Jangan Sia-siakan 6 Manfaat Berkebun di Rumah Ini Untuk Anak
Jika menelusuri linimasa media sosial, Ibu akan menyadari bahwa selama pandemi Covid-19 berkebun menjadi kegiatan yang diminati banyak orang. Berkebun menjadi salah satu cara untuk mengusir bosan selama di rumah. Ada yang memilih untuk memelihara tanaman hias, namun tak sedikit juga yang memilih tanaman yang bisa dikonsumsi.
Manfaat berkebun di rumah untuk kesehatan mental
Aktivitas berkebun di rumah rupanya memili banyak manfaat untuk setiap anggota keluarga lho. AIPH atau International Association of Horticultural Producers menyebutkan bahwa bagi orang dewasa saja, berkebun memiliki manfaat seperti:
Kebun menawarkan pengalaman dengan alam yang bermanfaat untuk kesehatan mental, sisi emosional yang lebih baik dan fungsi kognitif pada manusia.
Berkebun di rumah bisa menjadi kegiatan bersama untuk menurunkan stress, kecemasan, bahkan kegemukan dan penyakit jantung. Seiring dengan menurunnya tingkat stress, maka meningkatlah kepuasan dan kualitas hidup seseorang.
Berkebun penting untuk memulihkan penyakit karena dengan hanya melihat kebun pribadi, seseorang bisa merasa tenang, menurunkan tekanan darahnya, dan meregangkan ototnya yang kaku.
Memberikan rasa bangga dan kepuasan batin bagi seseorang yang berkebun di rumah.
Manfaat berkebun di rumah untuk kesehatan fisik
Selain itu, laman Psychreg.org juga menyebutkan manfaat yang diperoleh fisik saat berkebun di rumah, di antaranya:
Rumah memiliki kualitas udara yang lebih baik. Lingkungan menjadi lebih segar dan sejuk.
Berkebun di rumah akan membuat tubuh bergerak dan secara tidak langsung berolahraga.
Kualitas tidur meningkat.
Sistem imun semakin baik karena rutin bergerak merawat kebun.
Manfaat berkebun di rumah untuk anak
Lantas, apakah orang dewasa saja nih yang mendapatkan manfaat? Jika anak-anak dilibatkan dalam aktivitas berkebun di rumah, tentu saja mereka juga jadi kecipratan mendapatkan manfaat nih.
Mengasah Kemampuan Motorik
Saat anak diajak berkebun, kemampuan motorik anak akan diasah. Mereka akan melatih motorik kasarnya untuk mencampur tanah dan menyiram air ke tanaman, serta motorik halusnya untuk menyemai biji yang berukuran kecil atau menanam tunas kecil agar tak patah saat ditanam.
Mengajarkan Konsep Tanggung Jawab
Berkebun di rumah melatih anak bertanggung jawab terhadap tanamannya. Ia akan merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab merawat tanamannya sampai ia mendapatkan hasilnya. Secara tak langsung, orangtua pun mengajarkan anak untuk ikut melestarikan lingkungan
Baik Untuk Fisik Anak
Sama halnya dengan orang dewasa, berkebun di rumah juga bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan tubuh dan melatih otot anak.
Mengajarkan Anak Menjadi Tangguh
Untuk kegiatan berkebun di rumah yang membuahkan hasil seperti tanaman sayur-mayur dan buah-buahan, manfaatnya untuk anak adalah meningkatkan kebiasaan makan sehat lebih optimal. Tentu dalam menanamnya, sayur dan buah memerlukan waktu yang tidak singkat untuk bisa dipanen. Dengan begitu, anak akan belajar bersabar dan berupaya merawatnya dengan baik. Anak-anak juga akan lebih bahagia memakan hasil kebun mereka sendiri dan mereka sendiri juga yang merawat bahkan panen hasilnya sendiri.
Memperkuat Bonding Orangtua dan Anak
Saat anak ikut andil berkebun di rumah, otomatis ada interaksi yang terjalin dengan orangtua. Ikatan dengan orangtua pun jadi semakin erat karena melibatkan kerjasama antara anggota keluarga.
Anak Mengeksplorasi Hal Baru
Anak bisa mengeksplorasi hal baru seperti belajar tentang macam jenis daun, bunga, biji dan buah. Anak juga bisa menemukan hewan-hewan yang mungkin jarang ia temui seperti kupu-kupu, cacing tanah, semut, kumbang dan belalang.
Nah, berkebun di rumah haruslah menyenangkan dan jangan sampai dibawa stress. Artinya, jika kegagalan saat berkebun justru membuat pertengkaran di dalam keluarga, sebaiknya kelola emosi dengan baik. Berkebun di rumah bersama anak-anak seharusnya melepaskan stress, bukan menambah masalah.
Rekomendasi Tanaman untuk Berkebun di Rumah
Lantas, sebaiknya tanaman apa ya yang bisa dicoba tanam bersama anak-anak di rumah? Beberapa tanaman ini bisa jadi pilihan ya.
Tomat
Menanam tomat terbilang cukup mudah. Sediakan gelas plastik kecil atau gelas kertas bekas kopi. Irislah tomat dengan ukuran tipis dan pastikan mengenai bijinya. Isi gelas plastik dengan tanah secukupnya lalu letakkan irisan tomat di tanah. Boleh tabur tanah lagi sedikit, atau dibiarkan begitu saja. Beri air dengan cara memercikkannya pada bibit tomat. Saat tunas sudah tumbuh cukup tinggi, ajak anak memindahkannya ke pot yang lebih besar.
Kentang dan Ubi
Menanam kentang juga tidak sulit lho. Potong kentang pada bagian yang memiliki mata tunas. Usahakan setiap potongan memiliki mata tunas. Letakkan potongan kentang dengan mata tunas menghadap ke atas dalam sekam. Gunakan media tanam berupa wadah bekas telur karena cekungannya yang cukup dalam. Biarkan tunas tumbuh lalu pindahkan ke dalam pot dengan tanah.
Ubi juga mudah ditanam. Ubi yang dibiarkan begitu saja akan muncul tunas dari mata tunas di tubuhnya. Bila sudah muncul tunas, tanam di dalam pot berisikan tanah. Umbinya butuh waktu cukup lama untuk beranak-pinak. Tetapi daunnya akan cukup lebat untuk dipanen dan dimakan. Masa panennya juga singkat dan bisa dipanen berulang kali dalam waktu berdekatan.
Kacang
Menumbuhkan kacang terbilang singkat. Dengan merendam kacang jenis apa pun ke dalam air, mereka akan mulai mengeluarkan tunas. Jika sudah bertunas, sebar di pot berisikan tanah dan percikkan air untuk menyiramnya.
Sayuran hijau
Sayuran hijau ditanam dari benih. Bayam, kangkung dan sawi termasuk dalam sayuran hijau yang benihnya banyak dijual di toko tanaman atau daring. Menanamnya hanya dengan menyebarkan benihnya pada poly bag kecil lalu tunggu mereka tumbuh. Jika sudah tumbuh, pindahkan ke media tanam yang lebih besar. Masa panennya cukup cepat lho. Hanya butuh satu bulan sudah bisa menikmati sayuran kebun sendiri di meja makan. Setela panen pertama pun jaraknya cukup dekat untuk panen berikutnya. Menghemat uang belanja juga nih.
Selain dengan media tanam di tanah, sayuran hijau juga biasa ditanam dengan sistem hidroponik. Sayurannya bisa lebih beragam seperti pakcoy dan selada. Bibitnya biasanya berupa tunas muda di dalam spons basah.
Rimpang
Rimpang jenis apa pun seperti kunyit, temulawak, jahe, temu kunci, dan lengkuas bisa ditanam dari rimpang utuh yang dibeli di tukang sayur atau pasar. Jika didiamkan beberapa lama, rimpang dengan mata tunas akan tumbuh tunas. Tunas dalam satu rimpang bisa terdapat beberapa tunas. Ibu bisa memotongnya beberapa senti di bawah tunasnya, lalu ditanam di pot dengan tanah. Rimpang membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Tetapi saat sudah cukup umur, Ibu bahkan bisa memasak sayur bayam lengkap dengan temu kunci dari kebun sendiri.
Tanaman lain yang cocok ditanam saat berkebun di rumah adalah tanaman hias. Manfaatnya bisa memperindah taman dan memberikan kesejukan. Saat ini tanaman hias seperti Monstera, Philodendron, Alocasia dan Sansiviera banyak diminati dan menghiasi linimasa media sosial.
Jadi, apa tanaman yang Ibu pilih untuk berkebun di rumah bersama anak-anak?
Penulis: Dwi Ratih