Ibupedia

Ragam Hewan Yang Bertelur Sesuai Kelasnya Dalam Kingdom Animalia

Ragam Hewan Yang Bertelur Sesuai Kelasnya Dalam Kingdom Animalia
Ragam Hewan Yang Bertelur Sesuai Kelasnya Dalam Kingdom Animalia

Cara paling mudah mengenali jenis hewan yang bertelur adalah biasanya tidak memiliki daun telinga. Meski lumba-lumba dan paus tidak masuk dalam kategori hewan bertelur, tapi hewan lain tanpa daun telinga dikategorikan sebagai hewan bertelur.

Nggak banyak orang tahu mengenai hal ini, sehingga untuk menambah pengetahuan si kecil, yuk sama-sama belajar mengenai jenis-jenis hewan yang bertelur, dalam kingdom animalia. Kira-kira seberapa luas nih pengetahuan Ibu tentang hewan-hewan yang bertelur tersebut?

Jenis reproduksi hewan


Hewan di alam memiliki beragam cara reproduksi. Kurang lebih, ada 3 jenis cara reproduksi hewan, yaitu:

  • Bertelur
  • Melahirkan anak
  • Bertelur dan melahirkan anak

Hewan yang bertelur disebut ovipar, yang melahirkan anak disebut vivipar, dan yang mengalami keduanya disebut ovovivipar. Hewan vivipar akan melahirkan anaknya setelah embrio tumbuh dalam rahim.

Sedangkan ovovivipar bertelur di dalam rahim, dan melahirkan anaknya dalam keadaan sudah utuh menjadi individu baru. Hewan yang bertelur atau ovipar menghasilkan telur di dalam tubuhnya, kemudian mengeluarkannya untuk menjadi hewan baru. 

Perkembangan embrio pada hewan yang bertelur terjadi di luar rahim induk. Meski pembuahannya bisa di dalam atau di luar rahim sekalipun.

Sistem reproduksi hewan yang bertelur


Hewan yang bertelur memiliki kemampuan menghasilkan telur di dalam tubuh, setelah adanya perkawinan induk jantan dan betina. Telur ini, kemudian dikeluarkan oleh embrio yang sebelumnya sudah tumbuh dalam telur.

Ada 2 jenis pembuahan yang terjadi pada hewan yang bertelur:

  • Pembuahan internal: Terjadi saat telur belum keluar. Calon embrio sudah ada dan tinggal menunggu momen embrio bertumbuh lebih besar. Biasanya telur akan dierami oleh induk sampai tiba waktunya menetas. Contohnya pada burung dan unggas.
  • Pembuahan eksternal: Terjadi saat telur sudah berada di luar tubuh induk betina. Selanjutnya induk jantan akan mengeluarkan sperma, yang bertugas membuahi telur-telur yang berada di luar tubuh induk. Bila sudah terjadi pembuahan, akan terus menjadi embrio dan hewan baru. Contohnya pada ikan dan hewan amfibi.

Melansir dari Studyhewan yang bertelur bervariasi jenisnya. Ada hewan yang hanya memiliki 1-2 telur saja dalam satu kali pembuahan. Tapi ada juga yang memiliki banyak telur, hingga ada yang mencapai ribuan.

Hewan yang bertelur hanya 1 atau 2, biasanya menghabiskan lebih banyak waktu dengan telur-telurnya sampai menetas. Hewan ini pun memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi terhadap kemungkinan telur gagal menetas. 

Sedangkan hewan dengan banyak telur, hanya menghabiskan sedikit waktu dengan telur-telurnya dan punya peluang besar berhasil menetas.

Contoh hewan yang bertelur berdasarkan kelasnya

1. Kelas reptil


Berdasarkan Modul Biologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, reptil atau reptilia adalah hewan melata yang berdarah dingin. Biasanya hewan jenis ini memiliki sisik yang menutup tubuhnya. Hewan-hewan tersebut adalah:

a. Ular

Sacnatur Center menyebutkan bahwa, ular mengeluarkan telurnya melalui organ yang disebut kloaka. Kloaka letaknya di bagian akhir tubuhnya, dekat ekor dan di tidak mudah terlihat oleh mata.

Kloaka akan terlihat dengan jelas ketika digunakan, yaitu untuk sekresi dan mengeluarkan telur. Telur ular bentuknya tidak beraturan, lentur dan tidak mudah pecah. Berbeda dengan telur burung yang rapuh dan mudah pecah, telur ular bisa fleksibel dan tampak seperti squishy.

b. Buaya

Buaya meletakkan telur-telurnya di 2 pilihan tempat, yaitu lubang atau gundukan. Keduanya dibuat oleh buaya betina ketika akan mengeluarkan telur.

Jarak dari perkawinan dan mulai bertelur berbeda-beda sesuai jenis buaya. Ada yang membutuhkan waktu 3 minggu dari perkawinan, namun ada juga yang 4-6 minggu.

Induk akan bertelur di sarang selama 30-40 menit, kemudian menutupi telurnya dengan tanah atau pasir yang digunakan dalam membuat sarang. Induk akan berada di sekitar sarang selama masa inkubasi telur, dan menjadi lebih sensitif. Telur buaya menetas dalam 65-95 hari, bergantung suhu di sekitar sarang.

c. Kadal

Kadal termasuk hewan yang bertelur di sembarang tempat, asalkan gelap dan lembab. Biasanya di bawah dek kayu, area bawah rumah panggung, atau semak belukar dan rumput yang tinggi.

Kadal bisa bertelur sampai sekitar 20 telur, lho! Masa inkubasinya 11 minggu sampai akhirnya telur menetas.

2. Kelas amfibi


Hewan yang bertelur berikutnya, datang dari kelas amfibi. Hewan dalam kelas ini dapat hidup di 2 alam, yaitu darat dan air.

Mereka berdarah dingin, sehingga tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri, serta bernapas menggunakan paru-paru. Contoh hewannya adalah katak, salamander dan kadal air.

Katak dan kodok kawin dengan cara jantan berada di atas betina. Dengan ini, betina bisa menghasilkan sampai 5.000 telur dan langsung dibuahi katak dan kodok jantan.

Kadal air punya cara yang berbeda. Kadal air jantan, akan menarik perhatian betina dengan menggoyangkan ekornya.

Jika betina tertarik, jantan akan menghadiahi betina dengan gelembung penuh sperma. Berikutnya, betina akan mulai meletakkan telurnya sekitar 12 telur sehari.

Dalam satu musim kadal air betina bisa bertelur sampai 400 butir. Telur-telur ini nantinya akan mereka letakkan di bawah daun tanaman air. 

3. Kelas aves


Hewan yang bertelur selanjutnya adalah kelas aves, yang termasuk unggas bisa terbang, dan unggas yang tidak bisa terbang. Termasuk juga di antaranya ayam, bebek, kalkun dan angsa.

Golongan ini, punya bulu yang menutupi seluruh tubuhnya dan sayap sebagai alat gerak. Pada jenis unggas yang tidak bisa terbang, sayap digunakan untuk bergerak.

Burung bertelur 1-14 telur tergantung jenisnya. Burung seperti pinguin, hanya bertelur 1-2 butir setelah musim kawin dan mengerami telurnya sampai menetas.

Beberapa jenis burung bertelur 2-3 butir per hari. Biasanya, burung akan membuat sarang yang ukurannya sesuai untuk jumlah telur yang akan dikeluarkan.

Dalam satu sarang variasi jumlah telur beragam. Ada yang 2, 3, 7 bahkan 14 butir telur.

Pada burung yang lebih besar mereka akan bertelur 2-3 hari sekali. Berbeda dengan burung yang lebih kecil, yang bisa bertelur setiap hari.

Ayam sebagai salah satu unggas yang mengerami telurnya, membutuhkan waktu 21 hari sampai menetas. Ayam bertelur cukup rutin, sehingga mudah untuk diternakkan dan diambil daging serta telurnya sebagai konsumsi.

4. Kelas serangga


Semua jenis serangga adalah hewan yang bertelur. Serangga biasanya bertelur sebagai salah satu tahapan metamorfosis.

Melansir dari Science Direct, telur serangga akan diletakkan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber makanan. Contoh serangga dalam hal ini adalah kupu-kupu, nyamuk, lebah dan kumbang.

a. Kupu-Kupu

Kupu-kupu meletakkan telurnya di daun tanaman, supaya ketika telur menetas menjadi ulat. Nah, nantinya ulat bisa langsung makan daun tanaman.

b. Nyamuk

Nyamuk bertelur di genangan air, karena mereka lebih mudah hidup di area tersebut dan mudah mendapatkan makanan. Ketika menetas mereka akan menjadi nyamuk dewasa.

c. Lebah

Ratu lebah meletakkan telur di setiap sel sarang secara beraturan. Nantinya lebah pekerja akan meletakkan madu dan royal jelly di sekitar sel, agar lebah muda yang sudah menetas bisa langsung makan.

Serangga lain seperti parasitoid, tungau, kutu, kepik, dan jenis serangga lainnya akan meletakkan telur mereka sesuai dengan keberadaan sumber makanannya. Telur akan dibiarkan menetas, dan mereka tidak menunggu sampai anak lahir.

5. Kelas pisces


Dalam kelas pisces atau ikan, pembuahan biasanya terjadi secara eksternal. Ikan akan meletakkan telur mereka di bawah tanaman air, agar mudah bagi telur tumbuh sampai siap menetas.

Setiap ikan punya perilaku masing-masing saat menetaskan telurnya. Ada yang sengaja membangun sarang di bawah air untuk meletakkan telur-telurnya.

Ada pula yang bermigrasi untuk bertelur. Contohnya seperti ikan salmon, yang bermigrasi panjang dari laut ke sungai untuk meletakkan telur.

Belut air tawar yang tumbuh besar dan kawin di air tawar pun, turut bermigrasi ke air laut untuk bertelur. Beberapa jenis ikan di danau juga bermigrasi ke aliran air laut, atau habitat air lain yang asing untuk bertelur.

Hanya saja harapan hidup telur-telur ikan terbilang kecil. Dari ratusan sampai ribuan telur ikan, kebanyakan hanya bertahan beberapa sampai menetas.

Hewan-hewan yang bertelur ini punya caranya sendiri dalam meletakkan dan menetaskan telurnya. Semua mereka sesuaikan dengan kondisi lingkungan, suhu habitat sampai keberadaan predator.

Hewan yang bertelur apa lagi yang kamu ketahui? Yuk, ajarkan si kecil mengenai pengetahuan ini. Agar wawasan mengenai hewan yang bertelur makin luas.

Editor: Aprilia