Perawatan Kulit Wajah: Waspada! Memencet Jerawat Bisa Sebabkan Kematian
Jerawat merupakan salah satu masalah kulit wajah yang sering kali mengganggu penampilan. Tak heran, bila memencet jerawat menjadi hal yang kerap dilakukan, agar jerawat mereda dan hilang dari kulit wajah.
Memencet jerawat bagi beberapa orang terasa sangat menyenangkan, bahkan memuaskan. Namun hampir semua dokter kulit tidak menyarankan hal ini, karena ada kemungkinan saat memencet jerawat meninggal. Mengapa bisa demikian?
Memencet jerawat dapat menyebabkan infeksi atau mungkin membuat jerawat makin meradang. Pada beberapa kasus, memencet jerawat meninggal disebabkan karena orang tersebut memencet jerawat pada area wajah yang terlarang. Jangan sampai ini terjadi pada keluarga, ketahui terlebih dahulu bahayanya!
Serba-serbi memencet jerawat yang sebaiknya tidak dilakukan
Melansir dari laman Healthline, jerawat umumnya terbentuk karena sel-sel kulit yang mengelilingi foliket rambut saling menempel. Kemudian menyebabkan adanya sumbatan keras pada pori-pori kulit wajah. Sebagian besar munculnya jerawat disebabkan karena:
- Lonjakan hormon pada tubuh
- Terdapat reaksi alergi
- Adanya bakteri pada kulit
- Minyak alami berlebih pada kulit.
Penyebab seperti di atas seringkali menyumbat pada area kulit, sehingga kulit menjadi meradang dan bergelombang. Tak heran, bila memencet jerawat menjadi hal yang ingin sekali dilakukan mengingat keberadaannya yang sangat mengganggu.
Ketika pori-pori wajah tersumbat, maka akan membentuk jerawat di bawah kulit, seringnya folikel rambut ini berisi nanah atau kandungan minyak berlebih. Ketika folikel rambut pecah, maka jerawat juga akan memulai proses penyembuhannya.
Inilah mengapa memencet jerawat tidak disarankan, bahkan oleh dokter spesialis kulit atau kecantikan sekalipun, jerawat dapat memulai proses penyembuhannya sendiri. Meskipun begitu, adanya jerawat pada wajah tetap bisa diobat bila muncul dalam jumlah tidak wajar.
Terdapat risiko yang sangat riskan saat memencet jerawat dengan tangan kosong, apalagi bila lupa cuci tangan. Ini menyebabkan bakteri masuk pada jerawat, hingga mampu menimbulkan infeksi bahkan memencet jerawat meninggal pun bisa terjadi.
Melansir dari laman WebMD, dokter kulit Zakiya Rice, MD, sekaligus asisten profesor di Emory University School of Medicine di Atlanta menyebutkan bahwa jerawat berisi minyak, kotoran, dan bakteri. Sehingga saat Ibu memencet jerawat, bagian bakteri baiknya tidak bisa bertahan dan kotoran akan keluar berceceran mengenai bagian wajah lainnya.
Hal tersebut akan menyebabkan munculnya jerawat lain pada bagian wajah, yang tadinya masih sehat. Oleh karenanya, alih-alih memencet jerawat yang muncul, sebaiknya dibiarkan saja atau diobat sesuai prosedur yang sesuai.
Bagaimana kasus memencet jerawat meninggal bisa muncul?
Apakah benar memencet jerawat meninggal adalah kisah yang nyata? Benar Bu, sudah banyak kasus yang muncul akibat memencet jerawat, dan berakhir meninggal. Ini disebabkan karena, beberapa orang nekat memencet jerawat pada area yang terlarang.
Pada wajah juga terdapat area yang cukup berbahaya, terutama saat harus memencet jerawat yang meradang. Melansir dari laman Health, area ini sering dikenal sebagai “Segitiga Bahaya” atau “Triangle of Death” dimana jerawat sebisa mungkin tidak muncul di area ini atau kalau ada jerawat, Ibu sebaiknya diamkan saja.
Umumnya munculnya jerawat pada area Triangle of Death ini hampir jarang terjadi, tapi setiap kemungkinan pasti akan selalu ada. Area segitiga bahaya ini meliputi area dari sudut mulut (kanan kiri),, hingga area hidung secara keseluruhan.
Masih melansir melalui laman Health, Joshua Zeichner, MD, seorang profesor dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai New York, mengatakan bahwa area wajah yang menghubungkan hidung ke sudut mulut dianggap berbahaya karena letaknya cukup dekat dengan otak.
Memencet jerawat di area tersebut sangat berpotensi pada infeksi yang akan dengan cepat menyebar pada jalur yang langsung terhubung pada otak. Sehingga, tak heran bila muncul beberapa kasus memencet jerawat meninggal.
Umumnya, American Academy of Dermatology Association (AAD) sendiri sangat tidak menyarankan memencet jerawat pada area manapun. Dengan alasan, infeksi dapat mudah terjadi terutama bila tidak menggunakan alat yang steril. Alih-alih bersih dari jerawat, namun hanya akan meninggalkan bekas luka jerawat yang semakin membuat kulit wajah rusak.
Bagaimana mencegah jerawat muncul?
Ibu bisa mengunjungi dokter kulit atau kecantikan, untuk membantu mengobati jerawat yang muncul sehingga tak perlu lagi memencet jerawat. Akan tetapi pada anak remaja, umumnya jerawat akan hilang dengan sendirinya, apalagi bila terkait hormon pra menstruasi.
Berikut ini ada beberapa cara mencegah munculnya jerawat di kemudian hari:
1. Rajin memakai produk skin care yang cocok
Jika ingin mulai rutinitas menggunakan produk skin care, maka yang utama adalah mencari produk yang benar-benar cocok untuk wajah. Sehingga tidak menimbulkan jerawat baru pada kulit wajah. Utamakan memilih produk khusus perawatan jerawat, bila masalah utama pada kulit Ibu adalah sering muncul jerawat.
2. Biarkan kulit wajah pulih secara alami
Sesekali tak memakai riasan wajah tak masalah bukan? Hal ini akan membuat kulit Ibu bernapas lebih lega, dan bisa membantu penyembuhan jerawat secara alami. Selain itu, dengan membatasi pemakaian make up, akan membantu mencegah munculnya jerawat pada kulit.
3. Gunakan produk ringan non alkohol pada kulit wajah
Produk pembersih wajah berbahan non alkohol dan berbahan dasar air, umumnya jauh lebih bagus untuk kulit wajah yang sering berjerawat. Mulailah memakai jenis produk ini untuk mencegah jerawat dan meminimalkan memencet jerawat membandel.
4. Pilih produk yang mengandung antibakteri
Sangat penting bagi jenis kulit wajah berjerawat untuk memakai produk yang mengandung antibakteri. Selain membuat kulit wajah bersih, produk antibakteri dapat membersihkan kulit lebih tuntas dan menghalau bakteri jahat mampir ke wajah.
5. Hindari memegang wajah dengan tangan langsung
Sebisa mungkin agar tidak sering memegang area wajah dengan tangan, apalagi jika tangan pada kondisi yang tidak bersih. Bawalah hand sanitizer atau tisu basah untuk memastikan tangan Ibu bersih jika harus memegang area wajah.
6. Hindari alat kontrasepsi tertentu
Bicarakan kepada dokter tentang penggunaan alat kontrasepsi hormonal, agar dapat membantu mengendalikan jerawat yang sering disebabkan karena fluktuasi hormon. Setiap Ibu berhak untuk memilih alat kontrasepsi yang cocok, dan diterima dengan baik oleh tubuhnya.
Editor: Aprilia