Ibupedia

Mendidik Anak Laki-Laki Agar Tidak Jadi Pelaku Kekerasan Seksual

Mendidik Anak Laki-Laki Agar Tidak Jadi Pelaku Kekerasan Seksual
Mendidik Anak Laki-Laki Agar Tidak Jadi Pelaku Kekerasan Seksual

Hati orang tua mana yang tidak pilu jika mendengar anak perempuannya meninggal akibat bunuh diri tepat di pusara mendiang ayahnya. Ya, belum lama ini kasus pemerkosaan yang dialami oleh Novia Widyasari memang mengajarkan kita banyak hal sebagai orang tua.

Tidak ada yang mau anak laki lakinya menjadi pelaku kekerasan seksual saat dewasa kelak. Tidak ada pula orang tua yang mau melihat anak laki lakinya menjadi bulan-bulanan masyarakat atas perilaku tidak terpuji yang ia lakukan.

Untuk itu, berangkat dari kasus pemerkosaan yang dialami oleh Novia Widyasari, mengajarkan orang tua tentang banyak hal. Terutama mengenai cara mendidik anak laki laki mereka agar kelak tidak menjadi pelaku kekerasan seksual.

Penting untuk menanamkan nilai dan prinsip yang baik pada anak laki laki kita sejak dini. Supaya kelak ia tumbuh menjadi sosok yang selalu menghargai sesama dan menghormati orang lain termasuk pada perempuan.

Yuk ketahui dengan baik, bagaimana cara mendidik anak laki laki yang benar dan berakhlak mulia agar tidak menjadi pelaku kekerasan seksual yang merugikan orang tua dan lingkungannya berikut ini.

7 cara mendidik anak laki laki yang baik


Mendidik anak laki laki agar tidak menjadi pelaku kekerasan seksual memang tidak mudah. Apalagi anak laki laki cenderung memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi dibandingkan dengan anak perempuan.

Namun melansir Baby Centre  bagaimanapun sifat yang dimiliki oleh jagoan kecilmu, mendidik anak laki laki memang perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Meskipun hal ini tidak mudah, ketika orang tua sabar dalam menjalaninya kelak si kecil bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik dan jauh dari segala macam sifat buruk.

Bagaimana cara mendidiknya ya?

1. Biarkan si kecil mengontrol emosinya


Tahukah Ibu, melansir Everyday Health ternyata anak laki laki memiliki hormon testosteron yang tinggi. Sehingga membuat ia mudah stress, berperilaku agresif dan sulit menenangkan diri. Hal ini membuat orang tua merasa mendidik anak laki laki merupakan suatu hal yang cukup menantang.

Apalagi ketika emosinya tidak tersalurkan dengan baik, maka orang tua harus menjembatani mereka dan membantu untuk mengontrol emosi yang sedang mereka alami. Saat anak laki laki menangis bukan berarti ia cengeng, tapi itu merupakan bentuk cara dia mengekspresikan emosi dan membantu mengontrol diri.

Mendidik anak laki laki agar bisa mengontrol emosinya dengan baik sangat penting dilakukan agar anak tidak terbiasa memendam amarahnya. Sehingga berujung menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari.

2. Beri anak kesempatan untuk mengasah keterampilan sosialnya

Kebanyakan anak laki laki tidak mudah menjalin persahabatan dengan teman sebayanya, baik laki laki ataupun perempuan. Anak laki laki biasanya cenderung gemar menjadi sosok pemimpin dalam kelompok permainan dan enggan menjalani hubungan persahabatan.

Dalam hal ini orang tua bisa membantu jagoan kecilnya untuk memperkuat keterampilan sosialnya baik di sekolah maupun di sekitar lingkungan rumah. Misalnya mengajak anak berbagi mainan, mengajak anak berkunjung ke rumah temannya dan bermain dengan cara yang baik.

Ketika anak sudah berhasil bersosialisasi dengan temannya, jangan lupa untuk selalu mengajarkan bagaimana sopan santun terhadap orang yang lebih tua ataupun sesama. Ini akan membantu si kecil lebih menghargai orang yang ada disekitarnya termasuk teman-temannya.

3. Jangan ragu berikan pujian positif


Mendidik anak laki laki mungkin tidak sama dengan anak perempuan. Tapi keduanya juga perlu diapresiasi atas segala suatu hal positif yang mereka lakukan ya Bu.

Misalnya saja ketika anak mendapatkan nilai yang bagus di sekolah atau selalu menghabiskan makanan yang disajikan oleh Ibu. Biarkan dia tahu bahwa orang tua sangat menghargai usahanya dalam kegiatan yang positif dan bermanfaat.

4. Ajarkan mengenal anggota tubuhnya


Melansir Child Mind penting bagi orang tua mengajari anak mengenal anggota tubuhnya sedini mungkin. Pengenalan anggota tubuh penting diajarkan dengan menggunakan kata-kata yang benar dan bukan kata kiasan, terutama untuk menyebut area intimnya.

Ajari anak bahwa tubuh mereka merupakan bagian yang bersifat pribadi dan tidak boleh disentuh oleh orang lain terutama organ intim. Jelaskan bahwa Ibu dan Ayah dapat melihat mereka telanjang, tetapi orang-orang di luar rumah hanya boleh melihat mereka menggunakan pakaian yang benar.

Jelaskan bagaimana dokter dapat melihat mereka tanpa pakaian karena Ibu dan Ayah ada bersama mereka dan dokter melakukan hal tersebut semata-mata bertujuan untuk memeriksa tubuh mereka. Sebaiknya gunakan kata-kata yang mudah dimengerti si kecil ya Bu.

5. Jangan biarkan anak memotret tubuhnya terutama jika dilakukan orang lain dalam keadaan telanjang


Hal ini mungkin seringkali diabaikan oleh orang tua, namun tahukah Ibu ternyata hal ini justru bisa berdampak anak jadi pelaku kekerasan seksual di kemudian hari lho! Nggak hanya itu, hal ini bahkan bisa memancing pelaku pedofila memperdagangkan foto-foto anak pada saat telanjang. 

Untuk itu sebaiknya jelaskan pada anak bahwa tidak ada seorang pun yang boleh memotret bagian pribadi mereka.

6. Ajarkan anak tentang empati


Jangan lupa ya Bu, salah satu cara mendidik anak laki-laki yang cukup penting adalah dengan menanamkan sikap empati di dalam dirinya. Sikap empati ini pentinh agar saat anak laki laki sudah bisa mengerti perasaan orang di sekitarnya, ia bisa menjadi seorang teman, suami, dan ayah yang baik di masa depan.

Sehingga kecil kemungkinan bagi dirinya untuk menjadi pelaku kekerasan seksual nantinya. Sebab, empati bisa mencegah anak untuk melakukan hal yang bisa menyakiti perasaan orang lain.

7. Jadi panutan dan tunjukan rasa cinta kasih sayang yang tulus


Orang tua adalah tempat pertama seorang anak belajar. Karenanya, penting bagi orang tua menjadi contoh yang baik bagi anak laki lakinya. Hal ini dapat membentuk anak menjadi seorang pemimpin yang baik, tanggung dan merasa disayang.

Ya, anak laki laki juga butuh perhatian serta  kasih sayang yang tulus dan tidak ada bedanya dengan anak perempuan. Semua anak tetap butuh perhatian dari orang tuanya. 

Terlebih anak laki laki yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua di masa kecilnya, cenderung akan menjadi seorang laki laki dewasa yang penyayang terhadap sesama termasuk pada pasangannya kelak.

Kalau hal-hal di atas sudah bisa Ibu terapkan dengan baik, setidaknya ini akan menjadi fondasi bagi si kecil menjelang masa remaja nanti. Agar ia tahu mana hal yang baik dan mana hal yang tidak.

Pendidikan seksual bukanlah suatu hal yang tabu. Pengajaran mengenai seksualitas menjadi penting karena bisa membantu anak dan remaja keluar dari risiko penyakit alat reproduksi, pelecehan serta pelaku kekerasan seksual.

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram