Materi dan Kegiatan Ramadhan untuk Anak-anak. Patut Dicoba!
Memasuki bulan Ramadhan, orangtua mungkin perlu membuat daftar kegiatan Ramadhan untuk anak-anak supaya mereka tidak bosan dan semakin semangat menunggu waktu berbuka. Anak-anak, terutama yang masih baru belajar puasa, biasanya akan mudah merasa bosan dan tidak bersemangat. Ini karena mereka memang belum terbiasa menahan lapar dan haus berjam-jam lamanya.
Untuk meminimalisir hal ini, orangtua perlu menyiapkan kegiatan Ramadhan untuk anak-anak agar mereka terhindar dari rasa bosan. Selain itu, mengisi waktu dengan kegiatan positif juga bisa membuat anak lupa kalau ia sedang berpuasa, sehingga menunggu waktu berbuka pun jadi tidak begitu terasa.
Ragam Kegiatan Ramadhan untuk Anak-anak
Kegiatan Ramadhan untuk anak-anak juga penting dilakukan demi memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak. Meski berpuasa, diharapkan anak tetap bisa bermain sambil belajar, supaya perkembangan otaknya tidak terganggu. Ragam kegiatan Ramadhan untuk anak-anak juga bisa membangun karakternya jauh lebih positif, lo. Orangtua juga bisa memanfaatkan momen ini untuk memperkuat hubungan dengan anak. Dibandingkan menunggu waktu berbuka hanya dengan nonton TV, tidur-tiduran, atau main game, lebih baik manfaatkan waktu di bulan suci ini dengan lebih optimal, yuk!
1. Membaca buku dengan tema Ramadhan
Membaca buku bisa jadi kegiatan Ramadhan untuk anak-anak yang cukup mengasyikkan. Ibu atau Ayah bisa mengajak anak membaca buku, khususnya yang bertema Ramadhan. Anak-anak yang duduk di bangku TK atau SD masih sangat menyukai buku dengan gambar di dalamnya. Pilih buku dengan ilustrasi yang menarik supaya anak lebih betah saat diajak membaca. Meski anak sudah bisa membaca sekalipun, membacakan buku untuk anak-anak masih sangat dianjurkan karena bisa berdampak positif baik secara akademik maupun emosi.
Dikutip dari laman Healthline, membacakan buku untuk anak bisa membawa beberapa manfaat seperti: memperkuat bonding antara orangtua dan anak, mengasah kemampuan mendengar anak, mendukung perkembangan kognitif, bahasa, sosial, dan emosional, memperkaya kosakata anak, memperpanjang rentang fokus anak, mengasah kreativitas, serta mengajarkan pelajaran hidup.
2. Salat berjamaah
Ibu dan Ayah juga bisa mengajak salat berjamaah sebagai kegiatan Ramadhan untuk anak-anak. Selain untuk mengajarkan anak salat dengan memberi contoh langsung, salat berjamaah juga bisa membantu meningkatkan kedekatan antar tiap-tiap anggota keluarga. Setelah salat, Ayah bisa memberi ceramah singkat yang berkaitan dengan bulan suci Ramadhan, misalnya perintah tentang puasa, manfaat puasa, ibadah yang bisa dilakukan selama bulan Ramadhan, dan lain sebagainya.
3. Mengaji bersama
Selain salat, mengaji bersama juga bisa jadi inspirasi kegiatan Ramadhan untuk anak-anak. Mengaji bisa dilakukan setelah salat berjamaah, atau kapanpun saat anak sedang mood. Untuk anak yang masih kecil, Ibu atau Ayah bisa mengajarkannya membaca huruf hijaiah atau membaca Iqro. Lakukan kegiatan ini dengan semenyenangkan mungkin, ya!
4. Menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul
Orangtua juga bisa mengisi kegiatan Ramadhan untuk anak-anak dengan menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul. Ibu bisa menggunakan media buku, bacaan online, atau tanpa media apapun. Pilih kisah yang kira-kira paling menarik dan disukai anak, misalnya saat Nabi Yunus ditelan ikan paus, atau saat Nabi Musa dikejar Firaun hingga ia berhasil membelah lautan dengan tongkatnya. Semakin ekspresif ceritanya, semakin anak akan menyimak dengan bersemangat.
5. Mengajak anak berkunjung ke panti asuhan untuk berbagi
Bulan Ramadhan juga bisa jadi kesempatan mengajarkan kebaikan kepada anak, salah satunya dengan berkunjung ke panti asuhan untuk berbagi makanan atau barang-barang layak pakai. Beberapa hari sebelum berangkat, Ibu bisa mengajak anak untuk menyortir pakaian atau mainan mereka yang masih bagus untuk disumbangkan kepada anak-anak yang kurang mampu. Beritahu juga bahwa bersedekah merupakan kegiatan yang sangat disukai Allah. Orang yang bersedekah akan diberi ganjaran pahala berlipat-lipat, tentu saja jika dilakukan dengan ikhlas.
6. Memberi makanan kepada tetangga untuk berbuka
Jika Ibu kesulitan menemukan panti asuhan yang menerima donasi di masa pandemi seperti ini, Ibu juga bisa lo mengajarkan sedekah dengan memberikan makanan untuk berbuka kepada tetangga. Ajak anak untuk menyiapkan dan membungkus makanan tersebut sebelum diberikan kepada tetangga terdekat. Atau bisa juga mengajak anak berkunjung ke rumah saudara seperti kakek neneknya, om tante, pakde bude, untuk mengantarkan bingkisan makanan kepada mereka.
7. Menyiapkan kudapan untuk berbuka puasa
Selain kegiatan di atas, kegiatan Ramadhan untuk anak-anak berikutnya adalah menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Minta anak “ngabuburit” sambil membantu mencuci sayuran dan buah-buahan. Untuk anak yang sudah lebih besar, minta mereka memotong sayur atau buah dan memasukkannya ke dalam panci. Ibu juga bisa membuat kue bersama untuk disantap saat waktu berbuka tiba!
8. Mengajak anak berburu takjil di sekitar komplek
Kegiatan Ramadhan untuk anak-anak yang tak kalah seru adalah berburu takjil di sekitar rumah. Memasuki bulan Ramadhan, biasanya akan banyak penjual makanan atau minuman berderet di jalanan atau di sekitar komplek. Ibu atau Ayah bisa mengajak anak ngabuburit sambil membeli jajanan kesukaannya. Namun, pastikan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan rajin cuci tangan ya, Bu. Pastikan juga untuk menghindari kerumunan.
9. Membuat lukisan atau karya seni untuk dipajang di rumah
Anak-anak biasanya sangat menyukai kegiatan yang berbau seni, seperti mewarna, melukis, atau menggambar. Ibu juga bisa memanfaatkan momen Ramadhan untuk mengajak anak membuat lukisan atau karya seni dan memajangnya di rumah. Kegiatan Ramadhan untuk anak-anak ini selain bisa mengisi waktu luang juga bisa mengasah kreativitas anak, lo.
Pastikan Ibu tidak memaksa anak untuk menyelesaikannya dalam sehari, ya. Mungkin karena puasa, ia jadi bisa lebih mudah capek. Misalnya karya seni itu tidak selesai dalam sehari juga tak masalah. Minta anak melanjutkannya lagi di keesokan hari.
10. Mendekorasi kamar bersama
Kegiatan Ramadhan untuk anak-anak berikutnya adalah mendekorasi kamar bersama. Karena sedang dalam kondisi berpuasa, sebaiknya kegiatan yang satu ini dilakukan seringan mungkin. Ibu bisa memilih mendekorasi kamar anak dengan menambahkan aksen tertentu di sudut ruangan, atau dengan menambahkan pajangan berupa vas bunga, mainan action figure, atau yang lainnya di meja belajar anak. Hindari aktivitas yang membutuhkan tenaga ekstra seperti memindahkan perabot ruangan atau mengecat dinding. Ibu juga perlu mendengarkan keluhan anak, seperti ketika ia sudah bilang capek padahal kegiatan mendekorasi belum selesai, ada baiknya untuk dilanjutkan saat sudah berbuka atau keesokan harinya saja.
Ide Materi Ramadhan untuk Anak
Selain berbagai kegiatan di atas, orangtua juga bisa lo membuat kultum atau ceramah singkat sebagai ajang belajar bersama anak. Kultum bisa dimulai setiap hari jam 4 sore, atau menyesuaikan waktu istirahat anak. Bisa juga dimulai setelah tarawih bersama. Ciptakan suasana belajar ini semenyenangkan mungkin, jangan yang terlalu kaku dan menggurui karena biasanya anak akan bosan. Orangtua juga bisa menyisipkan game, lengkap dengan hadiah kecil-kecilannya.
Nah, di kultum ini, Ibu bisa membawakan materi seputar bulan suci Ramadhan, atau bisa juga tentang topik lain yang masih berkaitan dengan agama. Berikut ini ide materi yang bisa diajarkan kepada anak di bulan Ramadhan:
1. Tips-tips berpuasa ala Rasulullah
Menjelaskan tips-tips berpuasa ala Nabi Muhammad juga bisa jadi inspirasi materi kultum singkat bersama si kecil. Kegiatan Ramadhan untuk anak-anak seperti ini penting untuk mengajarkan anak mengikuti sunnah dan kebiasaan Rasulullah. Dengan begitu, anak akan merasa dekat dengan panutannya dan menjadi semakin semangat menjalankan ibadahnya.
2. Mengapa kita harus berpuasa
Materi selanjutnya yang bisa disampaikan dalam kultum bersama anak-anak adalah alasan mengapa kita harus berpuasa. Mungkin masih banyak orangtua yang hanya memerintahkan anaknya untuk ikut puasa tanpa menjelaskan hukum dan manfaatnya. Ibu dan Ayah bisa menjelaskan kepada anak bahwa puasa termasuk rukun Islam dan wajib dijalankan seluruh umat muslim. Selain menjelaskan hukumnya, anak juga perlu mengetahui berbagai manfaatnya, terutama manfaat puasa untuk kesehatan.
3. Anjuran untuk makan sahur beserta manfaatnya
Waktu sahur biasanya jadi waktu terberat bagi anak karena mereka harus bangun dini hari untuk makan. Ibu dan Ayah bisa memasukkan materi mengenai sahur serta keutamaan dan manfaatnya dalam kultum sebagai kegiatan Ramadhan untuk anak-anak. Dengan mengetahui informasi mengenai sahur secara lebih mendetail, diharapkan anak jadi bisa lebih semangat untuk bangun di waktu sahur.
4. Hal-hal yang bisa membatalkan puasa
Membahas mengenai hal-hal yang bisa membatalkan puasa biasanya disukai oleh anak-anak. Mereka akan tertarik mengetahui apa saja yang bisa membuat puasa batal. Penting juga untuk orangtua memberitahu si kecil mengenai mitos-mitos pembatal puasa yang masih banyak diyakini masyarakat. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah percaya mitos yang biasanya banyak jadi perbincangan di lingkungan sepermainannya.
5. Pentingnya sabar menahan hawa nafsu ketika puasa
Kegiatan Ramadhan untuk anak-anak selanjutnya adalah belajar bersama mengenai pentingnya sabar ketika kita sedang berpuasa. Sabar dan puasa seperti dua hal yang saling berhubungan. Jika seseorang tidak mampu sabar saat puasa, maka ia hanya akan mendapat rasa lapar dan haus saja tanpa bisa merasakan keutamaan ibadahnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi: “Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja.” (HR. Ibnu Majah no.1690 dan Syaikh Albani berkata, ”Hasan Shahih.”).
Puasa yang dijalani dengan rasa sabar akan membawa banyak kebaikan. Kita juga jadi lebih ikhlas dalam beribadah, serta terhindar dari kebiasaan mengeluh. Puasa dapat menjaga kita dari perbuatan buruk serta dari hawa nafsu. Kesabaran juga sangat penting untuk menghadapi situasi pandemi yang masih berlangsung ini. Ajak anak untuk percaya bahwa Allah tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan umatNya.
6. Anjuran memperbanyak sedekah
Bulan suci Ramadhan juga bisa jadi ajang memperbanyak sedekah. Materi mengenai sedekah ini bisa diberikan kepada anak saat sedang waktunya kultum singkat. Ajak anak untuk bersedekah ke orang yang lebih membutuhkan. Sedekah di bulan Ramadhan akan mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda. Apalagi di situasi serba tidak pasti ini, banyak orang kesulitan karena tidak lagi memiliki pekerjaan tetap, sehingga sedekah kepada orang terdekat sangat diutamakan.
7. Malam Lailatul Qadar atau turunnya Al-Quran
Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadhan adalah turunnya Al-Quran, atau yang sering kita sebut malam Lailatul Qadar. Materi ini sangat menarik untuk disampaikan kepada anak karena ini merupakan peristiwa penting yang disebutkan dalam Al-Quran. Malam Lailatul Qadar yang terjadi di akhir bulan Ramadan adalah malam spesial, di mana Allah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Hal ini seperti yang disebut dalam hadis Ibnu Abbas, seperti yang disebutkan di laman Rumaysho:
“Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.”
Keistimewaan lain malam Lailatul Qadar ditandai dengan turunnya malaikat Jibril dan malaikat-malaikat lain ke dunia, karena banyaknya berkah pada malam tersebut. Inilah yang menyebabkan kita sebaiknya memperbanyak salat, berdoa, dan berzikir di malam Lailatul Qadar, karena sesuai sabda Nabi Muhammad, “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Itulah berbagai inspirasi materi dan kegiatan Ramadhan untuk anak-anak yang bisa diterapkan. Berikan juga apresiasi pada setiap usaha anak yang tujuannya untuk beribadah kepada Allah, termasuk puasa Ramadhan. Walau mungkin anak-anak yang lebih kecil masih sulit puasa sehari penuh, tapi tetap jangan lupa untuk menghargai usahanya mencoba berpuasa ya, Bu!
Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih