Fakta Menarik Tinggal Di Rumah Mertua, Nggak Selalu Bikin Stres, Kok!
Apakah Ibu dan Ayah masih tinggal di rumah mertua? Tentu saja, hal tersebut bukan sebuah prestasi yang perlu dibanggakan. Namun, bukan pula sesuatu yang memalukan.
Pasalnya, ada banyak faktor yang pada akhirnya membuat pasangan suami dan istri memutuskan untuk tinggal di rumah mertua. Sayangnya, pembahasan tentang tinggal di rumah mertua sering kali dipandang dari sisi negatif.
Padahal, tinggal bersama mertua tidak selalu menimbulkan stres atau perasaan tertekan, lho! Sebaliknya, ada banyak hal-hal penting dan menarik yang bisa Ibu dapatkan selama tinggal di rumah mertua. Penasaran apa saja? Yuk, cari tahu!
Fakta menarik tinggal di rumah mertua
1. Kemampuan komunikasi jadi lebih baik
Jarang disadari, ternyata tinggal di rumah mertua bisa membantu Ibu meningkatkan kemampuan komunikasi. Ini dikarenakan selama tinggal bersama mertua, Ibu lebih bisa memilih kata-kata dan memilah percakapan mana yang perlu atau tidak perlu dilakukan.
Dikutip dari Very Well Mind, ada beberapa topik sensitif yang perlu dihindari sebagai tips tinggal di rumah mertua. Antara lain, persoalan yang menyangkut agama, politik, maupun pola pengasuhan.
Jika terpaksa harus membicarakan hal-hal tersebut, sebaiknya cobalah untuk bersikap menghormati dan melihat permasalahan yang dibicarakan dari sudut pandang mereka. Misalnya Ibu memiliki pendapat yang berbeda, cobalah untuk mendiskusikan hal tersebut dengan tenang.
Hindari memberikan kritik atas apa yang mereka sampaikan. Ini dilakukan untuk menghindari konflik yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
2. Lebih bisa memahami karakter pasangan
Tinggal di rumah mertua, terutama bagi pasangan yang baru menikah, merupakan sesuatu yang cukup menantang. Pasalnya, dalam waktu yang bersamaan Ibu harus memelajari karakter mertua dan mendalami karakter pasangan.
Tapi, cobalah untuk melihat hal tersebut dari sisi positifnya. Saat tinggal bersama mertua, Ibu bisa lebih banyak mendapat 'bocoran' atau tips bagaimana menghadapi karakter pasangan dari orang tua mereka.
Selain itu, Ibu juga akan sering mendengar cerita-cerita tentang pasangan, sehingga bisa jauh lebih mengenalinya. Keakraban dengan mertua juga bisa dibangun dari sini.
Namun demikian, Ibu juga perlu menetapkan batasan-batasan tertentu, sehingga tetap bisa menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga. Melansir Psych Central, batasan yang perlu dibuat termasuk berapa lama waktu yang akan dihabiskan untuk mertua serta, seberapa jauh mereka boleh memasuki 'area' pernikahan Ibu dan Ayah.
3. Punya daftar resep contekan dari mertua
Di awal pernikahan mungkin Ibu belum terlalu jago memasak. Nah, saat tinggal di rumah mertua, Ibu jadi punya kesempatan untuk belajar memasak dan menyontek resep-resep menu makanan lezat favorit Ayah!
Pastikan untuk selalu terlibat dalam kegiatan memasak dengan mertua jika ingin meningkatkan kemampuan ini. Catat resepnya dengan detil, mulai dari daftar bahan-bahan hingga cara membuatnya.
Jangan ragu bertanya jika memang ada hal-hal yang belum Ibu pahami. Pada dasarnya tidak apa-apa kalau pun toh Ibu kurang bisa memasak.
Toh tujuan pernikahan adalah untuk membangun rumah tangga, bukan rumah makan. Akan tetapi, tidak ada ruginya untuk memelajari hal ini. Siapa tahu Ayah jadi makin jatuh cinta dengan Ibu, karena bisa membuatkannya menu makan yang lezat setiap hari!
4. Jadi produktif karena bangun lebih pagi
Untuk menghindari prasangka buruk, tips tinggal di rumah mertua adalah jangan bangun kesiangan! Mengapa demikian? Pasalnya, saat mertua bangun lebih dulu otomatis seluruh pekerjaan rumah akan mereka kerjakan.
Ketika Ibu terbangun dan keluar kamar, tentunya hal tersebut akan menimbulkan suasana kikuk. Sebaliknya, saat bangun lebih pagi, Ibu bisa mengerjakan beberapa pekerjaan rumah terlebih dulu.
Selain lebih produktif, kebiasaan ini juga lebih disukai oleh mertua. Prasangka buruk tentang Ibu pun bisa dihindari dengan cara ini.
Untuk itu, setiap sebelum tidur malam pastikan Ibu sudah menyetel alarm sehingga bisa bangun lebih awal. Hindari begadang, sehingga Ibu tidak kesulitan bangun keesokan harinya. Jika perlu, minta tolong dibangunkan oleh suami kalau ternyata ia terbiasa bangun lebih dulu daripada Ibu.
5. Lihai memanfaatkan momen
Tinggal di rumah mertua membuat kemampuan adaptasi jauh lebih meningkat. Ibu dan Ayah pun jadi lebih lihai memanfaatkan momen yang tepat untuk bermesraan.
Bisa dilakukan ketika mertua sudah pergi tidur di malam hari, atau ketika keduanya tidak sedang berada di dalam rumah. Di samping itu, Ibu dan Ayah juga makin lihai bercinta dalam senyap di waktu yang tepat.
Kemampuan ini akan sangat bermanfaat ketika memiliki si kecil, bukan? Jadi, pernikahan Ibu dan Ayah tetap berjalan harmonis dan romantis. Kebutuhan seks pun tidak terganggu, meski tinggal di rumah mertua.
Dikutip dari WebMD, 25% pasangan suami istri di Amerika Serikat biasanya bercinta sebanyak satu kali dalam seminggu. Tentu saja, ini bukan patokan karena setiap pasangan boleh jadi berbeda tergantung situasi dan kondisi masing-masing, ya!
Wah, ternyata ada cukup banyak bonus yang bisa Ibu dapatkan saat tinggal di rumah mertua! Mulai sekarang Ibu tidak perlu merasa canggung lagi meski masih tinggal bersama mertua.
Ibu dan Ayah tetap bisa membangun rumah tangga yang harmonis di rumah mertua. Bagaimana dengan pengalaman Ibu selama tinggal di rumah mertua? Hal-hal positif apa saja yang sudah Ibu dapatkan di sana?
Editor: Aprilia