Hujan Bukan Musibah, Inilah Doa Turun Hujan
Banyak orang yang malah kesal saat hujan turun, padahal hujan adalah berkah dan kita disunnahkan untuk membaca doa turun hujan lebat dan petir. Selain itu, saat hujan juga adalah waktu mustajab terkabulnya doa.
Hujan adalah nikmat yang Allah ciptakan. Seandainya orang-orang faham doa ketika turun hujan, tentu saja turun hujan menjadi momen nikmat yang indah.
Bagaimanakah doa turun hujan beserta artinya?
Doa turun hujan beserta artinya
Doa turun hujan beserta artinya yang disunnahkan sesuai yang diriwayatkan Aisyah r.a adalah:
”Allahumma shoyyiban nafi’an”
[Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032).
Doa ini berdasarkan sebuah riwayat yang menceritakan bahwa dahulu saat Rasulullah berkhutbah Jumat, ada seorang lelaki memasuki masjid sambil mengatakan bahwa ternaknya banyak yang mati dan sulit baginya untuk melanjutkan perjalanan. Kemudian Rasulullah berdoa kepada Allah:
اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا
“Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami.”
Kemudian muncul mendung dan gumpalan awan di langit dan turunlah hujan hingga-hingga mereka tidak dapat melihat matahari selama 6 hari setelah hujan turun.
Doa ketika turun hujan ini memiliki makna agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu juga dengan manfaat.
Doa turun hujan lebat dan petir
Suatu waktu, Rasulullah pernah minta diturunkan hujan kepada Allah. Saat hujan lebat turun, beliau memohon pada Allah agar cuaca menjadi cerah. Beliau juga berdoa turun hujan lebat dan petir. Doa yang diucapkan Rasulullah:
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
[Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)
Doa diatas adalah doa hujan lebat dan petir atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. Ibnul Qayyim juga pernah berkata, saat hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Rasulullah untuk memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca doa turun hujan lebat dan petir seperti di atas.
Bisa kita ambil pelajaran bahwa hujan lebat bisa berpotensi membawa bahaya seperti banjir besar atau banjir bandang. Ini dapat saja terjadi meski curah hujan kecil namun terjadi pada durasi lama di area yang memang rawan banjir.
Doa setelah hujan turun
Ternyata setelah turun hujan juga dianjurkan membaca doa. Rasulullah pernah melakukan salat subuh di Hudaibiyah setelah turun hujan pada malam harinya. Saat beliau pergi, beliau bersabda:
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).
Biasanya hujan diiringi dengan angin kencang, maka doa yang dianjurkan untuk dibaca:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Ya Allah, aku memohon kepadamu kebaikan angin ini, kebaikan yang dibawa angin ini, dan kebaikan angin ini diutus. Dan aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan angin ini, keburukan yang dibawa angin ini, dan keburukan angin ini diutus.
Jika Hujan menjadi musibah
Seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa turun hujan saat hujan turun. Hujan memang mengandung keberkahan. Hujan juga kerap kali menjadi musibah bagi beberapa orang yang di tempat tinggal rawan hujan. Bagaimana Islam memandang hujan saat berubah menjadi sebuah musibah?
Jika Itu musibah, harus direnungkan bahwa musibah itu datang bisa jadi karena doa dan maksiat yang kita lakukan kepada Allah. Allah berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)
Sahabat ‘Ali bin Abi Thalib juga pernah mengatakan,
“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)
Menurut Ibnu Qayyim al Jauziyah pada suatu riwayat, di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Jadi, bisa jadi hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa.
Turun Hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa
Banyak yang merasa jika hujan sebagai penghambat aktivitas sehingga banyak yang mengeluh saat hujan turun. Padahal jika memahami hadis-hadis Rasulullah, waktu hujan adalah waktu mustajabnya doa, artinya doa ketika turun hujan akan semakin mudah terkabulkan.
Rasulullah pernah bersabda,
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi).
Terdapat hadis yang lain yang menunjukkan keutamaan berdoa di waktu hujan, yaitu:
Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat dilaksanakan, dan Saat hujan turun.” (al-Mughni, 2/294)
Itulah doa-doa turun hujan yang bisa dipanjatkan beserta doa lainnya.
Editor: Dwi Ratih