Keluarga

Penuhi Kebutuhan Gizi Sarapan Anak, Bisa Bantu Anak Fokus dan Berprestasi di Sekolah, Loh!

Penuhi Kebutuhan Gizi Sarapan Anak, Bisa Bantu Anak Fokus dan Berprestasi di Sekolah, Loh!

Si Kecil sering merasa kesulitan saat belajar di sekolah? Ternyata, hal ini bisa jadi diakibatkan oleh kebutuhan zat gizi di pagi hari yang nggak seimbang, lho!

Anak usia sekolah, cenderung mengalami masa pertumbuhan yang lebih pesat. Sehingga mereka sangat membutuhkan konsumsi pangan yang cukup, untuk mencapai gizi seimbang yang dapat mempengaruhi daya konsentrasinya saat belajar.

Sayangnya, menurut data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan pada 2020, sebanyak 66,8% anak Indonesia sarapan dengan kualitas gizi rendah. Selain, jadi nggak bisa fokus dalam belajar, si Kecil pun lebih mudah mengantuk dan sulit menerima pelajaran dengan lebih baik. 

Nggak mau hal ini terjadi pada si Kecil? Yuk, simak artikel berikut ini! 

Sepenting Apa sih Peran Sarapan untuk Si Kecil? 

 

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, sarapan merupakan sebuah ‘modal utama’ yang penting untuk membentuk energi saat beraktivitas di pagi hari. Termasuk saat menerima pelajaran di sekolah.

Sarapan ibaratnya adalah sebuah ‘bahan bakar’ tubuh untuk menjalankan semua fungsinya. Apalagi setelah perut kosong semalaman, dan tidak ada makanan ataupun minuman yang masuk sama sekali ketika kita tidur.

Setidaknya kandungan gizi yang tepat saat sarapan, turut menyumbang sekitar 15-30% kebutuhan gizi harian untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah. Ketika gula darah dalam tubuh seimbang, maka otomatis dapat membuat anak lebih mudah berkonsentrasi dengan lebih baik.

Selain itu, beberapa peran penting dari sarapan untuk anak yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:

1. Bantu menjaga mood anak menjadi lebih baik

 

Ketika si Kecil bisa berkonsentrasi lebih baik di sekolah, otomatis ia jadi nggak mudah mengantuk, bukan? Nah, hal ini juga akan mempengaruhi mood anak menjadi lebih semangat dalam menerima pelajaran dan mengikuti segala macam aktivitas yang ada di sekolah.

2. Mencegah anak dari risiko diabetes

 

Ternyata, ketika anak-anak skip sarapan mereka juga berisiko mengalami obesitas, lho! Wah, apa hubungannya, ya? Dikutip dari Healthy Children obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang masih jadi fokus utama dalam masyarakat. 

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar, menunjukkan bahwa obesitas juga terjadi pada anak-anak, 1 dari 5 anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Penyakit ini sangat berisiko dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius layaknya gangguan pernapasan, gangguan sendi sendi, dan penyakit jantung.

Hal ini kemungkinan terjadi karena anak-anak yang nggak sarapan sehat setiap hari cenderung makan makanan yang tidak sehat dengan zat gizi rendah. Jelas kondisi ini bikin anak jadi lebih mudah lapar dan punya keinginan besar untuk konsumsi makanan dengan porsi yang lebih banyak.


3. Anak jadi lebih berprestasi

 

Anak yang berprestasi biasanya didukung dengan konsumsi makanan, terutama saat sarapan dengan kandungan gizi yang sangat berkualitas. Sehingga, ia jadi jadi lebih mudah berkonsentrasi dan menerima pelajaran dengan lebih baik.


4. Anak jadi lebih sehat

 

Seperti kita tahu, ketika anak skip sarapan bergizi maka ia sangat berisiko mengalami berbagai penyakit berbahaya seperti; obesitas, jantung, anemia, penurunan berat badan hingga peningkatan kadar kolesterol jahat di dalam darah. Dengan membiasakan sarapan bergizi setiap hari, maka otomatis anak dapat terhindar dari risiko-risiko tersebut.

Pentingnya Memperhatikan Asupan Gizi Saat Sarapan untuk Anak

 

Dilansir dari data Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia, setidaknya 7 dari 10 anak di Indonesia kekurangan gizi saat sarapan, yang membuat anak mudah mengantuk dan nggak fokus beraktivitas di sekolah. 

Itulah alasan pentingnya memperhatikan asupan gizi dan energi anak. Menurut Badan Pengelolaan Obat dan Makanan (BPOM) energi dari sarapan untuk anak-anak dianjurkan berkisar ⅓ dari kebutuhan energi per hari.

Idealnya, anak-anak usia 7-12 tahun membutuhkan tingkat kecukupan energi dan protein antara 71,6 - 89,1% dan antara 85,1 - 137,4%. Selain itu, ada 5 kelompok zat gizi yang diperlukan setiap pagi untuk anak, mencakup: Karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral, serta susu. Bahkan menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia  (IDAI) sebanyak 50% energi yang didapat dari sarapan, berasal dari karbohidrat. 

Lebih lanjut, dalam Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah dari Badan Pengelolaan Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan bahwa karbohidrat dan lemak berperan penting sebagai sumber energi, sedangkan protein menjadi zat pembangun dalam struktur dan fungsi sel, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan seseorang.

Tidak hanya itu, vitamin juga memiliki peran sebagai zat pengatur untuk melindungi tubuh atau menjaga kesehatan anak. Berbeda dengan mineral yang berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan dan membuat tubuh anak tetap tetap sehat.

Yang juga tidak kalah penting adalah, serat yang fungsinya berhubungan dengan pencernaan tubuh anak, seperti memudahkan buang air besar. Kekurangan serat dapat

menimbulkan gangguan gigi dan gusi, gangguan pencernaan seperti susah buang air besar, wasir dan kanker usus besar.

Cara Memaksimalkan Tumbuh Kembang Anak, Selain Memperhatikan Zat Gizinya

 

Selain mengonsumsi makanan yang lengkap gizinya setiap hari, gaya hidup sehat dan kebiasaan konsumsi makanan sehat juga jadi salah satu kunci utama untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak. 

Menurut Badan Pengelolaan Obat dan Makanan (BPOM)  mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat juga nggak kalah penting ya, Bu. Sebab, perilaku hidup bersih agar dapat menghindarkan si Kecil dari serangan kuman penyebab penyakit infeksi. Perlu diketahui, bahwa penyakit infeksi dapat mengganggu keadaan gizi si Kecil, loh Bu! 

Perilaku hidup bersih untuk si Kecil, misalnya mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah buang air, mandi setidaknya 2 kali sehari, menggosok gigi setidaknya saat bangun tidur dan sebelum tidur, juga minum air matang. 

Tidak hanya itu, orang tua juga harus jadi panutan dan rajin membiasakan anak terus aktif bergerak dengan melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga. Hal ini bertujuan agar berat badan anak jadi lebih terpantau.

Bingung menyajikan sarapan bergizi lengkap untuk si Kecil? Sarapan Energen Aja! Energen kini 30% lebih banyak,kenyang lebih lama, gizinya lebih lengkap dibanding sarapan lainnya. 

Energen lengkap dengan gizi yang dibutuhkan setiap hari seperti, karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral, serta susu yang jadi modal krusial untuk memenuhi asupan gizi harian sehingga si Kecil bisa fokus beraktivitas setiap hari. Selama ini, Energen juga terus berkonsisten untuk mengedukasi mengenai pentingnya sarapan bergizi tiap hari.

Yuk, biasakan si Kecil untuk sarapan setiap hari! Agar anak lebih bersemangat sarapan, orang tua harus memberikan contoh yang baik dengan membiasakan sarapan sehat dan bergizi. Jangan lupa selalu membiasakan kegiatan sarapan bersama keluarga, supaya bisa menjadi momen yang menyenangkan setiap pagi ya, Bu!


Editor: Dorothea Ayu