Peran Ibu dalam Keluarga, Alasan Kita Tak Boleh Durhaka!
Bicara tentang peran Ibu dalam keluarga mungkin tidak akan ada habisnya. Sama seperti Ayah, Ibu memegang peranan penting dan krusial bagi keberlangsungan hidup suatu keluarga. Ibu menjadi pusat dari segala aktivitas yang terjadi di dalamnya. Begitu pentingnya peran ibu dalam keluarga, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan bahwa “A mother is the light of the home”, yang rasanya tidak akan berlebihan juga jika kalimat itu dijadikan suatu keyakinan oleh sebuah keluarga. Ibu memang ibarat “cahaya” bagi keluarganya. Tanpa Ibu, mungkin keluarga tidak akan terasa utuh dan rumah terasa hampa.
Peran ibu dalam keluarga sebenarnya cukup unik dan beragam, mengingat setiap Ibu ditakdirkan menghadapi situasi yang tidak selalu sama. Ada Ibu yang membesarkan anaknya sendiri, ada yang dibantu oleh orangtuanya, ada yang menjadi Ibu rumah tangga, ada yang bekerja banting tulang demi membantu ekonomi keluarga, dan tentu saja, ada yang memiliki keluarga yang utuh. Belum lagi mengurus anak yang kondisinya juga berbeda-beda, membutuhkan skill dan kemampuan yang tentunya tidak bisa disamakan. Yang terpenting, semua situasi dan kondisi yang dihadapi Ibu itu pasti valid, dan setiap Ibu pasti ingin yang terbaik untuk anak dan keluarganya.
Peran Ibu dalam Keluarga
Perbedaan situasi yang dihadapi setiap Ibu, membuat tugas yang mereka miliki mungkin juga berbeda-beda satu sama lain. Namun meski begitu, secara umum peran ibu dalam keluarga tetaplah sama. Ibu bertugas memberikan yang terbaik bagi keluarga, serta mencurahkan kasih sayangnya kepada anak serta suaminya. Berikut ini tugas Ibu dalam keluarga yang perlu dilakukan demi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarganya.
Sebagai jantung keluarga
Salah satu peran Ibu dalam keluarga adalah menjadi penggerak bagi keluarganya. Meski tidak semua Ibu memilih untuk fokus mengurus keluarga saja, kebanyakan Ibu bertugas untuk mengatur segala keperluan anggota keluarganya, mencatat jadwal kegiatan anak-anak, mengatur menu makanan, menyimpan berbagai dokumen penting, dan masih banyak lainnya. Semua diatur oleh Ibu agar segala kegiatan, aktivitas, dan agenda berjalan dengan lancar, sehingga semua anggota keluarga juga merasa nyaman.
Sebagai guru bagi anak-anaknya
Peran Ibu dalam keluarga yang lainnya adalah menjadi guru bagi anak-anaknya. Biasanya, anak-anak akan lebih lama menghabiskan waktu bersama Ibu ketimbang Ayah, sehingga Ibu punya kesempatan lebih banyak untuk mendidik anaknya, mengajarkannya pelajaran penting, serta menanamkan nilai-nilai moral kehidupan. Walaupun anak sudah masuk sekolah, orangtua tetap tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya mendidik anak karena sekolah sifatnya hanya sebagai pendukung saja. Kebanyakan sekolah juga hanya mengajarkan hal-hal terkait akademis saja, sedangkan ilmu mengenai kehidupan relatif jarang diajarkan. Di sini orangtua punya peran penting, yaitu mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik di masa depan.
Sebagai pengatur keuangan keluarga
Status “menteri keuangan” sering disematkan kepada para Ibu karena tugasnya yang sering berkutat dengan uang dan kebutuhan rumah tangga. Bila Ayah dan Ibu sudah sepakat yang mengatur keuangan akan diserahkan pada Ibu, maka mulai dari mencatat pemasukan, pengeluaran, dan memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan akan menjadi tanggung jawab Ibu. Saat baru gajian, Ibu akan sibuk membagi pemasukan ke dalam pos-pos pengeluaran penting, seperti pos asuransi, pos makan, pos tagihan bulanan, pos uang jajan anak, dan lain sebagainya. Semua diatur supaya tidak ada yang terlewat.
Sebagai koki atau chef yang menyediakan makanan untuk keluarga
Di zaman sekarang memang semakin banyak suami yang terlibat memasak di dapur, tapi seringnya Ibu lebih banyak memiliki wewenang untuk berbelanja bahan-bahan masakan hingga menentukan menu apa yang akan dimasak. Sama halnya seperti koki atau chef, Ibu akan mengeksekusi resep, menakar bahan-bahan masakan, menyimpan bahan makanan, memasak, sampai menghidangkan makanan ke meja makan.
Sebagai dokter sekaligus perawat bagi keluarganya
Peran ibu dalam keluarga selanjutnya adalah sebagai dokter sekaligus perawat. Seorang Ibu, walau tidak mengambil sekolah jurusan kedokteran, seringkali dihadapkan pada situasi yang mengharuskan Ibu untuk mengambil keputusan terkait masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya. Seperti saat anaknya tiba-tiba demam tengah malam, Ibu harus segera mengambil tindakan misalnya mengompres atau memberikan obat penurun panas. Bahkan tak jarang Ibu pun harus membersihkan muntah jika anaknya mengalami muntah-muntah.
Sebagai desainer interior di dalam rumah
Peran ibu dalam keluarga berkutnya adalah sebagai desainer interior. Seorang desainer interior bertugas mengatur tata letak rumah supaya nyaman ditinggali pemiliknya. Tugas yang sama juga dimiliki seorang Ibu, ia memiliki tanggung jawab mengatur letak perabotan dalam rumahnya, seperti posisi TV, lemari, kulkas, meja, dan lain sebagainya, supaya rumahnya nyaman dan aman ditinggali. Apalagi kalau Ibu memiliki anak kecil, tentu Ibu perlu cerdas menempatkan benda-benda yang sekiranya berbahaya di posisi yang aman agar bayinya tidak terluka.
Si serba bisa
Peran Ibu dalam keluarga yang mungkin seringkali tidak disadari adalah menjadi orang yang serba bisa. Bahkan secara tidak langsung Ibu juga belajar mengerjakan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki. Apalagi jika posisinya Ibu tinggal bersama anak di kota yang berbeda dengan Ayah, alias LDR. Tentu Ibu dituntut untuk bisa melakukan pekerjaan yang agak berat misalnya mengangkat galon, membetulkan sementara keran yang bocor, memperbaiki perabotan rumah, dan lain sebagainya.
Sebagai penata busana bagi anggota keluarganya
Peran Ibu dalam keluarga selanjutnya adalah sebagai penata busana. Ya, seringkali Ibu menentukan pakaian yang akan dikenakan setiap anggota keluarga, terutama saat ada acara penting yang harus dihadiri. Anak-anak yang lebih besar biasanya masih sering meminta pendapat Ibu soal baju apa yang sebaiknya mereka pakai, mana yang lebih baik, mengenakan celana atau rok, dan lain sebagainya. Ibu juga sering diminta Ayah menyiapkan setelan jas untuk dikenakan rapat atau saat akan bertemu orang penting. Ibu memang serba bisa!
Sebagai partner bagi suami
Sebagai partner dari suami adalah peran Ibu dalam keluarga selanjutnya. Saat memutuskan menikah, seseorang tentu harus siap menjadi partner bagi pasangannya untuk selamanya. Ibu menjadi partner Ayah dalam segala hal, mulai dari masalah serius seperti mengatur keuangan, menentukan pendidikan anak, sampai yang mungkin sifatnya remeh seperti partner bercanda, partner liburan, sampai partner di atas ranjang! Ibu juga jadi teman bagi Ayah untuk bertukar pikiran dan belajar banyak hal.
Sebagai sahabat bagi anak-anaknya
Peran Ibu dalam keluarga selanjutnya adalah sebagai sahabat bagi anak-anaknya. Selain menjadi partner bagi pasangan, Ibu tentu juga harus bisa menjadi teman bagi anak-anaknya. Ibu harus mampu menanggapi dan merespon dengan baik saat anaknya berkeluh kesah, khawatir tentang sesuatu, atau mungkin saat berkonflik dengan temannya di sekolah. Ibu harus bisa menjadi “teman” yang bijak, mengayomi, menyediakan tempat yang nyaman untuk anaknya berbagi. Dengan begitu, anak tidak akan ragu menceritakan hal apa pun kepada Ibu, termasuk yang sifatnya mungkin agak personal.
Selain tugas-tugas “umum” di atas, sebenarnya Ibu juga memegang peranan penting dalam urusan pendidikan anaknya. Terlepas dari kewajiban sekolah untuk mendidik anak didiknya, tanggung jawab Ibu sebagai pendidik utama tetap tidak bisa dihilangkan. Berikut ini peran Ibu dalam keluarga khususnya dalam hal pendidikan anak.
Peran Ibu dalam Mendidik Anak
Kamu pasti sering mendengar bahwasannya Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anak-anaknya. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa keterlibatan Ibu dalam mendidik anak di usia dini sangat berpengaruh pada kecerdasannya di masa depan. Apa saja ya peran Ibu dalam mendidik anak?
Ibu mengajarkan keterampilan dasar yang akan berguna bagi kehidupan anak
Pendidikan tidak selalu hanya tentang hal-hal yang sifatnya akademik dan penuh teori. Bagi anak-anak usia dini, belajar bisa dilakukan lewat berbagai cara, bahkan bisa dibilang semua yang ia alami, kegiatan yang ia lakukan sehari-hari itu adalah belajar. Peran Ibu dalam keluarga, khususnya yang menyangkut pendidikan anak, salah satunya adalah mengajarkan keterampilan dasar kepada anak-anaknya, seperti makan menggunakan sendok, menusuk makanan memakai garpu, menggunting kertas, merangkak mengambil mainan, dan masih banyak lagi. Semua keterampilan dasar itu akan sangat berguna bagi kehidupan anak dan jadi awal mula atau pondasi banyak keterampilan lain yang lebih rumit.
Ibu mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak yang dapat membantunya bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas di masa depan
Selain mengajarkan keterampilan dasar, peran Ibu dalam keluarga yang berhubungan dengan pendidikan anak adalah menanamkan nilai-nilai moral yang dianut di masyarakat. Ini termasuk mengajarkan sifat tolong menolong, toleransi, kasih sayang, empati, rendah hati, menghargai, dan banyak sekali lainnya. Semua sifat itu akan membentuk karakter yang kuat dalam diri anak sehingga ia tidak mengalami kesulitan saat harus berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas di masa mendatang.
Ibu bertugas mengobservasi cara belajar yang disukai anaknya supaya dapat lebih fokus dalam mengasah kecerdasan anak
Dilansir dari laman How to Learn, setiap anak memiliki cara belajar masing-masing. Ada yang lebih condong sebagai logical learners, visual learners, auditory learners, atau kinaesthetic learners. Setiap gaya belajar ini akan membuat cara anak belajar pun berbeda-beda. Anak yang lebih suka belajar lewat gambar akan sulit memahami penjelasan yang terdiri dari banyak kalimat. Ibu perlu mencari tahu, tipe pembelajar yang manakah anaknya, supaya ia bisa menentukan pula cara belajar yang tepat bagi si anak. Untuk anak yang sudah sekolah, biasanya Ibu perlu keterlibatan guru untuk membantu mengobservasi tipe pembelajar anaknya.
Ibu sebagai mentor bagi anak-anaknya dalam proses belajar di rumah
Jika Ibu seorang lulusan matematika, Ibu dapat menjadi mentor bagi anak saat sedang mengerjakan tugas matematika atau saat anak akan menghadapi ujian matematika. Atau mungkin Ibu seorang sarjana dari jurusan Sejarah? Ibu juga bisa menjadi mentor bagi anak dalam pelajaran sejarah. Atau Ibu merupakan seseorang yang suka sekali membaca buku tentang luar angkasa? Ibu pun bisa mengajarkan anak mengenai tata surya, bumi, planet, dan hal-hal seputar itu. Kalau Ibu suka memasak, Ibu juga tetap bisa menularkan ilmu tentang kuliner kepada anak lo!
Sebenarnya kalau mau dijelaskan lebih lanjut, masih banyak sekali lo peran Ibu dalam keluarga yang membuat pekerjaan atau status sebagai Ibu itu tidak kalah menantangnya jika dibandingkan dengan berbagai jabatan di sebuah perusahaan. Ibu adalah sosok yang sangat luar biasa. Pekerjaan sebagai Ibu tidak pernah diajarkan di sekolah mana pun, tapi beban yang dipikul sungguh luar biasa. Inilah yang jadi alasan kenapa kita dilarang durhaka kepada Ibu. Buat kamu yang sudah merasakan jadi Ibu, tetap semangat menjalani peran ya!
Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih