Cinta Berlebihan Pada Pasangan, Bikin Hubungan Terasa Sesak, Harus Bagaimana?

Buibu pasti sudah sering mendengar istilah “mencintai pasangan sewajarnya” bukan? Disadari atau tidak sebenarnya hal ini ada benarnya, lho!
Sebagai sesama manusia, kita sebaiknya memang nggak boleh terlalu cinta berlebihan terhadap pasangan. Istilah zaman sekarang, lebih dikenal dengan sebutan bucin atau budak cinta.
Sebab cinta berlebihan seringkali bikin hubungan terasa sesak. Ke depannya, bukan nggak mungkin jika suatu saat kebucinan ini bisa saja menyakiti pasangan dan juga diri sendiri.
Hal tersebut bisa menghasilkan hubungan toxic dan jadi indikator tanda hubungan tidak sehat. Dampak cinta berlebihan ini memang nggak main-main, bukan?
Hati-hati, terlalu bucin bisa bikin cinta obsesif berlebihan!
Inginnya sih, pasangan harus hadir dalam hidup kita sapanjang waktu 24/7. Tapi, hal ini tentu nggak mungkin terjadi. Sebab ia tentu memiliki kehidupan sendiri dan ingin menikmati waktu dengan dunianya, tanpa harus dibuntuti terus dengan kita.
Nyatanya, hal ini justru nggak baik buat hubungan antar pasangan. Dikutip dari Better Help ketika kita cinta berlebihan terhadap seseorang hingga merasa terobsesi dengannya, itu bisa jadi tanda bahwa hubungan tersebut justru nggak sehat. Wajar jika kita sering memikirkan pasangan dan bertanya-tanya apa yang sedang mereka lakukan.
Namun, yang jadi tidak wajar adalah, ketika kita merasa nggak bisa melakukan apa pun tanpa pasangan. Bahkan hanya sekadar melalukan hal-hal sederhana sekalipun.
Sekali lagi, hal tersebut bisa menjadi contoh cinta yang tidak sehat dan obsesif. Alangkah lebih baik bagi tiap pasangan untuk memiliki waktu sendiri, dengan melakukan beragam minat dan hobi mereka sendiri. Sering kali, hal ini dapat membantu mereka lebih menghargai saat-saat bersama kita nantinya.
Cinta berlebihan atau cinta obsesif, bukan tidak mungkin dapat menimbulkan sikap overprotektif terhadap pasangan. Kalau sudah seperti itu, maka bisa mengarah ke hubungan toxic yang nggak baik buat masa depannya kelak.
Tanda hubungan tidak sehat dan cinta berlebihan yang perlu diwaspdai:
- Cemburu berlebihan dan selalu mencurigai pasangan tanpa alasan yang jelas
- Terus terusan menanyakan kemana pasangan akan pergi, bersama siapa dan akan melakukan hal apa saja?
- Pasangan nggak boleh dekat dengan lawan jenis. Meskipun hanya sekadar teman lama atau teman kerja
- Kerap menunut waktu 24 jam penuh harus selalu bersama. Membuat pasangan nggak punya waktu untuk dirinya sendiri.
Alasan mengapa seseorang bisa jadi pelaku cinta berlebihan
Mencintai pasangan terlalu dalam hingga terasa menyakitkan sangat mungkin dialami oleh seseorang. Namun, sebenarnya hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, lho!
Kalau mengutip dari Marriage alasan utama mengapa cinta berlebihan dalam suatu hubungan adalah karena mereka merasa dirinya tidak berharga. Ketika seseorang merasa tidak sempurna atau tidak layak dicintai, otomatis mereka juga percaya bahwa orang tersebut mungkin tidak memiliki perasaan yang sama seperti yang mereka rasakan.
Faktor pengalaman dalam keluarga yang mengharuskan seseorang lebih berfokus untuk membuat orang lain bahagia, juga menyumbang peran penting dalam membuat diri mereka merasa tidak sempurna.
Sebaliknya, ketika mereka bertemu pasangan yang dianggap sempurna, keinginannya untuk menjaga pasangan sangat besar. Supaya mereka bisa terus menjadi pasangan hidup untuk selamanya.
Nah, ketika ada suatu hal yang mengganjal atau pasangan hilang dari pandangan, muncul suatu perasaan yang membuatnya merasa risih dan nggak nyaman. Berpikir bahwa pasangan akan mengkhianati, hingga berpaling ke lain hati yang membuat mentalnya nggak siap.
Dampak negatif mencintai pasangan secara berlebihan
Nggak semua orang merasa nyaman memiliki pasangan overprotektif. Cinta berlebihan pada pasangan, jelas nggak baik buat hubungan ke depannya.
Dampak cinta berlebihan ini bisa saja mengakibatkan pasangan terpaksa mengabaikan keluarga, bahkan juga pekerjaannya. Bukan tidak mungkin juga pasangan bisa kehilangan identitas, demi fokus menyenangkan pasangan (khawatir pasangan marah dan merasa tersakiti).
Bahkan, ketika sudah mengarah ke hubungan toxic, bisa membuat mereka sama-sama ingin merasa hancur dan merasakan penderitaan yang masing-masing dirasakan sebagai bagian dari balas dendam. Kalau sudah seperti ini, menurut para ahli dari Psychology Today justru dapat mendatangkan masalah baru.
Terlalu cinta berlebihan menjadi masalah jika menyakiti orang yang dicintai. Cinta yang intens ini bikin mereka sulit melihat adanya kesalahan dalam hubungan yang menyebabkan hubungan toxic.
Mereka seolah buta alias tidak menyadari kesalahan atau ketidakcocokan atas segala sifat dari orang yang mereka cintai tersebut. Namun, sebenarnya ada cara untuk memperbaiki ketika kebucinan ini berujung toxic.
1. Cobalah untuk memperkuat hubungan dengan keluarga dan teman
2. Fokus pada diri sendiri, lakukan hal yang disuka dan jalani hobi yang selama ini terpendam
3. Cobalah untuk merefleksikan diri, apakah ini merupakan respon trauma atau sekadar trust issue terhadap pasangan
4. Nggak ada salahnya mencoba untuk memberi ruang sendiri bagi pasangan. Tetap batasi obrolan yang dapat memicu pertengkaran
5. Terapkan batasan, hormati privasi, hindari cek ponsel atau sosial media tanpa izin
6. Minta bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor pernikahan jika kamu kesulitan untuk mengatasinya sendiri.
Yang pasti, mencintai pasangan harus sewajarnya. Karena cinta yang sehat, menghasilkan hubungan yang kuat. Kalau berujung derita, mungkin ini saatnya memperbaiki apa yang salah.