Ibupedia

Kenalan Dengan Asuransi Syariah Dan Bedanya Dengan Asuransi Konvensional

Kenalan Dengan Asuransi Syariah Dan Bedanya Dengan Asuransi Konvensional
Kenalan Dengan Asuransi Syariah Dan Bedanya Dengan Asuransi Konvensional

Zaman sekarang, asuransi menjadi hal yang wajib dimiliki. Asuransi dianggap menjadi salah satu wadah, yang bisa jadi pelindung jiwa serta harta benda yang kita miliki.

Tapi, tahukah Ibu? Ternyata asuransi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional. Namun, belakangan agar tidak ada praktik menyimpang, banyak orang lebih memilih asuransi syariah ketimbang asuransi kovensional.

Apalagi, asuransi syariah memiliki beberapa peraturan yang disesuaikan dengan syariat agama Islam. Sehingga, asuransi syariah dianggap cukup aman, tanpa khawatir adanya praktik menyimpang.

Sebelum memilih asuransi syariah yang terpercaya, kita bedah dulu yuk secara jelas mengenai apa itu asuransi syariah dan apa perbedaannya dengan asuransi konvensional dalam ulasan berikut.

Jadi, apa itu asuransi syariah? 


Kalau yang Ibumin tahu, biasanya asuransi adalah sebuah perjanjian antara perusahaan dan pemegang polis. Nah, pemegang polis ini wajib membayar (premi), sebagai biaya pengalihan risiko dari pemegang polis terhadap perusahaan asuransi.

Tujuannya, supaya pemegang polis bisa mendapatkan pertanggungan atas risiko kerusakan, kesehatan, jiwa dan lain sebagainya dari hasil pengelolaan dana. Namun, banyak yang menganggap bahwa asuransi konvensional mengandung unsur ‘riba’ yang sangat dilarang oleh agama Islam.

Berdasarkan hal tersebut, kini banyak bermunculan beragam asuransi syariah yang konon dianggap lebih aman dari segi agama. Karena tidak mengandung unsur riba, karena memiliki visi-misi yang berbeda dengan asuransi konvensional.

Mengutip dari Sikapi Uangmu OJK asuransi syariah adalah, sebuah cara untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara para pemegang polis. Dengan kata lain, asuransi syariah hanya berperan sebagai pengelola dana, tanpa hak kepemilikan (sharing risk).

Namun, semua akad yang dilakukan harus sesuai dengan prinsip syariah Islam. Tapi yang jelas, aturan dalam asuransi syariah yang paling penting adalah, dana asuransi dikelola untuk kepentingan pemegang polis secara transparan dan berprinsip saling melindungi diantara para peserta.

Jelas prinsip ini berbeda dengan asuransi konvensional, di mana premi yang sudah dibayar oleh pemegang polis akan dikelola sesuai perjanjian (transfer risk). Untuk istilah tolong menolong dalam asuransi syariah ini, biasanya juga dikenal dengan takaful, yang dalam bahasa Arab artinya adalah saling melindungi.

Berbagai macam produk asuransi syariah


Asuransi syariah keluarga Indonesia saat ini ternyata punya banyak produk. Nggak hanya berbentuk polis asuransi jiwa, namun juga berbentuk asuransi pendidikan dan lain sebagainya.

Mengutip dari laman IFG Life berikut ini adalah 7 produk perlindungan dari asuransi syariah:

  • Asuransi pendidikan syariah: Untuk perlindungan dana pendidikan
  • Asuransi jiwa syariah: Untuk uang pertanggunh jawabahn ahli waris jika pemegang polis meninggal dunia
  • Asuransi kesehatan syariah: Untuk santunan atau pengganti dana saat sakit atau kecelakaan
  • Asuransi kerugian syariah: Untuk perlindungan harta-benda
  • Asuransi unik link syariah: Untuk perlindungan investasi
  • Asuransi syariah haji & umroh: Perlindungan finansial bagi peserta haji maupun umroh
  • Asuransi syariah kelompok: Perlindungan khusus peserta perusahaan, organisasi maupun komunitas. Premi yang dibayarkan akan jauh lebih murah dibanding asuransi syariah individu.

Ketahui kelebihan dan kekurangan menggunakan asuransi syariah


Meskipun berbasis syariat Islam, namun bukan berarti asuransi syariah nggak memiliki nilai plus ataupun minus ya, Bu. Tapi menurut Ibumin, yang bikin asuransi syariah cukup menarik adalah, asuransi ini dapat dibeli oleh siapapun, termasuk masyarakat non-muslim sekalipun.

Terutama bagi yang membutuhkan layanan asuransi dengan polis yang transparan, serta beragam keuntungan yang jelas. Mengutip Invest Bro berikut adalah kelebihan dan kekurangan asuransi syariah yang perlu Ibu ketahui:

Kelebihan

1. Sudah diawasi oleh dewan pengawas syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) merupakan sebuah pejabat pemerintahan, yang bertugas untuk mengawasi praktik syariah di sebuah lembaga keuangan. DPS sangat memahami hukum syariah, dengan kata lain pengawasan ketat dari DPS ini tidak dimiliki oleh asuransi konvensional biasa.

2. Dana dikelola sesuai prinsip syariah agama Islam

Karena dana dikelola sesuai dengan prinsip syariah agama Islam, sehingga membuat para pemilik polis tidak perlu khawatir jika dana yang mereka setor atau yang mereka peroleh mengandung riba, gharar dan maysir. Mengingat prinsip asuransi syariah adalah tolong menolong masyarakat yang saling membutuhkan.

3. Keuntungan dana asuransi tetap dibagi rata

Meskipun prinsipnya adalah saling tolong menolong, namun Ibu nggak perlu khawatir mengenai keuntungan asuransinya. Sebab, keuntungan tersebut nantinya akan tetap dibagi sama rata antara nasabah dan managemen.

4. Dana yang dikelola diolah secara transparan

Dana asuransi syariah biasanya juga punya prinsip untuk mengelola secara transparan. Tujuannya, untuk memastikan tidak adanya ketimpangan informasi antara perusahaan dan nasabah. Meski begitu, kita tetap wajib teliti dalam membaca detail polis asuransi syariah yang dipilih nantinya.

5. Terdapat mekanisme surplus underwriting

Dalam asuransi syariah, ternyata juga terdapat surplus underwriting yang merupakan selisih antara total dana premi, dengan total dana tabarru’ yang telah diklaim. Nantinya, keduanya akan dibagi secara rata sebagai keuntungan untuk pemegang polis, biaya manajemen dan dikembalikan ke dalam dana tabarru’.

Kekurangan

Dibandingkan dengan nilai plusnya, sebenarnya asuransi syariah cenderung memiliki sedikit nilai minusnya. Namun yang jelas, kekurangan dari asuransi syariah lebih dikhususkan pada perusahaan asuransi itu sendiri.

Karena potensi keuntungannya terbatas, apalagi nggak semua hal bisa dijaminkan oleh asuransi syariah. Sementara, dana tabarru’ nggak bisa dialokasikan pada investasi non-syariah.

Belum lagi mengenai pengetahuan masyarakat tentang asuransi syariah, di mana mereka menganggap asuransi syariah dan konvensional yang tidak memiliki perbedaan tertentu. Kembali lagi, jika kamu ingin memiliki layanan polis asuransi yang transparan, nggak ada salahnya untuk memilih asuransi syariah ya Bu.

Follow Ibupedia Instagram