Khawatir dengan Efek Samping Vaksin Covid-19 Pada Anak? Atasi dengan Cara Ini!
Mengawali tahun ajaran 2022, para orang tua dihadapkan pada dilema baru karena Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai diterapkan 100% di wilayah PPKM level 1 dan 2.
Tentu ada perasaan lega karena si kecil jadi punya waktu bersosialisasi di sekolah dan bisa lebih fokus belajar di kelas. Namun, kabar akan persebaran virus Omicron membuat sebagian orang tua cemas.
Meski diklaim tidak seberbahaya varian Delta dan gejalanya ringan hingga kerap dikira flu biasa, tetap saja bikin was-was ya, Bu?
Untungnya, pemerintah semakin gencar melakukan vaksinasi untuk anak. Memang sih masih harus menunggu hingga dosis kedua selesai secara merata, tapi kalau pemerintah sudah mewajibkan untuk masuk sekolah demi mengejar learning loss, ya mau tidak mau Ibu juga harus bersiap.
Bagaimanapun, kesehatan anak haruslah jadi prioritas utama sebelum melepas anak kembali ke sekolah. Selain wajib vaksin, ada beragam tips agar daya tahan tubuh si kecil optimal selama PTM!
Tips Optimalkan Kesehatan Anak Selama Sekolah Tatap Muka 2022
Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tertanggal 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, PTM dilakukan setiap hari dengan jumlah murid 100% dan jam belajar paling banyak 6 jam per hari.
Nah, selama 6 jam di sekolah, tentu resiko penularan virus juga meningkat. Yuk, bangun kebiasaan baik berikut agar anak tak lengah selama di sekolah!
1. Membiasakan anak untuk menerapkan protokol kesehatan ketat
Setiap anak di sekolah pasti punya beragam kebiasaan. Ada yang selalu sedia hand sanitizer, ada yang tak pernah copot masker, tapi tak jarang juga anak-anak yang maskernya melorot di bawah hidung dan sering lupa menjaga jarak aman. Bisa saja si kecil malah ikut kebiasaan teman-temannya atau merasa aneh sendiri saat setia dengan protokol kesehatan ketat.
Di sinilah peran Ibu dalam meyakinkan buah hatinya bahwa menerapkan protokol kesehatan ketat amat penting. Bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga sekitar. Jangan bosan mengingatkan dan menegur si kecil apabila ia mulai lengah.
Ibu bisa membiasakan anak melakukan protokol kesehatan dengan cara yang menyenangkan, yaitu dengan senam 3M ABC. Dengan iringan musik yang menarik, si kecil pasti akan makin semangat untuk melakukan protokol kesehatan. Ikuti gerakannya di video ini yaa.
2. Beri anak asupan nutrisi bergizi seimbang
Menjalani PTM menyeluruh berarti harus siap juga nih dengan rutinitas bangun pagi, sarapan, dan menyiapkan bekal anak. Sarapan bergizi akan membuat daya tahan tubuh anak kuat dan lebih berenergi.
Penuhi kebutuhan protein, sayur, buah, dan karbohidrat kompleks agar gizinya seimbang. Begitu juga dengan bekal anak, Ibu bisa berkreasi membuat bekal bergizi agar ia tak jajan sembarangan.
3. Batasi mobilitas dan interaksi anak di luar sekolah
Sebelum virus Covid menyerang, anak-anak kerap bermain seusai sekolah. Entah menyelesaikan tugas bersama atau berkumpul di rumah tetangga untuk main. Kini, setelah jemput anak sekolah, sebaiknya langsung pulang ke rumah untuk membersihkan badan dan istirahat siang agar badannya tidak kelelahan.
4. Pastikan anak cukup tidur dan terhidrasi dengan baik
Tidur yang cukup akan membantu daya tahan tubuh si kecil terjaga. Ditunjang dengan asupan bernutrisi dan hidrasi sesuai kebutuhan badan anak, maka ia pun siap bersekolah keesokan hari. Asupan bernutrisi untuk si kecil pun nggak cuma dari makanan, tapi juga dari susu, vitamin, dan asupan air yang cukup.
Anak Wajib Vaksin agar Aman Hadapi Sekolah Tatap Muka 2022
Vaksin adalah syarat mutlak agar pembelajaran bisa dilakukan dengan aman dan nyaman. Tak hanya anak, segenap guru dan petugas di sekolah juga wajib divaksin. Melansir dari laman covid19.go.id, vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah diedarkan mulai Desember 2021. Untuk jenis vaksinnya, Tim Komite Penilai Khusus Vaksin COVID-19 dan kajian BPOM menyetujui vaksin Sinovac untuk anak.
Adapun menurut IDAI, syarat berikut perlu diperhatikan sebelum anak mendapatkan vaksin Covid-19;
- Diberikan sebanyak 2x dengan jarak interval dosis 1 dan 2 selama 4 minggu
- Anak yang punya komorbid harus mendapatkan rekomendasi dokter terlebih dahulu
- Anak yang pernah menderita Covid-19 perlu menunggu 1-3 bulan untuk divaksin, bergantung gejala yang dialami
- Jarak pemberian vaksin Covid-19 dengan vaksin lainnya minimal 2 minggu
Tentu pemberian vaksin ini juga menimbulkan pro dan kontra. Sebagian Ibu justru cemas akan efek samping vaksin covid-19 pada anak, meski tak sedikit juga yang menyambutnya dengan gembira.
Bagi Ibu yang masih bimbang tentang pemberian vaksin, sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa Ibu lakukan agar kondisi tubuh anak tidak memburuk pasca vaksin.
Lakukan Hal Berikut untuk Meminimalisir Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak!
Orang dewasa yang menerima vaksin Covid-19 umumnya mengalami demam atau kelelahan. Hal ini pun besar kemungkinan juga terjadi pada si kecil yang menerima suntikan. Bergantung pada merk vaksin serta kondisi tubuh si kecil, berikut adalah efek samping vaksin covid-19 pada anak yang mungkin saja terjadi;
1. Efek samping lokal berupa; sakit pada area penyuntikan, kemerahan, pembengkakan.
2. Efek samping sistemik yakni; kelelahan, sakit kepala, demam, panas, mual.
Durasinya pun tidak sama, ada yang mengalami efek samping vaksin covid-19 pada anak sejak hari H atau H+1 penyuntikan hingga tiga hari ke depan. Namun biasanya anak akan dipantau selama 30 menit untuk melihat apakah ada reaksi alergi.
Selain gejala umum di atas, efek samping lainnya yang patut diwaspadai adalah nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar cepat. Jika badan menunjukkan reaksi tersebut, segera bawa ke dokter ya, Bu!
Efek samping vaksin covid-19 untuk anak bisa lebih mudah diminimalisasi jika kesehatan anak dalam kondisi prima. Misalnya dengan rutin memberikan makanan bergizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan, dan memastikan si kecil tidur cukup agar daya tahan tubuhnya terjaga. Selain itu, multivitamin anak juga amat penting lho untuk persiapan sebelum divaksin. Jangan sampai tubuh anak dalam kondisi kurang vitamin agar ia tidak mengalami efek samping vaksin covid-19 yang membuatnya tidak nyaman.
Berikan Sakatonik ABC Sebelum dan Sesudah untuk Mengurangi Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak
Meningkatkan kadar vitamin dan mineral sebelum anak divaksinasi dapat menjadi cara untuk meningkatkan efektivitas vaksin COVID-19. Begitu juga pasca vaksinasi, tubuh perlu sistem kekebalan optimal untuk melawan infeksi dengan konsumsi mikronutrien.
Nah, salah satu multivitamin dengan kandungan dasar lengkap adalah Sakatonik ABC yang sudah dipercaya turun temurun sejak 1999. Sakatonik ABC yang merupakan Multivitamin Tablet Anak No.1 di Indonesia ini terbukti mampu memberikan beragam manfaat, yakni;
- Membantu menjaga kesehatan anak-anak
- Membantu memenuhi kebutuhan multivitamin untuk anak-anak di usia pertumbuhan dan masa penyembuhan setelah sakit
- Mengandung vitamin lengkap, vitamin A, B, C, D, E
- Bentuk tablet yang edukatif, alfabet dan benda-benda langit (antariksa)
- Memiliki varian rasa enak yang disukai anak seperti anggur, jeruk, stroberi dan tutty fruity
Yuk berikan Sakatonik ABC sebelum dan sesudah vaksinasi agar daya tahan tubuh anak tetap prima! Kunjungi juga laman IG Sakatonik ABC untuk info edukatif lainnya.
Siap tidak siap, sekolah tatap muka bisa jadi titik terang mengejar ketertinggalan belajar anak selama pandemi. Asalkan anak disiplin mematuhi protokol kesehatan, sudah divaksin, dan rutin menjaga kesehatannya dengan asupan bergizi dan multivitamin, maka sekolah tatap muka bukan hal yang perlu ditakutkan. Bagaimana, sudah siap hadapi PTM 2022?
Editor: Atalya A.