Ibupedia

Mengajarkan Asmaul Husna Pada Anak, Lengkap Dengan Arti

Mengajarkan Asmaul Husna Pada Anak, Lengkap Dengan Arti
Mengajarkan Asmaul Husna Pada Anak, Lengkap Dengan Arti

Memberikan anak pelajaran tentang Pencipta-Nya dapat dilakukan dengan cara mengajarkan Asmaul Husna. Lebih mulia lagi bila Asmaul Husna diajarkan beserta artinya. Asmaul Husna adalah sifat Allah yang dapat dijadikan pedoman untuk berperilaku bagi manusia. Bila diajarkan sejak dini, akan lebih mudah bagi seseorang untuk ingat selalu mengamalkan sifat Allah.

Manfaat Mengajarkan Asmaul Husna Pada Anak


  1. Mengenalkan anak pada Allah. Dengan mengajarkan Asmaul Husna lengkap, orang tua secara tidak langsung mengenalkan bagaimana sifat Sang Pencipta. Anak jadi lebih tahu bahwa Allah adalah Dzat yang luar biasa, Maha Besar dan Berkuasa atas diri hamba-Nya.
  2. Mendekatkan anak pada Allah. Tak kenal maka tak sayang. Dengan mengenal, anak akan menjadi dekat pada Allah, selalu mengingat Allah dan mengamalkan perbuatan baik seperti asma Allah.
  3. Memahami Allah dengan mudah. Tahukah Ibu dan Ayah bahwa arti Asmaul Husna jauh lebih dibandingkan arti harfiahnya? Hal ini dimaksudkan sebagai pengamalan Asmaul Husna pada kehidupan anak. Contohnya, sifat Allah pemberi rezeki. Arti dibalik itu lebih luas. Anak dapat diajarkan bahwa cara Allah memberi rezeki beragam. Salah satunya dengan perantara manusia. Dengan mengenal sifat ini, anak akan belajar bahwa rezeki orang lain bisa jadi melalui dirinya sebagai perantara. Pada akhirnya, Ibu dan Ayah bisa sekaligus mengajarkan sedekah.
  4. Menjauhkan anak dari perbuatan syirik. Dengan kemajuna zaman yang semakin cepat, tentunya lingkungan sekitar ikut ambil bagian dalam keseharian anak. Memahami Asmaul Husna membantu anak untuk meneguhkan Islamnya, meyakini kebesaran Tuhannya, dan akhirnya menjauhkannya dari perbuatan syirik dan munkar.
  5. Menanamkan motivasi hidup yang lebih baik. Dilansir dari AZ Islam, mempelajari Asmaul Husna bermanfaat untuk menanamkan motivasi hidup lebih baik. Anak akan menjadi pribadi yang semangat beribadah, semangat mengasihi sesama, semangat menuntut ilmu, serta semangat   menabung kebaikan untuk kehidupan akhiratnya. Melalui sifat-sifat baik Allah, anak banyak mempelajari bahwa kekuatan sifat Allah dapat mengubah perilakunya.

Memahami 99 Asmaul Husna Beserta Artinya

1. Ar-Rahman :  Maha Pengasih

2. Ar-Rahiim : Maha Penyayang

3. Al-Malik :  Maha Merajai / Memerintah

4. Al-Quddus : Maha Suci

5. As-Salaam : Maha Memberi Kesejahteraan

6. Al-Mu’min : Maha Memberi Keamanan

7. Al-Muhaimin : Maha Memelihara

8. Al-‘Aziiz : Maha Perkasa

9. Al-Jabbaar : Maha Berkuasa

10. Al-Mutakabbir : Maha Megah, Yang Memiliki Keagungan

11. Al-Khaaliq : Maha Pencipta

12. Al-Baari’ : Maha Mengadakan

13. Al-Mushawwir : Maha Pembentuk

14. Al-Ghaffaar : Maha Pengampun

15. Al-Qahhaar : Maha Mengalahkan

16. Al-Wahhaab : Maha Pemberi

17. Ar-Razzaaq : Maha Pemberi Rezeki

18. Al-Fattaah : Maha Pembuka, Yang Memberi Keputusan dan Menghilangkan Kesulitan

19. Al-‘Aliim : Maha Mengetahui

20. Al-Qaabidh : Maha Menyempitkan

21. Al-Baasith : Maha Melapangkan

22. Al-Khaafidh : Maha Merendahkan, Yang Menghinakan Seseorang

23. Ar-Raafi’ : Maha Meninggikan Derajat

24. Al-Mu’izz: Maha Memuliakan, Yang Memberi Kemuliaan

25. Al-Mudzil : Maha Menghinakan

26. As-Samii’ : Maha Mendengar

27. Al-Bashiir : Maha Melihat

28. Al-Hakam : Maha Menetapkan Segala Hukum

29. Al-‘Adl : Maha Adil

30. Al-Lathiif : Maha Halus, Maha Lembut, Maha Mengasihi

31. Al-Khabiir : Maha Mengetahui

32. Al-Haliim : Maha Penyantun

33. Al-‘Azhiim : Maha Agung

34. Al-Ghafuur : Maha Pengampun, Maha Mengampuni

35. As-Syakuur : Maha Mensyukuri

36. Al-‘Aliiy : Maha Tinggi

37. Al-Kabiir : Maha Besar

38. Al-Hafiidzh : Maha Pelestari, Maha Melindungi, Maha Mememlihara

39. Al-Muqiit : Maha Pemberi Kekuatan dan Rezeki, Maha Pemelihara

40. Al-Hasiib : Maha Penghitung

41. Al-Jaliil : Maha Agung, Maha Mulia, Maha Tinggi

42. Al-Kariim : Maha Pemurah

43. Ar-Raqiib : Maha Mengawasi

44. Al-Mujiib : Maha Mengabulkan

45. Al-Waasi’ : Maha Luas

46. Al-Hakiim : Maha Bijaksana

47. Al-Waduud : Maha Pecinta

48. Al-Majiid : Maha Mulia

49. Al-Baa’its : Maha Membangkitkan

50. As-Syahiid : Maha Menyaksikan

51. Al-Haqq : Maha Benar

52. Al-Wakiil : Maha Mencukupi, Maha Memelihara

53. Al-Qowiyyu : Maha Kuat

54. Al-Matiin : Maha Sempurna Kekuatannya, Maha Kukuh

55. Al-Waliyy : Maha Melindungi

56. Al-Hamiid : Maha Terpuji

57. Al- Muhshii : Maha Memperhitungkan Setiap Amal, Maha Mencatat

58. Al-Mubdi : Maha Memulai

59. Al-Mu’iid : Maha Mengulang

60. Al-Muhyii : Maha Memberi Kehidupan

61. Al-Mumiitu : Maha Mematikan Makhluk

62. Al-Hayyu : Maha Hidup

63. Al-Qayyuum : Maha Mandiri

64. Al-Waajid : Maha Kaya

65. Al-Maajid : Maha Mulia, Maha Agung dan Tinggi

66. Al-Waahid : Maha Esa

67. Al-Ahad : Maha Satu 

68. As-Shamad : Maha Dibutuhkan

69. Al-Qaadir : Maha Kuasa

70. Al-Muqtadir : Maha Menentukan

71. Al-Muqoddim : Maha Mendahulukan

72. Al-Mu’akhir : Maha Mengakhiri

73. Al-Awwal : Maha Mengawali

74. Al-Aakhir : Maha Akhir

75. Adh-Dhaahir : Maha Nyata

76. Al-Baathin : Maha Tersembunyi

77. Al-Waali : Maha Memerintah, Yang Menguasai Segala Urusan

78. Al-Muta’aalii : Maha Tinggi

79. Al-Barri : Maha Baik, Maha Menciptakan segala kebajikan

80. At-Tawwaab : Maha Penerima Taubat

81. Al-Muntaqim : Maha Pembalas

82. Al-Afuww : Maha Pemaaf, Maha Pengampun

83. Ar-Ra’uuf : Maha Pengasih

84. Malikul Mulk : Maha Menguasai Kerajaan

85. Dzul Jalaali Wal Ikram : Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan

86. Al- Muqsith : Maha Mengadili

87. Al-Jamii’ : Maha Mengumpulkan

88. Al-Ghaniyy : Maha Kaya

89. Al-Mughnii : Maha Pemberi Kekayaan

90. Al-Maani’ : Maha Menolak, Maha Mencegah

91. Ad-Dhaar : Maha Pemberi Bahaya

92. An-Naafii’ : Maha Memberi Manfaat

93. An-Nuur : Maha Bercahaya

94. Al-Haadii : Maha Memberi Petunjuk

95. Al-Baadii : Maha Pencipta yang Baru

96. Al-Baaqii : Maha Kekal

97. Al-Waarits : Maha Mewarisi

98. Ar-Rasyiid : Maha Pandai

99. Ash-Shabuur : Maha Sabar

Cara Mengajarkan Asmaul Husna Pada Anak sebagai Pendidikan Agama

  1. Lakukan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru dan menuntut anak harus menghafal Asmaul Husna.
  2. Kenalkan makna luasnya, bukan hanya sekedar arti belaka. Agar anak memahami Asmaul Husna sebagai contoh penerapan sifat yang baik.
  3. Kenalkan lewat kerajinan tangan, melukis sesuai makna, atau cerita sebelum tidur.
  4. Ulangi secara intens agar lebih melekat ke hati anak.

Mengajarkan Asmaul Husna sebaiknya dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Ini baik untuk menanamkan akhlaq dan aqidah sejak masa pembentukan organ.

Penulis: Mega Pratidina Putri
Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram