Ibupedia

Inilah 5 Jenis Selingkuh yang Tidak Disadari dan Penyebabnya

Inilah 5 Jenis Selingkuh yang Tidak Disadari dan Penyebabnya
Inilah 5 Jenis Selingkuh yang Tidak Disadari dan Penyebabnya

Perselingkuhan bisa jadi salah satu cobaan dalam rumah tangga siapa pun. Dapat terjadi dari sisi laki-laki maupun perempuan. Selingkuh bisa jadi hal paling buruk yang dilakukan seseorang terhadap pasangannya.

Bahkan laman Beliefnet menyebutkan ketika seseorang mulai selingkuh, ia bahkan tidak menyadari bahwa dirinya sudah terlibat secara mental dan fisik dalam perselingkuhan. Di laman berbeda, verywellmind menyebutkan 40% orang yang selingkuh berpijak pada rasa ketidaksetiaan, meski secara sadar orang-orang ini jelas berpendapat bahwa selingkuh itu salah.

Selingkuh bisa jadi semakin rumit jika seseorang yang selingkuh telah menganggap bahwa selingkuhannya adalah orang yang seharusnya ia nikahi dan pernikahannya saat ini adalah sesuatu yang salah.

Tahukah Ibu dan Ayah, bahwa selingkuh itu tidak selalu tentang seorang pria dan wanita yang berhubungan seksual selain dengan pasangan sahnya? Seperti telah disebutkan sebelumnya, selingkuh bisa saja tidak disadari seseorang dan terjadi begitu saja sampai akhirnya seseorang yang selingkuh malah terjebak semakin dalam.

Berbagai Penyebab Perselingkuhan

  1. Masalah Seksualitas

    Laki-laki cenderung selingkuh saat merasa tidak puas atau memiliki masalah berhubungan intim. Ada laki-laki yang bermasalah dengan hubungan seksual dan tidak dikomunikasikan dengan istri sehingga membuat ia menginginkan lebih melalui orang lain. Hal ini didasari oleh kecenderungan laki-laki menunjukkan rasa cintanya melalui sentuhan fisik.

    Sedangkan perempuan lebih menggunakan perasaan. Tetapi bukan berarti perempuan tidak mungkin berselingkuh karena hubungan seksualnya tidak sehat. Hal ini masih mungkin terjadi meski jumlah tidak sebanyak laki-laki.

  2. Perasaan Cinta yang Tidak Terpenuhi

    Merasa kurang dicintai, kurang diperhatikan, dan cemburu terhadap sesuatu yang mengalihkan perhatian pasangan bisa jadi pemicu selingkuh. Kehadiran bayi, misalnya, bisa memicu terjadinya perselingkuhan karena salah satu pihak merasa diabaikan.

  3. Kecanduan Selingkuh

    Siapa sangka selingkuh bisa jadi candu? Selingkuh sangat adiktif. Sekali melakukan, bisa dilakukan berulang kali, baik dengan orang yang sama atau berbeda.

  4. Ikatan Kasih Sayang yang Tidak Kuat

    Jalinan kasih yang tidak dibina dengan baik menyebabkan selingkuh sebagai pelarian yang menyenangkan untuk bisa mendapat kepuasan batin dalam berinteraksi dengan seseorang yang disukai.

  5. Trauma Masa Lalu

    Ya, trauma masa lalu dari orangtua yang berselingkuh juga turut ambil bagian dalam memicu terjadinya perselingkuhan pada generasi selanjutnya.

    Sebuah studi di tahun 2015 menemukan bahwa anak yang memiliki orangtua selingkuh, berisiko dua kali lipat untuk selingkuh juga. Selain itu, kekerasan fisik, mental, bahkan seksual juga bisa menjadi faktor yang memicu seseorang selingkuh.

  6. Masalah Psikis Seseorang

    Ada pula orang yang tidak memerlukan alasan khusus untuk selingkuh. Mereka selingkuh hanya karena menyukai hal itu. Mereka bahkan terang-terangan mengatakan bahwa mereka mencintai suami atau istrinya tapi memilih untuk selingkuh karena menyukai perbuatannya.

    Tak melulu soal selingkuh dengan berhubungan badan, tapi bisa juga hanya sekadar suka chatting dengan lawan jenis yang bukan pasangannya.

  7. Komunikasi yang Buruk

    Komunikasi memang menjadi akar dari hampir semua masalah. Jika komunikasi buruk, maka maksud yang ingin disampaikan seseorang jadi tidak tersampaikan. Adanya celah pada komunikasi inilah yang kemudian diisi dengan selingkuh.

  8. Tekanan Finansial

    Permasalahan ekonomi juga menjadi pemicu selingkuh. Jika dalam rumah tangga, antar pasangan tidak bisa saling menerima keadaan finansial, maka pihak yang merasa finansialnya selalu kurang akan memilih untuk selingkuh dengan seseorang yang bisa memenuhi kebutuhan finansialnya.

  9. Rasa Bosan

    Bosan dengan pasangan terdengar seperti sangat tidak setia ya. Padahal ya, rasa bosan bisa memicu seseorang untuk mencari pengalaman baru dengan orang lain.

  10. Tidak Bahagia

    Bukan tidak mungkin ada pasangan menikah yang merasa tidak bahagia satu sama lain, atau di salah satu pihak saja yang tidak bahagia. Ini juga bisa menjadi alasan seseorang memilih untuk selingkuh dan mencari kebahagiaan lewat orang lain.

  11. Merasa Tidak Dihargai

    Diremehkan, diabaikan, tidak dihargai apa yang sudah dilakukan, menjadikan seseorang berpikir untuk mencari orang lain yang bisa menghargainya. Inilah awal mula selingkuh.

  12. Balas dendam

    Seseorang sangat mungkin selingkuh karena pasangannya lebih dulu selingkuh.

  13. Internet dan Pornografi

    Mudahnya akses terhadap informasi dan menemukan teman lama yang putus kontak atau teman baru, memungkinkan seseorang untuk selingkuh. Pornografi juga menjadikan seseorang mengharapkan pasangannya sesempurna bintang porno. Saat hal itu tidak tercapai, maka tentu seseorang akan mencarinya pada orang lain.

  14. Ada Kesempatan

    Adanya kesempatan saat pasangan tidak di rumah atau punya kesempatan untuk pergi keluar kota dalam waktu cukup lama tanpa pasangan dapat menjadi godaan untuk selingkuh.

Faktor-faktor di atas menjadi alasan kuat seseorang untuk selingkuh. Cukup banyak alasan yang mendasari ya. Selain penyebab perselingkuhan, ternyata ada juga jenis-jenis selingkuh yang seringkali tidak disadari oleh pasangan. 

Jenis-Jenis Selingkuh yang Tidak Disadari

  1. Perselingkuhan Emosional

    Perselingkuhan emosional melibatkan emosi yang sedang diombang-ambing. Pada penjelasan tentang faktor penyebab selingkuh sebelumnya, ketidakstabilan hubungan dengan pasangan membuat seseorang mencari orang selain pasangannya untuk melengkapi apa yang cacat dalam hubungannya.

    Orang lain inilah yang akan dihubungi untuk bertemu demi “curhat” perihal hubungan dalam rumah tangga yang sedang bergejolak. Dari sekadar “curhat”, tentu akan meningkat menjadi simpati, lalu intens berkomunikasi hanya untuk “menenangkan” satu sama lain. Jenis emosi inilah yang akhirnya menggiring seseorang untuk berselingkuh.

  2. Perselingkuhan Energik

    Perselingkuhan energik meliputi ketertarikan yang agresif kepada seseorang selain pasangan. Bisa berupa membayangkan bentuk badan seseorang, berfantasi dengan ilusi seseorang, sengaja bertemu seseorang, mendatangi tempat-tempat yang biasa orang tersebut datangi, mencuri pandang, serta merayu dengan kata-kata.

    Perselingkuhan jenis ini lebih cepat berpotensi mengarah ke perselingkuhan fisik jika pihak ketiga yang dikejar memberi respons yang sama.

  3. Perselingkuhan Mental

    Perselingkuhan jenis ini berdasar pada hasrat dan kebiasaan seseorang dalam melakukan perselingkuhan. Artinya, orang yang selingkuh memiliki kecenderungan untuk mengulang hal buruk ini meski ia mengaku mencintai pasangan sahnya.

    Mereka melakukan ini sebagai sesuatu hal yang biasa dan mereka menyukai ini. Ibarat kata, secara mental, selingkuh adalah hal yang ia butuhkan.

  4. Perselingkuhan Visual

    Selingkuh jenis ini mengutamakan visualisasi target. Target dari orang yang berniat selingkuh akan diamati postur tubuhnya, parasnya, keserasian busana, dan sebagainya yang kasat mata. Perselingkuhan jenis ini menyukai bentuk tubuh dan wajah orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung bisa melalui foto dan video.

    Ini berarti keterlibatan internet berpengaruh besar. Orang-orang yang selingkuh dengan jenis ini biasanya juga memiliki fantasi yang liar saat membayangkan orang yang ia sukai selain pasangan sahnya. Mereka akan menikmati phone sex dan suka membayangkan pasangan selingkuhnya bahkan saat bersama pasangan sah.

    Selain itu film dan gambar porno juga menjadi alat bagi seseorang yang selingkuh virtual untuk penyaluran gairah seksnya. Jangan salah, meski objek gambar atau videonya tidak nyata, seperti manga atau anime, seseorang juga bisa dikatakan telah berselingkuh dari pasangannya.

  5. Perselingkuhan Fisik

    Perselingkuhan fisik biasanya melibatkan hubungan seksual yang dengan jelas telah mengingkari ikrar pernikahan. Selingkuh fisik merupakan akhir dari jenis selingkuh lainnya. Kebanyakan orang yang berselingkuh berhasrat untuk memiliki. Jika tidak bisa memiliki, maka berhubungan seksual bisa mewakili kepemilikan akan seseorang.

    Jenis selingkuh ini paling berisiko di antara jenis yang lain karena tidak hanya akan menghianati pasangan sah, tapi juga bisa mengakibatkan penyakit pada pasangan. Penyakit menular seksual karena berganti-ganti pasangan selingkuh memiliki risiko sangat besar.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Pasangan Selingkuh?

Jika menyadari pasangan berselingkuh, baik secara fisik ataupun non-fisik, Ibu atau Ayah bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Tenangkan dan Rawat Diri Terlebih Dahulu

    Menenangkan diri untuk menerima kenyataan sangatlah penting dilakukan. Hal ini bertujuan agar seseorang yang dikhianti pasangannya dapat berpikir jernih untuk berdiskusi nantinya. Hindari menenggelamkan diri pada hal negatif karena frustrasi, lalu cobalah untuk merawat diri agar tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.

  2. Jangan Menyangkal Luapan Perasaan

    Jangan menyangkal perasaan kecewa, sedih, dan marah. Menangislah jika ingin. Keluarkan semua amarah tanpa menyakiti orang lain atau diri sendiri. Perasaan yang berhasil keluar akan membuat hati lebih lega.

  3. Saling Terbuka Tentang Permasalahan

    Setelah diri sendiri tenang, mampu berpikir jernih, sekarang saatnya terbuka dengan pasangan. Ngobrol serius dan mintalah pasangan untuk jujur. Ada kemungkinan pasangan yang selingkuh mengelak dengan dalih ingin mempertahankan hubungan pernikahan yang sah.

    Menangis di tengah percakapan mungkin terjadi. Sebisa mungkin menangislah dengan tenang. Inilah gunanya meluapkan perasaan sebelum berbicara. Bila perlu, paparkan bukti bahwa pasangan benar-benar selingkuh.

  4. Cari Solusi Bersama

    Setelah berbicara dengan jujur tentang perselingkuhan pasangan, carilah solusi bersama. Apakah pasangan yang selingkuh akan menghentikan perselingkuhannya, bagaimana kalian akan memperbaiki hubungan ini, dan apakah akan tetap bersama dalam pernikahan atau tidak? Jika lebih banyak merugikan, bercerai mungkin bisa dipertimbangkan.

  5. Mintalah Bantuan Konselor Pernikahan

    Jangan ragu untuk meminta bantuan konselor pernikahan bila diskusi bersama pasangan terasa rumit dan tidak menemukan jalan keluar. Bantuan orang ketiga yang netral (bukan anggota keluarga dari pihak suami atau istri) akan sangat membantu memberi pandangan out of the box.

  6. Perbaiki Komunikasi dan Hubungan

    Jika memutuskan untuk tetap bersama dalam pernikahan, perbaiki apa yang menjadi akar permasalahan. Baik dari pasangan yang berselingkuh atau yang diselingkuhi. Komunikasi menjadi kunci utama yang perlu diperbaiki. Jika komunikasi dibina semakin baik, maka segala perasaan yang terpendam akan mudah tersampaikan.

  7. Hindari Keinginan Membalas Dendam

    Yang paling utama dari terungkapnya perselingkuhan pasangan adalah menghindari keinginan untuk membalas dendam. Balas dendam dengan berselingkuh juga tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah. 

(Dwi Ratih)

Follow Ibupedia Instagram