Kenali 7 Tips Menghadapi Pasangan Introvert
Menghadapi pasangan introvert susah-susah gampang. Apalagi jika Ibu ekstrovert, mungkin memahami pasangan introvert menjadi tantangan tersendiri.
Bagi orang dengan kepribadian extrovert, punya pasangan introvert membuat terkadang cepat kesal karena sikapnya yang tampak tak terbuka dengan pasangannya. Tidak jarang hal tersebut menyulut pertikaian.
Seperti yang dilansir dari verywellmind, orang introvert tidak terlalu ingin terlibat dalam interaksi sosial. Psikolog Carl Gustav Jung menggambarkan introvert lebih suka lingkungan yang sepi dan membutuhkan waktu sendiri. Saat berada di tengah kerumunan, orang introvert akan merasa seolah energinya terkuras.
Cara mengatasi pasangan introvert
Pasangan introvert dan ekstrovert bisa saling tertarik karena pasangan introvert senang dengan sisi sosial yang dimiliki oleh orang ekstrovert. Meski begitu, kadang menghadapi pasangan introvert terasa sulit karena tak mudah didekati. Salah satu kunci memahami pasangan introvert adalah banyak-banyak bertanya.
Simak beberapa cara mengatasi pasangan introvert yang dapat Ibu pelajari!
1. Bersabar
Cara mengatasi pasangan introvert yang paling dasar adalah tetap bersabar. Orang introvert banyak membutuhkan waktu sendiri dan kerap kali pasangannya merasa diacuhkan.
Meski begitu, Ibu jangan salah paham dengan pasangan karena bentuk kesendirian bagi orang introvert adalah sarana untuk mengisi kembali tenaga agar dapat bercengkrama kembali dengan keluarganya 100 persen.
Oleh karena itu, Ibu harus banyak bersabar dan memberi ruang jika punya pasangan introvert, apalagi jika Ibu dan suami merupakan tipe pasangan introvert dan ekstrovert. Jika Ibu dan suami adalah tipe pasangan introvert dan introvert, mungkin sudah akan lebih mengerti jika satu sama lain membutuhkan porsi waktu sendirinya masing-masing.
2. Membicarakan perbedaan di antara berdua
Setelah bersabar, cara memahami pasangan introvert berikutnya adalah membicarakan perbedaan antara berdua. Hampir pasti ada pertengkaran di tiap pasangan.
Akan tetapi, perbedaan diantara pasangan introvert dan ekstrovert bisa tetap sehat jika Ibu dan suami saling membicarakan perbedaan kebutuhan masing-masing. Membicarakan perbedaan yang anda berdua miliki bisa jadi cara menemukan jalan keluar ketika soal sifat menjadi masalah.
Ingatlah bahwa hubungan yang sehat biasanya dibangun atas komunikasi yang kuat. Bagi pasangan introvert dan introvert, meski sudah memahami soal porsi sendiri, tetap akan jadi masalah jika komunikasi tidak lancar.
3. Menanyakan kebutuhan masing-masing pasangan
Setelah membicarakan perbedaan, maka ibu dan pasangan bisa membicarakan kebutuhan masing-masing sebagai tips menghadapi pasangan introvert. Terkadang, orang introvert butuh ditanya perihal apa yang mereka butuhkan dan pikirkan. Contohnya, saat Ibu mengajak suami ke tempat yang ramai, suami bisa saja menunjukkan sisi ketidaknyamannya.
Cobalah untuk bertanya soal apa yang mereka inginkan dan tidak inginkan. Ini adalah salah satu kondisi komunikasi yang baik saat punya pasangan introvert, meskipun jika Ibu dan suami tergolong pasangan introvert dan introvert ataupun pasangan introvert dan ambivert.
Tanyakan juga jenis sosialisasi bagaimana yang dapat membuatnya nyaman. Ibu dan suami dapat mencari jalan tengahnya.
Ini bertujuan agar Ibu dan suami saling nyaman satu sama lain. Dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan pasangan, Ibu menjadi lebih mudah untuk memutuskan keterlibatan suami dalam hal sosialisasi tanpa harus bertengkar terlebih dahulu.
4. Menciptakan suasana yang lebih santai
Jika Ibu dan suami merupakan pasangan introvert dan ambivert, mungkin berlama-lama di restoran atau bioskop bukan pilihan yang tepat untuk sering-sering dilakukan. Keramaian kerap dikenal sebagai sesuatu hal yang dapat menguras tenaga orang introvert sehingga sulit membuat mereka merasa nyaman dan terbuka dengan pasangannya.
Sebagai pasangan introvert dan ambivert, mungkin Ibu dapat menawarkan ide jalan-jalan seperti di bawah ini:
- Menonton film di rumah sebagai pengganti menonton di bioskop;
- Berkunjung ke perpustakaan, akuarium, atau lokasi dengan suasana tenang lainnya; dan
- Memasak makan malam bersama.
5. Beri waktu untuk membuka diri
Sifat pemalu dan hati-hati kerap bikin orang introvert ragu-ragu membuka diri pada orang lain, termasuk pasangannya. Mereka suka maju mundur dalam mengungkapkan perasaan atau bisa jadi malah sulit menjalin komunikasi yang baik.
Jangan tuntut dia untuk selalu bercerita duluan. Ibu dapat memberi waktu pasangan introvert sampai benar-benar merasa nyaman hingga ia mengutarakan hal yang ingin dimaksud. Ibu juga bisa mendekati pasangan introvert duluan dan bercerita tentang apa yang Ibu rasakan.
6. Sediakan waktu untuknya beraktivitas sendirian
Jika Ibu memiliki sifat ekstrovert, mungkin Ibu sulit memahami bagaimana rasanya nyaman sendirian. Sifat ekstrovert cenderung menyukai keramaian karena lebih membuat mereka enerjik. Oleh karena itu, orang ekstrovert susah memahami apa enaknya sendirian.
Namun, Ibu juga harus mencari jalan tengah dengan cara memberikan waktu sendiri bagi pasangan introvert.
Menghadapi pasangan introvert tidak terlepas Ibu tipe introvert atau ekstrovert sebenarnya bukanlah masalah asal saling mengerti dan menghargai sifat masing-masing. Oleh karena itu, biasakan untuk saling terbuka agar terjalin komunikasi yang baik sehingga terbentuk hubungan yang sehat dan berkualitas.
7. Cari tahu cara komunikasi yang buat dia nyaman
Meski terkenal dengan kepribadian tertutup, orang introvert sebenarnya juga suka berinteraksi. Hanya cara komunikasinya sedikit berbeda dari kebanyakan orang. Sebagai contoh, orang introvert lebih suka menuangkan ceritanya dalam bentuk tulisan. Selain itu mereka tidak suka berbasa-basi dan lebih senang pembicaraan langsung ke topiknya.
Ibu bisa membuat pasangan introvert merasa lebih nyaman dulu seperti cerita duluan atau membahas mimpi-mimpi bersama.
Editor: Dwi Ratih