Ibupedia

12 Cara Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Ayah

12 Cara Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Ayah
12 Cara Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Ayah

Merujuk pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of  Dundee, dikatakan bahwa janin sudah mampu mengenali sentuhan ibunya sejak ia masih di dalam kandungan, bayi juga sudah belajar mengenali suara di sekitarnya, terutama suara ibu. Hal ini tentunya memperbesar kemungkinan untuk meningkatkan hubungan di antara keduanya setelah si bayi lahir. 

Janin berada di dalam rahim ibu selama sembilan bulan, selama itu juga ia mendengarkan detak jantung ibunya, dan selama dalam masa kehamilan tersebut, tanpa disadari, ibu amat sering menyentuh dan mengelus perutnya, serta mengajak janinnya berbicara. Maka wajar saja, kan, jika bayi lebih dekat dengan ibunya?

Untuk Ayah dan jika memiliki anak yang lebih tua, bisa mencoba cara yang sama untuk memulai bonding dengan bayi sejak masih di dalam kandungan. Misalnya dengan mengajak janin berbicara sambil mengelus-elus perut ibu.

Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Sebelum kita membahas lebih spesifik mengenai peran ayah, berikut adalah tips umum bagaimana cara merawat bayi baru lahir dan hal penting lainnya untuk diketahui.

  1. Menjaga kebersihan 

    Seseorang mungkin akan merasa berlebihan jika melihat ada pengasuh bayi (atau anak) yang diwajibkan mengenakan masker, atau merasa tersinggung ketika diminta untuk mencuci tangan sebelum memegang atau menggendong bayi. Sebetulnya, hal ini tidaklah berlebihan, malah justru dianjurkan. Hal ini penting, mengingat kekebalan tubuh bayi yang belum sempurna.

    Makanya, ingatlah untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi. Anda bisa juga menggunakan hand sanitizer, tapi hasilnya akan lebih maksimal jika mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Mencuci tangan bisa mencegah penularan penyakit pada bayi. Mencuci tangan sebelum memegang bayi juga wajib untuk orang lain yang berkunjung menjenguk bayi Anda, atau letakkan hand sanitizer di dekat bayi untuk mengingatkan mereka.

    Jika sedang menyuapi bayi pun, hindari meniup-niup makanannya untuk mendinginkan. Jika makanannya masih panas, sebaiknya ditunggu saja hingga dingin. Cara merawat bayi baru lahir seperti ini juga wajib diajarkan pada pengasuh bayi dan keluarga.

  2. Menggendong dengan cara yang tepat

    Wajar saja jika Ayah merasa ngeri, di masa-masa awal menggendong bayi. Ayah dan bayi mesti sama-sama merasa aman dan nyaman. Sanggah kepala, leher dan bahu bayi dengan baik, ya. 

    Yah, sang kakak biasanya ingin ikut serta dalam merawat adiknya, maka tidak jarang, ia akan meminta izin untuk mencoba menggendong adiknya. Hal ini sebaiknya nggak dilakukan dulu, ya, karena bisa berbahaya bagi bayi. Nanti, ketika bayi sudah lebih besar, Ayah boleh mengajari si Kakak untuk memangku adiknya, misalnya sembari adiknya makan. Cara ini juga membantu anak dalam menjaga dan merawat adiknya.

  3. Hindari dari yang sakit

    Jika ada yang sedang sakit, sebaiknya tidak mendekati bayi dulu. Jika Ayah atau ibu sakit, alangkah baiknya juga tidak tidur sekamar dengan bayi, karena penyakit bisa menular melalui udara. Menggunakan masker juga bisa membantu mencegah penularan. Gunakan masker sekali pakai atau rutin mencuci jika memakai masker kain.


  4. Jangan mengguncang bayi 

    Mengguncang-guncang tubuh bayi adalah tindakan berbahaya, karena bisa menyebabkan shaken baby syndrome, atau yang dikenal juga dengan sebutan shaken impact syndrome. Contoh gerakannya adalah menggendong bayi ke atas sambil mengguncang-guncang bayi. Biasanya dilakukan untuk mengajak bayi bermain.

    Mengguncang bayi juga bisa disebabkan oleh rasa frustrasi ibu atau pengasuhnya, karena bayi tidak kunjung tenang saat menangis. Otot dan tulang leher bayi masih sangat lemah ketika ia baru lahir, mengguncang bayi, bisa menyebabkan kerusakan pada otaknya. 

  5. Memastikan bayi selalu aman 

    Contohnya, pastikan perekat pada stroller sudah terpasang dengan baik, tidak memakaikan selimut hingga ke dekat wajah dan selalu mengecek suhu air sebelum memandikan bayi. Contoh lainnya adalah dengan mengedukasi anak yang lebih tua, agar tidak mencoba mengangkat adik bayinya dari tempat tidur.

    Menghidupkan lampu redup di sekitar tempat tidur bayi, seandainya Ayah perlu ke toilet di malam hari misalnya, Ayah tidak perlu meraba untuk mengetahui letak bayi. Berhati-hati pula jika ada hewan peliharaan di rumah.

  6. Mengenal tanda bayi dalam keadaan tidak sehat

    Terutama bagi orangtua baru, mungkin belum paham betul bagaimana cara merawat bayi baru lahir. Meskipun bayi Anda dinyatakan sehat ketika diperiksa di rumah sakit, namun tetap ada kemungkinan gejala yang muncul belakangan. Waspadai jika Ayah dan ibu melihat tanda-tanda bayi dalam keadaan tidak sehat, misalnya, bayi tidak mau menyusu, tidur mendengkur, kejang, tidak bergerak jika tidak distimulasi atau suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat. 

    Untuk mengukur suhu tubuh dengan baik, sebaiknya memakai termometer manual pada anus, atau pada ketiak misalnya, karena mengukur suhu dari luar tubuh bisa memunculkan hasil yang kurang akurat.

Hal yang Bisa Ayah Lakukan untuk Merawat Bayi Baru Lahir

Agar Ayah turut berperan dalam perkembangan bayi, inilah beberapa cara merawat bayi baru lahir yang bisa Ayah lakukan:

  1. Terlibat sejak bayi lahir

    Meskipun mesti bekerja seharian, ketika Ayah kembali ke rumah, cobalah untuk selalu terlibat dalam mengurus keperluan sehari-hari bayi. Misalnya, menggantikan popok atau menidurkan bayi. Ayah juga bisa menggantikan piamanya. One piece suit adalah jenis pakaian yang aman digunakan untuk mencegah bayi kedinginan, dibanding memakaikannya selimut.

  2. Mempelajari ‘bahasa tubuh’ bayi

    Yah, bayi baru bisa berkomunikasi melalui tangisan dan bahasa tubuh yang sangat sederhana. Pelajari arti tangisan bayi, kemungkinan penyebabnya adalah ia lapar, popoknya kotor atau hanya ingin digendong.

  3. Mendekatkan diri

    Physical contact atau sentuhan fisik seperti mendekap bayi contohnya, sangat berarti buat bayi dan merupakan cara yang ampuh untuk menjalin hubungan dengan bayi, terutama bagi ayah. Sentuhan fisik juga berperan dalam membangun kepercayaan bayi akan Ayah, membuat bayi merasa nyaman dan membantu menstimulasi perkembangan otak bayi.

  4. Mengobrol dengan bayi

    Setiap orang suka diajak mengobrol, tidak terkecuali dengan bayi. Meskipun bayi belum mengerti, tapi cara ini bisa membantu ayah to get in touch dengan bayi. Contohnya, ajak bayi berbicara sambil ayah menggantikan popoknya.

  5. Melindungi bayi

    Adalah hal yang biasa jika para ayah berkumpul sambil merokok atau berkendara dengan sepeda motor. Sesampainya di rumah, sebelum menggendong bayi, jangan lupa untuk mengganti pakaian terlebih dahulu dan mencuci tangan, ya. Debu dan asap rokok, bisa melekat pada pakaian, sekalipun ayah adalah perokok pasif. Asap yang menempel di baju ini, bisa terhirup oleh bayi ketika digendong.

  6. Memandikan bayi

    Menggendong bayi yang baru lahir bisa menjadi hal yang menakutkan bagi banyak orang, apalagi ketika mesti memandikannya. Tapi, cara ini bisa memberikan manfaat dalam hubungan ayah dan bayi. Terlebih lagi, jika ibu kesulitan memandikan bayi. Memandikan bayi bisa menjadi quality time bagi ayah, dan bisa memberikan sedikit waktu untuk ibu beristirahat.

  7. Mengganti popok

    Sama seperti memandikan mandi, mengganti popok menjadi salah satu yang paling menantang dalam cara merawat bayi baru lahir. Terutama karena tubuh bayi yang masih rentan, ditambah aroma yang tidak sedap dari popok yang kotor. Supaya Ayah dan Ibu ‘lupa’ dengan aroma tadi, lebih baik mencoba fokus pada hal lain, misalnya mengecek kotoran bayi, untuk melihat apakah ada tanda ia sakit atau tidak.

    Pada bayi baru lahir, biasanya kotorannya berwarna kehitaman dan lengket, sama seperti kotorannya saat ia masih di dalam kandungan ibu, ini disebut dengan mekonium. Beberapa waktu setelah masa mekonium ini selesai, barulah warna kotoran bayi berubah menjadi cokelat atau kekuningan. Kemudian setelah warna feses bayi menjadi normal, kondisi kesehatan bayi mesti diperiksakan jika Ayah dan Ibu melihat perubahan, yaitu menjadi merah, hitam atau putih. Warna merah dan hitam bisa mengindikasikan adanya darah, baik itu dari si bayi sendiri, atau tertelan dari payudara ibu, sedangkan warna putih mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi hati.

    Pada bayi baru lahir yang menerima ASI, kotoran biasanya bertekstur seperti pasta dan tidak terlalu bau, sedangkan pada bayi yang meminum susu formula, biasanya lebih padat atau seperti berbutir, hal ini disebabkan oleh lemak susu yang tidak tercerna, dan lebih bau. Jika ada tanda-tanda kotoran terlalu cair atau sangat padat, bisa disebabkan karena bayi mengalami gangguan pencernaan. Jumlah kotoran bayi, tergantung dari banyaknya susu yang ia minum.

  8. Memberikan susu

    Nggak cuma ibu yang bisa menyusui, Ayah juga mesti bisa, nih. Caranya adalah dengan bottle-feeding. Bottle-feeding ini juga termasuk dalam sentuhan fisik untuk bayi. Setelah susu dituang ke dalam botol, jangan dikocok-kocok, ya, cukup balikkan botol (upside down), untuk melihat apakah susu keluar dengan baik. Selanjutnya, baik Ayah maupun bayi, harus dalam posisi yang nyaman dan aman supaya bayi tidak tersedak. 

    Jika bayi masih merasa lapar, ia akan terus mengecap, mengerutkan bibir atau mengepalkan tangannya. Sebaliknya, setelah kenyang, ia akan menutup mulutnya, tangannya akan terlihat rileks, dan menjauhkan kepalanya dari botol susu. Setelah itu, jangan lupa, bayi mesti bersendawa agar perutnya tidak kembung.

  9. Memberikan pijatan

    Bayi merespons sentuhan dengan baik. memberi pijatan untuk si kecil lembut bisa membuat bayi merasa rileks, misalnya pijatan di kaki, tangan dan perutnya. Pijatan bisa dilakukan pada saat saat bayi mandi, atau setelahnya.

  10. Refreshing

    Refreshing di sini maksudnya, menjadi tugas Ayah untuk mengajak bayi ke luar. Bukan berarti pergi jalan-jalan. Misalnya, nih, di pagi hari, ayah mengajak bayi jalan-jalan di taman, sambil berjemur. Selain kebutuhan akan sinar matahari, bayi juga perlu menghirup udara segar setiap hari.

    Jika membawa bayi ke luar, ada baiknya memerhatikan keadaan sekitar, jika taman terlalu ramai, sebaiknya dihindari. Selain berisiko tertular penyakit dan polusi, banyaknya orang yang berolahraga (misalnya) juga bisa membuat bayi terganggu .

  11. Bed time story

    Meski kesannya masih terlalu dini, tapi tips ini layak buat dicoba. Sebelum bayi tidur, Ayah bisa meluangkan waktu untuk sekadar berbaring bersama bayi dan membacakannya cerita. Bayi baru lahir memang belum bisa melihat dengan jelas tapi ia sudah bisa mendengar dengan baik. Bed time story juga membantu bayi mengenali suara Ayah.

  12. Menggantikan ibu di malam hari 

    Adalah hal yang wajar jika newborn seringkali terbangun di malam hari, terutama karena ia membutuhkan susu. Namun terkadang, meskipun sudah kenyang, bayi susah tidur kembali karena masih ingin digendong atau mencari sesuatu yang bisa membuatnya merasa nyaman. Nah, untuk hal ini, Ayah bisa membantu menggantikan ibu menjaga bayi. 

Hal yang Dapat Ayah Lakukan untuk Membantu Ibu Pasca Melahirkan

Dalam cara merawat bayi baru lahir ini, Ayah juga bisa berbagi tugas untuk meringankan kewajiban ibu, misalnya dengan:

  1. Menyiapkan perlengkapan bayi

    Ketika tidak memegang bayi secara langsung, Ayah juga tetap bisa membantu merawat bayi, dengan menyiapkan berbagai keperluannya. Misalnya, mencuci dan mensterilkan botol susu, atau menyiapkan air hangat untuknya mandi.

  2. Menyiapkan makanan

    Ketika baru lahir, waktu ibu akan tercurah untuk merawat bayi. Meski kelihatannya ringan, tapi memasak itu juga melelahkan, loh. Sepulangnya bekerja, Ayah bisa membantu ibu menyiapkan makanan, sekadar membantu memotong bahan masakan atau mencuci piring setelahnya.

  3. Membersihkan rumah

    Butuh waktu agar ibu benar-benar pulih paska melahirkan. Lukanya mesti benar-benar kering dan staminanya pulih kembali. Di masa ini, ibu tidak mungkin melakukan hal-hal yang berat seperti mengepel atau mencuci pakaian. Setiap ibu, berbeda masa recovery-nya. Namun rata-rata membutuhkan waktu satu sampai enam minggu. 

  4. Berperan dalam menyusui

    Memberikan ASI itu, susah-susah gampang, maka ayah mesti ikut membantu ibu agar ia bisa menyusui dengan maksimal. Misalnya, Ayah bisa membantu membuat ibu agar merasa nyaman ketika menyusui, sesederhana mengambilkan bantal untuk ibu bersandar. Support Ayah juga sangat dibutuhkan, seandainya pun ibu tidak berkesempatan memberikan ASI, Ayah mesti tetap mendukung, misalnya dengan mencarikan informasi tentang susu formula yang baik buat si bayi.

  5. Menjaga kesehatan

    Kurang tidur di malam hari adalah hal yang biasa jika Anda memiliki bayi baru lahir, apalagi di siang hari ayah mesti bekerja. Ayah mesti pintar-pintar mengatasi hal ini, misalnya dengan mengonsumsi makanan sehat, vitamin, dan memanfaatkan waktu di akhir pekan untuk memperbanyak istirahat.

    Nggak ada salahnya berbagi dengan rekan kerja mengenai sulitnya masa-masa ini. Selain mendapatkan toleransi, Ayah juga bisa mendapat support dan masukan tentang cara merawat bayi baru lahir dari teman-teman. Ayah yang sehat pastinya akan lebih mudah mengasuh bayi dan membantu ibu.

Aktif dalam mencari informasi tentang cara merawat bayi baru lahir, terutama untuk hal-hal yang bisa bermanfaat bagi Ayah. Terus tingkatkan hubungan antara ayah dan bayi, karena melihat kedekatan antara Ayah dan bayi, akan memberikan efek positif bagi psikologis ibu.

(Stephanie)

Follow Ibupedia Instagram