Si kecil penggemar film Inside Out? Sudah pasti nggak sabar menanti film Inside Out 2 tayang di bioskop, bukan? Nah, beberapa hari lalu Ibumin sempat diundang dalam premiere film Inside Out 2 nih!
Menurut Ibumin film Inside Out 2 jadi salah satu film dengan kategori semua Umur (PG) yang wajib ditonton bareng keluarga, deh! Apalagi sekuel kedua dari film ini, akan menghadirkan 4 emosi baru yang muncul pada tubuh Riley yang kini sedang beranjak remaja dan mengalami masa pubertas.
Kehadiran 4 emosi baru ini, otomatis bakalan mewarnai kehidupan Riley yang semakin kompleks. Tenang, kali ini Ibumin nggak akan spoiler mengenai review film Inside Out 2 kok.
Tapi, Ibumin justru bakalan kasih beberapa alasan, mengapa Parents perlu mengajak si kecil untuk nonton sekuel kedua film ini bersama keluarga di liburan sekolah nanti. Simak terlebih dahulu yuk, sinopsis film Inside Out 2 dalam rangkuman berikut.
Sinopsis film Inside Out 2
Photo source: Disney Movies
Sama seperti sekuel sebelumnya, film Inside Out 2 masih menceritakan tentang karakter Riley sebagai karakter kuat dalam film besutan sutradara Kelsey Mann, yang kini beranjak remaja. Memasuki fase baru dalam hidupnya, Riley pun dihadapkan pada emosi-emosi bikin ia perlu beradaptasi.
Setidaknya ada 4 emosi baru yang muncul pada diri Riley seperti perasaan iri (Envy), cemas (Anxiety), malu (Embarrassment) dan bosan (Ennui). Kehadiran 4 emosi baru ini pun semakin memperkaya emosinya yang sebelumnya hanya ada rasa senang (Joy), marah (Anger), takut (Fear) dan jijik (Disgust).
Dalam film Inside Out 2, Riley digambarkan sedang mengalami masa pubertas di usianya yang menginjak 13 tahun. Menurut sang produser, Mark Nielsen usia 8-13 tahun menjadi usia yang memiliki ragam emosi yang cukup menantang bagi dirinya.
Nah, kehadiran 4 emosi baru ini akan membuat hidup Riley makin kompleks, terutama saat masuk ke lingkungan sekolah barunya, dan setelah bergabung dengan tim hockey sekolah. Di awal kemunculan emosi baru ini, tak jarang juga cukup berperan membuat kekacauan dalam hidup Riley.
Photo source: Disney Movies
Riley pun bergabung dengan tim hockey bersama dua teman dekatnya. Sampai pada akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk ikut camp hockey di SMA incaran Riley nantinya. Sayangnya, dua teman Riley tersebut justru nggak akan meneruskan sekolah di SMA tersebut, hal ini bikin Riley cukup kecewa dan cemas karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Ditambah dengan kehadiran 4 emosi barunya, bikin ia juga seringkali kesulitan untuk mengontrol 4 emosi. Kehadiran rasa cemas, bikin Riley sering merasa ragu dan tidak percaya diri, kadang juga muncul perasaan iri hati yang bikin Riley jadi merasa benci dengan pencapaian orang lain.
Belum lagi, kalau kebosanan melanda yang bikin Riley jadi sangat apatis, serta kemunculan rasa malu yang bikin Riley kerap merasakan minder dan rendah hati. Meski begitu, Riley tetap berusaha agar bisa diterima dalam circle pertemanan hockey barunya yang keren. Hal ini pun ikut membuat Riley jadi kehilangan jati diri dan meninggalkan kedua teman baiknya tersebut.
Padahal jati diri Riley sebelumnya sudah terbentuk menjadi “aku orang baik”, sudah cukup mantap berkat kehadiran Joy yang menjadi positive emotion dalam emosi utama. Pada akhirnya core emosi negatif dan positif pun jadi bercampur dalam diri Riley, yang bikin moodnya juga jadi berubah-ubah. Wah, pokoknya kompleks dan seru banget deh hidup Riley setelah menjadi remaja!
Emosi baru dengan pengisi suara baru
Photo source: Disney Movies
Yes! Kehadiran 4 emosi baru ini, juga sekaligus menghadirkan pengisi suara baru yang turut memeriahkan film Inside Out 2. Untuk karakter Anxiety diisi oleh suara Maya Hawke, Envy oleh Ayo Edebiri, Embarrassment oleh Paul Walter Hauser dan Ennui oleh Adele Exarchopoulus.
Begitupun dengan pengisi suara Riley yang digantikan oleh Kensington Tallman, dan Kyle MacLachlan serta Diane Lane juga tetap berperan sebagai pengisi suara kedua orang tua Riley. Sementara pengisi suara 4 emosi sebelumnya juga masih sama.
Kehadiran pengisi suara baru yang punya ciri khas suara tersendiri, makin memeriahkan emosi yang diperankan. Nggak heran, terkadang penonton juga dibuat larut dengan emosi suara yang dibawakan oleh karakter-karakter mereka.
Alasan kenapa Parents perlu mengajak si kecil nonton film Inside Out 2
Photo source: Disney Movies
Liburan sekolah sudah di depan mata, Parents wajib mengajak si kecil nonton film Inside Out 2 untuk mengisi waktu liburan, nih! Namun, film Inside Out 2 kapan rilis, sih?
Pas banget nih, Parents film ini bakalan rilis di bioskop-bioskop Indonesia secara serentak mulai tanggal 14 Juni 2024. Nah, mengingat banyak pelajaran berharga yang pastinya sangat menarik buat si kecil, berikut Ibumin rangkum beberapa alasan mengapa Parents perlu mengajak si kecil nonton film Inside Out 2 pada liburan sekolah kali ini:
1. Alur ceritanya sangat kompleks
Riley dihadapkan oleh kehadiran 4 emosi baru dalam hidupnya. Kekacauan seringkali terjadi, walau pada awalnya merasa kaget, namun Riley selalu berusaha tetap mengontrol dan mempertahankan diri lebih baik.
2. Trailer ya paling banyak ditonton
Meski baru berupa trailer, nyatanya film besutan Disney Pixar ini jadi salah satu film kartun yang memiliki trailer dengan penonton terbanyak, lho! Sejak rilis pertama tahun 2015 lalu, penonton memang nggak sabar untuk mengikuti sekuel terbaru ya.
Tapi, setelah trailer dirilis pada awal 2024 dalam waktu 24 jam film ini berhasil menembus 1,5 juta penonton! Hal ini makin menunjukkan bahwa film Inside Out 2 memang sangat dinanti, bukan?
3. Petualangan baru dengan formasi emosi yang makin meriah
Kehadiran 5 emosi sebelumnya, dan ditambah dengan 4 emosi baru membuat total emosi makin meriah dalam hidup Riley. Meski pada awalnya kesulitan, namun ternyata squad 9 emosi ini sangat penting dalam membersamai Riley yang tengah menginjak usia remaja dengan berbagai macam perasaan.
Kehadiran 9 emosi ini, juga sekaligus memberikan gambaran mengenai betapa sangat berpengaruh ya sebuah emosi dalam kehidupan manusia. Khususnya anak-anak saat beranjak remaja.
Photo source: Disney Movies
4. Cocok ditonton semua usia (PG) khususnya anak-anak yang sedang melalui masa transisi ke remaja
Karena rating dari film Inside Out 2 sangat cocok untuk semua usia, maka menurut Ibumin film ini juga cocok ditonton oleh seluruh keluarga. Terutama bagi anak-anak yang sedang melalui masa transisi dari anak-anak menjadi remaja, dengan beragam emosi yang dialami.
Melalui film ini, anak-anak juga akan diajarkan untuk berdamai dan mengontrol emosi-emosi baru yang muncul serta belajar untuk mengendalikan perasaanya dengan lebih baik.
5. Parents bisa lebih paham mengenai dunia remaja yang kompleks
Masa transisi dari anak-anak ke remaja memang butuh banyak adaptasi, melalui film Inside Out 2 Parents secara tidak langsung juga ikut belajar untuk memahami bahwa dunia remaja sangat penuh dengan beragam perubahan dan gejolak emosi.
Nah, dalam kisah Petualangan Riley dan emosi-emosi barunya ini, Parents juga ikut belajar tentang betapa pentingnya menerima berbagai macam emosi. Meskipun yang muncul merupakan emosi negatif sekalipun.
Karena tiap emosi tentu memiliki kontribusinya sendiri yang perannya sangat krusial dalam proses transisi manusia yang hendak beranjak dewasa. Orang tua juga bisa ikut memahami bahwa, anak bisa saja merasa kewalahan dengan gejolak emosi yang ia rasakan saat pubertas. Sehingga, penting untuk selalu hadir dan merangkul, karena terkadang anak justru nggak tahu apa yang benar-benar baik untuk dirinya.
6. Mengajarkan pada anak bahwa emosi tidak boleh ditemukan
Anak-anak seringnya juga kerap memendam emosi, padahal baik buruknya emosi yang muncul pada diri seseorang nggak boleh ditekan, tapi harus dirangkul meskipun emosinya buruk sekalipun. Pada akhir film Inside Out 2 juga menunjukkan bahwa semua emosi pada akhirnya akan saling merangkul, yang membentuk Kristal jati diri bagi Riley.
Jadi, tunggu apalagi nih Parents? Yuk, ajak si kecil nonton film Inside Out 2 bersama di libur akhir pekan nanti dan dapatkan pelajaran-pelajaran berharga dalam film tersebut.
