Wajib Dipunya!

Selain teknik memasak, bumbu dapur seringkali jadi kunci dari kelezatan setiap hidangan. Tanpa bumbu, masakan akan terasa hambar dan kurang nikmat di lidah. Meski beberapa bahan makanan memang sudah ada yang memiliki rasa sendiri sih, misalnya wortel yang manis, tomat yang asam, namun tetap saja, jika bahan-bahan makanan itu diolah tanpa bumbu, rasanya tetap ada yang kurang. Setuju, kan?

Nah, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang kaya rempah-rempah. Setiap belanja ke pasar, selalu ada banyak sekali jenis bumbu dapur yang dijual. Mulai dari yang familiar, sampai yang terlihat asing dipandang. Kekayaan rempah-rempah nusantara inilah yang jadi salah satu penyebab negara kita dulu dijajah. Karena punya banyak jenis rempah, maka tak heran kalau Indonesia pun juga dikenal sebagai surganya kuliner. Di setiap daerah selalu ada makanan khasnya, yang tentu saja rasanya enak-enak serta memiliki karakteristik masing-masing.

Selain untuk memasak, beberapa rempah asli Indonesia juga populer karena khasiatnya mengatasi berbagai penyakit. Rempah-rempah sering jadi alternatif pengobatan herbal yang banyak diminati masyarakat, terutama mereka yang mungkin punya alergi obat kimia. Aneka rempah ini juga bisa jadi pertolongan pertama ketika ada anggota keluarga yang menunjukkan tanda-tanda mau sakit. Maka dari itu, beberapa jenis bumbu dapur agaknya perlu dimiliki setiap rumah.

Jenis Bumbu Dapur yang Wajib Ada di Rumah

Meski sebenarnya ada banyak sekali jenis bumbu dapur yang tersedia di pasar dan supermarket, namun kamu tidak harus memiliki semua, kok. Berikut ini 20 jenis bumbu dapur yang wajib ada di setiap dapur beserta segudang manfaatnya!

  1. Bawang merah

    Bawang merah termasuk jenis bumbu dapur yang paling populer. Hampir setiap masakan membutuhkan rempah ini, terutama masakan-masakan tradisional. Bawang merah dapat membuat masakan jadi lebih harum dan gurih, terlebih ketika ditumis dulu dengan minyak goreng. Selain membuat masakan lebih sedap, bumbu masakan ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah lo!

  2. Bawang putih

    Masih satu keluarga dengan bawang merah, bawang putih juga termasuk bumbu dapur populer yang sering digunakan dalam masakan. Bawang putih dapat memberikan rasa gurih dan bau harum pada masakan. Selain dimasak, bawang putih juga enak jika digoreng lalu dijadikan taburan di atas makanan, seperti soto, nasi goreng, atau sayuran. Tak hanya itu, bawang putih juga baik untuk kesehatan karena dapat menurunkan kolesterol, melindungi jantung, serta menjaga tekanan darah.

  3. Bawang bombay

    Bawang-bawangan lain yang wajib dipunya adalah bawang bombay. Ukurannya lebih besar jika dibandingkan “saudara”nya di atas. Bawang bombay memiliki rasa yang manis dan bisa membuat masakan lebih harum, walau aromanya tidak setajam bawang merah dan putih. Selain dicampur ke masakan, bombay juga cocok dijadikan onion ring dengan membalutnya dengan tepung lalu menggorengnya di minyak panas.

    Bawang bombay memiliki kandungan senyawa organosulfur yang cukup tinggi, sehingga membuatnya mampu melindungi tubuh dari sel kanker, terutama kanker usus dan perut. Selain itu jenis bumbu dapur ini juga baik untuk kesehatan jantung, menjaga mood, dan menjaga imun tubuh.

  4. Merica

    Bumbu dapur yang juga dikenal dengan nama lada ini bercita rasa pedas dan sedikit pahit. Namun rasa pedas yang terdapat pada merica, berbeda dengan rasa pedas pada cabai. Pedas pada merica lebih ke memberikan sensasi hangat di tenggorokan. Merica juga dapat membuat masakan jadi lebih sedap. Selain yang berbentuk bulatan (butiran) kecil, merica juga tersedia dalam bentuk bubuk sehingga lebih praktis.

    Di balik sensasinya yang hangat, merica juga menyimpan sejumlah manfaat bagi kesehatan, di antaranya meredakan hidung tersumbat, mencegah kerusakan sel, mengobati penyakit lambung, mengontrol gula darah, meredakan radang sendi, dan lain sebagainya.

  5. Kemiri

    Bumbu dapur wajib punya selanjutnya adalah kemiri. Kemiri berbentuk bulatan kecil yang sekilas mirip dengan kacang-kacangan. Jenis rempah satu ini biasanya ditumbuk dulu bersama rempah lain lalu ditumis untuk menghasilkan masakan yang gurih dan sedap. Kemiri juga sering dimasukkan ke dalam campuran sambal.

    Selain cita rasanya yang khas, kemiri pun punya beberapa manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan pencernaan, mencegah penyakit jantung, mencegah penuaan dini, sampai meredakan radang sendi. Kemiri juga dikenal dapat menyuburkan rambut lo!

  6. Ketumbar

    Banyak orang sulit membedakan ketumbar dengan lada karena memang keduanya punya bentuk yang mirip. Bumbu dapur satu ini biasanya ditumbuk atau digeprek terlebih dahulu sebelum dimasak untuk menghasilkan aroma sedap pada makanan. Selain yang berbentuk bijian, ketumbar juga dijual dalam bentuk bubuk. Ketumbar juga termasuk rempah yang kayak manfaat, seperti mengatasi masalah pencernaan, mengatasi flu, meredakan nyeri sendi, dan banyak lainnya.

  7. Aneka jenis cabai

    Bagi pecinta pedas, aneka jenis cabai tentu masuk di deretan bumbu dapur yang selalu ada di rumah. Berbagai jenis cabai yang ada di pasaran memiliki tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Di strata paling tinggi ada cabai rawit dan cabai burung. Sedangkan di strata terendah ada cabai merah keriting. Selain dihaluskan, cabai juga sering diolah hanya dengan dipotong kecil-kecil, atau dikonsumsi mentah bersama gorengan atau makanan lain.

    Meski sering jadi alasan orang keluar-masuk toilet, cabai juga punya manfaat kesehatan lo, seperti meredakan hidung tersumbat, meningkatkan imun, menjaga kesehatan jantung, mencegah kanker, mengatasi nyeri sendi dan otot, serta membakar lemak tubuh.

  8. Jahe

    Bumbu dapur satu ini sangat identik dengan minuman hangat sebagai booster imun. Jahe memang memiliki bau dan rasa yang cukup tajam, pedas, dan panas di tenggorokan. Namun, jenis rempah ini sangat cocok dimasak dan dicampur masakan berkuah karena dapat melegakan tenggorokan. Jahe juga sering dipakai sebagai campuran obat herbal karena khasiatnya yang tidak kaleng-kaleng. Beberapa manfaat jahe seperti meredakan mual, muntah, pusing, hingga mengatasi masalah terkait peradangan karena sifatnya yang anti inflamasi.

  9. Kunyit

    Bumbu dapur lainnya ada kunyit. Kunyit yang “daging”nya berwarna oranye ini dapat menghilangkan aroma kurang sedap dari bahan makanan seperti daging sapi, ayam, atau ikan. Selain itu, kunyit juga berfungsi memberikan warna kuning pada masakan seperti soto, kari, atau opor. Kunyit juga sering diolah menjadi jamu. 

    Soal manfaat pun tidak kalah dengan rempah-rempah lainnya. Kunyit dapat membantu membersihkan tubuh dari racun, mencegah tumbuhnya sel kanker, sebagai sumber antioksidan, sebagai anti inflamasi, sampai menurunkan risiko penyakit Alzheimer.

  10. Lengkuas

    Lengkuas atau laos adalah bumbu masakan yang juga wajib dimiliki. Sekilas terlihat seperti jahe, namun bumbu ini punya rasa dan aroma yang berbeda. Aroma lengkuas cenderung wangi dengan rasa pahit keasaman. Bumbu dapur ini kerap digunakan dalam masakan bersantan seperti kari, sayur asam, atau masakan tumisan. Manfaatnya tak kalah dengan jahe. Lengkuas dapat membantu mengatasi diare, menurunkan risiko kanker, hingga dapat menjadi obat luka bakar.

  11. Kencur


    Jenis bumbu rimpang lain yang juga wajib ada di rumah adalah kencur. Bumbu dapur ini punya aroma yang cukup kuat, dengan rasanya yang unik yaitu ada sensasi pahit dan pedas, namun terasa hangat saat masuk ke dalam tubuh. Kencur juga memiliki berbagai manfaat kesehatan, di antaranya mengobati batuk, mengatasi masalah tenggorokan, diare, mencegah karies gigi, dan lainnya.

  12. Daun salam

    Nah, sekarang kita masuk ke bumbu dapur yang jenisnya daun-daunan. Salah satu yang perlu punya persediaannya adalah daun salam. Daun salam punya aroma khas yang sering digunakan dalam banyak sekali masakan seperti opor, soto, oseng tempe, lodeh, pepes, dan banyak lagi lainnya. Daun salam juga bisa menghilangkan aroma amis dari hidangan seafood.

    Jenis bumbu dapur ini juga bermanfaat bagi tubuh lo, seperti menjaga kadar gula darah, menjaga kesehatan mata, mengurangi nyeri karena asam urat, menjaga kesehatan pencernaan, dan lain sebagainya.

  13. Daun jeruk

    Dedaunan lain ada daun jeruk. Fungsinya sama seperti daun salam, yaitu sama-sama dapat memberikan aroma sedap pada masakan. Daun jeruk yang umum dipakai adalah daun dari pohon jeruk limau. Sebelum ditumis atau dimasak, daun jeruk biasanya disobek dulu agar aromanya lebih keluar. Daun ini pun baik untuk kesehatan karena dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri, mengatasi flu, menjaga kesehatan kulit, serta mengatasi bau mulut.

  14. Jeruk nipis

    Bumbu dapur lain yang bersifat menyegarkan adalah jeruk nipis. Jeruk nipis sering dipakai untuk menghilangkan bau amis pada ikan atau menambahkan aroma segar dan rasa sedikit asam pada makanan. Selain itu jeruk nipis juga bermanfaat bagi kesehatan, seperti menyehatkan kulit, melancarkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, menurunkan berat badan, sampai menjaga kadar gula darah.

  15. Batang serai

    Batang serai dapat menjadi bumbu dapur pilihan untuk memberikan aroma wangi dan sedap pada masakan. Biasanya serai banyak dipakai untuk masakan bersantan. Selain untuk menambah sedap masakan, serai juga kerap diolah menjadi minuman menyegarkan. Manfaat rempah ini juga cukup beragam, di antaranya sebagai anti peradangan, detoksifikasi tubuh, menurunkan risiko kanker, dan mampu memberikan efek relaksasi.

  16. Kayu manis

    Sesuai namanya, kayu manis memiliki rasa sedikit manis dengan aroma yang khas. Bumbu dapur satu ini dapat memberikan rasa segar pada makanan. Tak hanya untuk masakan, kayu manis juga cocok diolah menjadi minuman atau snack dan kue. Kayu manis bermanfaat bagi kesehatan seperti mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, melancarkan sirkulasi darah, serta meningkatkan sensitivitas insulin.

  17. Cengkeh

    Rempah-rempah lain yang punya aroma cukup kuat adalah cengkeh. Cengkeh sangat cocok jadi campuran bumbu untuk masakan berkuah terutama hidangan-hidangan Timur Tengah yang terkenal sangat berempah. Selain jadi bumbu masakan, cengkeh juga bisa membantu meringankan sakit gigi, lo. Ada juga manfaat lainnya seperti mengatasi penyakit lambung, menjaga kesehatan pencernaan, meredakan nyeri, memperkuat tulang, dan lain sebagainya.

  18. Pala

    Pala memiliki rasa yang sedikit mirip dengan merica, namun dengan aroma yang lebih sedap. Bumbu dapur yang berasal dari Maluku ini biasa digunakan pada masakan berkuah. Karena aromanya cukup kuat, biasanya pala hanya digunakan sedikit dengan cara diparut terlebih dahulu. Pala juga sering dijadikan bahan obat tradisional karena kaya manfaat, seperti menetralkan racun, menjaga kesehatan cerna, otak, serta menyehatkan kulit.

  19. Kapulaga

    Kapulaga biasa dibedakan jadi dua versi; kapulaga lokal dan kapulaga India. Bedanya ada di bentuk dan aroma. Kalau kapulaga lokal bentuknya bulat, sedangkan kapulaga India lebih lonjong. Untuk aroma, kapulaga India punya aroma lebih kuat dibanding yang lokal. Namun keduanya tetap dapat memperkuat aroma masakan dan membuatnya lebih sedap.

    Kapulaga memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti mengatasi masalah pencernaan, hati, empedu, serta dapat membantu meningkatkan selera makan.

  20. Bunga lawang

    Seperti namanya, bumbu dapur ini memiliki bentuk menyerupai bunga. Bunga lawang juga dikenal dengan nama kembang lawang atau pekak. Meski memiliki citarasa agak pahit, namun jika digunakan dengan pas, bumbu dapur ini dapat membuat masakan jadi lebih sedap dan nikmat. Bunga lawang juga kaya manfaat lo, antara lain mengatasi flu dan batuk, mengatasi insomnia, sebagai anti jamur serta sebagai antioksidan.

Alasan Kenapa Ayah Juga Perlu Belajar Masak dan Hafal Bumbu Dapur

Seringkali, Ibu cenderung lebih hafal aneka bumbu masakan dibanding Ayah, ya. Namun sebaiknya Ayah juga paham berbagai jenis bumbu dan mau terlibat dalam aktivitas di dapur saat sedang senggang. Sebagian pria mungkin memang ada yang sudah memiliki hobi memasak, tapi ternyata masih banyak juga lo yang gengsi ikut-ikutan masak di dapur karena menganggap kegiatan itu hanya “milik” perempuan. Hmm.. padahal ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan ketika Ayah mau belajar memasak!

Pertama, memasak adalah skill dasar yang perlu dimiliki setiap orang tanpa pandang gender. Semua orang butuh makan, bukan? Maka dari itu setiap orang, termasuk pria, juga perlu bisa memasak dan akrab dengan dapur. Kan bisa beli di luar aja? Iya sih memang. Tapi kalau terus-terusan beli makan di luar apa tidak boros? Memasak itu dapat membantu menekan pengeluaran keluarga lo karena jauh lebih hemat dibanding harus beli dari luar.

Seperti dilansir dari Men’s Variety, memasak juga dapat membuat Ayah lebih mindful atau sadar terhadap apa yang masuk ke dalam tubuh. Berbeda dengan beli makan dari luar, yang mana kita tidak pernah tahu bahan-bahan apa saja yang dimasukkan ke dalam makanan kita. Dengan memasak, Ayah juga bisa memikat hati banyak orang lo, terutama istri dan anak. Jangan dikira mereka akan memandang rendah Ayah yang jago urusan masak, justru mereka sangat bangga melihat Ayahnya mau membantu Ibu di dapur apalagi kalau bisa memasak makanan enak!

Secara fisik, Ayah pun memiliki tubuh yang lebih kuat dan cenderung lebih sabar daripada Ibu. Memasak di dapur, selain membutuhkan tenaga ekstra karena seringkali menuntut orang untuk berdiri berjam-jam atau menunduk lama menyiapkan bahan-bahan, juga kerap menguji kesabaran karena harus menunggu masakan matang. Selain itu, kita pun juga harus jeli saat bersinggungan dengan benda-benda tajam.

Memasak bisa jadi sangat melelahkan bagi Ibu jika harus dilakukan setiap hari, di samping menyelesaikan pekerjaan rumah yang lain, mulai dari mengepel, menyapu, membersihkan tempat tidur, sampai mengurus anak. Sehingga memiliki pasangan yang mau berbagi tugas, khususnya dalam hal memasak, akan sangat berpengaruh ke kualitas hubungan dalam keluarga. Yuk, Ayah, jangan malu lagi bantu Ibu memasak, ya!

Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram