Growth Spurt, Ternyata Nggak Cuma Terjadi Pada Bayi Saja, Lho!

Liburan akhir tahun ini, rasanya Ibu terasa lebih sibuk di dapur. Apalagi, tahun ini liburan hanya dihabiskan di rumah saja.
Hal yang paling sering relate dan dialami oleh kebanyakan Ibu adalah, ketika si kecil yang dikit-dikit minta makan terus. Walaupun bikin Ibu jadi lebih sibuk, tapi rasanya senang sekali kalau anak terlihat sangat menikmati makanan yang kita masak dan sajikan.
Tapi, pernahkah Ibu berpikir bahwa kondisi ketika anak makan terus ini bisa jadi tanda si kecil sedang mengalami fase growth spurt? Ah, rasanya nggak mungkin deh, karena growth spurt hanya terjadi pada bayi dan balita saja, bukan?
Eits, jangan salah Bu! Ternyata growth spurt juga bisa terjadi pada anak hingga usia belasan tahun, lho! Hal ini pun sangat normal terjadi, dan membuat nafsu makan anak jadi bertambah.
Anak makan terus, benarkah jadi tanda growth spurt?
Dikutip dari Baby Center growth spurt sendiri merupakan sebuah tanda percepatan pertumbuhan dalam periode singkat. Pertumbuhan ini sangat cepat, di mana anak akan bertambah tinggi dan berat badannya bertambah.
Kondisi ini dianggap normal terjadi, dan akan terjadi sepanjang hidup anak hingga mereka mencapai kematangan fisik, biasanya mulai dari bayi hingga usia 20 tahun. Meskipun semua anak mengalami growth spurt, namun percepatan pertumbuhan tiap anak nggak akan sama.
Lalu, mengapa growth spurt lebih dikenal pada bayi dan balita saja? Yup! Hal ini karena, growth spurt pada anak yang perubahannya paling besar terjadi ketika si kecil masih bayi.
Ada banyak kasus yang menunjukkan bahwa, beberapa bayi mungkin mengalami kenaikan berat badan hampir tiga kali lipat setelah lahir. Bahkan, growth spurt ini akan berulang setelah si kecil berusia 1 tahun ke atas.
Anak-anak biasanya mencapai setengah dari tinggi badan orang dewasa mereka saat berusia 2 tahun. Kemudian, anak-anak akan mengalami pola di mana mereka akan sedikit gemuk lalu mengalami growth spurt yang luar biasa, setelahnya ia bisa kurus kembali, lalu berulang lagi seterusnya.
Nah, growth spurt kedua yang paling menonjol terjadi selama masa pubertas, kira-kira antara usia 8 dan 13 tahun untuk anak perempuan dan 9 dan 14 tahun untuk anak laki-laki. Namun, bukan berarti tidak ada pertumbuhan yang masif di luar dari usia tersebut ya, Bu. Termasuk pada usia pra sekolah.
Berapa lama growth spurt pada anak berlangsung?
Sebenarnya durasi growth spurt pada anak sangat bervariasi, tapi yang jelas dikutip dari Cleveland Clinic secara umum growth spurt berlangsung antara dua hingga tujuh hari. Bagi bayi, percepatan pertumbuhan cenderung lebih pendek, berlangsung hingga sekitar tiga hari. Sementara pada remaja, percepatan pertumbuhan bisa berlangsung sekitar seminggu.
Biasanya, orang tua justru tidak akan menyadari percepatan pertumbuhan anak-anaknya di fase usia pra sekolah hingga remaja. Hal-hal kecil seperti pola makan anak yang berubah, atau nafsu makan anak yang bertambah bisa jadi salah satu tanda anak sedang mengalami fase growth spurt.
Dalam fase ini, orang tua perlu memahami rutinitas anak yang berubah untuk memenuhi kebutuhannya saat mereka mengalami growth spurt. Termasuk ketika anak minta makan terus.
Tapi, tentu saja bukan berarti keinginannya untuk makan terus harus selalu dituruti ya Bu. Kita tetap harus memantau makanan apa saja yang ia konsumsi, untuk menghindari si kecil mengalami peningkatan berat badan berlebih, terutama di usia jelang remaja.
Apa saja tanda growth spurt yang umum dialami anak-anak?
Di musim liburan seperti saat ini, anak-anak Ibumjn nggak berhenti minta makan terus sepanjang hari. Padahal jarak waktu makan besar dan makan makanan selingan terjadi cukup singkat.
Benarkah ini jadi tanda growth spurt pada anak? Yes! Kalau mengutip dari laman Parents anak makan terus memang jadi salah satu tanda ia sedang mengalami fase growth spurts ya Bu. Tapi, tanda growth spurts pada anak nggak cuma itu saja, lho! Ada juga tanda lainnya seperti berikut:
- Meningkatnya rasa kantuk dan tidur dalam waktu yang lebih lama
- Mengeluhkan rasa sakit saat tumbuh kembang, yaitu nyeri tumpul yang biasanya muncul di kaki. Rasa sakit tersebut dapat membangunkan anak di malam hari, ini jadi pertanda bahwa tubuhnya sedang mengalami pertumbuhan yang masif
- Kesulitan mengatur emosi
- Tanda lainnya pada remaja, mungkin mirip dengan tanda pubertas
Jika Ibu curiga si kecil sedang mengalami growth spurts, pastikan mereka mendapatkan banyak camilan dan makanan bergizi, serta banyak istirahat. Orang tua juga perlu memberi mereka lebih banyak perhatian.
Anak yang rewel dan mudah emosi bukanlah hal yang tidak biasa selama percepatan pertumbuhan. Itu artinya, pelukan dan kesabaran ekstra mungkin adalah hal yang paling mereka butuhkan untuk saat ini.
Penting jadi catatan, setelah fase growth spurt Ibu nggak perlu kaget kalau tiba-tiba si kecil malah jadi menolak makan. Ini adalah fase normal dalam siklus growth spurt pada anak.
Teruslah menawarkan makanan sehat untuk dikonsumsi anak setiap hari. Sediakan juga makanan favoritnya agar ia lebih nafsu makan.