Perhatikan 10 Tips Memilih Pasangan Baru Untuk Single Parent
Memilih pasangan baru bagi single parent untuk memulai kembali sebuah hubungan bukanlah hal mudah. Akan ada banyak hal yang dipikirkan, termasuk kehadiran anak dari pasangan sebelumnya hingga kasak-kusuk dari masyarakat yang cukup mengganggu. Apa pun penyebab hubungan pernikahan sebelumnya berakhir, single parent berhak untuk menerima cinta baru bahkan memulai kehidupan pernikahan lagi.
Banyak single parent yang merasa ‘takut’ dan khawatir dalam memilih pasangan untuk memulai kembali hubungan baru karena trauma dengan hubungan sebelumnya. Baik takut akan perceraian atau takut pasangan meninggal. Single parent ini biasanya akan melupakan seperti apa menjalin hubungan kasih sayang dengan pasangan dan memilih bekerja keras untuk hidup yang sekarang bersama anak-anak. Nah, jika Ibu atau Ayah termasuk single parent dan mulai membuka diri untuk cinta yang baru, tidak ada salahnya membaca beberapa tips memilih pasangan bagi single parent berikut ini, ya!
Hindari Terlalu Cepat Menjalin Hubungan Asmara
Benar bahwa single parent juga berhak menikmati cinta yang baru. Tetapi jika sudah ada anak yang juga perlu dihargai perasaannya dan didengar pendapatnya, maka sebisa mungkin hindari menjalin hubungan baru dalam jarak dekat dengan perpisahan sebelumnya, baik karena pasangan meninggal atau perceraian. Selain itu, luka batin yang sebelumnya perlu diobati lebih dulu dengan waktu. Anak-anak mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan luka batin ini. Karena anak juga terluka saat kehilangan salah satu sosok orang tuanya. Memilih pasangan dan menjalin hubungan yang terlalu cepat biasanya akan rentan ditolak oleh anak.
Pertimbangkan Anak
Tips memilih pasangan berikutnya adalah dengan ikut mempertimbangkan anak. Memprioritaskan anak bukan berarti jalinan kasih rela diputus begitu saja ya. Artinya, anak juga haruslah masuk pertimbangan utama. Apakah pasangan menyadari keberadaan anak? Apakah pasangan rela mencintai sebuah paket lengkap, yaitu calon pasangan dan anaknya? Atau, apakah calon pasangan juga memiliki anak dari hubungan sebelumnya? Selama menjalin hubungan baru nantinya, anak akan otomatis menjadi teman kencan juga lho. Jadi sebaiknya, Ayah dan Ibu memilih pasangan yang mau berbesar hati mencintai semuanya.
Mantapkan Hati
Memilih pasangan untuk menjalani kehidupan baru tidak bisa terburu-buru. Evaluasi kembali di momen apa Anda siap untuk memiliki pasangan baru. Lihatlah kembali diri Anda sebagai individu dan temukan apa yang membuat Anda sangat membutuhkan pasangan baru untuk diri sendiri dan anak-anak. Bila pada akhirnya Anda sudah menemukan jawaban, cobalah untuk mengkomunikasikan hal tersebut dengan calon pasangan Anda.
Menyamakan Tujuan Hubungan dengan Calon Pasangan
Tips memilih pasangan yang satu ini merupakan langkah lanjutan setelah memantapkan hati. Berdiskusilah dengan calon pasangan tentang hubungan seperti apa yang Anda inginkan bersama anak-anak. Tanyakan bagaimana pasangan akan merencanakan hidup ke depannya dengan Anda dan anak-anak Anda. Bicarakan juga perihal keluarga, seperti orang tua calon pasangan Anda dan orang tua Anda. Pertimbangkan bersama apakah hubungan tersebut akan berlanjut ke arah pernikahan atau hanya segini saja? Jika pernikahan menjadi topik di kemudian hari, maka penting bagi Anda untuk memastikan kedua belah pihak dan keluarga yang berada di belakangnya bersedia menjalin hubungan. Bila ada yang tidak bersedia, tidak hanya perasaan Anda atau calon pasangan yang terluka. Tapi juga ada anak-anak dan orang tua kedua belah pihak yang akan terusik.
Tujuan Anda dan pasangan haruslah disamakan dalam berbagai hal, termasuk urusan pengasuhan anak, kesepakatan keuangan keluarga nantinya, pembagian peran dalam rumah tangga, dan prinsip keyakinan. Karena belum tentu pasangan Anda memiliki tujuan yang sama untuk urusan pengasuhan anak maupun lainnya. Bila demikian, hubungan mungkin akan sulit, karena rencana Anda dan pasangan berbeda.
Temukan Pasangan yang Bersedia Menjadi Orang Tua
Sebagai single parent, tidak cukup jika calon pasangan hanya bersedia menjadi kekasih Anda. Meski belum memutuskan untuk menikah kembali, saat menjalin hubungan baru pun, pasangan Anda haruslah memahami bahwa Anda memiliki anak-anak yang juga jadi prioritas dan pertimbangan dalam menentukan setiap langkah.
Artinya, selama menjalin hubungan dengan Anda, maka pasangan pun harus ikut menjalin hubungan dengan anak Anda, setidak-tidaknya, tidak mengabaikan kehadiran si kecil. Tetapi bukan berarti pasangan baru adalah baby sitter baru, ya. Mereka hanya perlu menunjukkan bahwa mencintai Anda berarti juga mencintai segala hal yang Anda miliki saat ini, termasuk anak.
Pastikan Pasangan Bersedia Menerima Masa Lalu Anda
Tips memilih pasangan yang ini dimaksudkan bukan karena Anda masih terbayang masa lalu. Namun, perlu disadari bahwa keberadaan anak tidak dapat memutus ikatan dengan mantan suami begitu saja. Jika terjadi perpisahan, pasangan sebelumnya tetap berhak untuk berkomunikasi dengan anak atau dengan Anda untuk membicarakan hal tentang anak. Jika terjadi perpisahan karena kematian, keluarga pasangan terdahulu tetaplah sedarah dengan anak Anda. Sehingga pasangan baru nantinya harus bersedia menerima masa lalu Anda dan tidak membatasi Anda atau anak Anda untuk berhubungan dengan masa lalu.
Apabila masa lalu Anda terbilang buruk dengan pasangan sebelumnya, pasangan baru sebaiknya bisa menjadi orang yang bisa mendampingi Anda menyelesaikan masalah atau membantu menghadapi masa sulit selama mengatasinya. Hindari menutup-nutupi atau menyembunyikan masalah karena suatu saat hal tersebut bisa muncul ke permukaan dan mengganggu hubungan Anda.
Pilih Pasangan yang Bersedia Mengupayakan yang Terbaik
Menjadi single parent bukan berarti hubungan selanjutnya tidak bisa berjalan baik. Anda bisa saja menginginkan hubungan sempurna dengan memilih pasangan yang bersedia total dalam memberikan hidupnya. Anda pun juga perlu berperan secara total dalam hubungan ini. Jangan sampai hanya Anda yang memberi yang terbaik pada pasangan. Pasangan Anda pun perlu melakukan hal yang sama. Perlakuan terhadap Anda dan anak-anak haruslah benar, tanpa kekerasan, dan tanpa membebani salah satu pihak. Memberi yang terbaik tidak diukur secara materi, tetapi diberikan dalam bentuk perlakuan kasih dan sayang yang tulus.
Bersedia Menikmati Hidup yang Tidak Selalu Mulus
Hidup memang tidak akan selalu mulus untuk setiap orang, tidak peduli single parent atau bukan. Tetapi, jika dalam hubungan bersama pasangan baru nantinya akan banyak menghadapi tantangan, sebaiknya baik Anda atau pasangan bersiap sedia untuk menghadapi hidup yang tidak selalu mulus. Pasangan dan Anda juga harus bersiap menghadapi perubahan-perubahan yang akan mengejutkan di kemudian hari.
Hindari Membuat Tuntutan Finansial pada Pasangan Baru
Meski menjadi single parent berarti harus bijak mengelola keuangan, bukan berarti dalam memilih pasangan baru Anda berhak menuntutnya mencapai stabilitas finansial yang di luar kemampuannya. Benar bahwa dalam memilih pasangan, kita harus melihat kembali kondisi finansialnya. Tapi paling tidak, pasangan memiliki finansial yang cukup untuk dikelola bersama dalam rumah tangga baru. Namun, penting juga bagi Anda untuk menghindari pasangan yang tidak bekerja dan keuangannya bergantung pada Anda. Anda mencari pasangan baru untuk bersama menjalani hidup, bukan mendapat pasangan untuk dibiayai.
Temukan Pasangan yang Pengertian
Mencari pasangan yang pengertian tentu menjadi salah satu tips memilih pasangan yang paling penting. Namun, pengertian dalam hubungan baru sebagai single parent sedikit berbeda dengan mereka yang baru memulai kisah cinta. Menurut laman Moms, pasangan baru Anda perlu memahami bahwa perhatian Anda akan terbagi antara anak-anak dan dirinya. Seringkali nantinya kencan kalian terpaksa mundur atau batal karena anak sakit atau sedang rewel. Pasangan yang pengertian akan memahami ini bahkan bersedia ikut serta dalam mengatasi masalah yang terjadi.
Tantangan yang dihadapi single parent dalam mencari pasangan baru memang beragam. Tidak akan mulus, tapi tidak ada salahnya mencoba tips memilih pasangan di atas untuk memantapkan hati memulai kehidupan baru bersama cinta yang baru.
Penulis: Dwi Ratih