Emosi Jadi Tak Stabil, Ini Dampak Ketika Ayah Tidak Dekat Dengan Anak
Kedekatan anak dengan orang tua sangat penting dibangun. Baik Ibu maupun Ayah perlu membangun relasi tersebut, agar anak tidak merasa kekurangan kasih sayang dan berdampak pada ketidakstabilan emosinya.
Biasanya, anak-anak zaman dahulu cenderung lebih dekat dengan Ibu ketimbang Ayahnya. Namun, seiring berkembangnya pengetahuan baru ternyata seorang Ayah juga perlu dekat dengan anak, lho!
Dalam mendidik anak, peran seorang Ayah juga menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter pada diri anak. Bahkan peran tersebut perlu dilakukan sejak si kecil masih berada dalam kandungan.
Ketika Ayah tidak dekat dengan anak, akibatnya anak jadi kurang mendapat kasih sayang seorang Ayah. Sehingga tak jarang mereka jadi suka mencari perhatian di lingkungan sekitarnya.
Untuk itu, kenali lagi yuk tanda ketika Ayah tidak dekat dengan anak yang dikemas dalam ulasan berikut ini!
Efek negatif Ayah tidak dekat dengan anak
Jika melansir National Responsible Fatherhood Clearinghouse ketika Ayah tidak dekat dengan anak dan bahkan tidak terlibat dalam pengasuhan, dapat memengaruhi perkembangan emosi si kecil. Hal ini jelas sangat tidak baik, terutama saat anak sedang belajar bersosialisasi dengan lingkungannya.
Sebaliknya, ketika Ayah dekat dengan anak dan terlibat dalam proses pengasuhan, dapat membentuk ikatan batin yang kuat. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang dekat dengan Ayah lebih mungkin berprestasi di sekolah, memiliki harga diri yang sehat, menunjukkan empati dan perilaku pro-sosial, dan menghindari perilaku berisiko tinggi termasuk penggunaan narkoba, bolos sekolah, dan aktivitas kriminal lainnya.
Namun, ketika Ayah tidak dekat dengan anak dan ingin membina hubungan yang lebih dekat sejatinya tidak bisa dipaksakan. Sebab, kedekatan anak dan Ayah perlu dibangun bahkan sejak si kecil masih ada dalam kandungan.
Sebenarnya ketika Ayah tidak dekat dengan anak, maka Ayah justru menjadi orang yang sangat rugi. Karena si kecil berisiko mengalami krisis identitas dan perkembangan seksual yang menyimpang. Efek negatif lain ketika Ayah tidak dekat dengan anak adalah:
- Anak berisiko mengalami gangguan psikologis saat dewasa
- Anak sulit memecahkan masalah sendiri
- Anak jadi lebih sering memberontak
- Emosinya sulit terkontrol
- Anak cenderung rendah diri, sering merasa kesepian hingga berakibat mulai gemar mencari perhatian orang lain.
Tanda Ayah tidak dekat dengan anak
Saat si kecil merasa tidak bisa lepas dari sang Ibu, atau menangis ketika jauh dari Ibu bisa jadi hal tersebut menjadi tanda bahwa Ayah tidak dekat dengan anak, lho! Bahkan hal ini juga menandakan bahwa anak merasa kurang perhatian dari sang Ayah.
Apalagi kalau Ibu ikut memanas-manasi, meski pada dasarnya hanya bercanda. Misalnya saja seperti, “jangan dekat-dekat Ayah, hiiii Ayah belum mandi”, atau “makannya harus dihabiskan ya, nanti Ayah marah, lho!”.
Kalau kalimat seperti ini sering didengar si kecil, maka ia justru bisa menganggap bahwa Ayah merupakan sosok yang menakutkan. Sehingga ia merasa perlu menjauhi sang Ayah.
Karenanya, melansir Parents kenali lagi yuk, tanda Ayah tidak dekat dengan anak berikut ini. Supaya Ayah bisa memperbaiki hubungan dengan si kecil dan selalu terlibat dalam proses pengasuhan.
- Si kecil sering cemburu dan menangis ketika Ibu dekat-dekat dengan Ayah
- Anak menolak dipeluk dan sulit ditenangkan Ayah
- Si kecil dan sang Ayah tidak betah bermain berdua. Bikin suasana jadi kikuk dan berujung si kecil menangis karena bosan bermain dengan Ayahnya
- Ayah kebingungan menghadapi arti tangis si kecil
- Ayah lebih sering acuh saat Ibu mengurus si kecil seperti, mengganti popok atau menggendong anak ketika rewel
- Ayah hadir tapi terlihat nggak mindful alias lebih asyik bermain dengan gadgetnya
- Jarang berkomunikasi atau ngobrol dengan si kecil ketika tinggal berjauhan
- Ayah pasif dan nggak tahu milestone perkembangan anak maupun kegiatannya di sekolah.
Tanda Ayah tidak dekat dengan anak seperti yang disebutkan diatas nggak boleh didiamkan ya, Bu! Sebisa mungkin harus segera diperbaiki agar tidak ada jarak dan ikatan antara Ayah dan anak tetap kuat hingga ia beranjak dewasa.
Cara agar Ayah lebih dekat dengan anak
Hubungan Ayah di zaman sekarang sangatlah penting dibina sejak dini. Apalagi di zaman yang serba canggih ini, ada banyak sekali masalah sosial yang terus berkembang dan tak jarang punya dampak yang negatif bagi psikologi anak.
Untuk itu, melansir Very Well Family dibutuhkan peran seorang Ayah yang kuat dalam proses pengasuhan. Supaya anak paham bagaimana cara menghadapi lingkungan dan dunia yang semakin berkembang.
Berikan contoh yang baik
Ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk menguatkan hubungan antara Ayah dan anak-anaknya. Disadari atau tidak, seorang anak bisa dikatakan merupakan peniru ulung.
Jadi usahakan agar Ayah selalu memberikan contoh yang baik yang bisa ditiru oleh anak. Termasuk dalam hal sopan santun dan saling menghormati satu sama lain.
Selalu luangkan waktu bermain bersama
Bagi Ayah yang basicnya punya sifat kaku dan kikuk saat di dekat anak, untuk menerapkan hal ini tentu perlu waktu. Tapi, nggak ada salahnya untuk belajar dan selalu meluangkan waktu, sekadar bermain bersama anak.
Kegiatan ini sedikit banyak akan mengajarkan anak tentang seberapa pentingnya peran sang Ayah dalam kehidupan mereka. Terutama ketika Ayah sangat sibuk bekerja.
Lakukan hobby bersama
Misalnya saja si kecil punya hobby bermain lego dan membentuk karakter yang disukainya, Ayah juga bisa mendukungnya dengan bermain bersama. Atau bisa juga sekadar bermain bola bersama si kecil, sekaligus mengajarkan gerakan-gerakan yang tepat agar ia semakin mahir dalam bermain bola.
Ceritakan hal-hal yang sedang membuat si kecil tertarik
Belakangan ini si kecil sedang gemar bermain musik dan penasaran ingin belajar sebuah alat musik tertentu. Ayah bisa mengajarkan dan menceritakan musik apa saja yang saat ini sedang berkembang, sehingga digemari banyak orang.
Ceritakan alat musik apa yang dahulu pernah Ayah pelajari dan mengapa tertarik dengan alat musik tersebut. Semakin si kecil merasa Ayah satu frekuensi dengannya, maka kedekatan itu otomatis akan tercipta tanpa perlu effort yang besar, lho!
Jadi teman curhat yang asyik
Beberapa orang tua sering memberikan jarak antara Ayah dan anak. Akibatnya anak merasa kikuk dan menganggap orang tua adalah sosok yang menakutkan dan perlu dihormati.
Ada saatnya hal ini nggak perlu berlaku saat si kecil membutuhkan sosok yang membuat dirinya merasa lebih tenang ya, Bu. Misalnya ketika ia mengalami masa sulit di sekolah, atau sekadar sedang naksir lawan jenisnya.
Ayah bisa ceritakan pengalaman Ayah saat muda dahulu. Dalam kondisi ini Ayah nggak perlu memberikan jarak, anggaplah anak merupakan teman. Sehingga tercipta kepercayaan pada diri anak dan merasa Ayah merupakan teman curhat yang asyik.
Dampak Ayah tidak dekat dengan anak memang nggak main-main bagi perkembangan psikologis dan emosinya. Jadi, sebisa mungkin segera perbaiki hubungan tersebut agar anak merasa bisa bertumbuh jadi sosok yang lebih baik saat dewasa kelak.