Ibupedia

Lebih Cepat Menular! Ini Kata Kemenkes Mengenai Subvarian Covid XBB

Lebih Cepat Menular! Ini Kata Kemenkes Mengenai Subvarian Covid XBB
Lebih Cepat Menular! Ini Kata Kemenkes Mengenai Subvarian Covid XBB

Pada akhir bulan September 2022 kemarin, Pemerintah Indonesia mengumumkan adanya satu kasus Covid-19 terbaru yang dicurigai merupakan subvarian baru dari Omicron. Covid XBB pertama di Indonesia yang dicurigai merupakan transmisi lokal.

Kasus Covid XBB di Indonesia terdeteksi pada seorang perempuan, yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gejala Covid XBB yang dialami kurang lebih juga mirip dengan varian lainnya yakni seperti batuk, pilek dan demam.

Sebelumnya, Covid XBB sempat menyebabkan lonjakan kasus yang cukup banyak di negara tetangga yakni Singapura. Pemerintah Indonesia pun sudah mengambil langkah antisipasi dengan memberikan peringatan pada masyarakat agar selalu memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.

Apalagi pada awal November 2022 ini, jumlah kasus Covid XBB di Indonesia makin terus meningkat. Sehingga membuat Pemerintah kembali memberlakukan kebijakan PPKM level 1 di seluruh Indonesia.

Lalu, seperti apa sih subvarian Covid XBB tersebut? Benarkah lebih berbahaya dibandingkan subvarian Delta sebelumnya? Supaya Ibu nggak panik berlebihan, simak terlebih dahulu ulasan berikut ini, ya!

Covid XBB apakah berbahaya? 


Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara telah melaporkan adanya temuan Omicron XBB, termasuk negata kita. Dikutip dari website Kemenkes RI Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. M. Syahril mengatakan subvarian Covid XBB ini tergolong cepat menular.

Namun, jika ditanya Covid XBB apakah berbahaya? Jawabannya adalah tidak. Sebab, Covid XBB merupakan subvarian Omicron yang fatalitasnya tergolong lebih rendah dibandingkan subvarian Delta.

Akan tetapi, untuk gejala Covid XBB sendiri kurang lebih hampir sama dengan subvarian sebelumnya. Kebanyakan pasien yang terdeteksi Covid XBB mengalami gejala dari ringan hingga sedang meliputi, batuk, pilek, demam bahkan sesak napas.

Pemerintah menduga, ke depannya akan ada subvarian baru yang akan terus bermutasi di seluruh dunia. Negara kita pun pada akhirnya akan sulit luput dari varian-varian baru yang nantinya muncul tersebut.

Karenanya, dr. Syahril meminta agar masyarakat terus mengutamakan protokol kesehatan termasuk tetap menggunakan masker saat hendak bepergian. Serta menghindari kerumunan dan mencuci tangan, dan juga sadar diri untuk melakukan testing apabila mengalami gejala.

Gejala Covid XBB yang paling khas


Dikutip dari Detik Health saat ini sudah terdapat 48 kasus Covid XBB yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Akan tetapi, secara keseluruhan sebenarnya gejala Covid XBB cenderung lebih ringan dibanding varian BA.4 maupun BA.5.

Bahkan menurut dr Erlina Burhan, SpP(K) dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan mengungkapkan, dari 48 kasus yang ditemukan gejalanya cenderung mirip dengan subvarian sebelumnya. Tapi, walaupun gejalanya tidak berat, namun transmisi alias kemungkinan penularannya jauh lebih cepat.

Beberapa gejala Covid XBB yang cukup khas biasanya meliputi:

  • Nyeri tenggorokan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Pilek dan batuk
  • Tubuh terasa lemas
  • Demam
  • Sesak napas
  • Nyeri kepala.

Cara agar terhindari dari Covid XBB


Kita tahu bahwa Covid XBB cenderung lebih mudah menular. Karenanya, kita perlu menjaga diri dan keluarga agar tetap terhindar dari subvarian baru yang satu ini ya, Bu.

Lalu hal apa saja sih yang perlu kita lakukan sebagai langkah pencegahan? Sebenarnya jika melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk mencegahnya relatif masih sama. Selain menerapkan protokol kesehatan dan kebersihan yang ketat, kita juga wajib melalukan beberapa langkah seperti:

  • Tetap menggunakan masker saat bepergian keluat rumah. Ibu juga bisa menggunakan masker ganda berbahan dasar 3 lapisan kain, sebagai bagian dari double protection
  • Rutin mengganti masker tiap 4 jam sekali. Hal ini juga ditegaskan oleh Kemenkes RI sejak awal tahun 2021 lalu.
  • Tetap up to date mengenai berita tentang Covid-19
  • Pastikan ventilasi udara di rumah selalu baik. Jangan terlalu lama berada di dalam ruangan terututup tanpa adanya pertukaran udara yang benar.
  • Lalukan tes Covid-19 secara mandiri jika mencurigai adanya gejala.
  • Biasakan untuk tetap menerapkan 5M; mencuci tangan, memakasi masker, menjaga jarak menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, ketika Ibu dan keluarga ternyata positif Covid-19 maka yang perlu dilakukan adalah:

  • Tetap melakukan isolasi di rumah dan lakukan pengobatan melalui telemedicine, apabila memiliki gejala ringan.
  • Cari perawatan kesehatan yang tepat jika kamu memiliki penyakit bawaan yang justru malah memperparah gejala yang dialami.
  • Segera melakukan test mandiri jika kamu memiliki kontak dekat dengan orang yang terduga positif Covid-19.

Tak lupa untuk segera lakukan vaksinasi booster bagi kamu yang belum melakukannya. Serta memproteksi diri dengan disiplin terapkan protokol kesehatan. Dua hal ini diketahui menjadi senjata yang cukup ampuh dalam mencegah Covid XBB yang sedang marak di negeri ini.